Semua Bab 7 NAGA BEREBUT RAGA: Bab 41 - Bab 50
136 Bab
BUKAN MESIN DINGDONG.
"Tidak sembarangan kami memilih raga. Ada kriteria tertentu yang bisa kita dapatkan dengan mudah. Yang utamanya adalah memiliki jiwa bersih. Sedari lahir hidupnya penuh dengan penderitaan," jelas Cheng. "Tapi, bisakah kamu memilih raga orang lain?" Davey memutar bola matanya dengan malas. "Maaf, sudah tertulis di dalam takdir kalian. Kalian adalah keturunanku. Luna dan Mia adalah ratuku dan selirku. Maka di garis tangan masing-masing raga kalian harus berbagi," tambah Cheng. Davey bisa melihat jelas sang ayah sangat menderita. Ia memohon kepada Tse untuk keluar. mau tidak mau Tse keluar dari raga Dave sambil tersenyum. Dave sangat terkejut ketika ada manusia setengah naga. Ia bingung menatap mereka. Dave sengaja menutup matanya sambil mengusir mereka. Namun kenyataannya dua naga itu tetap ada. "Apakah aku sedang mabuk malam ini?" tanya Dave. "Bukannya ayah tidak mabuk sama sekali?" Davey tersenyum smirk. "Lalu, kenapa aku bisa meihat jelas dua naga itu? Sementara yang aku dengar
Baca selengkapnya
MENUJU KE MASA KECIL DAVEY.
"Bisa, hanya seminggu. Bagiku sangat mudah. Nanti kalian bisa menampakkan diri dan bekerja sebagai mata-mata. Saat lengah, kalian bisa mengambil barang bukti itu dan membawanya ke masa sekarang," jelas Cheng. "Apakah itu tidak bahaya?" Luna memikirkan akibatnya jika ketahuan. "Tidak bahaya," jawab Cheng. "Mereka tidak akan mengenal kalian." "Apakah kamu serius?" tanya Luna. "Serius. Kalau kamu ingin bukti, maka kita akan mempraktekkan secara langsung." Cheng segera melangkahkan kakinya menuju ke pintu portal itu. Mereka segera masuk ke dalam. Mereka melihat ruangan portal itu sangat indah. Bahkan banyak sekali ukiran-ukiran naga. Davey melihat Cheng seakan-akan ingin mengetahui maksud itu. Cheng hanya meringis karena ulah para pengawalnya sungguh kreatif. Pintu mulai tertutup. Mereka menarik nafasnya dalam-dalam. Mereka berharap tidak terjadi apa-apa. Yang ada di dalam pikiran mereka tidak akan bisa kembali ke masa sekarang.Cheng menyuruh mereka berpegangan tangan. Terdengar je
Baca selengkapnya
RAYUAN MAUT CHENG.
"Tidak kakak. Aku malah sangat geram mengingat mereka. Untung saja aku tidak menyerang mereka dengan tanganku ini," jawab Mia.Meski bukan anak kandung Dave, Mia justru sangat marah kepada mereka. Jika saja ia tidak mengeluarkan sifat sabarnya, kemungkinan besar Mia sudah menghajar mereka habis-habisan. Kemungkinan mereka akan mengalami hal sama seperti Agam. Davey terpaku menaiki mobil terbang ini. Entah kenapa ia ingin memiliki mobil seperti ini? Davey berencana ingin membangun pabrik untuk memproduksi mobil terbang. Lalu ia menatap Luna seakan meminta izin. "Bolehkah aku memproduksi mobil seperti ini?" tanya Davey. "Hmm, sebuah ide yang sangat bagus. Kita harus merencanakan dari nol. Kalau kamu mau, kami akan membantu kamu," jawab Luna. "Wuahaa, ini sangat keren sekali. Gimana kalau aku mengambil dua sisik emas naga milik Cheng untuk membuat pabrik terbang ini? Lalu Helena bisa bergabung dalam jajaran di perusahaanku." Davey tiba-tiba saja memiliki ide. "Maaf tuan, saya tidak
Baca selengkapnya
MERAMPOK.
"Aku tidak melihat hantu. Aku melihat Wiryo melakukan hubungan di ruangan itu bersama kekasihnya." Helena merasa lega terlepas dari ulah Wiryo. "Ha! Apakah itu benar? Padahal Wiryo sudah memiliki seorang istri. Dan istrinya seorang model," celetuk Davey yang mengingat kehidupan Wiryo. "Itu tidak menjanjikan buat Wiryo. Baginya istri satu kurang. Dia harus memiliki banyak perempuan untuk menandingi Agam dan Bruno," tambah Cheng. Mereka menganggukkan kepalanya tanda setuju. Mereka sudah mengetahui tabiat keempat bersaudara itu yang suka bermain perempuan. Ditambah lagi mereka secara terang-terangan memamerkan kekasihnya di hadapan publik. Helena mengambil tab yang sengaja disembunyikan di belakang punggungnya. Mereka tidak mengetahui kalau belakang punggung Helena ada tas tidak terlihat oleh mata. Semua barang canggih tercipta berkat ulah Tse dan Helena. "Apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu ingin mengintai Wiryo?" Davey bertanya sambil mengerutkan keningnya. "Ya. Sebelum kemba
Baca selengkapnya
MEMANGNYA ADA SETAN?
"Kamu harus mengganti kerugian atas kelakuan kamu itu!" bentak Wiryo. "Mengganti! Apakah aku harus mengganti mobil kamu yang rusak itu?" Davey sengaja mengejek Wiryo. "Setelah kamu melakukan kejahatan dengan aksi merebut mansion milik anak kecil itu!" "Apa maksud kamu! Ha!" Wiryo sengaja meninggikan suaranya dengan ekspresi wajah penuh dengan amarah. "Luna! Kamu periksa mobilnya! Ambil dokumen itu! Lalu serahkan kepadaku!" Davey segera memerintahkan Luna untuk menggeledah mobil Wiryo.Tanpa banyak bicara, Luna dibantu dengan Helena mengobrak-abrik dokumen itu. Sedangkan Mia berjaga-jaga supaya Wiryo tidak melawan. Luna membuka mobil itu dan melihat wanita itu sedang membaca dokumen itu. Bibirnya sumringah seakan melihat berlian mewah. Luna menganalisa wanita itu. Ia merasakan kalau wanita itu memiliki sifat tidak baik. "Rupanya Wiryo ingin merebut rumah milik anaknya Dave. Bagaimana kalau aku membawanya dan menggantikan nama Davey menjadi namaku! Sekali-sekali berbuat licik kan d
Baca selengkapnya
MAU CARI MATI YA?
"Beristirahatlah. Energi kalian sudah habis." Cheng naik ke atas lemari lalu duduk sambil bersila. Di ruangan kerja, Alini bersama Dave merasakan kegelisahan mendalam. Tak pernah terbayangkan kemelut perusahaan memanjang. Sani dengan berani meminta seluruh aset dan perusahaan. Jika tidak, maka mereka akan merebutnya dengan paksa. "Apakah kita harus mempertahankan semua ini?" Dave meraih ponselnya dan menatap jam. "Ya... kita harus mempertahankan semuanya. Jangan sampai mereka menguasainya," jawab Alina."Tapi mereka?" tanya Dave yang kehabisan akal menghentikan aksi mereka. "Di surat wasiat sudah tertulis nama kamu dan Davey. Mereka tidak berhak mendapatkan apapun dari perusahaan sedikitpun." Alina mengingat apa isi surat wasiat tersebut. "Dimana anak-anak kita? Dua minggu terakhir mereka tidak kelihatan. Apakah mereka kembali ke Malang?" tanya Alini. Dave bingung dengan pertanyaan Alini. Sebenarnya ia ingin menceritakan kemana mereka pergi. Namun niat itu diurungkan begitu saja
Baca selengkapnya
PERLAHAN TAPI PASTI.
"Ya aku tahu itu," jawab Davey. "Aku akan meminta Cheng untuk memberikan ingatan mereka untuk berlibur." "Jadi, kamu menghapus semua ingatan mereka tentang perusahaan?" tanya Mia. "Tidak semuanya. Hanya membuat mereka liburan ke Australia. Aku ingin mereka disana dalam waktu seminggu. Aku yakin kita bisa menyelesaikan masalah ini dengan cepat," jawab Davey. Mereka menyetujui apa yang dikatakan oleh Davey. Mereka akan berusaha semaksimal mungkin melakukannya. Namun Luna memperingatkan agar berhati-hati menghadapi Sani dan anak-anaknya. "Berhati-hatilah. Kita harus merapatkan barisan. Jangan sampai kau lengah lalu mereka bisa menusukmu lebih dalam. Mereka sangat licik dan tidak bisa dikendalikan!" Luna tersenyum sambil menatap bulan. "Bulan purnama. Ayo kita melakukan ritual." Mia memperingatkan Luna untuk segera ritual. "Ritual apa?" tanya Davey. Tiba-tiba saja Cheng datang dalam bentuk naga. Ia turun ke bawah sambil menatap Luna dan Mia. Lalu Cheng berubah menjadi manusia. Chen
Baca selengkapnya
MEMANGGIL KEPALA PELAYAN.
"Karena kamu adalah seorang naga. Bagaimana bisa seorang naga menjadi pengacara? Mereka akan mempertanyakan kehebatan kamu," jawab Davey. "Hebat atau tidak, nggak ada orang yang peduli. Mereka hanya memikirkan, bagaimana caranya bisa memenangkan kasus ini," jelas Cheng. "Yang dikatakan oleh Tuan Naga benar. Mereka tidak memperdulikan, darimana kita mengambil pengacara," sambung Mia. "Apakah kamu menghubungi mereka?" tanya Davey. "Mereka siapa?" tanya Cheng, "Kepala pelayan," jawab Davey. "Sudah," sahut Luna. Cheng tiba-tiba saja menghilang. Lalu Davey mencari Cheng. Davey kesal dan memanggilnya. Tapi yang keluar hanyalah suara Cheng. "Dasar jelangkung! Pergi tak diundang! Minggat juga nggak pamit!" kesal Davey. "Cheng Li, kenapa kamu menghilang begitu saja?""Aku hanya berganti pakaian saja. Tunggu dua jam lagi!'' sahut Cheng. Kedua gadis itu malah tertawa melihat kekesalan Davey. Kedua gadis itu sudah terbiasa atas sifat random Cheng. Terkadang Cheng sang raja menyenangkan.
Baca selengkapnya
PERGI KE KANTOR.
"Seperti biasa, Mia kalau lihat orang tampan selalu saja pingsan." Luna terus-terusan memandang wajah Cheng tanpa kedip sedikitpun. Davey menangkap pandangan Luna ke arah Cheng. Ia sangat geram melihat Cheng yang merubah dirinya menjadi sangat tampan. Davey kesal lalu berdiri di antara mereka sebagai batas pemisah. Davey menatap Luna dengan cemburu. Dengan cepat Davey menyembunyikannya agar tidak ketahuan Luna menatap Davey berdiri di hadapannya dengan wajah cemberut. Ia membuang wajah itu dan membalikkan badannya. Ketika kakinya melangkah pergi, Luna teringat akan Mia yang masih pingsan. Kemudian Luna jongkok dan membangunkan Mia. Seketika Mia sadar lalu menatap Luna. Ia menghembuskan nafasnya sambil bangun, "Mulai lagi deh penyakitku ini." Luna berdiri lalu tersenyum lucu. Ia tahu kalau sang adik memiliki kelemahan. Bahkan kelemahannya sangat unik sekali. Bayangkan saja setiap melihat pria tampan bak pangeran, Mia pingsan mendadak. "Cheng! Jangan sekali-sekali kamu menunjukan w
Baca selengkapnya
SELANGKAH LAGI.
Di ruangan IT, Burhan ternyata sudah berjaga. Burhan maupun anak IT tidak melihat para pengawal Sani yang pergi. Mereka malah asyik bermain game ketimbang memperhatikan CCTV. "Burhan!" Sani masuk lalu berteriak kencang. Burhan terkejut dengan teriakan Sani. Pria paruh baya itu hampir saja melemparkan ponselnya. Dengan cepat ia melihat Sani lalu bertanya, "Ada apa nyonya?" "Apakah kamu tidak memperhatikan CCTV bagian lobi?" tanya Sani. "Memperhatikan kok," kilah Burhan sengaja menaruh ponselnya di atas meja. "Lalu kemana para pengawal pergi?" tanya Sani lagi. Dengan cepat mereka mengakhiri permainan dan melihat CCTV bagian lobi. Mereka baru sadar kalau disana kosong dan tidak ada orang sekalipun. Sani sudah memecat resepsionis yang berjaga di depan. Jadi bisa dikatakan pagi ini hingga pulang tidak ada kata penyambutan. "Mungkin lagi sarapan pagi," jawab Burhan asal. 'Hey... bisa-bisanya mereka sarapan pada waktu jam kerja. Sebelum berangkat kesini aku sudah memberikan sarapan!
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
14
DMCA.com Protection Status