Semua Bab Gairah Panas Tuan Arion: Bab 151 - Bab 160
259 Bab
Bab 151 | Persetujuan
“Sialan kau Fel!” kesal Reynard yang menatap kesal sahabatnya itu, tapi hal itu tidak meredam suara tawa Felix. Setelah tawa Felix mereda ia berkata, “Lebih baik kita selesaikan pekerjaan hari ini dan menyusul Arion ke rumah barunya.” “Hah… benar! Kalau begitu aku naik ke atas dulu siapkan beberapa berkas.” Sahut Reynard yang berdiri dari duduknya. “Hmm ok!” Belum lima langkah Reynard berjalan, pria tengil itu berhenti dan menoleh ke belakang. “Apa minggu ini kau mau ke Kak Cecil?” “Tentu saja…” “Nice! Jangan lupakan aku bro! Kau tahu sendiri aku mendapat kartu larangan berangkat ke Amsterdam.” “Ya.. yaa… Sudah sana pergi!” sahut Felix mengusir pria tengil itu—ia sendiri melanjutkan laporan yang harus ia kerjakan untuk ia berikan ke Arion. Bos mereka hari ini tidak masuk ke kantor karena akan pindahan dan mereka juga tahu kondisi Emily yang tidak baik setelah menemui Tasha. *** Berbeda dengan sudut Jerman lainnya, Rafael baru saja selesai berpakaian yang di bantu oleh Naina—p
Baca selengkapnya
Bab 152 | Tamu
Jam 2 siang… Arion dan Emily berdiri di depan pintu rumah baru mereka. Bangunan mewah dengan yang khusus Arion bangun untuk hidup bersama keluarga kecilnya. Arion dengan hati-hati membawa sang istri turun dari mobil dan mereka menatap rumah mereka dari luar dengan tatapan bahagia. “Sayang, mulai hari ini. Kita akan tinggal bersama anak-anak kita kelak di rumah ini. Apa kamu menyukainya?” Emily merangkul dan bersandar di pelukan Arion, “Tentu saja sayang, sejak awal kamu membawaku ke rumah ini sudah membuatku begitu takjub. Aku benar-benar bingung, bagaimana aku yang selama ini mengurus segala hal tentangmu tidak tahu saat kamu membeli rumah ini.” Ucapnya dengan sedikit protes kecilnya. Arion terkekeh, “Aku hanya ingin memberikan kejutan kecil untukmu sayang.” “Yah! Dan itu sangat sukses membuat aku ‘WOW’ dan terpesona.” Ungkap Emily bahagia. “Aku senang mendengarnya sayang.” Beberapa pelayan yang melewati mereka bergantian menyapa mereka, “Bagaimana kalau kita menunggu kedatang
Baca selengkapnya
Bab 153 | Kehangatan
“Akhirnya kita ketemu juga!” suara berat terdengar dari seorang pria yang begitu mirip dengan wajah sang Daddy.“Un-uncle Brice…” Arion berusaha tersenyum lebar, namun jujur saja. Ia ingin sekali bersembunyi di belakang istrinya.Emily menahan tawa—perlahan berjalan terlebih dahulu, menyapa istri dari Uncle nya itu, “Aunty…”“Hai sayang, bagaimana kehamilanmu?”Emily tersenyum, “Baik Aunty,”“Kenapa kau tidak menyapa Uncle mu ini? Atau harus aku yang menghampirimu?”Glek!Arion menegak kasar salivanya.“Aunty, uncle terlihat sangat marah.” Bisik Emily yang jujur juga sungkan untuk menyapa Brice.Wanita yang di panggil Aunty itu hanya tersenyum dan mengangkat kedua bahunya, “Hmm, entahlah…”“Ma-maaf uncle! Aku yang akan kesitu…” sahut Arion yang berjalan mendekat ke arah Brice.“Hahh! Terlalu lama!” seru Brice yang langsung berjalan cepat—lebih tepatnya berlari kecil dan begitu mendekati Arion, brice segera melayangkan tangannya.“Uncleee…. Ampun—”“Congratz ponakan! Aku tidak sangka
Baca selengkapnya
Bab 154 | Kerinduan di Taman
Usai keributan yang di buat tiga pemuda itu, lebih tepatnya satu bapak-bapak dan dua pemuda tengil. Kalau bukan Emily dan Eleanor yang menghentikan ketiga pria ini, entah sampai kapan mereka berlari mengelilingi rumah yang sebesar 5000 meter persegi ini. Sedangkan Cecilia hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan adik laki-lakinya dan kekasihnya itu. “Hah… Aku baru sadar sudah memacari seorang berondong!” gumamnya dalam hati. Hal itu membuat tertawa geli. Ia yang selama ini bertahan dari para pria yang seusianya bahkan ada yang usianya jauh lebih di atasnya ingin memacarinya, ia tetap pada pendiriannya untuk tidak terlibat hubungan asmara setelah ia putus dengan mantan kekasihnya saat duduk di bangku kuliah. Dan tiba-tiba nada pemberitahuan di ponselnya berbunyi, Cecilia melihat layar ponselnya dan tersenyum tipis membaca siapa yang mengirimkannya pesan, ‘aku menunggumu di taman belakang, sayang.’ Pesan singkat yang dikirimkan Felix kepada Cecilia, membuat wanita canti
Baca selengkapnya
Bab 155 | HELP ME!
Tidak semulus Felix bisa bertemu langsung dengan Cecilia, Reynard saat ini terpojok dengan keberadaan Max dan Kenan yang sedari tadi mengawasinya.Kepalanya semakin panas saat melihat Felix berjalan keluar ke taman belakang rumah dan di beberapa menit kemudian, dia dapat melihat kakak perempuannya juga berjalan ke tempat yang sama, “Hah sial! Aku iri….” gerutunya dalam hati sambil menghela napas.Setiap ia ingin mendekati Eleanor, wanitanya terus saja di panggil oleh Ayahnya—Max.“Sa—”“Lea…!” seru Max memanggil kembali putrinya.Eleanor yang baru saja mau bangun dari duduknya kembali menoleh ke sang Ayah, “Iya?”“Apa di sana kamu mengalami kesulitan?”Eleanor mengerutkan keningnya, “Yah, meskipun aku sendiri sedikit bingung kenapa aku yang di tempatkan ke sana, padahal skill-ku tidak cukup memumpuni untuk membantu pekerjaan kak Cecil dan uncle Michael. Lebih tepatnya, pekerjaan sangat berbeda antara di sini—Bels Factory saat membantu aunty Della dan saat di Amsterdam!” Sahut Eleanor
Baca selengkapnya
Bab 156 | Membuat Malam yang Panjang
Felix yang saat ini berada di dalam mobil bersama Cecilia tengah bercumbu, dengan kaca mobil yang gelap, sangat memumpuni apa yang saat ini tengah di lakukan oleh sepasang kekasih ini.Baru beberapa hari mereka tidak bertemu, Felix tak henti-hentinya memuji kekasihnya itu, “I miss you, sayang. Kamu begitu wangi…”“Euhm… Fel… Ah!” serak suara Cecilia menahan tubuhnya dengan berpegangan tangan di kedua pundak Felix.Felix memangku kekasihnya itu di kursi penumpang belakang agar mereka bisa leluasa bergerak, cumbuannya semakin turun di tengkuk leher Cecilia, membuat wanita cantik itu mengeluh dengan suara seksinya.“Sayang, aku mau…”“Hmm…” gumam Cecilia memberikan jawaban. Entah kenapa ia tidak dapat mencegat keinginan pria muda yang seusia adiknya ini.Felix menaikkan pakaian atas milik Cecilia, dan Cecilia membantunya dengan menaikkan kedua tangannya, namun baru Felix mau melepaskannya. Notifikasi di ponselnya berdering dan bergetar di saku celana berkali-kali—membuat perhatiannya mau
Baca selengkapnya
Bab 157 |
Dan di sinilah sekarang Emily bersama Eleanor, balkon yang berada di lantai dua, dengan pemandangan taman bunga membentang luas—cahaya lampu taman menghiasi dengan cahaya temaramnya, begitu indah. “Hah, dia benar-benar sampai kirim ke grup meminta bantuan kalian!” celutuk Lea sambil menggelengkan kepalanya, tidak menduga jika Reynard dengan konyolnya melakukan hal itu. Emily tertawa sambil menatap sahabatnya itu dengan pandangan menggoda, “Itu karena dia sudah gak sabar mau berdua’an dengan kamu…” Blush “Kamu sekarang sudah jahil ya, Em!” “Hahhahha,” Emily tertawa melihat wajah kemerahan Eleanor. “Jadi bagaimana? Aku dengar dari Arion kalau uncle Max dan Uncle Kenan belum menyetujui hubungan kalian?” tanya Emily. Eleanor menarik nafas dan menghembuskannya lagi, membuang risau di hatinya, “Hem, aku paham kalau Ayah seperti itu, karena kamu tahu sendiri bagaimana Reynard yang sangat menyukaimu sejak dulu, dan sekarang? Dia bilang dia mencintaiku?” jelas Eleanor sambil tersenyum ti
Baca selengkapnya
Bab 158 | (21+) Di Balkon
“Kamu masih marah?” tanya Reynard khawatir. Menatap wajah cantik kekasihnya—Eleanor. Wanita cantik berdarah campuran asia dan eropa. Rambut hitam pekat terurai begitu indah dan mengkilap.Eleanor tersenyum, “Bukan itu, bagaimana kalau Ayah dan Uncle Kenan naik ke atas, Rey ? Lalu bagaimana kalau ada pelayan yang lewat?”“Ayah kamu dan Papa tidak mungkin berpindah dari tempatnya jika ada Uncle Austin, dan seperti yang tadi kamu dengar,Arion sudah menghimbau kepada semua pelayan untuk tidak naik ke atas sini, jadi….” Reynard menarik Eleanor sehingga posisi Eleanor kini berada di atas pangkuan Reynard dengan duduk menyamping.Reynard memeluk posesif pinggang Eleanor dan mengecup bahu kekasihnya itu, “Cium aku, sayang.” Ucapnya dengan nada suara yang berat.Eleanor menoleh dan memegang wajah Reynard yang ditumbuhi rambut halus, mendekatkan wajahnya dan memberikan kecupan lembut.Yang tentu saja tidak di sia-siakan oleh Reynard, pria tampan itu segera menaikkan tangan kanannya dan menekan
Baca selengkapnya
Bab 159 | (21+) You're So Tight Lea!
“Ssst…” Reynard menaikkan tubuh Eleanor tanpa melepaskan penyatuan mereka. “Jangan ribut sayang,” bisiknya parau.Eleanor mengangguk pelan.Ceklek ceklek ceklek!Suara gerendel pintu berusaha di buka dari luar, “Kenapa sudah terkunci ta?” suara pria terdengar.Reynard menggeram saat merasakan milik Eleanor semakin meremasnya di bawah sana, “Damn! Ini semakin sempit… Jangan bilang kalau ia semakin teransang dengan kondisi ini?”Pria tengil itu tidak bisa menahan gejolak nafsu yang sudah di ujung kepalanya, ia perlahan bergerak, “Euh…” desahan tipis Eleanor saat mesakan milik mereka saling bergesekan dengan nikmat.“Ada orang sayang…” lirih pelan Eleanor menatap sayu wajah kekasihnya.“Cium aku sayang…” Reynard merengkuh kepala belakang Eleanor dan melumat bibir kekasihnya itu. Dan tubuh bagian bawahnya mulai bergerak perlahan.Tangan kiri Eleanor memapah tubuhnya di tembok, sedangkan tangan kanannya memegang erat lengan kuat Reynard.Ia berusaha keras agar tidak menimbulkan suara beris
Baca selengkapnya
Bab 160 | (21+) Kejutan Manis Dari Cecilia
Beberapa menit sebelumnya, Cecilia yang tengah menunggu Felix di dalam mobil, membuka-buka artikel tentang cara menjalin hubungan semakin intin dan mencari beberapa tips untuk membahagiakan pasangan. Dan soalnya semua website yang ia buka memberikan ide tentang hal nakal yang di sukai oleh pria, “Oh my? Apa aku harus juga memberikan kejutan kecil seperti ini untuk Felix? Tapi aku benar-benar malu!” “Tapi dari kemarin aku sudah mnejahilinya dan membuatnya khawatir, huft… Aku hanya ingin membuatnya senang dengan tindakan kecilku.” Gumamnya sambil menggigit bibir bawahnya. Bip bip bip Cecilia melihat ponselnya dan tersenyum membaca pesan dari Felix, ‘Sayang, aku mungkin sedikit terlambat, please jangan marah dan tunggu aku.’ Wanita cantik itu memilih tidak membalas pesan yang dikirimkan oleh Felix dan melanjutkan apa yang tadi hendak ia ingin lakukan. “Ok Cecil! Sekarang atau tidak sama sekali!” gumamnya meneguhkan hatinya. Tapi sebelum itu ia memastikan semua pintu mobil sudah ter
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1415161718
...
26
DMCA.com Protection Status