All Chapters of Gairah Panas Tuan Arion: Chapter 141 - Chapter 150
259 Chapters
Bab 141 | Melakukan Terapi
Di Berlin, tepatnya di sebuah rumah sakit besar Harold Grup, Emily akan menjalani terapi oleh seorang dokter ahli psikiater—Dokter Adeline. Arion dengan setia menemani Emily hingga istrinya itu berada bersama Dokter pribadinya.“Aku masuk ya sayang.”“Hem, jangan khawatir. Aku akan menunggu di depan. OK?” ujar Arion lembut sembari mengecup kening istrinya itu.Arion yang ingin menemani Emily hingga di dalam, di cegah oleh sang Dokter demi kelancaran pertemuan pertamanya dengan Emily.Karena menurut Dokter, pertemuan awal di mana chemistry seorang Dokter dan pasiennya bisa saling dekat satu sama lain.Dan hal itu sangat berguna demi kelancaran dan kesembuhan pasien. Semakin Pasien percaya kepada sang Dokter, maka semakin terbuka sang pasien menceritakan apa yang dia alami pada saat kejadian serta apa saja yang pasien rasakan.Arion melihat punggung istrinya di saat pintu mulai tertutp, di mana menurut Dokter Adeline, untuk pertemuan ini ia akan melakukan metode Terapi Kognitif-Perilaku
Read more
Bab 142 | Jalang
Satu jam pun berlalu, Arion mengisi kekosongan waktunya sambil melihat layar ipad di tangannya. Meskipun ia tidak dapat masuk, namun dengan izin dari Dokter Adeline, Arion di berikan hak special untuk melihat secara langsung proses terapi Emily lewat layar Ipad.Ia berkali-kali menghela napas berat melihat Emily yang kadangan menangis dan menceritakan yang dia lalui dengan penuh rasa takut.Hal itu berlangsung lancar karena persetujuan Emily yang meminta dirinya di hipnotis. Emily dapat menceritakan setiap detail kejadian sejak awal Tasha memanggilnya, bagaimana perlakuan Raul yang menyiksanya dan meminta berhubungan badan hingga melakukan anal seks.Serta bagaimana ia di sekap dan di ikat, di berikan obat peransang yang sangat kuat. Sampai membuat dirinya hilang kendali atas tubuhnya.Arion yang mendengar hal itu merasa dadanya di remas kuat, ia menyesal tidak menyiksa pria itu lebih lama. Membuat pria itu mati, malah memperingan hukumannya.“Damn!” Arion mengepal tangannya dengan ku
Read more
Bab 143 | Yang Tak Terpikirkan
“Dasarrrr Jalang!!!” teriakan menggema di dalam gudang yang kosong, suara Tasha terdengar penuh amarah dan ketakutan.Arion segera menutup kedua telinga istrinya saat itu juga, “Are you ok, sayang?”Emily mengangguk sebagai jawaban—pria berhazel biru itu menatap nyalang kepada wanita yang telah membuat istrinya celaka itu.Seandainya Tasha tidak mengancam Emily dan menjebak Emily malam itu, kejadian naas itu tidak akan terjadi.“Erik!” geram Arion memberi titah untuk menyiksa wanita blonde yang tengah terikat itu.“Baik Tuan Muda.” Sahut Erik dan berjalan menghampiri Tasha—dua pria yang berada di sisi kiri dan kanan Tasha ikut mendekat dan memberikan tamparan keras.Plak!“Berengsekkk! Lepaskaan!” auman Tasha dengan suara isak tangis—tidak berdaya.Emily terkejut, dan menoleh ke arah suaminya, “Sayang?”“Hmm?” Arion menghela napas, ia lepas kendali karena melihat wanitanya di hina seperti itu.Wanita cantik itu memegang kedua tangan suaminya, “Aku ingin bicara dengan Tasha.”“Iya saya
Read more
Bab 144 | Paternitas Anak
Jantung Emily berdegup cepat menanti jawaban yang keluar dari pencairan website, dimana ia takutkan semoga tidak sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Tasha.Emily scroll ke bawah melihat beberapa refrensi jawaban, dan akhirnya dia membuka salah satu website.Emily membaca kata tiap kata—kalimat demi kalimat, semakin ia baca, semakin dadanya bergemuruh, air matanya membentuk gumpalan di sudut matanya. Dalam kasus di mana seorang ibu hamil telah hamil terlebih dahulu dengan pria A dan kemudian berhubungan badan dengan pria B yang menumpahkan spermanya ke dalam rahim ibu hamil tersebut, status anak yang dikandungnya dapat menjadi kompleks terkait dengan paternitas.Dalam situasi seperti ini, jika terjadi pembuahan oleh sperma pria B dan anak dilahirkan, paternitas anak tersebut mungkin dipertanyakan. Untuk menentukan paternitas dengan pasti, tes DNA antara pria B dan anak dapat dilakukan setelah kelahiran.Penting untuk menyelesaikan masalah ini dengan bijaksana dan mempertimbangkan ke
Read more
Bab 145 | Transpalasi
Profesor Graaf tertawa mendengar penuturan dari Fabio—ia menatap dengan senyuman miring khas di wajah tuanya. Namun terlihat begitu mengerikan. “Fabio… Fabio…” gumamnya memanggil nama Fabio, menoleh melihat Fabio yang tengah gusar, “aku akan menyiapkan ruang operasi, dan aku tidak akan memungut Biaya padamu dengan syarat, jika semua yang di butuhkan Rafael terpenuhi, sisa organ yang ada pada putramu ini menjadi milikku? Bagaimana?” Deg! Fabio menegak salivanya, ia menoleh ke mayat putranya itu, dan kembali menoleh kepada Profesor Graaf, “Tidak masalah Prof, selama Prof memastikan keberhasilan operasi transplasi terhadap Rafael, dan menjadikan putraku itu menjadi sosok yang sempurna!” “Hahahah!” suara tawa menggelegar, “Ya… Kamu bisa pastikan hal itu!” “Terima kasih Prof. Jadi, kapan jadwal operasinya?” tanya Fabio. “Hem, aku akan menghubungimu begitu semuanya sudah siap. Lalu katakan pada Rafael untuk menjaga kondisi tubuhnya!” “Baik Profesor, saya akan menunggu kabar anda.” “M
Read more
Bab 146 | Fakta Rafael
Rafael membuka kacamatanya dan memberikan tatapan tidak suka kepada Fabio, “Maaf! Aku menolaknya Pa!”Fabio mengerutkan keningnya, “Kenapa?”“Tentu saja aku tidak setega itu kepada sosok kaka yang selama ini aku banggakan, aku tidak mampu untuk menerima hal berharga seperti ini dari Kak Raul.” Tolak Rafael.Pria paruh baya itu berdiri dari duduknya dan menghampiri Rafael—ia memaksa dirinya berlutut di depan sang putra yang kini hanya semata wayang miliknya."Rafael, Papa tahu kamu sangat terpukul dengan kematian saudara kamu. Tapi papa mau kamu berlapang dada menerima kenyataan ini. Dan papa yakin, Kakak kamu juga menginginkan hal yang sama untuk kamu. Serta ada satu hal yang harus kamu tahu nak tentang kematian Raul.”Rafael terdiam, melihat wajah Fabio dengan raut penasaran, “Kenyataan seperti apa pa?”Fabio menghela napas dalam-dalam dan menghembuskannya, ia menutup mata dan berkata, “Jika kamu menerima transpalasi ini, papa janji akan memberitahukan semuanya ke kamu, tentang kemat
Read more
Bab 147 | (21+) Saran Dokter
Keesokan paginya, Arion terus memperhatikan gelagat sang istri yang sedikit berbeda, meskipun di wajah terus mengembangkan senyuman indahnya, tapi pria itu terlalu mengenal sang istri.Di saat mentari pagi masuk di sela jendela kamar mereka, menerpa keindahan dan kecantikan sang istri, Arion merangkul mesra pinggang sang istri, membelai lembut perut sang istri—Emily, “Sayang?”“Hmm?” Emily mendongak menatap wajah tampan prianya itu.“Apa yang membuatmu risau, hmm?” tanya Arion dengan nada suara yang begitu lembut.Emily tersenyum menggoda dan sedikit naik untuk membisikkan sesuatu, “Aku memikirkan tentang yang di suruh dokter.” Arion mengerutkan keningnya, “Yang di suruh Dok—” pria itu seketika tersenyum mengembang dan memainkan kedua alisnya dengan wajah nakalnya, “Apa harus pagi ini kita mencobanya?”Emily mengedipkan matanya, “Kalau suamiku mau, apa aku bisa menolak.” Gumamnya dengan senyuman menggoda dan memainkan jemari lentiknya di dada terbuka Arion. Bahkan jari jemari lentik
Read more
Bab 148 | (21+) Basahi sayang!
“Oh damn! Sayang!” geraman berat lolos dari Arion saat istrinya itu mulai menjelajahi tiap sudut kulitnya.Emily bermain dengan lembut dan seksi. Menyesap pucuk kecil dada Arion bergantian, tangan nya yang lain membuat gerakan melingkar di pucuk yang satunya.“Oh my! Sayang…” geram Arion menatap istrinya—menopang tubuhnya dengan kedua lengan kokohnya. Melihat setiap gerakan sensual yang di lakukan Emily.Tangan Emily bergerak kebawah, mengusap perut Arion yang terbetnuk dengan otot yang terbagi enam—sempurna. Kemudian membelai batang kejantanan sang suami yang sudah mengeang sempurna.Ia membuat genggaman penuh dan menggerakkan tangannya dengan gerakan lambat, dan semakin cepat. “Oh damn!”Wanita cantik itu menurunkan wajahnya dan menungging—menjulurkan lidahnya dan bermain di bagian kepala kejantanan sang suami, membuat gerakan melingkar dan bermain di antara belahannya. “Euhmmm…” Emily membuka mulutnya dan memaksa masuk kejantanan suaminya itu agar memenuhi hingga menyentuh tenggoro
Read more
Bab 149 | (21+) Berbicara Hati ke Hati
“Oh Yon! Ah!” Emily mendesah dan mendesis dengan kuat saat Arion kembali mengukung tubuh sang istri dan menghujamnya dengan kuat—dalam. “Oh sayang! Kamu sangat nikmat, Emily!” racau Arion sembari mencumbu bibir dan payudara sang istri dengan liar. Selama beberapa menit Arion dan Emily berganti posisi, Emily pun tak terhitung sudah berapa kali mendapatkan orgasme karena birahi suaminya pagi ini. Tubuh mereka benar-benar basah bermandikan keringat dan air mani dari Emily. Arion berkali-kali membuat istrinya itu mendapatkan squirting. “Ohh sayang! Akuh!” jerit Emily yang lagi-lagi siap meledak di bawah sana. Arion melumat bibir istrinya, “Bersama sayang!” seru seraknya sembari meremas payudara Emily. “Akh!” Emily menjerit saat puncak kenikmatan itu datang lebih awal, dan Arion bergerak semakin cepat—pria tampan itu menghentakkan tubuhnya beberapa kali dan menggeram gemas, “Argh! Sayang!” Nafas mereka saling beradu, Arion kembali melumat bibir istrinya, mencumbu mata, hidung, pipi,
Read more
Bab 150 | Dua Tengil
Berbeda dengan keadaan dua pemuda tampan yang saat ini tengah duduk di kursi kerja mereka masing-masing. “Bagaimana?”“Hah… Eleanor tidak menjawab panggilanku.” Sahut Reynard terdengar lemah. Karena kemarin ia terlalu sibuk sampai malam mengurus masalah Projek AE Building. Pria tampan dan berwajah tengil itu tidak mendengar panggilan telepon dari kekasihnya.Dan hal itu pun berlaku dengan sang sahabat yang saat ini masih berjuang menunjukkan keseriusannya kepada sang kekasih.“Same here—sama halnya disini…” balas Felix yang menatap layar ponselnya.“Ck! Apa sebaiknya kita kesana?” usul Reynard.Felix mendongakkan kepala dan menatap sahabtnya itu, “Tholol! Kalau kau tidak mau di bantai oleh Bos, silahkan pergi!” umpat Felix kesal, karena sesungguhnya sedari tadi ia sangat ingin ke bandara saat ini juga. Tapi kewarasannya masih menyadarkan dirinya saat ini, untuk tidak melakukan hal konyol seperti itu, karena pekerjaan mereka berada di depan mata. Dan hari ini mereka juga di minta d
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
26
DMCA.com Protection Status