All Chapters of Cinta Yang Sesungguhnya: Chapter 31 - Chapter 40
78 Chapters
31. On The Way Single. Jadi Kenapa Enggak?
“Eh gue masih penasaran deh, kenapa Lu bisa kenal sama Dayana? Ketemu di mana?” tanya Andrew pada Elvan, sedangkan Ryan hanya menantap Elvan, ia juga penasaran dengan hal ini. Apalagi Dayana merupakan menantu dari keluarga Sanjaya. Dan setahunya Elvan tidak pernah berurusan dengan mereka kecuali bisnis, itu pun dia tidak tahu dengan pasti.“Gue gak tahu harus di mulai dari mana, tapi gue nemuin dia malem-malem pingsan di kebun deket vila gue,” jelas Elvan.“Serius? Di villa Lu?” tanya Andrew.“Ya!” sahut Elvan, “Ternyata dia kabur setelah di siksa suaminya, dan itu terjadi setelah istri keduanya mengadukan hal yang tidak-tidak. Dia di seret ke kamar dan di cambuk oleh ikat pinggang. Luka paling parah di punggung, bagian lainnya gue gak tahu. Awalnya gue gak tahu siapa dia, dia mengaku namanya Kana, makanya gue minta Lu cari tahu,” ujar Elvan seraya menatap Andrew.“Gila, ngeri! Baru tahu gue kelakuan Si Andre kaya gitu. Bener-bener gak sangka gue,” seru Andrew.“Nah alasan dia disiksa
Read more
32. Apa Dia Tidak Ketakutan Saat Malam?
“Van, anak kesayangan Mami, yang paling Mami sayangi. Bener mau pulang sekarang? Gak akan tinggal di sini aja?” tanya Soraya pada Elvan yang sedang merapikan pakaiannya ke dalam koper kecil yang ia taruh di atas tempat tidur. Soraya duduk di sisi tempat tidur Elvan kemudian membantunya merapikan pakaian anaknya tersebut. “Elvan harus pulang sekarang Mi, Day-- maksud Elvan ada urusan di sana yang harus Elvan kerjakan,” sahut Eelvan. Hampir saja ia keceplosan mengatakan jika ada Dayana yang menunggunya di sana. Semalam Elvan merasa sedikit khawatir karena ia tahu jika Dayana tidur sendirian di vila itu. Hingga ia menghubunginya melalui aplikasi pesan chat padanya dan menanyakan kabarnya. Dia mengatakan jika ia sempat merasa takut tidur sendirian di vila, tapi ia memutuskan untuk tidur cepat. Tapi tadi malam ia sudah meminta Bi Enah untuk menemaninya. Bukan untuk Dayana ia pulang sesuai jadwal, tapi
Read more
33. Mereka Sudah Meninggalkanku Dan Sudah Tenang Di Sana
“Kau boleh membukanya, dan memakannya terlebih dahulu. Aku akan ke atas dan mandi lebih dulu, tidak enak setelah melakukan perjalanan jauh,” ungkap Elvan setelah mereka masuk ke dalam vila dan memasukkan mobilnya ke dalam garasi. Aya mengangguk, “Baiklah, aku akan menyiapkan makanan ini untukmu.” Mereke berdua berpisah di dekat tangga, di mana Elvan menuju lantai 2 sedangkan Aya menuju dapur. Aya segera mengeluarkan makanan tersebut dari dalam paper bag kresek, kemudian mulai memotong-motongnya dengan ukuran yang pas. Kemudian menatanya di atas piring. Tart buah begitu menggoda, hingga Aya tak sabar untuk menyicipinya. Tapi ia menahan dirinya, meski Elvan sudah mengijinkannya untuk makan lebih dulu, tapi rasanya tidak sopan. Aya menaruh semua potongan kue tersebut di atas meja. Kemudian duduk dan menunggu Elvan kembali. “Ini terl
Read more
34. Justru proses hukum yang tampaknya rumit ini akan memulihkan rasa percaya dirimu
Setelah berkenalan dan sedikit basa-basi, kini Elvan, Ryan dan Aya duduk bertiga di gazebo. Mereka memutuskan untuk berbincang di tempat yang nyaman dan terbuka, agar tidak membuat Aya tertekan karena harus kembali mengingat kejadian buruk yang sudah menimpanya. Ryan segera mengeluarkan sebuah agenda dari tas kerjanya. "Kita mulai saja ya, supaya aku tidak kemalaman sampai Jakarta." Aya dan Elvan mengangguk setuju. Ryan datang sekitar pukul 1 siang, dia mengatakan berangkat dari Jakarta pukul 9 tadi pagi, dan datang ke sini sendirian. "Dayana, bisa kau ceritakan secara lengkap detail semua kejadian yang kau alami? Dimulai dari bagaimana kau dan suamimu menikah hingga akhirmya kau mengalami kekerasan dalam rumah tangga dan penganiayaan. Aku harus mempelajari dan memahami benar masalahmu agar aku bisa membelamu secara maksimal di pengadilan," pinta Ryan. Aya mengangguk dan dengan perlahan-lahan ia
Read more
35. Jangan bilang kalau Lu juga udah terkontaminasi Si Kampret itu!
"Kapan gugatan ini akan mulai diproses?" tanya Aya. Ryan menatap Aya dengan seksama. "Tentu setelah kau yakin dan memberi kuasa padaku untuk menangani kasusmu ini. Aku akan mengirimkan draft perjanjian kerja, yang menjelaskan hak dan kewajiban kita masing-masing. Jika kau setuju, aku akan mencetaknya di atas blanko surat resmi dan membuat surat kuasa, yang intinya kau memberi kuasa penuh padaku untuk menangani kasusmu ini hingga selesai." Aya mengangguk paham, "Kapan kau akan mengirimkan draft perjanjian kerja?" "Jika kau mau, sekarang juga kau bisa membaca contoh surat perjanjian kerja di laptopku. Nanti aku akan mengeditnya sesuai dengan data pribadimu lalu akan ku kirimkan soft copynya ke email-mu. Tentunya soft copy itu tanpa blanko surat resmi kantorku ya..." jawab Ryan. "Aku mau membacanya sekarang saja dan berharap gugatan perceraianku segera di proses," sahut Aya dengan tegas. 
Read more
36. Aku Akan Menawarkan Kesepakatan Bisnis Denganmu
‘Ck! Dasar! Gak Si Kampret gak Si Ryan, sama aja! Apa sih yang ada di pikiran mereka?! Gak ngerti gue!’ dengus Elvan dalam hatinya setelah melihat mobil yang dikendarai oleh Ryan semakin mejauh meninggalkannya di hadapannya. Kemudian ia segera berjalan kembali masuk ke dalam vila dengan hati yang masih mendumel. Ia sungguh tak mengerti dengan pikiran ke dua temannya itu. “Kenapa? Ada yang buruk?” tanya Aya membuyarkan lamunan Elvan, dengan tiba-tiba dan tanpa di sadarinya Aya sudah berdiri di hadapannya begitu saja. “Hah? Apa?” tanya Elvan kaget. “Hmm, apa Ryan mengatakan sesuatu yang buruk mengenai kasusku? Aku melihat wajahmu sedikit berubah ketika masuk setelah meninggalkannya,” jawab Aya. “Tidak ada, itu hanya perasaanmu saja!” jawab Elvan mencoba untuk menutupi perasaan dongkolnya pada Ryan. Aya
Read more
37. Jadi Apakah Kita Sudah Mencapai Kesepakatan?
“Sharing Profit? Dan hasilnya bagi dua, 60:40. 60 untukku dan 40 untuk Elvan? Apa itu tidak terbalik ya?” gumam Aya dan posisi rebahan di atas tempat tidurnya. Aya mengingat penjelasan Elvan mengenai bisnis yang di tawarkannya dengan Sharing Profit padanya saat makan malam tadi. Bahkan Elvan menjelaskan detailnya pada dirinya. Elvan akan menanggung semua biaya renovasi, pengadaan barang, dan juga pegawai. Sedangkan dirinya hanya mengelola semuanya setelah semua tersedia dengan lengkap. Bukan hanya itu, Elvan sendiri yang akan mencari pegawai yang akan bekerja di cafenya. “Dengan kata lain, Elvanlah yang mengeluarkan modal lebih banyak dari pada aku. Aku hanya tinggal mengelolanya saja… hmm… ada yang aneh…” gumamnya seraya memeluk bantal guling miliknya. “Aduh kok aku jadi bego ya? Gini nih kalau saat pelajaran di kampus gak fokus, ilmunya gak nerap s
Read more
38. Karena Itu Passion-mu
Kini mereka berdua sudah dalam perjalanan menuju wilayah Utara Kota Bandung, di mana mereka harus menempuh perjalanan yang bisa di katakan cukup lumayan. Karena perjalanan akan menempuh waktu kurang lebih 2 jam lamanya jika tidak terjebak macet di beberapa titik, meski sudah menggunakan jalanan bebas hambatan atau jalan tol. Aya mulai menikmati perjalanan ini, ia cukup senang karena sudah seminggu lebih ini hanya berada di vila. Sebenarnya ia sudah beberapa kali datang ke daerah tempat yang akan di tujunya. Dan tak menyangka jika kali ini ia akan kembali ke sana. Tak banyak pembicaraan di antara mereka berdua saat berada di dalam mobil, karena Aya terlalu asyik untuk menikmati pemandangan yang ada di luar jendelanya. Sudah cukup lama dia tidak melewati jalan-jalan ini, dan cukup banyak perubahan di sini, di mulai banyaknya bangunan baru dan infrastruktur yang di bangun oleh pemerintahan setempat untuk membuka kota tampak
Read more
39. Virusnya sangat berbahaya, mengkontaminasi otakku hingga selalu berpikiran kotor!
Hari menjelang siang, dan sebentar lagi waktu makan siang tiba. “Ku rasa kita harus pergi dari sini, apa kau sudah puas melihat-lihatnya?” tanya Elvan. Aya mengangguk, “Kurasa cukup.” Bahkan mereka sudah mengitari bagian luar rumah tersebut hingga ke belakang. Aya juga mengatakan ia ingin ada meja dan kursi di bagian luar, sebagai tempat outdoornya. Yang akan di pasangi tenda cantik yang bisa di buka dan tutup secara otomatis. Agar jika terjadi hujan tiba-tiba para tamu tidak perlu khawatir. Mereka baru saja dari bagian belakang dan kembali berjalan menuju depan rumah untuk kembali ke dalam mobil. Aya berjalan di samping Elvan, ia sungguh menikmati suasanya di tempat ini. Sunyi dan pemandanganya yang indah. Tapi nanti ia berharap nanti cafe ini akan ramai oleh pengunjung. Ia sudah membayangkan berbagai macam konsep di pikirannya. Ia ingin di bagian outdoor
Read more
40. Nyonya Dayana, akhirnya kau memiliki keberanian…
Hari ini semua berjalan dengan biasa saja dan baik-baik saja seperti hari biasa-biasanya. Kehamilan Shella yang menginjak 6 bulan beberapa hari yang lalu membuat Shella sedikit manja. Seperti hari ini, ia enggan untuk di tinggalkan oleh suaminya tercinta. Demi sang istri tercintanya yang sedang mengandung buah hatinya, tentu saja Andre berusaha untuk mengabulkan semuanya. Termasuk tidak berangkat kerja di hari ini. Sedangkan kantor di handle oleh ayahnya terlebih dahulu untuk hari ini. “Sayang aku mau jus, tapi kau yang buat yaa…” pinta Shella dengan manjanya. “Iya Sayang… mau jus apa? Nanti aku bikinin di dapur,” sahut Andre lembut pada Shella. “Alpukat, aku mau alpukat, tapi yang tingkat kematangannya tepat. Jangan yang terlalu matang, aku tak mau Sayang. Aku baca kemarin katanya buah alpukat bagus untuk bayi dalam kandungan,” jelas Shella yang saat
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status