All Chapters of Disayang Duda Kaya: Chapter 61 - Chapter 70
96 Chapters
61 - LANGIT
Pria dengan perawakan tegap dan lengan berotot yang menonjol, membuat setiap wanita yang melewatinya tak bisa berpaling. Wajahnya yang tampan perpaduan khas antara mata asia dengan alis tebal dan hidung mancung membuat pria itu lebih cocok menjadi seorang model. Tatanan rambutnya yang tidak rapi ditambah dengan kaos yang pas ditubuhnya dan celana chinos, membuat pria itu menjadi idola setiap wanita yang berada di sekitarnya saat ini. Banyak dari kaum hawa yang enggan melepaskan tatapannya dari pria bernama Sagara Xavero Adnan. "Om Aga!" teriak balita berumur dua setengah tahun yang berada digendongan calon ayah tirinya. Sagara tersenyum melihat mata cerah Raga. Rasanya Sagara langsung jatuh cinta melihat Raga yang selama ini hanya ditemuinya lewat telepon video. "Hal
Read more
62 - SELAMANYA
Samudera masuk ke ruangan Banyu tanpa mengetuk. Pria yang berumur lebih dari setengah abad itu berjalan santai mendekati anak sulungnya yang tampaknya setia menunggu dirinya mendekat tanpa bertanya apapun. Samudera menyodorkan map berwarna merah dan memberikan kode Banyu untuk membukanya. “Apalagi ini? Aku gak suka dikasih map-map gini, Pa! Mending Papa jelasin aja,” tolak Banyu yang akan menyerahkan kembali map itu, tapi tangannya terhenti saat kalimat yang diucapkan Samudera meluncur. “Itu dokumen Papanya Lila.” “Papanya Lila?” Banyu membeo. Ia kemudian membuka berkas itu dan menemukan catatan medis milik Papa Lila. Kertas itu bertuliskan surat keterangan pemeriksaan kesehatan jiwa. Banyu berulang kali membaca surat it
Read more
63 - CEMAS
Mobil yang melaju dengan kecepatan sedang itu membuat mata beberapa orang yang berada di kebun, teralihkan. Termasuk seorang pria dengan rambut memutih dan tubuh kurus yang tak membuat ketampanannya berkurang di usia senjanya. Hidung mancung dengan mata dalam itu menunjukkan kharismanya di usia senja. Meski didiagnosa dengan skizofrenia dan dinyatakan sudah bisa menjalani harinya dengan normal sejak beberapa tahun terakhir, tapi orang yang tidak tahu, pasti akan menganggap pria itu sama normalnya. Sementara itu di dalam mobil, entah mengapa jantung Banyu berdetak kencang. Mungkin ia gugup karena ia akan meminta restu pria yang katanya adalah ayah Lila. Meski tidak tahu pasti keadaannya, Banyu tetap saja merasa jantungnya berlompatan. Saat ia turun dari mobilnya, manik matanya langsung bertemu dengan pria yang nam
Read more
64 - DI SEBELAHMU
Suara ketukan pintu membuat Lila yang baru saja berhasil menidurkan Raga, jadi menatap pintu kamar itu dan menunggu si pengetuk masuk. Namun nyatanya itu hanya suara ketukan. Ia pikir itu adalah suara ketukan Banyu yang sudah pulang dari bekerja. Banyu hari ini mengatakan bahwa ia akan melakukan perjalanan luar kota, jadi ia tidak ada di kantor seharian ini. Nomor ponselnya pun sulit dihubungi dan pria itu sama sekali tidak mengabari apapun pada Lila. Lila bukannya posesif. Daripada cemburu, Lila lebih khawatir jika calon suaminya itu mengalami sesuatu di perjalanan. Wanita itu segera menepis pikiran buruknya dan menghela nafas besar. Ketukan lagi-lagi terdengar dan Lila pun segera berdiri. Ia membuka pintu dan melihat wanita setengah baya tersenyum padanya “Maaf men
Read more
65 - ADIK KECILKU
Lila duduk dibangku panjang ditemani pria bernama Fandy Hermawan. Pria tua yang jika ditelisik lebih jauh, memiliki kemiripan bentuk hidung dan garis senyum yang sama dengan Lila. Keheningan yang panjang menyeruak diantara keduanya. Fandy tentu tidak pandai merangkai katanya, sedangkan Lila memilih cukup tahu saja siapa yang ada disampingnya. Setelah berpikir lama dengan pergulatan batin yang tidak mudah, wanita itu akhirnya membuka suaranya. "Jadi gimana kabar Bapak sekarang?" Pria itu ragu-ragu memandang Lila. "Ya kayak gini. Kamu sudah tau soal penyakitku?" Lila mengangguk saja tanpa mengatakan apapun. "Penyakit seperti ini gak bisa sembuh Lila. Setiap hari aku selalu melihat ibumu. Bahkan sekarang Ibu kamu lagi meman
Read more
66 - TAMU TAK DIUNDANG
Lila tampak cantik dengan kebaya putih yang membalut indah tubuhnya. Senyuman menghias wajahnya, menutupi rasa gugup yang mendera. Mungkin ini bukan yang pertama, tapi semua prosesi panjang yang akan ada di depan matanya, baru kali ini ia lalui. Dulu hanya ijab kabul sederhana karena dirinya dan mantan suaminya sama-sama anak yatim piatu. Jadi tidak ada acara mewah dan hanya ada acara selamatan kecil-kecilan. Kini Lila harus duduk di depan puluhan pasang tamu undangan yang menyaksikan pernikahannya. Setelah mengucapkan janji sehidup semati dihiasi teriakan para hadirin yang datang. Semua kegugupan Banyu dan Lila hilang berganti dengan rasa syukur yang tak henti-henti mereka ucapkan dalam hati mereka. Setelah menyematkan cincin di tangan satu sama lain, tanpa aba-aba Banyu mencium kening Lila. Lama pria itu menciu
Read more
67 - SULUNG
Meira menggandeng tangan anak lelakinya. Langkahnya sedikit berat, namun ia meyakinkan dirinya sendiri untuk bisa melangkah maju dengan berani. Sementara itu banyak mata yang melihat ke arah Meira dan bergantian melihat ke arah Banyu yang wajahnya sudah cukup dingin. Pria itu tidak suka dengan keberadaan Meira. Kejadian ini pasti akan menimbulkan banyak kesalahpahaman. Suara kasak-kusuk terdengar sumbang ditelinga keluarga besar Adnan. Mereka menebak-nebak siapa wanita yang berjalan dengan anak kecil yang sedari tadi berada di pesta besar itu. Bahkan anak berumur sepuluh tahun itu juga tidak pernah dilihat oleh kolega keluarga Adnan. Mereka hanya mengenali anak kecil berumur dua tahun yang beberapa kali memang bersama Samudera ataupun Diani. Banyu juga sering membawanya dan mengenalkan bahwa bayi kecil itu adalah
Read more
68 - HAMPIR MENANGIS
Setelah beberapa jam yang melelahkan Banyu dan Lila pun melangkah menuju kamar tempat mereka beristirahat dengan bergandengan tangan. Banyu masih dengan senyumnya yang mengembang seolah memang harinya tidak rusak dengan kedatangan Meira, sedangkan Lila sendiri berjalan dengan tatapan kosong. Campuran antara rasa lelah juga terpikirkan dengan Meira dan Bara membuat tubuhnya terasa sangat lelah. Penampakan keduanya memang sangat kontras jika dilihat kali ini. Banyu membuka kamarnya dan menarik istrinya masuk dengan lembut. Lila segera tersadar dan menatap lekat suaminya. Banyu mengunci pintu kamarnya dan mereka masih berdiri di depan pintu dengan pandangan beradu. “Kenapa kamu sedih di hari pernikahan kita. Apa cuma aku yang bahagia disini?” tanya Banyu dengan tatapan lembut dan tangan yang mengusap pipi Lila dengan hangat.
Read more
69 - SATU PER SATU
Dua hari yang melelahkan dan menyenangkan dihabiskan oleh Lila dan Banyu dengan baik. Meskipun liburan setelah pernikahan hanya mereka habiskan di hotel, tapi itu saja sementara sudah cukup. Banyu dan Lila juga sudah mulai merindukan kedua anak mereka yang entah bagaimana kabar keduanya, karena tak ada satupun anggota keluarga yang bisa dihubungi atau menghubungi mereka. Baru saja mereka masuk, keduanya disuguhkan pemandangan dua anak mereka yang sedang tantrum. Banyu dan Lila tentu saja terkejut. Tidak biasanya suasana begitu ramai seperti ini. Banyu dan Lila menghela nafas besar dan mereka mendekat ke arah berlawanan. Banyu menuju Raga sedangkan Lila menuju Bara. Tangis Raga segera reda setelah melihat ayah Banyunya. Sedangkan Bara masih terisak di ujung ruangan. "
Read more
70 - KUAT
Seorang wanita paruh baya dengan baju sederhana, kini sedang duduk bersama dengan Banyu. Selepas pemakaman Meira tadi, Bara merengek tak mau kembali. Jadi Banyu menemani anak sulungnya dan menemui mantan ibu mertuanya yang datang tergopoh saat diberi tahu kondisi Meira dan lokasi anak tirinya yang telah berpulang. Kini saat Bara sudah pulang terlebih dahulu, pria itu meminta waktu berdua saja dengan mantan ibu mertuanya. "Terima kasih kamu sudah mengabari Tante, Nyu. Walaupun Tante hanya Ibu tiri Meira," ucap wanita bernama Fita itu. "Iya, Tante. Karena Banyu pikir Papa Meira masih ada. Itu semua karena Bara bilang belum pernah bertemu Kakek dan Neneknya. Jadi, Banyu mencoba cari Tante dan untungnya Tante masih dirumah . Apa Om sudah lama tidak ada?" tanya Banyu yang membuat Fita menghela nafas panjang.
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status