Athena melangkan kakinya menelusuri bibir pantai. Sepulangnya Drake dan Paula, Athena meminta Justin untuk menemaninya ke Cooper’s Beach. Jaraknya cukup jauh dari Manhattan, kurang lebih membutuhkan waktu dua jam perjalanan menuju pantai ini. Beruntung Justin pun menuruti permintaan Athena. Mungkin salah satu alasannya karena ini adalah weekend.Awalnya Justin memang tidak menyetujuinya, karena jarak pantai yang diminta Athena cukup jauh, namun bukan Athena namanya kalau tidak merayu sang suami agar menuruti permintaannya. Terlebih perjalanan dua jam, tidak akan terasa bagi Athena selama Justinlah yang berada disisinya.“Justin, apa Ka Annabeth sudah kembali ke Los Angeles?” tanya Athena sambil melirik ke arah Justin yang berdiri di sampingnya.“Sudah, dia baru menghubungiku sebelum kira ke sini. Dia harus kembali ke Los Angeles karena menemani suaminya,” jawab Justin sembari menggenggam tangan sang istri. Pemandangan di sore hari begitu menyejukan. Tidak heran, banyak turis yang berd

“Justin? Kau sudah pulang?” Athena terkejut melihat Justin sudah berada di rumah. Dia hendak beranjak dari tempat duduknya, namun Jusin lebih dulu mendekat ke arahnya.“Kau duduk saja.” Justin mengecup pipi Athena. Dia tahu istrinya itu kesulitan berjalan.“Ka,” sapa Nathan seraya menatap Justin yang duduk di hadapannya.“Kapan kau datang? Aku tidak tahu kau sudah kembali ke New York,” ujar Justin. Dia memang tidak mendapatkan informasi apa pun tentang kepulangan Nathan. Biasanya, dia akan mendapatkan laporan dari Peter, mengenai Nathan. Dan sekarang dia dikejutkan dengan kepulangan adiknya itu.“Aku baru sampai New York tadi pagi,” jawab Nathan memberitahu.Justin mengganggukan kepalanya. “Aku senang kau kembali. Apa kau sudah bertemu dengan Dad dan Mom?”“Belum, setelah ini aku akan bertemu dengan Dad dan juga Mom,” balas Nathan. “Oh, ya. Ka, aku dengar Joseph menggantikanku memimpin perusahaan di Madrid. Apa kau yang memintanya?” tanyanya yang sejak lama ingin tahu.“Ya, anak nakal

“Tuan… Nyonya…” Seorang pelayan menyapa Justin dan Athena yang baru saja meninggalkan ruang makan. Langkah mereka terhenti kala pelayan berdiri di hadapan mereka.“Ada apa?” Justin bertanya dengan nada dingin dan raut wajah tanpa ekspresi.“Tuan, di depan ada Tuan Peter datang bersama dengan Nona Julia,” jawab sang pelayan sontak membuat Athena terkejut.“Peter dan Julia ada di depan?” tanya Athena memastikan. Dia takut apa yang didengarnya itu salah. Karena tidak biasanya Peter dan Julia datang bersamaan seperti itu.Sang pelayan mengganggukan kepalanya. “Benar, Nyonya. Di depan ada Tuan Peter datang bersama dengan Nona Julia. Mereka datang ingin bertemu dengan Tuan dan Nyonya.”“Nanti aku dan istriku akan ke sana,” ucap Justin dingin.“Kalau begitu saya permisi, Tuan… Nyonya…” Sang pelayan menundukan kepalanya, pamit undur diri dari hadapan Justin dan Athena.Seketika senyum di bibir Athena terukir kala mendengar Peter dan Julia datang bersamaan. Kini Athena memeluk lengan Justin se

“Tuan Justin.” Peter berlari menerobos masuk, ke dalam ruang meeting. Dia mengabaikan rekan bisnis Justin yang menatap dirinya.“Ada apa, Peter?” tanya Justin dingin kala Peter berada di hadapannya.“Tuan, Nona Adelia mengirimkan pesan Nyonya di bawa ke rumah sakit,” ujar Peter panik sontak membuat Justin terkejut.Raut wajah Justin berubah panik. Dia menyambar ponsel miliknya yang ada di tangan Peter—membaca pesan masuk yang dimaksud oleh Peter. Seketika wajah Justin menegang kala melihat puluhan panggilan tidak terjawab dari nomor Adelia.“Shit!” Justin mengumpat, merutuki kebodohannya yang tidak pernah membawa ponsel saat meeting.Tanpa menunggu, Justin berlari meninggalkan ruang meeting. Dia tidak mempedulikan lagi meeting pentingnya. Pikirannya terus memikirkan tentang keadaan istrinya.“Maaf, Tuan. Meeting ditunda. Nyonya Athena, istri dari Tuan Justin sedang berada di rumah sakit. Saya harap kalian memakluminya.” Peter menundukan kepalanya pada para rekan binis Justin.“Tidak m

Kabar tentang pernikahan Peter dan Julia telah terdengar. Orang yang pertama paling berbahagia tentu saja Athena. Dia mempersiapkan semuanya. Bahkan Athena khusus meminta Bianca, Ibu mertuanya merancangkan gaun pengantin untuk Julia, serta jas untuk Peter. Tidak hanya itu, Justin pun turut membantu dengan membiayai seluruh pesta pernikahan Peter dan Julia. Tentu saja pesta pernikahan yang Justin dan Athena siapkan haruslah megah. Athena khusus meminta wedding organizer terbaik untuk pernikahan Peter dan Julia.Sebenarnya, baik Peter dan Julia menolak pesta yang terlalu mewah, hanya Athena menginginkan yang terbaik untuk Julia. Selama ini Julia bukan hanya sekedar manager bagi Athena. Namun, Julia sebagai sahabat sekaligus saudara baginya. Julia adalah orang yang selama ini selalu mendukung Athena. Ketika banyak yang menjatuhkannya, Julia orang yang satu-satunya berada di sisi Athena. Itu kenapa Athena begitu menyayangi Julia layaknya saudara kandungnya sendiri.“Mom, apa Julia tadi su