All Chapters of Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan: Chapter 51 - Chapter 60
81 Chapters
Gaun Pengantin
Ivy tak habis pikir dengan sikap Ocean. Valerie yang terus mengomel panjang malah ditinggal begitu saja. Ocean menganggap gadis yang masih berstatus sebagai tunangannya itu tak ada kaitannya dengan Ivy."Mmh, Ocean, sepertinya kau agak berlebihan." Ivy memberanikan diri untuk protes setelah mobil menjauh dari lokasi penthouse itu.Ocean hanya melirik sepintas. "Dalam hal apa?""Kau ... seharusnya menjelaskan dengan lebih baik. Biar bagaimanapun, Nona Valerie masih berstatus sebagai tunanganmu.""Dengar, Ivy. Sejak awal, aku sama sekali tidak pernah setuju. Itu semua ulah Kakek yang bekerja sama dengan Tuan Jacob tersayangmu itu." Ocean mendengkus keras. "Ingatkan aku untuk memberinya pelajaran setelah ini."Ivy menggeleng tipis. "Mungkin beliau hanya ingin menolong Nona Valerie yang kebingungan mencarimu.""Tapi tidak dibenarkan untuk membocorkan di mana penthouse-ku berada, Ivy. Ada perjanjian tak tertulis di antara kami." Ocean malah menekan pedal gas dalam-dalam.Ivy menatap seram.
Read more
Persiapan Pernikahan
Ivy pernah punya konsep pernikahan dalam angannya di masa lalu. Namun, angan itu patah karena kehormatannya yang direnggut secara membingungkan. Lalu kekasihnya malah kedapatan tidur dengan adik tirinya sendiri.Sekarang, konsep pernikahan itu malah diwujudkan dengan begitu indahnya oleh seorang lelaki asing bernama Ocean Aloysius Alexavier. Gedung ballroom hotel mewah di kota Bright Storm, Diamond Hotel, disulap ala negeri dongeng. Gemericik air mancur yang memberi simphoni merdu di telinga. Bunga-bunga hidup beraneka ragam dan warna yang disusun menjuntai di atas kepala. Belum lagi lampu-lampu yang memberi pencahayaan seperti negeri dongeng. Mata Ivy mengerjap berkali-kali. Konsep yang ditunjukkan oleh tenant wedding organizer itu membuatnya speechless. Belum lagi gaun pengantin yang membalut tubuh rampingnya itu, dengan taburan kristal Swarovsky. Gaun itu memamerkan keindahan bahu Ivy. Walau nanti akan tertutup veil, tetap saja tak mengurangi kadar keindahannya.Semua kebutuhan
Read more
Bertemu Lucy Langsung
"Aku akan menjadikanmu sebagai pengantin wanita satu-satunya yang paling cantik juga bahagia." Ocean mengusap lembut bibir Ivy.Jangan tanya bagaimana debaran di dada Ivy setelah mendapatkan sikap yang tidak disangka itu. Matanya menatap sendu, karena ada sisi hati yang terganggu. Saat ini Ivy memang sedang sangat terpesona dengan segala sikap Ocean. Walau tetap ada rasa ragu dan takut, tetapi semua perbuatan Ocean membuatnya merasa sedang diratukan. Ivy tersanjung.Usai berbelanja, ternyata Ocean dipanggil dadakan oleh Ferdinand. Namun, pertanyaan Ivy membuatnya lupa sejenak akan tugas itu. "Ivy, aku sedang terburu-buru. Bisakah kau menunggu sampai Jarret datang menjemput?""Mmh, apa tidak lebih baik aku naik taksi atau--"Ocean menggeleng cepat lalu berbicara di ponsel. Memerintah Jarret untuk datang ke butik milik Nyonya Clara Bella.Ivy tidak membawa apa-apa. Karena semua barang pesanan untuk kebutuhan pernikahan akan diurus langsung oleh pemilik butik."Jarret sedang dalam perja
Read more
Kejutan Kecil
"Wah, hebat sekali. Seorang perempuan sepertimu benar-benar dibawa untuk tinggal bersama laki-laki kaya raya."Ivy menghela napas panjang. "Aku tidak mau mencari masalah, Nona Valerie. Kalau ingin protes, langsung saja ke Ocean."Valerie menyipitkan matanya. "Tadi kau panggil dia apa? Ocean? Astaga, tak tahu malu. Derajat kalian berbeda." Ivy benar-benar tidak ingin memperpanjang masalah. Maka dihampirinya pihak keamanan untuk mengatakan keberatan dengan tindakan Valerie.Ketika pihak keamanan menghampiri, Valerie mengangkat tinggi dagunya. "Mau apa kau?""Nyonya Aloysius keberatan dengan keberadaan Anda di sekitar sini. Pergilah, Nona."Valerie tak mampu menahan tawa. "Nyonya, huh? Yang benar saja. Dia bukan Nyonya Aloysius. Dia hanyalah pelacur simpanan. Akulah calon istri Ocean Aloysius." "Terserah kau sajalah. Aku permisi." Ivy berbalik arah. Moodnya yang sedang baik karena semua sikap hangat Ocean, agak terusik dengan kemunculan Lucy dan Brian. Malah ditambahi dengan kemuncula
Read more
Bisakah
Setelah makan malam romantis itu, hubungan Ivy dan Ocean semakin dekat. Walau masih belum ada kontak fisik yang semakin intim. Keduanya masih tinggal di kamar yang terpisah.Pun Ivy masih tetap diperbolehkan menjalani hidup sebagai mahasiswi biasa di kampus. Seperti hari ini, Ivy tak sabar menunggu kedatangan Charlotte.Ivy sengaja menunggu Charlotte di area favorit mereka. Di bawah pohon rindang yang sering dipakai keduanya untuk duduk santai membahas mata kuliah."Ivy!" Charlotte sampai kegirangan ketika melihat sosok sahabatnya yang tampak semakin cantik dan bersinar itu.Ivy langsung memeluk Charlotte. "Astaga, aku sangat merindukanmu, Bibi Charlotte."Mata Charlotte langsung berkaca-kaca. "Lake belum juga kembali. Sepertinya dia akan menetap lama di kediaman Tuan Jacob yang baru.""Ah, padahal aku ingin sekali mendengar bagaimana perkembangannya. Ternyata dia malah semakin tidak terjangkau oleh kedua tangan yang selama ini ikut membesarkannya." Ivy menatap sendu ke arah telapak t
Read more
Berbicara Berdua
Charlotte sedang terkena demam cinta sejak melihat sosok Jarret dari jarak yang begitu dekat. Acara belanja itu pun menjadi lebih kalem daripada biasanya.Bukannya marah atau merasa kesal, Ivy malah berkali-kali menggoda sahabatnya itu. Jarret saja sampai terpaksa harus tersenyum demi keinginan calon Nyonya Ocean itu.Tak hanya itu, Ivy sengaja minta diantar terlebih dahulu, barulah Jarret mengantar Charlotte. Itu dilakukan Ivy supaya Charlotte senang. Begitu Ivy tiba di penthouse, Ocean sudah menunggu. Tanpa canggung, lelaki bercambang itu memeluk Ivy. Tubuh ramping itu seperti tenggelam dalam dekapan sang calon suami yang berotot. "Aku merindukanmu." Ocean berucap sendu. Walau Ivy belum berani menafsirkan perasaan yang belakangan ini berbeda untuk Ocean, tetap saja dia suka mendengar ucapan manis itu. "Aku hanya pergi sebentar.""Ya, kau benar. Apa kau bersenang-senang dengan Charlotte?" Ocean mengecup puncak kepala Ivy."Tentu saja. Aku rindu dia. Biasanya kami selalu bersama s
Read more
Hari Pernikahan
Ivy meremas jemarinya yang saling bertautan. "Charlotte, aku gugup sekali.""Hei, tenanglah. Jangan takut. Tidak ada yang bisa membatalkan semua keindahan ini." Charlotte tertawa kecil. "Oh, Tuhanku, kau cantik sekali, Ivy."Gaun pengantin yang sedang dikenakan Ivy, hanya tinggal menyematkan veil saja. Veil yang dibuat dari kain tulle berkualitas tinggi itu akan disibakkan oleh Ocean di depan altar gereja.Ya. Hari ini pernikahan akan digelar. Hanya di gereja dan pesta taman di mansion utama keluarga Alexavier. Tidak banyak tamu yang datang, sesuai keinginan Ivy.Untuk resepsi pernikahan akan digelar kemudian. Ocean hanya menunggu kapan Ivy menginginkan acara itu digelar saja. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya kalau Ocean akan semudah ini tunduk pada keinginan seorang perempuan."Berbahagialah, Ivy. Aku turut senang melihatmu seperti ini." Charlotte sampai sibuk mengipas-ngipas wajah dengan tangan. Karena mendadak air matanya hendak luruh."Ah, Charlotte, jangan menangis. Bisa-bisa
Read more
Malam Pengantin
Di kamar president suite yang dijadikan sebagai kamar pengantin itu, Ivy menatap bayangan wajahnya.Masih tak percaya dirinya sudah resmi menjadi Nyonya Ocean Aloysius Alexavier. Setelah pesta pernikahan sederhana ala taman yang dilangsungkan di mansion utama milik keluarga Alexavier, tibalah saatnya untuk beristirahat.Ivy mengenang saat dengan lantangnya Ocean mengucap sumpah janji pernikahan yang disaksikan oleh para kerabat terdekat. Lalu ketika dinyatakan sah sebagai suami istri, Ocean memagut bibirnya di depan semua tamu, kaki Ivy benar-benar kehilangan daya tumpu.Ocean langsung menggendong Ivy keluar dari gereja. Mereka memasuki mobil khusus pengantin, menuju ke kediaman keluarga Alexavier. Sepanjang perjalanan, Ocean sibuk menuntaskan kerinduannya kepada Ivy.Ivy sampai harus di make up ulang karena lipstik dan wajahnya berantakan karena ulah Ocean. Mengingat semua itu, rasanya Ivy ingin menggulung dirinya dalam selimut saja. Lalu di acara pesta taman itu, Ocean tak sungkan
Read more
Bulan Madu
Seumur-umur, baru kali ini Ivy naik privat jet. Dengan sosok tampan yang duduk santai di hadapan sambil sibuk memantau tabletnya. Ivy suka melihat wajah serius Ocean. Dia tak merasa keberatan dengan kesibukan sang suami. Karena Ocean berjanji hanya sebentar saja mencuri waktu di momen bulan madu ini.Ocean mengenakan kaus berkerah berwarna navy. Satu warna dengan gaun semi formal yang Ivy kenakan. Satu hal lagi yang membuat Ivy cukup kagum, dirinya melenggang begitu saja tanpa perlu bersusah payah. Semua kebutuhan Ivy sudah disiapkan dalam koper dalam kondisi baru. Kentara sekali Ocean berusaha keras untuk memanjakan istrinya itu. Sebuah upaya yang sangat diacungi jempol oleh Jarret. Mengingat sang asisten pribadi lah yang sibuk menjemput semua pesanan sang Tuan.Ivy tak bosan menatap wajah tampan yang sangat serius bekerja itu. Sampai dia menyangga dagu dengan sebelah tangan. Ketika Ocean tanpa sengaja mengalihkan pandangan, keduanya bersitatap."Kenapa? Kau bosan menungguku?" Iv
Read more
Hati yang Retak
Ivy menangis tanpa isakan di dalam kamar mandi. Pantas saja dia merasa seperti pernah mengenal cara sentuhan yang diberikan oleh Ocean. Kenapa dia sampai lupa satu hal paling penting dari lelaki yang pernah membuat janin tumbuh di rahimnya? Kemarin, dia memang melihat otot perut Ocean, tetapi tato itu masih tertutupi oleh handuk. Saat berhubungan untuk pertama kalinya setelah menikah, lampu redup membuatnya merasa nyaman. Tanpa menyadari kalau dirinya kembali terperosok dalam lubang yang sama. Sekarang, ketika pagi menjelang dan bias cahaya menembus sisi jendela yang tak tertutup rapat oleh gorden, Ivy melihat sendiri satu-satunya pertanda tentang malam itu. Ivy tak bisa lari. Karena letak pulau yang jauh dari keramaian. Ivy mengigit bibirnya kuat-kuat. "Apa yang harus aku lakukan? Kami baru kembali lusa nanti."Bagaimana Ivy bisa bersandiwara selama itu? Sementara di kepalanya semua adegan dari masa seperti potongan slide show yang diulang lagi. Pantas saja dia berkali-kali meras
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status