All Chapters of AWAN - THE NEXT SANJAYA: Chapter 131 - Chapter 140
147 Chapters
131. ALINA TEGA MENGORBANKAN AWAN
Latif Winata merupakan sepupu langsung Andreas dan termasuk keluarga utama.Melihat kemunculannya di acara ulangtahun neneknya, Nadya sudah bisa menebak jika tujuan kedatangan Latif ada hubungannya dengan Andreas.Wajar saja, jika jantung Nadya berdetak lebih cepat saat ini.Namun, yang tidak Nadya mengerti, bagaimana Latif dan keluarga Winata bisa datang ke acara jamuan keluarga Dehen? Padahal keluarga Dehen tidak memiliki hubungan bisnis dan berhubungan dekat dengan keluarga Winata. Lalu, sikap dingin neneknya hari ini, apa ada hubungannya dengan keluarga Winata?Jika benar, apa neneknya akan setega itu melemparkan anggota keluarganya sendiri ke mulut harimau?Berbagai dugaan muncul dalam benaknya dan semuanya membuat Nadya merasa kalau ia dan keluarganya berada dalam masalah besar kali ini.Apa keputusan mereka untuk meminta bantuan keluarga Dehen adalah salah?Pertanyaan-pertanyaan Nadya terjawab saat Latif dan neneknya tampak bic
Read more
132. MAAF, AKU DATANG TERLAMBAT
Latif tersenyum licik begitu melihat nomor ponsel Awan dan langsung menekan tombol panggil.Tanpa perlu menunggu lama, Awan yang saat itu masih dalam perjalanan langsung mengangkat panggilan telpon dari nomor Nadya.Latif mendengar suara Awan dari seberang telpon dan berkata dengan singkat, "Kalau kamu ingin melihat kekasihmu selamat, datanglah ke hotel B segera!"Tanpa menunggu balasan dari Awan, Latif langsung menutup telponnya dan kemudian, dengan tatapan seperti menelanjangi menatap Nadya dari ujung rambut hingga ujung kaki."Kalian, bawa gadis ini ke kamarku!" Perintah Latif pada pengawalnya."Tidak-tidak, tolong jangan lakukan itu, tuan muda Latif! Bukankah anda telah berjanji akan melepaskan kami jika aku memberikan nomor Awan pada anda?" Teriak Alina coba menghentikan para pengawal Latif yang hendak membawa Nadya pergi.Tentu saja, Latif tidak berniat sekedar mengurung Nadya di dalam kamarnya.,Latif sudah tertarik pada Nadya
Read more
133. DIA MONSTER?
"Ciitt!!!"Roda mobil berlambang berlian tersebut berdecit dengan keras karena dipaksa berhenti oleh pengemudinya. Untungnya, asisten Erika memiliki keahlian mengemudi yang cukup tinggi dan bisa mengendalikan mobil dengan baik meski ia memaksa kendaraan yang sedang ia kendarai berhenti mendadak.Penyebabnya adalah jeritan terkejut Lona di bangku belakang karena Awan yang sebelumnya duduk di sebelah Lona menghilang secara tiba-tiba."Apa yang terjadi? Di mana Awan?" Tanya Erika segera setelah ia melihatnke bangku belakang dan tidak menemukan keberadaan Awan di sana."Aku-aku tidak tahu. Tadi, dia masih ada di sini dan tiba-tiba... menghilang!" Jawab Lona kebingungan dan juga syok.Dua menit yang lalu, ia masih berbicara dengan Awan sampai sebuah panggilan telpon mengalihkan Awan. Lona tidak tahu siapa yang menghubungi Awan karena setelah itu, ekspresi Awan tiba-tiba berubah dingin yang membuat bulu kuduk Lona jadi merinding hanya dengan
Read more
134. DUKUNGAN KELUARGA HARSYA DAN LONA YANG PATAH HATI
Kekacauan yang dibuat Awan sangat besar dan hampir mustahil dibersihkan begitu saja. Untungnya, hotel tersebut adalah milik keluarga Harsya. Sehingga, Erika bisa menutupi kejadian tersebut untuk sementara.Meskipun begitu, bukan berarti ini adalah pekerjaan yang mudah bagi Erika. Karena dirinya sampai harus menelpon kakeknya sebelum bisa menggunakan koneksi keluarganya untuk meredam kejadian ini.Dengan menggunakan nama keluarganya juga, Erika berhasil menekan nyonya besar Dehen dan keluarganya untuk tidak membuka mulut dan harus merahasiakan kejadian hari ini rapat-rapat.Masalahnya adalah keluarga Winata. Karena bagaimanapun, Latif Winata dan belasan pengawal pribadinya menjadi korban.Hanya saja, Erika sangat cerdik dengan terlebih dahulu membuka rekaman cctv yang ada dalam aula dan menunjukkan kalau memang Latif dan para pengawalnya yang terlebih dahulu melakukan provokasi serta menyerang Awan.Bukan pekerjaan yang solid mengingat
Read more
135. LAKUKAN TANPA KETAHUAN!
Lona tertegun lama merenungkan setiap ucapan Erika dan akhirnya ia menyadari darimana sebagian besar emosinya berasal.Seperti kata Erika, dia memang terkejut ketika melihat Awan membunuh banyak orang tepat di depan matanya dan saat Lona menyadari kalau tindakan tersebut dilakukan Awan demi melindungi wanita yang dicintainya, ia justru merasakan apa yang digambarkan oleh Erika padanya.Wanita yang mendapat perhatian dan perlindungan seperti itu pasti sangat beruntung dan sayangnya, wanita itu bukan dirinya tapi saudara sepupunya.Lalu, apa Lona bisa melupakan Awan atau membencinya? Ternyata, tidak!Setelah bergelut lama dengan perasaannya, Lona akhirnya memutuskan apa yang ingin dilakukannya.Lona justru semakin mengagumi Awan dan menyukainya."Tidak, aku tidak akan merebutmu dari Nadya. Tapi, selama kalian belum menikah aku akan berusaha mendapatkan sebagian kecil hatimu." Gumam Lona optimis dan seketika wajahnya yang semula terlihat muram berubah menjadi bersemangat.Di lain sisi,
Read more
136. AWAN MULAI DITERIMA KELUARGA NADYA
Arya dan istrinya keluar dari sebuah kamar dan melihat ke sekeliling mereka dengan sedikit canggung. Terutama Alina, setelah apa yang dilakukannya kemarin dan kata-kata kasarnya terhadap Awan, namun Awan masih bersedia menampungnya.Bagaimana tidak? Alina diam-diam ternyata masih mengharapkan bisa memiliki menantu orang kaya raya. Tapi, apa yang dilakukan oleh Latif sebelumnya telah membuat semua bayangan indah Alina pupus. Jika saja bukan karena Awan, suaminya mungkin sudah mati hari ini dan putrinya mungkin juga akan kehilangan kehormatannya.Sekarang, perasaan Alina terhadap Awan menjadi sangat rumit antara takut, malu dan sekaligus berterima kasih.Takut karena kekejaman mengerikan yang ditunjukkan Awan hari sebelumnya.Malu karena setelah semua kalimat kasar dan penghinaan yang keluar dari mulutnya namun ternyata Awan masih mau menampungnya. Padahal, keluarganya sendiri dengan begitu tega membuang dan tidak lagi menganggap dirinya keluarga hanya karena ia dan keluarga kecilnya s
Read more
137. DATANG SAAT 'TIDAK' DIBUTUHKAN
Di dalam kamarnya, Awan senyum-senyum sendiri saat membayangkan reaksi Nadya pagi ini. Ia kira Nadya masih marah padanya atas apa yang terjadi hari sebelumnya.Karena saat Awan membawa Nadya dan keluarganya pergi dari hotel waktu itu, Nadya hanya diam dan tidak berbicara sepatah katapun hingga mereka sampai di vila.Awan menyadari jika saat itu ia sedikit lepas kendali karena Latif yang mencoba menodai Nadya. Sangat wajar jika Nadya syok atau mungkin trauma melihat penampilan Awan yang seperti itu.Itu sebabnya, Awan sengaja membiarkan Nadya sendiri hingga pagi ini sampai ia tenang dan siap diajak bicara.Itu sebabnya, pagi-pagi buta Awan sudah membuat sarapan sebelum melakukan latihan ringan.mRencananya, setelah sarapan ia baru akan berbicara lagi dengan Nadya dan sekalian membahas rencana masa depan mereka.Kemudian, entah apa yang terjadi selama rentang waktu kemarin hingga lagi ini dan Awan sudah bisa melihat senyum Nadya kembali.Apa mungkin karena Nadya bisa sudah bisa menerima
Read more
138. SYOK!
"Apa? Kamu baru saja menolak sebuah hotel bintang lima berharga puluhan milyar?" Teriak Alina syok.Siang itu, Awan dan keluarga Nadya menyambut Erika dan juga Lona di ruang tamu vila. Selain karena Erika melaporkan bahwa situasi hari sebelumnya sudah berhasil dikendalikan, Erika juga memiliki pribadi tersendiri yaitu mendekati Awan secara diam-diam seperti yang diperintahkan oleh kakeknya.Itu sebabnya, Erika menceritakan apa yang sebenarnya telah dilakukan Awan sampai keluarga Harsya-nya bersedia mendukung Awan.Sampai pada cerita di mana Awan menolak pemberian kakek Erika sebagai bayaran atas jasanya, keluarga Nadya menjadi begitu terkejut.Bagaimana tidak? Aset yang diberikan oleh keluarga Harsya tidak sembarangan. Nilai paling rendah adalah tujuh puluh miliar dan Awan telah menolaknya begitu saja saja.Tentu saja yang paling histeris adalah Alina. Ibunya Nadya tersebut menatap Awan dengan kesal dan kepala seperti berasap. Ia berpikir bahwa tidak ada orang yang sebodoh Awan karen
Read more
139. PEMBALASAN DENDAM ROY WINATA
"Awan, terimakasih ya karena sudah mau memenuhi permintaan kakekku." Ujar Erika saat mereka berada di dalam mobil,"Hahaha, aku yang seharusnya berterimakasih karena sudah menyelamatkanku." Ujar Awan mengibaskan tangannya dan merasa lega karena sudah bisa jauh-jauh dari Lona.Sepupu Lona itu memang berbahaya dan Awan bahkan kesulitan menghadapinya.Jika saja, Erika tidak membawanya saat ini, entah kegilaan apalagi yang akan dilakukan oleh Lona.Bayangkan saja, masih ada Nadya di dekat mereka namun Lona berani diam-diam berbisik nakal padanya, "Aku sudah memutuskan untuk terus mengejarmu dan aku tidak keberatan jadi yang kedua."Nekad gak itu namanya?Untung saat itu Nadya tidak sedang melihat ke arah mereka. Jika tidak, entah bagaimana Awan harus menjelaskannya pada kekasihnya.Jadi, tanpa mempedulikan apa permintaan keluarga Erika, Awan langsung menyetujuinya tanpa ragu dan ingin segera pergi dari sana.”Hmn, sepertinya kamu begitu senang pergi denganku! Atau jangan-jangan kamu ingin
Read more
140. MENYEMBUHKAN AIMAN SAKA
"Jalan ini bukan ke kediaman kalian?" Tanya Awan saat melihat arah yang sedang mereka tuju berbeda dengan kediaman utama keluarga Harsya.Memang Awan pertama kali berada di kota ini dan juga pertama kali baginya berkunjung ke rumah keluarga Harsya. Namun, memiliki ingatan yang sangat kuat. Ia bisa mengingat setiap detail yang pernah ia lihat meskipun hanya sekali pandang."Benar, tujuan kita adalah ke rumah keluarga jenderal Saka." Ucap Erika dengan jujur.Erika lalu menjelaskan kalau permintaan yang sebenarnya diminta tolong oleh kakeknya adalah menyembuhkan sahabat dekatnya, seorang jenderal bintang tiga, Aiman Saka.Keluarga Saka merupakan satu dari empat keluarga besar di kota Samarda.Berbeda halnya dengan keluarga Harsya yang kuat dalam dunia bisnis, keluarga Saka justru kuat dalam bidang militer dan pemerintahan.Hampir sebagian besar anggota keluarga mereka memegang peranan penting dalam dunia militer dan juga pemerintahan. Itu sebabnya, keluarga Saka dapat disejajarkan dengan
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status