All Chapters of Budak Malam CEO Arogan : Chapter 261 - Chapter 270
281 Chapters
SEASON 2.15
"Kan Oesama udah bilang, lakuin aja kayak yang Mama mau, tapi kalau Oesama bikin masalah, jangan salahin Oesama." "Ya, nanti Nathan bilang ke Mama Diana." ucap Nathan. Nathan pun keluar dari kamar Oesama, ia tak cukup puas dengan jawaban Oesama, tapi itu sudah cukup baginya untuk melapor ke Mama Diana. Beberapa hari sudah berlalu setelah Nathan melaporkan bahwa Oesama sudah setuju untuk pindah ke sekolah asrama. Dan Diana pun menyetujuinya dengan Nathan dan Oesama akan tinggal sekamar dulu. Itu memang tak mungkin, tetapi apa yang tidak selama ia memiliki uang. Terhitung saat ini sudah kali ke-4 Diana melakukan terapi, sampai saat ini pun, Michel masih dingin pada Diana. Michel tak suka keputusan Diana yang mengambil keputusan sepihak. Namun, Michel hanya bisa diam, meskipun begitu, Michel tetap mengawasi Diana diam-diam. Sama dengan Michel, Diana pun diam saja saat Michel juga diam, hubungan mereka sangat dingin. Hal itupun membuat kerenggangan dalam hubungan Diana dengan anak-an
Read more
SEASON 2.16
"Oesama, kamu nanti kalau ada apa-apa telepon Mama ya." Meskipun Diana melepas Oesama ke sekolah asrama, jujur masih banyak rasa khawatir di hatinya. Terlebih akhir-akhir ini, perhatian yang ia kasih ke Oesama pun tak banyak. Bisa terhitung jari Oesama manja padanya. "Ya, Ma." jawab Oesama seadanya. "Nathan, Mama titip Oesama ya, jagain dia, lapor ke mama kalau ada apa apa, inget ya." ucap Diana. "Iya, Ma." Bohong kalau Nathan tidak cemburu, nyatanya ia merasakan sekali perbedaan, saat Mama Diana menyuruh ia dan Talia bersekolah di sini, dan saat Mama Diana memasukan Oesama ke sekolah asrama ini. Oesama diperhatikan, tapi mereka hanya ala kadarnya. Jujur Nathan cemburu, tapi ia tak bisa protes, mengingat ia bukanlah anak kandung dari orang yang mengasuhnya sekarang. Untung saja Talia tak ada di sini. Jadi, gadis perempuan itu tak perlu ngambek hanya karena Oesama lebih diperhatikan. Beban Nathan rasanya bertambah, kini, selain m
Read more
SEASON 2.17
"Saya nggak terima ya! Anak ibu sudah melukai anak saya!" ucap seorang Ibu yang anaknya menjadi korban. Sementara menurut Diana, anaknya lah yang menjadi korban pertengkaran tersebut."Nathan, kamu ngapain anaknya emang? Terus kok kamu mukul sih?" tanya Diana pada Nathan. "Alah, emang anaknya aja kurang pendidikan itu, kurang belajar adab, mungkin orang tuanya juga nggak bener." ucap Ibu itu. "Bu, diem dulu deh, saya kan lagi ngomong sama anak saya. Apa jangan-jangan yang ga punya adab itu ibu, ya? Duh, takut deh, Bu." kekeh Diana. Ibu-ibu di depannya ini menyebalkan sekali. "Tadi dia ngeledek Oesama, kalau Oesama pakai jalur orang dalam, dan Oesama juga nyogok supaya bisa sekamar sama Nathan. Terus Nathan ga terima, dan akhirnya Nathan pukul, maaf Ma, Nathan khilaf." ucap maaf Nathan tak digubris. "Nah, berarti pemicunya anak Ibu, nggak salah dong kalau kena tonjok anak saya." santai Diana. Ibu-ibu di depannya mendengus sebal.
Read more
SEASON 2.18
Diana mengabaikan Nathan, begitupun dengan Nathan yang belum berani menemui Diana untuk membahas masalahnya langsung. Ia sudah sadar, tapi Nathan takut. Meskipun Michel terus menyemangati dirinya, tapi maupun Michel dan Nathan tak ada yang mencoba membujuk Diana agar berbaik hati. Nathan menarik napas panjang, ia tak bisa seperti ini terus. Nathan akan mencoba untuk menemui Diana. Setelah ini, setelah sarapan berakhir. Rasa dingin di dalam ruangan menyeruak dan sangat tajam suasananya. Michel beberapa kali berdecak pada sarapan kali ini, membuat Diana di sebelahnya menghela napas berulang kali juga. Ia tak paham. Mereka ini kenapa sih? Kenapa tiba-tiba aneh? Apakah mereka salah makan obat?Sarapan pagi sudah hampir selesai, begitupun Nathan yang sudah berkeringat dingin. Ia takut untuk menemui Diana setelah ini, tapi harus. Nathan menghela napas, Nathan mencoba menguatkan dirinya sendiri. Setelah makanan Diana, Michel, dan Nathan habis. Mi
Read more
SEASON 2.19
"Ayo, aku antar kamu kembali ke asrama." ucap seorang lelaki yang usianya mungkin seumuran dengan Michel. Talia mengangguk, Talia pun naik ke atas motor sport milik lelaki itu. Lelaki yang Talia bayar untuk menemaninya kencan hari ini. Meskipun Talia harus kabur dulu dari asrama secara diam-diam. Lelaki itu menurunkan Talia di pintu asrama, yang kebetulannya ada Andrian, guru yang Talia sukai itu di sana. Entah keberuntungan apa yang sedang berpihak, tetapi sepertinya rencana Talia untuk hari ini lancar. Namun, Talia tidak tahu, apakah Andrian cemburu atau tidak. Namun, Talia menyadari, sejak saat Talia berpamitan dan Talia masuk ke dalam, Andrian memperhatikannya dengan tatapan yang sulit dijelaskan. Yang Talia tidak tahu, ialah Michel, Diana, dan seorang guru asrama sudah menunggunya. Maka dari itu, begitu membuka pintu asrama, Talia terkejut. "Pa, Ma, ngapain kalian di sini?" tanya Talia. Sejujurnya ia takut. "Kata Bu Gu
Read more
SEASON 2.20
"Ma, Talia izin mau pergi ya." ucap Talia. "Mau ke mana? Emang kamu udah introspeksi diri?" tanya Diana. "Udah, Ma. Maafin Talia. Makanya Talia kan izin." ucap Talia sedikit nge-gas di akhir kalimat. "Hm, ya udah, pergi sana. Jangan lupa bilang ke Papamu." ucap Diana. Dia sendiri sedang sibuk memotong buah-buahan untuk membuat salad. Entah mengapa dirinya sangat ingin makan salad, dan dia sedang niat membuatnya hari ini. Hitung-hitung membuang kekesalan Diana pada Michel. "Berarti Talia chat aja ya kalau ke Papa? Soalnya kan Papa ga di rumah, terus Talia juga lagi buru-buru, udah janjian sama temen soalnya." ucap Talia. "Iya. Jangan kemaleman. Kan nanti malem kamu udah mau balik ke asrama." pesan Diana. Kemudian Talia melenggang pergi. Talia mengabarkan Michel melalui pesan di sebuah aplikasi yang sering dipakai orang-orang untuk berkomunikasi secara online. Kemudian, Talia keluar dari rumahnya dan naik motor mati
Read more
SEASON 2.21
"Sayang, kamu tahu kan, hubungan kita ga boleh?" "Iya dong, Sayang, aku tau, kan kita hanya guru dan siswi. Tapi gapapa kok Sayang, aku terima aja, lagian kamu ganteng." Andrian yang dipuji seperti itu, bagaimana bisa hatinya tak meleleh. Daisy, nama pacar baru Andrian, yang baru saja Andrian tembak beberapa jam lalu. Andrian dan Daisy resmi berpacaran setelah waktu jam pulang sekolah berbunyi. Andrian merupakan guru PJOK Daisy. Dan Daisy ini sekelas dengan Talia. Sengaja, memang hanya Talia saja yang bisa berkencan?Andrian juga bisa, bahkan bukan hanya sekadar teman saja statusnya, melainkan pacar. Tujuannya sih memang begitu, tapi tampaknya Talia tak peduli, karena pulang sekolah pun Talia langsung keluar dan sepertinya Talia mencari Galang. Bocah yang memonopoli Talia sejak kemarin. Lama-lama kok rasanya kesal sekali melihat Talia tak peduli dengannya. Bahkan niatnya ingin berkencan pun sudah gagal, ia sudah tak memiliki semangat apapu
Read more
SEASON 2.22
Nathan memandangi sebuah foto dengan raut wajah yang sulit diartikan. Mengapa foto ini bisa ada? Terlebih wajah Talia terlihat begitu jelas, dan dari posisinya, mereka seperti sedang berpelukan.Nathan takut, bila mana foto ini sampai ke tangan Michel, entah semarah apa ayahnya itu mengetahui Talia memeluk pria lain, bahkan bisa dilihat dari perawakannya, Talia dan umur pria itu, sangat jauh, dari dewasanya juga. Meskipun wajah pria di dalam foto tak nampak begitu jelas, tetapi cukup membuat Nathan berdebar dan bisa menduga bahwa itu adalah Andrian. Foto ini diambil kapan, ya? Apakah saat Nathan dipulangkan ke rumah? Namun, mengapa Nathan baru mendapatkan fotonya sekarang ini. Yang ada di pikiran Nathan, siapa yang mengambil foto ini? Dan bagaimana bisa fotonya sepas ini. Semuanya terlihat aneh. Nathan tak paham, masalah datang secara beruntun, dan tidak selesai-selesai. Mungkinkah dalangnya hanya satu orang? Namun, siapakah itu? Hal yang menjadi pe
Read more
SEASON 2.23
"Apa? Kecelakaan?" teriak Michel. Tak menyangka dengan kabar yang baru ia dengar. "Ya, Pak, seperti yang Bapak dengar, bahwa korban mengalami kecelakaan beruntun di Jalan Mawar Selatan. Dan untuk saat ini korban sudah dilarikan ke rumah sakit.""Rumah sakit mana, Pak?" tanya Michel khawatir. "Rumah sakit terdekat di Jalan Mawar, Pak. Kalau ada surat rujuk, mungkin akan segera dipindahkan ke rumah sakit yang baru, mengingat korban sepertinya mengalami luka berat yang berada di dahinya." jelas orang di seberang telepon. Hal ini membuat Michel takut, Michel takut terjadi apa-apa dengan Diana. Perempuan itu memang berkata bahwa akan pergi bersama Aldo ke perusahaan, tapi mengapa sekarang dilarikan ke rumah sakit? Dan kalau Diana dilarikan ke rumah sakit, apakah Aldo juga sama? Mengingat mereka sepertinya satu mobil. Michel segera membuka jasnya, mengisahkan kemeja polos berwarna putih sebelum ia berlari ke luar perusahaan secepat mun
Read more
Kritis
Di rumah sakit.Diana dan Aldo masih berada di dalam ruang UGD yang sama. Sedang di luar ruangan, ramai orang sedang menunggu kabar kedua pasien itu dari dokter yang menangani mereka.Wajah mereka pias gelisah. Rianti, Ayu bersama Davin duduk di deretan kursi tunggu yang sama bersebelahan dengan Michel.Michel tak banyak bicara, bahkan sama sekali tidak bicara apapun pada keluarga Aldo. Hanya saja Michel tertangkap sesekali menatap kasihan Ayu dan Davin yang tidak tahu jika Aldo berselingkuh dengan istrinya.'Haruskah ku beri tahu Ayu soal suaminya? Tapi, aku kasihan pada mereka. Pasti mereka sangat terkejut. Anak-anakku juga pasti akan sedih. Tapi... Jika aku diam saja dan membiarkan hal ini terjadi, entah apa yang akan terjadi. Mungkin, takdir kami adalah berpisah.' Pikir Michel kacau tak karuan.Di sisi lain, Nathan, Talia dan Oesama masih tidak tahu keadaan Diana, namun mereka merasakan firasat buruk yang entah kenapa membuat mereka gelisah.Di dalam UGD.Baik Diana ataupun Aldo m
Read more
PREV
1
...
242526272829
DMCA.com Protection Status