Semua Bab Budak Malam CEO Arogan : Bab 231 - Bab 240
281 Bab
228
Ayu langsung masuk ke dalam mobil Aldo setelah mobil Aldo berhenti tepat di depan Ayu."Sayang, kita makan siang di luar gak apa-apa ya? Tapi kita ajak Mama juga. Tadi Nyonya Hana menelpon, dia mau ajak kita makan siang bersama juga." Aldo memberikan ponselnya pada Ayu dan meminta Ayu memeriksa pesan yang Diana kirimkan. "Oh ya?" Ayu menerima ponsel Aldo dan mulai memeriksanya. "Jadi, sekarang kita pulang dulu jemput Mama ya, Mas?" Ayu menoleh ke arah Aldo dan menaruh ponsel Aldo ke saku pakaian Aldo. "Iya, gak apa-apa kan?" Aldo mengangguk."Oke, sekalian aku juga mau ganti baju. Aku mau pakai hijab, Mas. Tapi aku cuman punya 1 hijab yang kemaren aku pakai ziarah. Gak apa-apa kan ya, Mas? Pasti nanti Kak Hana kaget liat aku," ujar Ayu bersemangat."Gak apa-apa, Sayang. Nanti kita beli hijab baru yang banyak. Kamu cantik, sangat cantik. Aku senang banget kamu mau belajar pakai hijab. Terima kasih ya, Sayang." Aldo tersenyum gemas.Sesampainya di rumah, Ayu segera menyalami Rianti y
Baca selengkapnya
229
Sesampainya di rumah Aldo.Semua barang yang Ayu dan Rianti beli tertumpuk di atas sofa dan juga meja ruang tamu. Sebelumnya saat akan membayar barang belanjaan, Diana sempat bersikeras untuk membayar belanjaan Ayu dan Rianti, tapi Ayu menolak karena Ayu sudah punya suami yang bisa membayar barang belanjaannya walau sebenarnya Ayu takut dimarahi oleh Rianti karena boros belanja.Tapi akhirnya setelah berdebat, Diana mengalah dan membiarkan Aldo membayar belanjaan Ayu dan Rianti. Sebenarnya belanjaan Ayu dan Rianti menghabiskan cukup banyak uang Aldo tapi Aldo terlihat santai dan Rianti juga tidak terlihat marah sama sekali. Begitu bokong Ayu dan Rianti jatuh di atas sofa, kepala dan tubuh mereka juga ikut jatuh ke punggung sofa. Di samping itu, Aldo yang juga sebenarnya lelah malah berjalan ke arah dapur dan kembali ke ruang tamu membawakan Ayu dan Rianti air minum."Terima kasih, Sayang." Ayu tersenyum senang menerima air pemberian Aldo."Terima kasih ya, Nak." Rianti juga tersenyum
Baca selengkapnya
230
Di tengah acara, Ayu terlihat mulai mengantuk dan menguap. Tapi untungnya setelah ustadz selesai ceramah adalah acara makan bersama. Rianti berusaha membuat Ayu tetap sadar dengan menyogok Ayu makanan."Yu, ini ada puding. Kayaknya enak deh, seger. Kamu cobain deh," ujar Rianti menyodorkan satu cup puding buah pada Ayu."Terima kasih, Ma." Ayu menerima puding pemberian Rianti dengan senang hati walau Ayu mengantuk.Tepat setelah selesai acara pengajian, begitu sampai di rumah, Ayu langsung menjatuhkan diri ke atas kasur dan tidur tanpa membuka pakaiannya.Aldo membawa Rianti masuk ke dalam kamarnya untuk melihat Ayu. Ibu dan ini menahan tertawa akibat gemas dengan Ayu."Kamu bantu Ayu lepaskan hijabnya. Takutnya jarum itu menusuknya. Mungkin dia capek," bisik Rianti yang kemudian hendak berlalu masuk ke kamarnya."Iya, Ma. Ma, lucu banget ya punya kucing besar di rumah." Balas Aldo berbisik pada Rianti sedang Rianti hanya terseny
Baca selengkapnya
231
Begitu Aldo pergi dan Ayu selesai mengerjakan tugasnya, Ayu segera berjalan keluar dari kamarnya dan mencari Rianti untuk ia bantu membereskan rumah sesuai dengan permintaan Aldo, suaminya.Tapi saat Ayu keluar dari kamarnya, Rianti tidak berada di rumah(?). Ayu langsung saja berinisiatif mencari sesuatu yang bisa ia kerjakan. Dan pekerjaan pertama yang Ayu lihat adalah piring. Ayu harus mencuci piring kotor yang menumpuk sebelum Rianti datang.Sebenarnya Ayu tidak enak pada Rianti karena Rianti lebih banyak bekerja di rumah. Walau sebenarnya Rianti juga tidak pernah menyinggung soal pekerjaan rumah pada Ayu. Tapi tetap saja, Ayu merasa tidak nyaman tinggal 1 rumah dengan Rianti karena merasa dirinya terus merepotkan Rianti.Ayu sebenarnya masih ingin membantu Rianti membereskan rumah atau paling tidak mencuci pakaian mereka, tapi sayangnya Ayu tidak punya waktu lagi.Ayu setelah selesai mencuci piring langsung saja bergegas masuk ke kamarnya untuk segera bersiap-siap kuliah. Aldo su
Baca selengkapnya
232
Waktu menunjukkan pukul 3 sore dan Ayu baru pulang dengan diantar temannya. Wajah Ayu tampak lemas dan tak bersemangat hingga membuat Rianti khawatir jika Ayu mendapat perlakuan buruk di kampusnya atau ada kejadian tak menyenangkan yang terjadi padanya."Ada apa, Yu? Kok lesuh gitu?" Tanya Rianti yang terlihat sedang sibuk melipat pakaian."Gak apa-apa, Ma. Cuman hari ini rasanya cukup lelah aja," jawab Ayu jujur seraya menyalami Rianti dan kemudian duduk di samping Rianti."Oh gitu, atau kalau kamu berhenti kuliah gimana, Yu?" Ayu sedikit kaget dan langsung menatap Rianti. "Kenapa, Ma?" "Kan kalau kamu di rumah, kamu bisa bantu dan nemenin Mama. Mama gak maksa kok, itu juga kalau kamu mau aja." Rianti menjelaskan lebih lanjut."Maaf, Ma. Kayaknya Ayu gak bisa. Bisa kuliah seperti ini termasuk cita-cita Ayu, Ma. Kalau Mama butuh bantuan apapun, bisa bilang sama Ayu. Ayu akan bantu kok. Tapi Ayu gak bisa kalau gak kuliah, Ma." Ayu menatap dalam mata Rianti yang juga menatap matanya.
Baca selengkapnya
233
3 bulan berlalu begitu cepat. Rumah tangga Ayu dan Aldo juga terlihat semakin rapat. Dan dalam 3 bulan ini, Ayu dan Aldo juga sudah bisa sama-sama membaca al-quran dengan lancar.Sayangnya hari ini Aldo harus pergi ke beberapa negara untuk masalah pekerjaan dan Ayu tidak bisa ikut bersama dengan Aldo karena Ayu harus kuliah."Berapa lama, Mas?" Ayu merengek manja seraya memeluk tubuh Aldo yang sudah bersiap pergi dan menenteng kopernya."Gak lama kok, Sayang. Kalau cepat dan tidak ada kendala, mungkin seminggu aku bisa pulang. Kamu baik-baik ya di rumah," ujar Aldo mencium wajah Ayu hampir semua sisi."Kamu yang hati-hati. Jaga kesehatan kamu dan kamu harus kembali dalam keadaan sehat. Oke?" Sepertinya Ayu tidak rela ditinggal pergi oleh Aldo. "Ma, Aldo pergi ya. Titip Ayu di rumah ya, Ma. Kalau dia nakal, marahin aja." Aldo bercanda memeluk Rianti."Iya, kamu jaga kesehatan. Ayu gak akan nakal, kamu tuh, awas aja kalau kamu nakal. Mama sunat lagi kamu sampai habis," sahut Rianti mem
Baca selengkapnya
234
"Kamu serius, Yu? Kok gak bilang ke kita? Aku hampir jadi pelakor dong ini, Yu?" Sisil mode panik."Iya, aku sekarang lagi galau. Mas Aldo ada tugas ke luar negeri dan paling cepat itu pulang dalam 1 minggu. Sedih deh," jawab Ayu yang mulai berani curhat dan berbicara jujur."Oh, jadi penyebab Ayu galau dan gak mood hari ini adalah karena ditinggal Aldo tugas. Bukannya bagus ya, Yu? Kan berarti kamu bisa lebih bebas," sela Claudia yang tidak tahu jika Ayu tinggal bersama dengan ibunya Aldo."Ya gak bisa lah, Clau. Aku tinggal sama mertua di rumah." Malam hari.Selesai makan malam bersama dengan Rianti, Ayu membawa laptopnya ke ruang tamu untuk melakukan panggilan vidio dengan Aldo. Ayu juga memanggil dan mengajak Rianti untuk mengobrol dengan Aldo."Ma, sini. Kita telepon Mas Aldo." Ayu membuka laptopnya dan mulai melakukan panggilan vidio dengan Aldo. Waktu untuk Aldo dan Ayu terhubung memakan waktu cukup lama, mungkin sekitar 5 menit karena masalah jaringan atau ada masalah koneksi
Baca selengkapnya
235
Rianti bingung harus melakukan apa sedang di rumah hanya ada dirinya dan Ayu. Syukurnya mobil Aldo memang sengaja ditinggal di rumah. Tapi sayangnya Rianti tidak bisa mengendarai mobil.Rianti langsung saja memanggil tetangganya yang Rianti tau bisa mengendarai mobil. "Bu, mantu saya sakit, anak saya lagi tugas ke luar negeri. Bisa bantu saya bawa mantu saya ke rumah sakit?" Pinta Rianti dengan tatapan penuh harap."Aduh, maaf Bu. Tapi mobil dibawa papanya anak-anak kerja. Gak mungkin kan kita pakai motor," sahut tetangga samping rumah Rianti."Mobil Aldo ada di rumah, Bu. Pakai mobil anak saya saja. Saya tidak bisa mengendarai mobil, jadi saya harus mencari orang yang bisa mengendarai mobil. Tiba-tiba saya ingat ibu, jadi saya langsung ke sini." Rianti bahkan hampir memohon agar tetangganya ini dapat menolongnya."Baiklah, ayo Bu." Untung saja tetangga Rianti ini bersedia, jika tidak, Rianti mungkin akan benar-benar menangis karena panik.Dengan dibantu tetangga lain, Ayu berhasil m
Baca selengkapnya
236
Aldo menyuruh agar Rianti pulang dan istirahat sementara Aldo akan menjaga Ayu di rumah sakit. Karena lelah, Aldo naik ke atas ranjang pasien Ayu dan berbaring tepat di samping Ayu.Tidak memikirkan hal lain, Aldo benar-benar tertidur dengan cukup nyenyak seraya memeluk Ayu. Bahkan Aldo tidak bangun saat perawat masuk untuk memeriksa keadaan Ayu.Malam hari.Sudah 2 jam lamanya Aldo tertidur di samping Ayu dan Ayu membiarkan saja Aldo tertidur di sampingnya. Tapi sekarang Aldo harus bangun untuk makan. "Mas, bangun. Uda malem, kita harus makan malam kan?" Ayu membangunkan Aldo dengan cukup lembut. Yaitu dengan memainkan pipi Aldo. "Hmm?" Aldo membuka matanya dan menoleh ke arah Ayu yang sudah duduk di sampingnya.Mata Aldo masih terlihat merah, Aldo mengusap wajahnya lalu bangkit dari ranjang Ayu. "Kamu mau makan apa, Yu? Biar aku belikan," ujar Aldo merapikan pakaiannya yang sedikit kusut."Apa aja boleh, Mas. Sekalian kalau kamu keluar, panggilin perawat buat cabut infusnya." Pin
Baca selengkapnya
237
Ayu berjalan menuju dapur dengan wajah polos seperti Ayu tidak tahu apapun. Dan saat Ayu datang, Aldo dan Rianti otomatis terdiam."Masak apa, Ma? Sini Ayu bantu," ujar Ayu tersenyum ke arah Rianti dan Aldo sedang ibu dan anak ini hanya diam dan ikut tersenyum ke arah Ayu."Hmm, Mas, kalau misal nih ya Ayu hamil, Ayu masih tetap boleh kuliah kan sampai selesai?" Aldo dan Rianti menatap kaget Ayu bersamaan. Baru beberapa detik lalu mereka membicarakan soal ini tapi begitu Ayu datang, Ayu malah membicarakan soal ini."Sayang, kamu beneran gak apa-apa kalau hamil saat kuliah? Maksud aku, kalau kamu melakukan ini karena terpaksa, maka jangan dilanjutkan. Kamu harus benar-benar siap," ujar Aldo menarik tangan Ayu dan menggenggamnya hangat seraya mata Aldo menatap dalam Ayu."Mas, inshaAllah aku siap. Allah pasti bantu kita kan? Pasti Allah akan kasih kita jalan dan juga kemudahan untuk menerima rezeki-Nya."Selama menikah dengan Aldo, sikap Ayu kian berubah menjadi lebih dewasa dan juga s
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2223242526
...
29
DMCA.com Protection Status