Semua Bab Budak Malam CEO Arogan : Bab 221 - Bab 230
281 Bab
219
Waktu menunjukkan pukul 2 lebih 15 menit dan Ayu, Aldo dan Rianti baru saja selesai makan. Dengan keadaan yang masih kenyang, mereka terpaksa keluar dari warung bakso tersebut agar orang baru bisa makan di dalam.Rasanya Ayu sangat malas untuk pulang ke rumah Michel, tapi untung saja Ayu punya alasan lain agar pulang malam hari ke rumah Michel. Yaitu dengan berbelanja dengan Aldo dan Rianti.Tak menunggu waktu lama, Aldo segera melajukan mobilnya ke sebuah mall yang tak jauh dari tempat mereka makan tadi. Begitu mobil Aldo berhenti di area parkir, Aldo dan yang lain langsung saja keluar dari dalam mobil lalu masuk ke dalam mall.Di dalam mall, Ayu tanpa malu-malu memilih barang yang dia inginkan dan Aldo serta Rianti yang memang sudah nyaman dengan Ayu hanya menurutinya. Lagi pula barang-barang yang Ayu pilih akan menjadi miliknya besok malam.Di tempat lain.Diana kesal setiap kali membayangkan Ayu pergi berbelanja dengan Aldo dan Rianti tanpa dirinya. Harusnya Diana ikut, karena wal
Baca selengkapnya
Pengumuman
Hai, semuanya.Maaf kalau belakangan ini author hanya update 1 bab perhari karena belakangan ini, author punya banyak pekerjaan di Real Life. Tapi author akan berusaha tetap update untuk readers terlove semuanya.Dan... Mulai bulan februari, author akan kembali update 2 bab perhari ya (inshaAllah).Jangan lupa dukung selalu karya retjeh author ini dengan cara rate, ulasan dan juga memberikan gem. Kritik dan saran silakan langsung di kolom komentar atau langsung DM I*******m author di_@puterirezky69Nantikan buku kedua author yang akan segera terbit berjudul, 'Sekretaris, Istri Rahasia CEO' dan mohon dukungan readers terlove semuanya. Semoga kalian suka....Terimakasih banyak dan selamat membaca!
Baca selengkapnya
220
Suara isakan tangis terdengar jelas di telinga Michel dan itu membuat dada Michel sakit dan sesak. Diana masih memakai bajunya yang basah dan rambut Diana juga terlihat sama."Sayang, jangan duduk di lantai, dingin. Kamu bisa masuk angin. Ayo ganti baju dulu," bujuk Michel berjongkok di samping Diana dan menyingkap rambut basah Diana."Gak usah pegang-pegang." Diana menepis tangan Michel lagi. "Menjauh dariku!" Balasnya lagi. "Sayang, jangan seperti ini ya. Maafkan aku, oke? Sayang, baby Oesama nangis, kasihan dia." Bujuk Michel dengan segala cara.Saat Michel tengah membujuk Diana, tiba-tiba saja pintu kamar Ayu terbuka dan orang yang membuka pintu tersebut adalah AyuDengan wajah kaget dan panik, Ayu segera berjalan keluar dari kamarnya, "Maaf, saya tidak lihat, Tuan, Nyonya." Ayu berlalu."Yu! Bentar, Yu!" Panggil Diana tiba-tiba dan bangkit. "Minggir!" Ketusnya lagi menggeser dan mendorong Michel."Kok lama pulangnya, Yu? Uda jadi belanja? Beli ap aja?" Entah kenapa Diana tiba-ti
Baca selengkapnya
221
Ayu dan Aldo terlihat saling pandang lalu tersenyum seraya menunduk malu. Malam ini Ayu terlihat sangat cantik dengan balutan long dres berwarna navy bertabur mutiara sebagai hiasan sedang Aldo juga terlihat tampan dengan kemeja batik dan celana hitamnya yang tidak terlalu formal."Yu, kamu cantik banget malam ini." Puji Aldo yang mampu membuat Ayu melayang tinggi."Terima masih, Mas. Kamu juga ganteng," balas Ayu merona."Uda? Saling rayunya nanti dilanjut di dalam kamar aja ya? ayo silakan duduk biar kita bisa segera mulai acaranya." Salah satu keluarga Aldo yang hadir sebagai saksi dan wali Aldo, berkomentar membuat semua orang yang berada di sana tersenyum.Acara dimulai dengan kata pengantar kedua belah keluarga dan berakhir dengan saling bertukar cincin seperti acara lamaran pada umumnya.Saat keluarga Aldo dan Ayu tengah sibuk mengurus masalah lamaran mereka, di luar gerbang, pengacara Rayhan dihadang oleh petugas keamanan Michel."Maaf, Pak. Tuan dan Nyonya sedang ada tamu dan
Baca selengkapnya
222
Waktu menunjukkan pukul 12 siang dan saat ini sudah waktunya makan siang. Semua pelayan menuju ruang utama membawa masing-masing 1 nampan berisi 2 jenis hidangan.Acara makan bersama dan acara foto selesai jam 2 siang. Di sana semua orang masih bersuka cita dan merayakan pernikahan Aldo dan Ayu. Kabar soal Rayhan, masih belum ada yang tau termasuk Michel karena sejak tadi Michel sibuk mengurusi ketiga anaknya tanpa henti.Saatnya lah kini Ayu berpamitan pada keluarga Michel dan Diana karena Ayu akan dibawa pulang oleh Aldo. Suara tangis dan isakan terdengar jelas di ruangan tersebut. Bahkan Nathan dan Talia juga ikut menangis karena melihat Ayu dan Diana menangis."Kak, terima kasih untuk semuanya dan maafin saya kalau selama saya berada di sini, saya banyak merepotkan kalian." Ayu memeluk Diana erat dan menangis."Yu, kamu gak salah apa-apa kok sama kami. Kami senang kamu ada di rumah dan tinggal di sini. Selamat ya, Yu atas pernikahan kalian. Saya mendoakan yang terbaik untuk kalian
Baca selengkapnya
223
Waktu menunjukkan pukul 3 dini hari, di waktu yang dingin ini, pelukan hangat Aldo membuat Ayu nyaman namun juga waspada. Perlahan Ayu membuka matanya dan terkejut ketika menyadari ada tangan seseorang yang memeluknya. Ayu terbangun terkejut dan rupanya gerakan Ayu itu juga mengagetkan Aldo hingga Aldo terbangun. "Sayang, ada apa?" Suara serak dan dalam Aldo semakin membuat Ayu kaget hingga terbelalak. Deghh!Sedetik itu juga Ayu sadar dan ingat jika beberapa jam lalu dirinya sudah sah menjadi istri Aldo."Gak apa-apa, Mas. Aku cuman haus, mau minum." Ayu melepas tangan Aldo dan Aldo ikut terbangun seraya menyalakan lampu kamarnya."Tunggu di sini, aku akan ambilkan." Aldo bangkit dan segera berjalan keluar dari kamarnya lalu kembali masuk ke dalam kamar dengan membawa air hangat. "Terima kasih, Mas." Ayu membenarkan rambutnya dan menunduk setelah mengambil gelas berisi air hangat dari Aldo."Kalau butuh apapun, bangunkan saja aku. Tidak apa-apa, oke?" Aldo menonton Ayu yang sedang
Baca selengkapnya
224
Ayu dan Aldo baru saja keluar dari dalam kamar mereka dan sedang menikmati sarapan mereka bersama di meja makan. Harusnya wajah Ayu terlihat segar dan bugar saat ini, tapi yang terlihat sekarang adalah wajah lelah dan kesal Ayu.Di sisi lain, Aldo malah memasang wajah tak berdosa dan asik menikmati makananya sedang Rianti yang paham dengan situasinya berpikir untuk memuji Ayu."Rambut kamu bagus banget sih, Yu. Kamu gimana car rawatnya? Mama rambutnya sering rontok deh, gak tau gimana caranya biar gak rontok lagi terus jadi tebal. Apa karena mama pakai jilbab ya, Yu?"Ayu menoleh ke arah Rianti dan meresponnya dengan cepat. "Biasanya kalau wanita yang berhijab rambutnya sering rontok, Ma. Ayu juga gak tau sih, tapi kalau Mama mau, Ayu bisa temani mama ke salon." "Gitu ya, Yu? Nanti deh lain kali, soalnya Mama gak pernah ke salon. Mama malu kalau ada yang lihat rambut Mama. Kita kan sebagai wanita wajib menutup aurat kita dan aurat wanita itu dari
Baca selengkapnya
225
"Maafkan saya, Yu. Saya memang sengaja merahasiakan hal ini dari kamu. Tapi pasti kamu tau tujuan saya kan?" Diana menjawab dari ujung telepon dengan sangat siap."Saya tau, Kak. Lalu bagaimana sekarang? Apa sudah dikubur? Dimana dan kapan?" tanya Ayu dengan suara serak menahan tangis."Sudah, Yu. Jenazahnya di makamkan di TPU dekat sini. Yang menguburkan pun hanya petugas autopsi. Tidak ada keluarganya yang terlihat." Jelas Diana."Lalu, hasil autopsinya bagaimana, Kak? Apa yang membuat Rayhan ingin bunuh diri? Apa ada dugaan gangguan jiwa?" "Yu, Rayhan mengonsumsi narkoba." Dengan berat hati Diana terpaksa berkata jujur dan hanya dengan 1 kalimat ini saja Ayu pasti paham kenapa Rayhan bisa sampai memutuskan bunuh diri.Mungkin rasa sepi, dibuang dan diabaikan membuat Rayhan terpaksa mengambil keputusan ini agar terbebas dari semua derita.Setelah panggilan terputus, Ayu mengajak Aldo untuk menemaninya berziarah ke makam Rayhan, walau sebenci apapun Ayu pada Rayhan, Rayhan tetaplah
Baca selengkapnya
226
"Wah, segarnya. Mau, Mas?" Ayu membuka buah potongnya saat sudah masuk ke dalam mobil, tidak lupa Ayu juga menawarkan makanan yang baru saja ia beli itu pada Rayhan sebagai sopir."Aaaaa." Rayhan membuka lebar mulutnya agar Ayu menyuapinya. "Manisnya, sama seperti yang beli." Aldo melanjutkan dengan pujian. Aldo tidak membawa Ayu pulang, namun Aldo malah membawa Ayu ke sebuah restauran favoritnya untuk sekalian makan siang karena saat ini waktu menunjukkan pukul 12 siang."Mas, kita makan berdua saja? Mama kamu bagaimana?" Aldo menatap penuh haru Ayu yang ternyata sangat baik dan perhatian pada mamanya."Iya, kita pesan untuk Mama juga. Tapi untuk Mama dibungkus. Hari gini pasti Mama masih shalat zuhur, setelah selesai shalat baru mama makan biasanya. Kamu santai aja, Yu."Acara makan siang Ayu dan Aldo dipersingkat karena Ayu terus kepikiran soal Rianti. Dan Aldo terpaksa membawa Ayu pulang dan merelakan waktu pacaran halal mereka.Masih ada kesempatan lain Aldo lagi untuk berdua be
Baca selengkapnya
227
"Kita sudah sampai. Kamu serius mau kuliah hari ini?" Aldo menatap Ayu ragu setelah mereka sampai di depan gerbang kampus Ayu."Iya, Mas. Aku masuk ya, Mas. Nanti kalau aku uda pulang, aku telepon kamu. Kamu gak kerja kan?" Ayu mencium tangan Aldo dan keluar dari dalam mobil setelah Ayu mengecup kening Ayu."Kalau uang jajan kamu kurang, pakai aja kartu itu, Sayang." Ayu berbalik melambaikan tangan ke arah Aldo lalu masuk ke dalam gerbang kampus.Setelah insiden yang menimpa Ayu waktu itu, hati Aldo merasa tidak tenang saat Ayu harus pergi tanpa dirinya. Ayu rasanya bisa hidup lebih bebas setelah keluar dari rumah Michel dan mendapat keluarga baru dengan kehangatan yang berbeda.Di dalam kelas Ayu.Teman-teman Ayu yang juga merindukan Ayu segera menghampiri Ayu dan menyambut hangat Ayu."Yu, akhirnya kamu datang juga. Aku kangen banget sama kamu, Yu." Sisil memeluk Ayu sedang Ayu tidak membalas atau menolak namun hanya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2122232425
...
29
DMCA.com Protection Status