Semua Bab Hot Billionaire: Bab 111 - Bab 120
200 Bab
Bab 111. Selalu Ada Untukmu
Dominic membisu dengan kilat mata dingin, menatap Ariel yang duduk di hadapannya. Aura wajahnya menunjukkan jelas keterkejutan yang nyata. Beberapa detik dia berusaha mencerna, dan semua perkataan Ariel ini sangat jelas.“Ulangi sekali lagi, Ariel,” ucap Dominic dengan nada suara yang nampak terdengar menahan emosi dan kemarahan.Ariel memejamkan mata singkat seraya mengatur napasnya. Dokter cantik itu tidak memiliki pilihan lain. Dia memang salah karena memberi tahu Dominic di belakang Shawn. Dia terlalu takut dan khawatir hal buruk menimpa kekasihnya itu.“Maafkan aku, Paman. Harusnya aku tidak boleh bercerita padamu. Shawn pasti akan marah padaku. Tapi aku tidak memiliki pilihan lain. Aku takut terlambat menyelamatkan Shawn.” Nada bicara Ariel terdengar pelan dan lemah.Dominic menatap serius Ariel. “Katakan. Jangan menutupi apa pun dariku. Jika itu menyangkut racun yang pernah ada di tubuh Shawn dulu, maka hanya aku yang tahu solusi ini semua.” Ariel mengatur napasnya, berusaha
Baca selengkapnya
Bab 112. Kenapa Kau Menutupi Ini, Shawn?!
Shawn menatap Ariel yang terlelap di sampingnya. Infus sudah tinggal sedikit, dan pria itu tetap masih berbaring di ranjang sambil memeluk kekasihnya—yang tidur dalam pelukannya. Pria itu membelai lembut pipi Ariel. Tatapannya menatap mata sembab Ariel. Hatinya benar-benar merasa tercabik-cabik melihat kekasihnya menamgis seperti ini.Shawn tak pernah sanggup terus menerus melihat Ariel menangis. Dia tak ingin kekasihnya itu bersedih. Andai saja waktu bisa diputar, dia ingin menghabiskan waktunya lebih lama bersama dengan Ariel.Shawn mengecupi bibir Ariel, menghirup aroma napas kekasihnya itu. Lalu perlahan, mata Ariel mulai terbuka—merasakan ada yang mencium bibirnya. Dokter cantik itu kini menatap Shawn yang memberikan senyuman padanya.“Kau sudah bangun?” bisik Shawn pelan.Ariel menyeka matanya. “Ini jam berapa, Shawn?”“Jam tujuh.” Shawn menjawab dengan nada hangat.“Ya Tuhan, aku belum menyiapkan makan malam untukmu.” Ariel segera bangkit, namun Shawn langsung memeluk erat dokt
Baca selengkapnya
Bab 113. Tanpa Gentar
Mobil Shawn melaju dengan kecepatan penuh berada di belakang mobil Dominic. Pria itu menuruti keinginan pamannya yang ingin bermaksud mengajak Ariel pergi. Ini memang sudah gila. Dia tak mengira Ariel diam-diam menemui pamannya, tanpa bilang apa pun padanya.Shawn memang sedikit marah, namun perasaan bersalah jauh lebih besar dari pada kemarahan dalam dirinya. Dia mengerti tindakan Ariel semua demi dirinya. Kekasihnya itu takut kehilangannya sama sepertinya.Shawn melirik sebentar Ariel yang duduk di sampingnya, dengan sorot mata serius dan cemas. Tanpa harus bertanya, dia sudah tahu apa yang ada di dalam pikiran kekasihnya itu. “Jangan cemas.” Shawn menyentuh tangan Ariel, dan satu tangannya lain memegang stir mobil.Ariel menatap Shawn yang mengemudikan mobil. “Tidak, aku tidak cemas,” ucapnya berdusta. Sejak di mana Dominic datang, memberi tahu dirinya bisa bertemu dengan teman dari Dominic—itu sudah menimbulkan kecemasan dan rasa takut. “Kau mengatakan tidak, tapi hatimu mengat
Baca selengkapnya
Bab 114. Metode Memindahkan Racun
Perkataan Jarrod sontak membuat Ariel yang berlindung di belakang Shawn, langsung berdiri di depan Shawn. Tindakan dokter cantik itu membuat Shawn dan Dominic begitu terkejut.“Tidak mungkin tidak ada penawar untuk racun yang sudah kalian buat! Jangan bohong!” seru Ariel menggebu-gebu.Melihat kemarahan Ariel, membuat Shawn menarik tangan Ariel. “Ariel, tenangkan dirimu.”“Wow, wanita cantik dan pemberani. Aku suka sekali dengannya. Ah, jadi namamu Ariel?” Jarrod mendekat bermaksud menyentuh pipi Ariel, namun Shawn langsung menepis kasar tangan Jarrod.“Don’t touch my girlfriend,” desis Shawn tajam dan penuh penekanan.Jarrod tersenyum samar, menatap Shawn. “Jangan-jangan keponakan yang dimaksud Dominic adalah dirimu?”Dominic langsung maju, memberikan peringatan. “Jangan macam-macam, Jarrod! Aku datang ke sini bersama keponakanku dan kekasihnya.”Jarrod mengangkat kedua tangannya sambil menyeringai. “Rupanya wanita cantik yang bersamamu adalah kekasih keponakanmu. Sayang sekali. Pada
Baca selengkapnya
Bab 115. Menahan Rasa Sakit
Ketegangan menyelimuti ruangan di mana Shawn berada bersama kekasih dan pamannya. Sepulang dari Jarrod, pria itu langsung pulang ke penthouse-nya. Dia enggan untuk membahas perkataan omong kosong dari Jarrod. Namun, sayangnya yang sejak tadi bersikeras adalah Ariel. Kekasihnya itu meminta pada pamannya untuk kembali agar bertemu lagi dengan Jarrod.“Paman, kita tidak bisa langsung pergi begitu saja. Kita harus meminta obat yang dimaksud oleh Jarrod. Aku akan menyelidiki obat apa yang terkandung itu,” seru Ariel mendesak Domonic.Dominic mengembuskan napas kasar seraya memejamkan mata singkat. “Ariel, penjelasan Jarrod masih tidak aku mengerti.”“Pria itu hanya mengatakan omong kosong. Aku tidak mau lagi membahas tentangnya.” Shawn menyela percakapan yang terjadi antara Ariel dan Dominic.Bagi Shawn, perkataan Jarrod hanyalah omong kosong semata. Dia tak sudi percaya pada pria itu. Mencari orang untuk mengorbankan nyawa demi dirinya adalah sebuah tindakan yang benar-benar gila dan kony
Baca selengkapnya
Bab 116. Keadaan Genting
Malam semakin larut. Ariel terbangun menatap Shawn yang terlelap seraya memeluknya. Dokter cantik itu tak pernah takut apa pun yang ada di dunia ini. Yang sangat dia takutkan di dunia ini adalah dirinya tidak bisa lagi melihat Shawn.Sejenak, Ariel terdiam berusaha mengingat perkataan Jarrod. Dia bangun perlahan, menyingkirkan tangan Shawn yang memeluknya dengan erat. Ariel mengambil iPad-nya yang ada di atas meja—dan mencari di internet tentang semua informasi yang diberikan oleh Jarrod. Akan tetapi, sayangnya Ariel tidak mendapatkan apa pun dari internet.Ariel berdecak pelan. Ini pertama kalinya dia dihadapkan dengan kerumitan, dalam menyembuhkan sebuah penyakit. Tampak jelas kemarahan muncul dalam diri Ariel. Dia membenci dirinya sendiri yang bodoh dalam hal ini.Ariel meletakan iPad-nya ke tempat semula. Tatapannya menatap hangat Shawn yang terlelap di sampingnya. Dia membelai lembut pipi Shawn, dan memberikan kecupan di sana. “Aku akan melakukan apa pun, asalkan kau sembuh, Sha
Baca selengkapnya
Bab 117. Tidak Ada Solusi
Mata dan bibir Harmony melebar terkejut melihat Ariel berlari dengan mata sembab seperti habis menangis. Tunggu! Tatapan Harmony teralih pada sosok pria yang terbaring di brankar rumah sakit. Dalam hitungan detik, Harmony menganga terkejut melihat Shawn terbaring lemah dengan wajah pucat. Pun banyak darah di area pipi dan leher.“Ariel? Ada apa?” Harmony berlari menghampiri Ariel yang nampak menunjukkan kepanikan, dan rasa cemas.Mata Ariel memerah, menatap Harmony. “Maaf, Harmony. Aku tidak bisa cerita sekarang. Tapi aku butuh bantuanmu untuk menolong Shawn.”Harmony mengangguk tanpa sama sekali ragu. Detik selanjutnya, Ariel melangkah masuk ke dalam ruang pemeriksaan—bersama dengan Harmony. Mereka sama-sama memeriksa kondisi Shawn. Jan yang berada di luar bertugas menghubungi Dominic dan keluarga Geovan lain. Dalam kondisi seperti ini, tidak bisa lagi menutup-nutupi tentang kondisi yang menimpa Shawn.***Alat bantu pernapasan telah terpasang di tubuh Shawn. Ariel dibantu Harmony se
Baca selengkapnya
Bab 118. Berkorban
Sean, Stella, bersama William dan Marsha telah tiba di rumah sakit. Mereka mengajukan pertanyaan pada Dokter John, tapi sayangnya Dokter John tak mampu menjawab rentetan pertanyaan yang ada. Cercaan Sean dan William membuat Dokter senior itu tidak berkutik sama sekali.“Dokter John, kenapa kau hanya diam saja! Aku ingin kau memberikan solusi! Kau sudah bekerja lama di Orlando Hospital, tapi kenapa kau ini seperti orang bodoh yang hanya diam tidak berdaya?!” sentak William dengan nada keras.Dokter John semakin kelimpungan dan ketakutan. “T-Tuan Geovan. Begini … racun yang ada di tubuh Tuan Shawn—”“Persetan dengan penjelasanmu! Kau dari tadi menjelaskan ada racun berbahaya di tubuh Shawn. Aku ingin solusi!” bentak Sean tak sabar.Stella dan Marsha menangis di kala melihat Shawn dari kaca, sudah terpasang alat bantu pernapasan.“Tinggalkan mereka. Biarkan aku yang menjelaskan.” Dominic muncul, menginterupsi, dan meminta Dokter John untuk pergi.“Tuan Dominic,” sapa Dokter John penuh so
Baca selengkapnya
Bab 119. Pengorbanan Ariel
Ariel berlari masuk ke dalam lobby rumah sakit dengan wajah yang nampak menunjukkan rasa putus asa. Bibir sedikit pucat. Tapi dia tak akan membiarkannya lemah. Sampai kapan pun, dia tidak akan pernah menyerah. Ada sosok pria yang dia lantunan dalam doanya sepanjang perjalanan menuju kembali ke rumah sakit. Panjatan doa yang berharap pria yang dia cintai baik-baik saja.Ariel melangkah menuju ruang rawat Shawn. Dia melihat di depan ruang rawat hanya ada para penjaga. Dia bersyukur tidak ada keluarga Shawn di sana. Sekarang yang dia lakukan adalah mencari keberadaan Harmony. Satu-satunya yang bisa menolongnya hanyalah Harmony saja. Tidak ada yang lain.“Ariel? Kau dari mana saja? Aku mencari—”“Harmony, aku membutuhkan bantuanmu.” Ariel menarik tangan Harmony, menjauh dari banyak orang.Kening Harmony mengerut dalam. “Kau ini misterius sekali. Kau butuh bantuanku apa?” tanyanya bingung dan tak mengerti.Ariel terdiam sebentar seraya menatap Harmony. “Kau benar-benar menganggapku sebagai
Baca selengkapnya
Bab 120. Di mana Ariel?
“Ariel mengorbankan nyawanya demi Shawn. Sebelum Shawn masuk rumah sakit. Aku membawa Ariel dan Shawn bertemu dengan salah satu orang yang aku kenal yang masih bergelut di dunia pasar gelap. Dia memberi tahu satu-satunya cara menyelamatkan Shawn adalah metode pemindahan racun. Orang yang memiliki golongan darah sama, menjadi salah satu syarat utama agar metode pemindahan racun berhasil.”“Shawn menolak permintaan orang yang aku kenal. Tapi tidak dengan Ariel. Diam-diam Ariel menemuinya di belakang. Ariel mengambil keputusan sendiri menjalankan pemindahan racun tanpa izin dari siapa pun. Seperti yang kalian dengar dari Harmony, Ariel mengatakan tidak bisa hidup di dunia ini, jika tanpa Shawn.”Dominic menjelaskan dengan nada berat begitu menyesal. Manik matanya memancarkan tatapan rasa bersalah. Sean dan William terdiam tak bisa mengatakan apa pun. Mereka sekarang berada di depan ruang rawat karena Shawn dan Ariel tengah diperiksa oleh dokter senior di Orlando Hospital.Ceklek! Pintu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
20
DMCA.com Protection Status