All Chapters of Hot Billionaire: Chapter 171 - Chapter 180
200 Chapters
Bab 171. Operasi Berjalan dengan Baik
Sudah berjam-jam Shawn menunggu di depan ruang operasi, tapi dokter belum juga selesai. Tampak jelas raut wajah Shawn menunjukkan rasa khawatir dan ketakutan yang mendera. Pria tampan itu sangat cemas terjadi sesuatu hal buruk pada Ariel.“Dokter Harmony, kenapa proses operasi lama sekali?” Shawn menatap Harmony yang berdiri di sampingnya. Selama proses operasi berlangsung, Harmony ada di sana. Pun Harmony khawatir terjadi sesuatu pada Ariel.“Tuan Geovan, prosesnya tidak terlalu lama, karena bukan tindakan membedah. Saya yakin sebentar lagi akan selesai.” Harmony berusaha menenangkan Shawn yang sejak tadi sangatlah panik.Shawn mengembuskan napas kasar seraya mengusap wajahnya. Umpatan terus lolos dalma hati. Meskipun Harmony menjelaskan tindakan transplantasi sumsum tulang belakang berbeda dengan tindakan pembedahan, tetap saja Shawn sangat takut. Pria tampan itu tidak akan pernah tenang sampai melihat Ariel membuka kedua matanya. Flora dan Malvia tidak bisa berkutik apa pun. Mere
Read more
Bab 172. Terima Kasih Telah Ada di Dunia Ini
“Nona DiLaurentis, ayah Anda sudah siuman.” Sang dokter memberi tahu Flora tentang Yuval yang sekarang sudah siuman. Tampak Flora dan Malvia terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh sang dokter.“Ayahku sudah siuman, Dok?” tanya Flora memastikan.Sang dokter mengangguk. “Benar, ayah Anda sudah siuman. Namun, sebelum menjenguk ayah Anda, ada kabar yang harus saya sampaikan pada Anda dan Nyonya DiLaurentis.”Flora dan Malvia menatap serius sang dokter. “Ada apa, Dokter?” tanyanya bersamaan.Sang dokter tersenyum. “Team dokter sudah melakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada Tuan DiLaurentis. Hasil yang kami dapatkan adalah Tuan DiLaurentis sudah bersih dari kanker. Selamat, donor sumsum tulang belakang Dokter Ariel dan Tuan DiLaurentis telah berhasil.”Flora dan Malvia meneteskan air mata mendengar apa yang dikatakan sang dokter.“Dokter, a-ayahku sudah bebas dari kanker?” tanya Flora dengan nada tercekat dan sulit memercayai.“Dokter, tolong jawab dengan benar, putraku sudah bebas
Read more
Bab 173. Pembicaraan Ariel dan Yuval
Shawn memindahkan tubuh Ariel ke kursi roda yang ada di ruang rawat. Tampak jelas raut wajah Ariel menyimpan sesuatu hal yang ada di dalam benaknya. Ayahnya ingin bertemu, tapi keraguan muncul dalam dirinya. Banyak hal yang telah dilewati Ariel. Tidak mudah untuk seolah menganggap semua yang terjadi di masa lalu, berjalan dengan baik. Ariel tetap tidak lupa, tapi dia tidak juga bisa menutup mata jika ayahnya dalam keadaan tidak baik-baik saja.Satu jam lalu, keluarga Shawn baru saja menjenguknya. Ariel tentu sangat bahagia di kala keluarga besar Shawn datang. Tidak ada satu pun keluarga Shawn yang menghakimi keputusan yang telah Ariel buat.Rencana pernikahan Shawn dan Ariel harus sedikit mundur, karena kondisinya Ariel masih berada di rumah sakit. Lagi dan lagi, Ariel bersyukur keluarga Shawn memberikan dukungan. Tadi memang Sean sempat menunjukkan rasa tak suka, tetapi Stella menenangkan dan membela.Sejatinya, apa yang dilakukan Ariel tidak bisa dikatakan salah, tidak juga bisa dik
Read more
Bab 174. Kedatangan Marcel dan Joice
Butuh lima hari Ariel dirawat di rumah sakit. Sekarang tiba saatnya Ariel sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Tentunya, Ariel bisa diizinkan pulang setelah melalui banyak pemeriksaan lebih dulu. Shawn tidak bisa mengizinkan Ariel pulang begitu saja. Pria tampan itu tidak mau terjadi sesuatu hal buruk pada sang kekasih.Selama berada di rumah sakit, keluarga Shawn selalu menjenguk Ariel, dan membawakan banyak makanan. Stella dan Marsha tak pernah bosan membuatkan makanan untuk Ariel. Pun Savannah selalu menemani Ariel. Bukan hanya Savannah saja, tapi Nicole serta Harmony kerap datang menemani Ariel.Shawn benar-benar merasa terbantu dalam menjaga Ariel. Seluruh keluarga besarnya turut membantu dalam menjaga Ariel. Di kala Shawn ada pekerjaan yang harus ditangani keluarganya sigap untuk menggantikannya dalam menjaga Ariel. “Tuan Kaya, Daddy-ku belum diperbolehkan pulang, ya?” tanya Ariel seraya menatap Shawn yang ada di hadapannya.“Dokter masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut
Read more
Bab 175. Sebab Cinta Mengalahkan Segalanya
Joice membawakan banyak makanan untuk Shawn dan Ariel. Walaupun sudah kenyang, Shawn dan Ariel akhirnya makan lagi demi menghargai pemberian dari Joice. Mereka sama sekali tidak mengira kalau Joice akan datang ke New York sekarang. Mereka pikir Joice dan Marcel akan datang di hari dekat-dekat dengan pernikahan mereka, tapi ternyata dugaan Shawn dan Ariel salah.Joice sosok yang periang dan mudah sekali tersenyum. Itu yang sejak tadi membuat obrolan semakin hangat. Ariel mengenal Joice karena kala itu Joice pernah menjaga Nicole yang dirawat di rumah sakit. Meski ingatan Ariel pada Joice sudah samar-samar, tapi sekarang sudah sepenuhnya ingat karena Shawn memperkenalkan.“Ariel, aku sudah dengar kau menjadi pendonor sumsum tulang belakang ayahmu. Kau sangat luar biasa. Kau baik sekali, Ariel,” puji Joice tulus.Ariel tersenyum hangat. “Apa yang aku lakukan memang sudah seharusnya aku lakukan, Joice.”Joice menyentuh tangan Ariel. “Aku sungguh tidak sabar hari pernikahanmu dengan Shawn.
Read more
Bab 176. Berkenalan dengan Keluarga Hastings dan Keluarga Fritzgerald
Pelayan tampak sibuk mondar-mandir menyiapkan makanan yang telah dibuat chef. Berbagai makanan dari beberapa negara telah disiapkan oleh Ariel. Hanya saja Ariel hanya bisa memberikan perintah. Shawn melarang Ariel untuk masak, karena wanita itu baru saja keluar dari rumah sakit. Tentu Shawn tak ingin terjadi sesuatu hal buruk pada sang kekasih.“Nona, untuk makanan penutup apa Anda ingin request?” tanya sang pelayan sopan pada Ariel.Ariel menggelengkkan kepalanya. “Aku serahkan semuanya pada chef.”“Baik, Nona.” Pelayan itu pamit undur diri dari hadapan Ariel.Shawn menghampiri Ariel yang tampak sibuk. “Sayang, biarkan pelayan yang mengurus semua.” Pria itu memeluk Ariel dari belakang.Ariel tersenyum membalas pelukan dari sang kekasih. “Tidak apa-apa, Sayang. Aku hanya memeriksa saja. Aku ingin memberikan sambutan yang terbaik untuk keluarga Hastings dan keluarga Fritzgerald.”Ya, hari ini adalah hari di mana keluarga Hastings dan keluarga Fritzgerald datang mengunjungi Shawn dan Ar
Read more
Bab 177. Pernikahan yang Dinantikan
Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Hari di mana Ariel dan Shawn akan mengucapkan janji suci pernikahan. Ribuan badai menerpa hubungan mereka, pada akhirnya mereka tetap dipersatukan. Jika pasangan lain menyerah dengan masalah yang bertubi-tubu menghantam, lain halnya dengan Ariel dan Shawn.Cinta suci mereka mampu bertahan. Ketulusan mereka tidak perlu lagi untuk diragukan. Sebab, cinta mereka telah melampui batas—hingga takdir pun tak pernah tega memisahkan dua insan itu.Kisah Ariel dan Shawn berbeda dari banyak kisah lain. Dua insan yang bersatu dalam keadaan sesuatu hal yang tak disangka. Mereka kerap bertemu beberapa kali di berbagai negara tanpa disengaja, dan ternyata mereka adalah jodoh yang ditakdirkan.Pernah berada di titik terendah di kala Ariel koma enam bulan, tidak membuat Shawn menyerah. Bahkan pria itu berjanji akan menunggu Ariel sampai siuman meski harus menunggu puluhan tahun lamanya.This is true love. Pagi yang cerah, Ariel berdiri di depan cermin dengan bal
Read more
Bab 178. Resmi Menjadi Sepasang Suami Istri
Bohong rasanya jika lutut Ariel tak lemas di kala memasuki ballroom hotel. Dia sangat gugup. Jantungnya berdebar tak karuan—seakan ingin lompat dari tempatnya. Perasaan campur aduk semakin membuat Ariel menjadi gugup.Alunan musik mengiringi pengantin wanita yang memasuki ballroom hotel mewah yang ada di New York. Ariel didampingi ayahnya memasuki sebuah ballroom hotel. Tampak para tamu undangan tak lepas menatap penampilan Ariel yang begitu cantik dan anggun—layaknya seorang putri raja.Kilat kamera terus terarah pada Ariel yang baru saja memasuki ballroom hotel. Seluruh keluarga tersenyum haru bahagia melihat Ariel yang hari itu terlihat seperti seorang princess. Kebahagiaan menyelimuti hotel megah yang menjadi tempat di mana Ariel dan Shawn melangsungkan pernikahan.Pernikahan Ariel dan Shawn diadakan secara sangat mewah. Ribuan tamu yang datang dari berbagai kalangan. Mulai dari artis ternama, model ternama, hingga pengusaha-pengusaha ternama yang hadir di pernikahan mereka.Shawn
Read more
Bab 179. Mual di Malam Pertama
Aroma vanilla bercampur dengan Jasmine menyeruak ke indra penciuman Ariel dan Shawn, di kala memasuki kamar pengantin mereka. Di ranjang bertaburan bunga mawar dengan gambar love. Kamar yang dipesan khusus untuk malam pertama Ariel dan Shawn.“Kau ingin mandi?” Shawn memeluk Ariel dari belakang, dan menciumi tengkuk leher wanita itu.Ariel membalikkan tubuhnya, menatap Shawn sambil melingkarkan tangannya di leher sang suami. “Aku ingin mandi, tapi aku lebih suka mandi bersamamu.”Shawn mencubit hidung Ariel. “Naughty girl.”Ariel tersenyum sambil membalikkan badannya, memunggungi sang suami. “Sayang, tolong bukakan pengait gaunku.”Shawn menurut, dia membuka pengait gaun Ariel. Tatapan pria itu terpaku akan punggung mulus dan indah sang istri. Dia membelai lembut sambil berbisik serak, “Masuklah duluan ke kamar mandi. Aku akan menyusulmu.”Ariel berjinjit dan mengecup bibir sang suami. “Aku menunggumu, Sayang.”Shawn tersenyum melihat Ariel yang sekarang menjadi nakal.Di kamar mandi,
Read more
Bab 180. Welcome to Indonesia
Jakarta, Indonesia. Perjalanan panjang New York ke Jakarta, akhirnya Ariel dan Shawn tiba di sebuah negaara yang terkenal beriklim tropis. Kota pertama yang didatangi Ariel dan Shawn adalah Jakarta—ibu kota negara Indonesia. Hari itu Kebetulan mereka mendatangi kota Jakarta yang sedang bermusimkan panas. Sinar matahari terik, tapi mereka tetap menyukai itu. “Shawn, nanti kita tinggal di hotel atau tinggal di rumah keluargamu?” tanya Ariel seraya menatap Shawn. Sebelumnya, Ariel tahu bahwa keluarga Shawn memiliki rumah di Jakarta.“Di rumah keluargaku saja. Rumah itu hanya ada pelayan dan penjaga,” jawab Shawn sambil membelai lembut pipi Ariel. Dia bersyukur selama perjalanan panjang New York ke Jakarta—Ariel selalu tidur dan tidak maul. Setidaknya tak membuat cemas dalam dirinya.Ariel mengangguk. “Apa jauh dari sini?”“Tidak. Nama tempatnya Pondok Indah.”“Hm, Shawn?”“Ya?” Shawn membelai pipi Ariel.“Boleh tidak kita ke panti asuhan yang dimaksud Mommy Stella?” pinta Ariel yang s
Read more
PREV
1
...
151617181920
DMCA.com Protection Status