Semua Bab KEBANGKITAN HADES BAKER: Bab 41 - Bab 50
91 Bab
Bab 41
"Apa kau sudah menggunakan kartu bank itu!" Hades berkata masih dengan sikap acuh tak acuh. Dia sudah mengganti pakaiannya dengan yang baru. Kini aura ketampanannya terpancar dari tubuhnya. Semua orang menatapnya dengan penuh kekaguman. Mereka semua mengagumi pria kaya tampan dan sangat kuat seperti Hades. Apalagi ketika mengingat sikap mendominasi yang Hades tunjukkan beberapa saat lalu. Semua orang yang ada di sana terpesona oleh sosok Hades. Mereka mencuri-curi pandang ke arahnya. Bahkan ada sebagian yang mengedip-ngedipkan matanya. Dengan harapan dapat menarik perhatian pemuda itu. Namun, Hades sama sekali tidak memperdulikan mereka. Clara memberanikan diri untuk mengangkat kepalanya. Seketika dia terpana di tempat. Bagaimanapun, orang yang sekarang ada di hadapannya jauh berbeda dari yang sebelumnya. Jika, sebelumnya penampilan Hades sangat menjijikkan dan menakutkan. Sekarang penampilan pemuda itu sungguh menyenangkan dan mengeluarkan pesona
Baca selengkapnya
Bab 42
Dia melihat sebuah lukisan yang menggambar tentang pedesaan jaman dulu. Hades dapat merasakan perasaan nyaman saat memandangi lukisan itu. Seolah-olah dia dapat melihat kehidupan nyaman dan tentram yang dijalani oleh orang-orang yang ada di dalam lukisan itu. Dia memandangi lukisan itu untuk waktu yang lama. Hingga tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Hades melihat ke arah jam yang ada di dinding museum itu telah menunjuk ke angka enam. Dia menyadari sudah waktunya untuk pergi meninggalkan tempat itu. Bagaimanapun sebentar lagi tempat itu akan di tutup dan kembali dibuka besok pagi pukul tujuh lima belas. "Aku melupakan sesuatu." Hades menepuk keningnya. Dia baru mengingat bahwa belum memiliki tempat untuk ditinggalinya di kota ini. "Aku akan tinggal di hotel untuk beberapa hari kedepan. Sebelum aku mencari perumahan yang nyaman untuk ditinggali." Hades bergumam sambil menikmati kehidupan malam di kota itu. Hades berjalan kaki mencari tem
Baca selengkapnya
Bab 43
"Sialan! Aku akan membunuhmu sekarang juga, bajingan!" teriak Yael seraya bangkit dari tempatnya terjatuh. Dia merasa harga dirinya sebagai salah satu orang yang dihormati di dunia bawah tanah Kota Brazing sedang di injak-injak. Dan dia juga yakin teman-temannya juga pasti akan menertawakannya. Jika, dia tidak membunuh orang yang telah menginjak-injak harga dirinya itu. Yael mengerahkan semua kekuatan yang ada dalam dirinya. Dia mengumpulkan semua kekuatannya di tangan sebelah kanan. Sebelum kembali melakukan serangan ke arah pemuda itu. Dengan kecepatan yang sangat cepat. Menghadapi serangan berapi-api dari Yael. Hades menyipitkan matanya dengan kerutan yang terlihat di dahinya. Kekesalan dan ketidaksenangan tergambar di raut wajah Hades. Dia menatap tajam ke arah Yael yang menyerangnya itu. Dia tidak menunjukkan sedikitpun rasa takut di wajahnya saat menghadapi serangan itu. Meskipun serangan Yael terlihat begitu menakutkan. Akan tetapi, di matanya se
Baca selengkapnya
Bab 44
Sementara itu di tempat lain. Hades yang sedang berjalan kaki tiba-tiba menghentikan langkahnya. Dia merasakan ada seseorang yang mengikuti jauh di belakangnya. Sebagai seorang petarung bintang delapan, indra kepekaannya tentang bahaya jauh lebih tajam dari orang biasa. Dia bahkan bisa merasakan bahaya yang jaraknya puluhan meter dari dirinya. "Apa mereka orang-orang suruhan, Yael?" gumam Hades dengan suara pelan. Kecurigaannya pada Yael sangat wajar. Bagaimanapun selama dia berkeliaran di tempat ini. Dia hanya berkonflik dengan beberapa orang saja. Dan orang yang paling tepat untuk membalas dendam padanya hanya Yael. Hades kembali melanjutkan perjalanannya. Dia menuntun para penguntit itu ke tempat yang lebih sepi. Dia ingin melihat siapa orang-orang yang sedang mengikutinya itu. Sesuai dengan apa yang diinginkannya. Para penguntit itu masih mengikutinya. "Ternyata kalian! Keluarlah aku sudah mengetahui keberadaan kalian. Katakan pa
Baca selengkapnya
Bab 45
Dia menganggap Hades hanya memberi alasan saja untuk menjauh darinya. Jauh di lubuk hatinya yang paling dalam dia yakin Hades tidak ingin menjadi pemimpin mereka. Oleh karena itu ketika Zake mendengar alasan Hades yang mengatakan tidak memiliki handphone. Zake menganggap Hades menolaknya secara halus. Dia tidak ingin kehilangan kesempatan menjadikan Hades sebagai pemimpinnya. Oleh karena itu dia menanyakan tempat tinggal Hades sekarang. Agar dia bisa melaporkan jika terjadi sesuatu pada mereka. Dan berharap bisa mendapatkan bantuan dari Hades secepatnya. "Aku belum menemukan tempat tinggal. Mungkin untuk beberapa hari ke depan aku akan tinggal di hotel dekat di sini," jawab Hades dengan santai. Zake kembali dibuat tercengang oleh perkataan Hades. Dia terkejut tatkala mengetahui orang seperti Hades, yang memiliki kekuatan tinggi dalam bela diri tidak memiliki tempat tinggal?. Dia sedikit tidak percaya dengan fakta itu. Namun, sebuah ide berlian terlintas
Baca selengkapnya
Bab 46
Satu jam kemudian mobil Lamborghini Reventon itu menepi di depan sebuah bangunan berlantai tiga. Lalu salah satu dari kedua mobil itu membunyikan klakson. Tidak berselang lama dari itu. Beberapa orang berpakaian serba hitam membukakan pagar. Agar kedua mobil yang baru saja menepi itu bisa masuk. “Kita sudah sampai, Tuan,” ucap Azzura dengan sopan. Dia membangunkan Hades yang tertidur lelap di dalam mobil. Azzura sebenarnya tidak memiliki keberanian untuk membangunkan Hades. Apalagi ketika melihat betapa nyenyaknya Hades tertidur. Namun, dia juga tidak tega membiarkan pemimpin barunya tidur di dalam mobil semalam. Oleh karena itu dia memberanikan diri untuk membangunkan tuannya. Hades mengucek-ucek kuda matanya sambil menguap. Lalu mengikuti Azzura turun dari mobil itu. Namun, tepat setelah dirinya turun dari mobil. Dia melihat sesuatu yang sangat mencengangkan. Dia melihat sebuah bangunan mewah yang berdiri kokoh di atas tanah ribuan meter. Bangunan itu
Baca selengkapnya
Bab 47
“Aku akan memaafkanmu untuk masalah itu. Tetapi …,” ucap Zake menggantung perkataannya. Dia sengaja melakukan itu untuk melihat reaksi kedua orang yang telah mempermainkannya, senyum tergambar di wajah Quest dan Azzura setelah mendengar perkataannya. Namun, raut wajah mereka terlihat seperti menantikan kelanjutan perkataan Zake. Mereka penasaran kelanjutan seperti apa yang akan Zake katakan. Zake tidak membiarkan orang-orang itu menunggu terlalu lama. Dia lekas melanjutkan perkataan. Akan tetapi perkataannya selanjutnya membuat senyum di wajah semua orang membeku. “Bukan berarti aku akan membebaskan kalian begitu saja. Kalian tetap harus mendapatkan hukuman. Dan memberikan kompensasi karena telah mengusirku dari kamar!” tambah Zake sambil menunjukkan senyum licik di wajahnya. “A-apa yang kau inginkan, Tuan!” Quest dan Azzura berkata dengan gagap. Mereka menatap ngeri ke arah Zake. Keduanya merasakan firasat buruk saat melihat senyum di wajah Zake. Mereka meyakinkan diri mereka m
Baca selengkapnya
Bab 48
Dia gugup bukan karena suara Zake yang berasal dari ujung seluler. Akan tetapi, yang membuatnya menjadi gugup yaitu, jarak antara dirinya dan pemuda yang menyuruhnya untuk menghubungi Zake terlalu dekat. Pemuda itu seolah-oleh sengaja memperpendek jarak antara dirinya dan dia. Walz dapat merasakan aroma menyegarkan dari tubuh pemuda itu. Dia benar-benar di buat tidak karuan oleh aroma menyegarkan itu.Walz tanpa sadar menundukkan kepala tatkala menyadari jarak antara dirinya dan Hades semakin dekat. Dia sedikit gemetar dan tubuhnya terasa panas saat embusan napas Hades mengenainya. Pikirannya seketika di buat melayang oleh tindakan pemuda itu. Hades tidak mengetahui apa yang ada dalam pikiran wanita cantik itu. Dia mendekatkan dirinya pada wanita itu, karena merasa sedikit kesal terhadap tindakan wanita itu yang lambat. Dia berniat untuk mengambil ponsel peyana muda itu dan mengambil alih pembicaraan. Dia sama sekali tidak memiliki niat buruk apapun terhadap wanita itu. Bagaimanapun
Baca selengkapnya
Bab 49
“Yasuda kalau gitu kamu istirahat dulu di sana. Nanti setelah merasa cukup memiliki tenaga. Bantu aku membereskan ruangan ini. Aku tidak ingin kamu pingsan saat bekerja. Bisa-bisa kamu menuduhku dengan pikiran kotormu itu.” Hades berkata dengan sedikit bercanda untuk menghilangkan kecanggungan yang terjadi di antara mereka. Namun, tanpa dia sadari ucapannya itu memiliki efek lain di telinga wanita itu. Walz kembali merasakan rasa malu yang sebelumnya telah menghilang. Wajahnya terasa sangat panas mbak di jemur dibawah terik matahari. Telinganya memerah menandakan betapa kepanasannya dia saat ini. Dia dengan tergesa-gesa melarikan diri dari tempat itu ke sembarang arah. Namun, tanpa disadari dia masuk ke kamar yang semalam Hades tempati. Kamar utama di manor itu. Dia menyembunyikan dirinya di sana. “Sial! Kenapa orang itu mengungkit kembali hal memalukan seperti tadi!” Walz menggerutu dengan kesal tatkala menyembunyikan dirinya. Dia mencoba menenangkan dirinya sambil mengatur napasn
Baca selengkapnya
Bab 50
Zake bergegas ke lantai tiga untuk melihat situasi yang terjadi di sana. Tidak lupa dia juga menyuruh anak buahnya untuk membantu membawakan barang-barang pesanan Hades. Yang telah dibelinya di pasar tradisional tadi. Dia sedikit mempercepat langkahnya tatkala menaiki tangga. Namun, tepat setelah sampai di lantai tiga. Dia dibuat tercengang oleh pemandangan yang ada di hadapannya. Dia melihat beberapa barang antik koleksinya berserakan di lantai. “Kenapa kau diam mematung di sana! Kemarilah dan bantu aku mengeluarkan barang-barang ini.” ucap Hades menyadarkan Zake kembali ke dunia nyata. Sambil menunjuk ke tumpukan barang antik.Zake mengikuti ke mana arah jatuhnya telunjuk Hades. Dia kembali dibuat terkejut oleh pemandangan yang ditangkap sudut matanya. Dia membuka mulutnya lebar-lebar tatkala melihat kaligrafi koleksi termahalnya di letakan di begitu saja. Hatinya sangat sakit ketika melihat hal itu. Dia ingin menangis saat ini tetapi, tidak ada satupun air mata yang keluar dari
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status