All Chapters of Cintaku Melawan Restu: Chapter 51 - Chapter 60
108 Chapters
Baper Di Lantai Dansa
"Martin, kamu nanti malam anterin Papa sama mama ke pesta kolega ya di Hotel Park Hyatt. Acara kondangan sih sekalian ngenalin kamu ke circle Papa, siapa tahu ada yang butuh jasa medis kamu 'kan suatu hari!" ujar Pak Bambang Bintoro di telepon siang itu."Boleh, Pa. Nanti malam memang kebetulan aku nggak ada acara kok. Nanti Martin ke rumah jam enam sore ya. Sampai nanti!" jawab Martin yang diiyakan oleh papanya.Praktik dokter spesialis saraf yang dia jalani di rumah sakit tempatnya bekerja saat ini memang tergolong ramai bagi pemula sepertinya. Perawat yang membantunya di ruang periksa mengetok pintu lalu masuk menyapanya, "Selamat siang, Dokter Martin. Apa sudah siap untuk pasien sesi kedua?""Siang, Suster Dina. Boleh dipanggil masuk pasien berikutnya." Martin menyimpan ponselnya di dalam saku jas putih praktik dokternya."Baik, Dok. Sebentar saya panggilkan!" jawab Suster Dina lalu keluar membaca nama lengkap pasien selanjutnya.Sementara itu Cherry yang telah menyelesaikan urusa
Read more
Pilih Dia Atau Aku?!
Hari demi hari yang berlalu semenjak dansa di pesta pernikahan kolega Nicky, hubungan antara Cherry dengan kedua pria spesial itu semakin berubah. Sedari awal Nicky sudah bisa menduganya."Pak Harjo, kita tunggu di mobil saja. Saya nggak turun!" ujar Nicky dari bangku belakang mobil sedan mewahnya yang baru. Dia sengaja berganti mobil untuk mengawasi Cherry di Merlino Cafe and Bar malam minggu itu. Biasanya memang dia hadir untuk memberi suport Cherry yang tampil di panggung bar sahabatnya. Namun, Merlino sempat melapor kepadanya bahwa Cherry sering menemui mantan pacarnya yang mereka berdua tahu dulu. Ada perasaan trauma dikhianati oleh Monica Silvana, mantan tunangannya dahulu. Dia tak ingin mendapati Cherry yang teramat dicintainya akan berbuat hal yang sama terhadapnya."Mas Nicky kok tumben nggak turun kenapa?" tanya sopir pribadinya yang tidak mengetahui kisah cinta majikannya sedang berada di ujung tanduk. "Kayaknya Cherry main belakang, Pak Harjo. Saya hanya ingin mengecek k
Read more
Berita Duka Mengharu Biru
"Hentikan, Boy! Kamu nggak tahu malu ya? Cherry sudah pilih aku barusan, masa kamu nggak paham sih?!" hardik Nicky yang biasanya kalem. Kali ini pria itu tak ingin beramah-ramah dengan mantan Cherry yang ignorant dan agresif itu.Sebelum kedua pria itu membuat keributan di lingkungan rumahnya Cherry pun menengahi mereka. "Ini sudah dini hari, tolong kalian berdua pulang saja! Aku nggak pengin keluargaku jadi bahan gunjingan se-RT RW karena kalian berkelahi di depan rumah gara-gara aku, oke?!" ujarnya tegas menatap Martin dan Nicky bergantian.Pemuda berparas mirip Verel Bramasta itu pun mengalah dan mengucap kata pamit kepada Cherry sebelum naik ke mobilnya untuk pulang. Rasa kesal dan tak puas karena dia yakin gadis pujaan hatinya masih memendam rasa cinta kepadanya. "Aku nggak akan berhenti mengejarmu agar kembali menjadi kekasihku, Cher!" ujar Martin berapi-api.Di depan rumahnya, Cherry mengucapkan salam perpisahannya dengan Nicky. Memang dia sangat bersalah karena membiarkan Mart
Read more
Terpaksa Pulang Bersam Martin
"Hann, bapaknya si Cherry meninggal lho. Kamu mau melayat ke rumah duka nggak?" tanya Monica yang mendapat berita duka itu dari temannya yang merupakan salah satu penggemar Cherry.Rihanna terdiam menimbang-nimbang, dia sudah lama tidak berhubungan dengan mantan sahabat SMA nya itu. Status pacarannya dengan Martin pun menggantung usai pemuda itu kembali ke Indonesia pasca dinyatakan lulus pendidikan dokter spesialis saraf. Rasanya malas sekali bila harus bertemu Cherry sekaligus dalam posisi gadis itu dekat dengan Martin, bikin sakit mata dan sakit hati pastinya."Males deh, Kak Monic. Nggak deh!" jawab Rihanna sambil membolak-balik majalah Dewi. "Kenapa kok males?" Monica ingin melihat dengan siapa cewek kegatelan itu saat ini, ada mantan tunangannya dan juga Martin yang sama-sama menyukai Cherry.Rihanna menghela napas berat. "Pasti ada Martin juga, aku nggak mau lihat mereka mesra-mesraan, Kak!" jawabnya jutek."Ya iyalah, cowok-cowok gebetan kita yang ganteng abis diborong sama s
Read more
Jadilah Milikku Malam Ini
"Aduh hujannya tambah deras deh, Cher. Mungkin kita bakalan basah turun dari mobil. Apartmentku parkiran kendaraannya di luar gedung, nggak di bawah gedung," ujar Martin karena payungnya tertinggal di tempat praktiknya."Ohh ... kali aku pinjem kaos kamu buat ganti baju, Tin. Atau kita langsung pulang ke rumahku aja?" jawab Cherry ragu-ragu.Martin pun buru-buru berkata, "Ada baju ganti kok, Cher. Yuk, udah sampai sini juga, nggakpapa 'kan main sekali-sekali!" Akhirnya Martin membuka jaket kulitnya lalu memakaikannya ke bahu Cherry. Namun, gadis itu menolak, "Jangan, kita pake bareng aja biar kamu nggak flu kehujanan, Tin!""Oke, kalau gitu aku turun duluan pake jaketku, kamu kujemput!" ujarnya lalu menudungi kepalanya dengan jaket kulit cokelat caramel favoritnya.Dari dalam mobilnya Monica merekam adegan mesra Cherry dan Martin yang berlarian di bawah hujan dengan berlindung jaket pemuda itu. "Gue akan kirim video ini ke Nicky. Mampus kau, Cewek Gampangan!" Tak ada lagi yang bisa
Read more
Buntut Kekhilafan Semalam
"Aaarrghhh!" pekik Cherry ketika bagian pribadinya dimasuki oleh keperkasaan Martin. Air matanya luruh karena rasa sakit bak disengat lebah saat mahkota kesuciannya terkoyak dalam sebuah penyatuan rasa."Cher, kamu nggakpapa 'kan?" tanya Martin cemas. Dia baru saja menghilangkan keperawanan gadis yang dicintainya.Bagian yang menegang itu masih terbenam di lipatan lembut nan basah di bawah sana. Martin mencoba menggerakkannya perlahan dalam ritme maju mundur yang membuatnya menahan napas. Liang cinta milik Cherry masih sangat sempit dan mencengkeram begitu kuat. "Tin ... akhh ... apa kita akan menikah?" tanya Cherry yang menyesali keputusannya malam ini. Tubuhnya masih tertaut di dalam hasrat panas bersama Martin di atas sofa. Namun, hati kecilnya berteriak bahwa dia pengkhianat cinta. Nicky pasti tak akan pernah memaafkannya lagi sampai kapan pun. "Iya, besok kalau perlu kutemui ibumu, Cher. Aku akan melamar kamu bersama orang tuaku!" jawab Martin tanpa keraguan. Baginya mendapatka
Read more
Tak Semudah Itu Mendapat Restu
"Nick, gue turut prihatin dengan berakhirnya hubungan loe sama Cherry!" ujar Merlino di ruang kantornya sore itu. Sahabat karibnya sekali lagi dibuat patah hati oleh kaum Hawa. Dia memang sudah menyangka sebelumnya karena pemuda bernama Martin itu agresif mendekati Cherry di barnya. Dia pun sudah memperingatkan Nicky sebelum segalanya terlambat."Kayaknya gue sementara mau pindah ke Singapore aja dan mencoba melupakan Cherry. Kalau masih di Bandung, hati gue bakal lebih sakit!" balas Nicky dengan wajah yang sangat kusut. Dia kecewa dengan penantian panjangnya yang berbuah pahit. "Ide bagus, Nick. Loe harus bisa move on. Mungkin memang bukan Cherry jodoh loe, tapi cewek beruntung lainnya. Udahlah mending cari yang sama-sama bule kayak loe, lain kali pacaran jangan kelamaan malah digondol berondong begini 'kan kacau juga!" nasihat Merlino sembari menghela napas turut bersimpati dengan kenaasan sobatnya dalam percintaan.Padahal kalau dilihat dari penampilan dan kekayaan, Nicky Jansen
Read more
Barang Seserahan Dipersiapkan Sendiri Oleh Calon Pengantin Pria
"Tin, bangun deh. Ngapain kamu sampai berlutut di bawah kaki Papa?" Pak Bambang membantu puteranya bangkit dari lantai ruang tengah. Martin berkaca-kaca matanya, dia berujar penuh tekad, "Tolong lamarkan Cherry buat aku, Pa. Kami saling mencintai sedari masih SMA!"Papanya menghela napas panjang, beliau pun akhirnya mengangguk setuju."Yaahh, jangan dong, Pa! Mama malu sama keluarganya Rihanna kalau sampai Martin malah menikahi Cherry, anaknya Bu Inah, penjaja warteg. Calon mantu dari keluarga pengusaha minimarket yang ada di mana-mana cabangnya dan sudah punya kerjaan PNS pula. Ckk ... Martin ... Martin!" omel Nyonya Femmy dengan memijit kepalanya yang pening.Nadira, kakak Martin pun menimpali dengan nada sinis, "Wajarlah, Ma. Sudah diunboxing gitu sama anak kebanggaan Mama. Sekarang lagaknya kayak pahlawan kesiangan, cihh!""Sudah ... sudah kalian! Papa juga nggak pernah mengajari Martin buat lari dari tanggung jawab. Besok sore kita datang ke rumah keluarganya Cherry buat melamar
Read more
Bertahan Demi Cinta Pertamanya
"Wah, cantik sekali kamu, Cher!" puji Bu Inah usai perias pengantin panggilan menyelesaikan tugasnya pagi itu di rumah mereka.Cherry yang mengenakan pakaian mempelai wanita adat Jawa Barat, Pasundan tersenyum seraya menjawab, "Makasih, Bu. Pasti dulu Ibu juga cantik sewaktu masih muda jadi nurun ke Cherry!""Ahh ... kamu bisa aja, Nak. Oya, kita berangkat sekarang saja yuk!" ujar Bu Inah yang disetujui oleh Cherry. Pak Herry, tetangga rumah mereka yang menjadi sopir mengemudikan mobil Honda Jazz merah milik Cherry. Sekeluarga kecil itu naik ke mobil lalu diantar ke rumah ibadah tempat pasangan calon pengantin mengambil janji suci pada pukul 09.00 WIB."Kok nggak diadain resepsi di gedung atau acara nikahan di rumah saja sih, Mbak Cherry?" tanya Pak Herry penasaran. Setahunya tetangga perumahan mereka sudah ramai membicarakan rencana pernikahan gadis anak tetangganya itu semenjak acara lamaran lalu. Lagi pula Cherry adalah biduan yang cukup terkenal di kota Bandung, pasti banyak rel
Read more
Dipermalukan Saat Lamaran
(Flashback ketika lamaran dari Martin)"Cher, kamu yakin mau menikah dengan Martin?" tanya Bu Inah sore itu saat duduk bersebelahan dengan puterinya di sofa ruang tamu menunggu keluarga Martin yang katanya akan datang melamar.Andi dan Vina juga ikut menemani Cherry bersama ibu mereka di sana. Mereka agak bingung karena pacar kakak sulung mereka adalah Nicky, tetapi yang akan menikah dengan Cherry justru beda.Belum sempat Cherry menjawab pertanyaan bernada keraguan dari ibunya, Andi menceletuk, "Om Nicky apa nggak marah kalau Kakak nikah sama Mas Martin?"Bu Inah pun memberi isyarat dengan menaruh jari telunjuk ke depan bibirnya ke arah Andi. Dia mengulangi pertanyaannya ke puteri sulungnya, "Apa kamu sudah mantap mau menikah sama Martin? Tahu sendiri Bu Femmy seperti apa orangnya!"Mendengar peringatan dari ibunya, tentu saja Cherry merasa berat hatinya. Dia pun mengetahui bahwa Nyonya Femmy dan kakak perempuan Martin yaitu Nadira membenci dirinya sejak mereka masih berpacaran zaman
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status