All Chapters of TERPAKSA JADI PENGANTIN PENGGANTI IBUKU: Chapter 221 - Chapter 230
236 Chapters
Aku Baik-Baik Saja
“Nak, Papa tak ingin mendiktemu lagi seperti dulu. Jangan pikirkan perasaan papa atau mama. Pikirkan kebahagiaanmu sendiri.” “Benar.” Lidya menimpali sambil mengiringi langkah putrinya. “Maafkan Mama yang marah-marah gegara kamu nolak dia. Mama hanya kasian padamu. Kamu putri mama tak pernah hidup susah. Selalu dilayani, tak pernah melayani. Cuma tau belajar, baca buku, lalu bersenang-senang. Hidupmu lurus, menjalani profesi dengan bahagia. Tiba-tiba kita bangkrut dan di-bully. Kamu menderita. Tak ada lelaki yang sudi menikahimu. Mama sedih sekali .... Mama cuma pengen kamu kayak dulu. Bahagia dan bersinar.”“Ari bakal kembali seperti dulu. Bahagia dan bersinar dengan cara berbeda.” Senyum Ariana mengembang. “Jangan khawatir, Ma, Pa.”Danan diam. Raut mukanya tak menunjukkan ketenangan meski putrinya telah ceria seperti biasa, setelah sebelumnya muram.“Apakah kamu tetap baik-baik saja jika mendengar kabar Dokter Salman menikahi wanita lain?” Lelaki itu memastikan sambil memandang pu
Read more
Penolakannya adalah Hukumanku
Zakki memanggil sopir kantor, lalu meminta diantar ke Mutiara Hospital. Begitu tiba di rumah sakit tersebut, ia bergegas menuju ruangan direktur. Ada papan berukirkan nama Dokter Salman di bawah tulisan direktur utama rumah sakit Mutiara. Zakki hendak menerobos masuk, tapi dua orang satpam menghalanginya. “Kalian nggak tau siapa aku?” desis Zakki.“Bikin janji dulu, Pak. Gak boleh seenaknya masuk ruangan direktur!” tegur salah satu satpam.“Aku Zakki Devandra, cucu pemilik Healthy Light yang menjalin kemitraan dengan rumah sakit ini! Kalian cari masalah kalau menghalangiku!” Zakki terpaksa menggunakan nama keluarganya untuk mengancam dua satpam itu.Kedua satpam bersitatap. Ragu-ragu.“Bisa saja kamu ngaku-ngaku! Mana mungkin cucu pemilik Healthy Light nyasar ke sini!” bantah mereka. Tatapan dua satpam tersebut jatuh ke ID card berupa gantungan kartu nama yang terkalung di leher Zakki.“Heh, kamu cuma sekretaris biasa di Healthy Light. Gak punya kapasitas buat ketemu presdir rumah
Read more
Jadilah Obatku
Sesosok bayi gemuk dengan kulit seputih telur rebus dikupas, terkekeh menampilkan deretan gusi merah saat menyaksikan ayahnya mendekat. Sepasang lengannya terulur, minta digendong.Wajah keruh Gavin berubah cerah begitu melihat anaknya. Ia mengangkat Ezra, lalu menciumi pipi gembilnya. Sepasang mata bulat kehijauan milik Ezra, tampak jernih dan berkilauan, dipenuhi cahaya kegembiraan. Bayi bergelar bakpao itu tertawa-tawa geli ketika lehernya dicium gemas. “Jangan diajak main dulu. Bakpao baru selesai makan. Nanti muntah,” tegur Prisha. “Yaudah, kalo gitu ngajak maen ibunya aja.” Gavin melirik sang istri penuh arti.Prisha tak acuh. Ia bertanya, “Kok, pulang? Ada yang ketinggalan?”“Hari ini jadwal imunisasi, kan? Aku mau ngantar kalian.” Mata Prisha membulat. “Sha dan Bakpao bisa berangkat sendiri. Dianter Mbak Noni.” Prisha menyebutkan nama sopir pribadi wanita yang direkrut Gavin untuk mengantarnya ke mana-mana.“Bayi kita biasanya diimunisasi di rumah. Dokter spesialis anak ya
Read more
Cinta Bisa Mengubah Seseorang
Alif mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang dan cenderung santai. Ada bayi ahli waris Devandra yang berharga di mobilnya. Alif tak berani ambil risiko, walau mobil meluncur di jalur tol bebas hambatan.Prisha berterima kasih dalam hati karena Alif melambatkan laju mobilnya. Sopir sekaligus teman sekolahnya di masa lalu itu, cepat tanggap serta sangat memperhatikan penumpangnya. Bayi Ezra jarang naik mobil. Prisha khawatir bayinya kaget dan kurang nyaman kalau mobil terlalu cepat.Prisha bersandar di dinding empuk jok mobil bersama dedek bayi yang menyedot ASI, dalam gendongannya. Sementara Gavin masih menerima telepon. Kening lelaki itu berkerut.Baru lima menit, Ezra yang kekenyangan, langsung tertidur pulas. “Ada apa?” Prisha bertanya, begitu Gavin menonaktifkan layar ponselnya. “Humas dan tim IT Healthy Light mendeteksi unggahan video netizen pagi ini. Zakki memaksa masuk ruangan presdir Mutiara Hospital. Gosipnya, sepupuku yang menyebalkan itu, melabrak Dokter Salman ....”P
Read more
Harga Mahal
Setibanya di poliklinik anak, Dokter Ariana menyambut Prisha dengan riang. Mereka bersalaman dan cipika cipiki.Prisha memasuki ruangan yang luas. Wangi lembut khas bayi mendominasi, membangkitkan perasaan nyaman, tenang, dan aman. Dinding-dinding dilapisi wallpaper biru pastel dengan gambar-gambar lucu dan menarik. Prisha duduk di sofa empuk yang tersedia untuk para ibu yang membawa anaknya berobat.“Lama nggak ketemu. Gimana kabar papa mama Kak Ariana?” tanya Prisha. “Alhamdulillah, papa semakin membaik. Udah bisa jalan-jalan pagi. Mama juga sehat. Recovery masih sebulan lagi di gunung. Tapi mereka udah bisa aku tinggalkan. Seminggu sekali kujenguk.”“Kak Ari tinggal dimana? Kenapa nggak kembali aja ke rumah kakek nenek?”Ariana tersenyum. “Lebih mudah dan praktis tinggal di asrama rumah sakit.” Ariana menyembunyikan alasan sebenarnya. Sebagai putri dari orang yang pernah berkomplot untuk menjatuhkan perusahaan, ia khawatir, cucu-cucu Zed dan Diana mempermasalahkan keberadaannya d
Read more
Kekanak-kanakan
“Gimana caraku menyelesaikannya?” Ariana kebingungan.Prisha melayangkan tatapan iba ke arah sepupu Gavin itu. Usia Ariana lebih tua darinya, pendidikan pun jauh lebih tinggi. Prisha ingat, dokter spesialis anak yang cantik itu pernah bercerita tentang masa remajanya yang dihabiskan di belakang meja belajar. Kata Gavin, Ariana memiliki IQ setara astronot. Pendekatan terhadap anak-anak juga sangat bagus dan luwes. Patut diacungi jempol. Sayang sekali, emotional quotion atau EQ-nya soal cinta menyedihkan. Sepuluh tahun mengejar cinta, berakhir kesia-siaan. Ketika cinta yang dikejar tiba-tiba datang sendiri, Ariana malah menolaknya. Prisha menganggap, Ariana belum memahami suasana hatinya sendiri. “Kenapa juga kamu tolak Dokter Salman?” Suara dingin Gavin, mengandung ketidaksabaran. “Kamu buang-buang waktu!”Mata Gavin tiba-tiba menyorot tajam ke arah tiga nakes wanita yang mendampingi Ariana di poliklinik anak itu. Mereka semula memasang wajah kepo saat ikut mendengar percakapan antar
Read more
Sugesti
Paras Zakki memerah. Rahangnya mengeras. Ia mengepal tinju diam-diam, menahan emosi.“Bukan urusanmu.”“Aku bertanggung jawab mengontrolmu! Ingat, kakek sedang menghukummu.” Suara Gavin tegas, penuh intimidasi.Diingatkan akan pekerjaannya yang berfungsi sebagai hukuman, mata kelam Zakki menunjukkan jejak frustrasi.“Aku tak akan mengulanginya lagi.” Akhirnya ia menyahut, lemah. Keheningan menyapu sepasang sepupu itu untuk sesaat. Zakki menghela napas panjang seraya melonggarkan kepalan tangannya.“Aku hanya ingin dia tersenyum bahagia.” Pemuda itu melanjutkan ucapannya dengan nada menyerah.Gavin langsung mengerti siapa “dia” yang dimaksud Zakki.“Bukan begitu caranya.”Zakki mengangkat muka. Sebenarnya ia gengsi menunjukkan rasa ingin tahu. Namun, gejolak perasaannya lebih dominan, sehingga ia rela menekan gengsi itu.Gavin mengangkat jari telunjuk, lalu menggoyangkannya sebagai isyarat agar Zakki mendekat. Dalam situasi normal di masa lalu, Zakki tak akan sudi mendengarkan kata-k
Read more
Pengalaman Pertama
Terlepas dari perbuatan jeleknya di masa lalu, Gavin agak kasihan pada Zakki. Tapi ia juga tak berdaya mengendalikan kakek neneknya yang pilih kasih. Tekanan keluarga Atmaja pada Zakki juga lebih karena merasa malu melihat Zakki tak bisa dibanggakan di tengah keluarga Devandra.“Adik saya sudah berubah,” kata Gavin, berusaha meredakan kejengkelan Robi. Nada suaranya tenang. “Dia jenius bisnis yang bakal diproyeksikan sebagai pengganti saya.”Kilat keterkejutan yang tajam melintas di mata Zakki. Ia memandang kakak sepupunya dengan sorot tak percaya. Tapi dengan cepat ia berpikir, Gavin pasti hanya ingin menjaga harga dirinya, mengingat mereka kini “bersekutu”. Dua detik berikutnya, tatapannya kembali jatuh ke gelas bening berisi air mineral. Ekspresinya kembali datar.Robi Atmaja tercengang. Lalu, suara tawanya berkumandang. Mengandung ejekan. “Pecundang ini? Jadi pengganti CEO Healthy Light? Apa kalian meremehkan pengkhianatannya? Anak ini sudah mencoreng nama baik dua keluarga!”“Pa
Read more
Murah Hati
Waktu berlalu dengan cepat. Hari sabtu pun tiba.Mansion Zed Devandra malam itu terlihat lebih ramai dari biasanya. Belasan pelayan hilir mudik mengantarkan hidangan dan menatanya di meja-meja bundar yang tersusun di ruangan luas. Terakhir mansion Zed Devandra meriah adalah saat perayaan akbar akikah cucu buyut pertama Devandra, enam bulan yang lalu. Setelah berbulan-bulan agak sepi, bangunan besar itu kembali semarak. Zed mengundang seluruh keluarga besarnya ke acara makan malam tersebut. Tujuannya dalam rangka syukuran atas sembuhnya Reno. Diam-diam, tetua keluarga itu juga menyiapkan kejutan lain.Keluarga besan juga datang beserta putra-putri masing-masing. Tentu saja mereka tak akan melewatkan kesempatan berhadir di forum eksklusif tersebut. Jarang-jarang Zed Devandra mengadakan acara makan bersama keluarga besar yang melibatkan besan, di luar momen hari besar seperti hari raya. Acara tersebut bakal mereka manfaatkan untuk menjalin hubungan lebih dekat yang berpengaruh pada ke
Read more
Terpana
Meskipun demikian, sifat kejam dan pendendamnya tidak mudah hilang begitu saja. Mantan istri dan kedua putrinya, bukan hanya meninggalkannya di saat terpuruk, tapi juga ikut melempari batu saat ia jatuh ke lubang kesengsaraan. Lebih parah lagi, baru empat bulan bercerai, Rani menikah lagi. Usut punya usut, sang istri sudah lama berselingkuh. Reno paham, dirinya jarang memperhatikan keluarga. Ia bukan orang baik. Tapi setidaknya, Rani, Anjani, dan Anggraini menikmati kemewahan nyaris tanpa batas saat Reno masih jaya-jayanya. Reno tak pernah menelantarkan mereka. Rani dan dua putrinya—kalaupun tak sudi balas budi—paling tidak jangan ikut menginjaknya. Tak dinyana, mereka kejam. Dan saat itu, saat situasi berbalik, dua putrinya ingin memanjat lagi. Melihat ekspresi murka Reno, Zakki khawatir Reno drop lagi. Kondisi fisik sang papa pascatransplantasi hepar belum stabil. Akhirnya ia bangkit, lalu menarik kedua adiknya menjauh.“Enyah!” perintahnya, dingin. Tatapannya tajam.“Kakak—“ Anj
Read more
PREV
1
...
192021222324
DMCA.com Protection Status