All Chapters of Derita Cinta Istri Cacat Mr. Max: Chapter 41 - Chapter 50
107 Chapters
bab 41
Di lantai atas Max yang terus saja memikirkan Lyra memilih untukku keluar dari dalam kamarnya, dengan langkah pelan berharap ibunya Nyonya Clara tidak mengetahui apa yang hendak dilakukan.Max melirik ke arah sofa tempat dimana ibunya semula duduk dan melihat jika Nyonya Clara tidak berada di tempatnya semula, Max nampak semang dan segera melanjutkan langkah kakinya yang lebar dengan pasti menuju kamar Lyra, yang letaknya berada di dekat dapur.Max tidak menyadari jika apa yang saat ini dia lakukan terlihat tidak biasa. Jika saja seseorang melihat Apa yang dia lakukan Max dengan berjalan menghampiri kamar Lyra, mungkin mereka benar akan menyangka jika Max menaruh hati kepada Lyra sehingga meluangkan waktu untuk datang menghampiri Lyra di kamar.Namun Max tidak perduli demgan anggapan para pelayan di kediama ayahnya, saat ini dikiran Max hanya ingin segera bertemu dengan Lyra, dimana pikiran dan tubuhnya tiba-tiba membuatnya sangat menginginkan Lyra kan tiba-tiba membuatnya ingin mengul
Read more
bab 42
"Tuan, sepertinya anda salah paham. Saya tidak beemaksud membantah anda, tetapi saya hanya menjelaskan alasan mengapa saya menolak permintaan anda untuk melayani Anda. Lagi pula sepertinya anda tidak membutuhkan saya, anda bisa menghubungi Nona Jennifer dan memintanya untuk datang melayani Anda seperti sebelumnya."Tanpa merqsa takut sedikit pun l, Lyra menjawab Max. "Bukankah Nona Jennifer merupakan kekasih anda, yang dengan terangan Anda sendiri mengakuinya di depan saya, sepertinya Anda juga tidak lupa malam sebelumnya Anda meminta saya menemani anda untuk menjemput Nona Jennifer di bandara, dan setelahnya anda menghabiskan malam bersamanya, Tuan?"Lyra mengabaikan tatapan keseal Max yang menunjukkan kemarahan di hadapannya, saat ini Lyra hanya ingin membela dirinya dan tidak ingin jika Max terus mempermainkannya, apa lagi dengan seenaknya datang dan memintanya untuk melayaninya di saat Mas menginginkannya, dan di saat Max tidak menginginkannya Max bisa dengan sesuka hatinya menghin
Read more
ban 43
DerrMax yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi, melirik ke arah ponsel yang berdering. Langkah kakinya berjalan mendekat ke arah ponsel yang tergeletak di atas meja samping tempat tidurnya, dan melihat jika yang menghubunginya tidak lain adalah kekasihnya Jennifer.Tubuh tegaknya terlihat begitu mempesona, dengan kulit putih dan kekar dimana air yang masih menetes dari rambutnya membuat penampilannya begitu menawanDengan handuk yang masih melilit pinggngnya, Max segera mengangkat panggilan masuk di ponselnya. "Ada apa Jennifer?" dengan suara datar, Max menjawab panggilan dari Jennifer yang menyadari jika suara Max terdengar berbeda saat ini."Max, ada apa? Kenapa cara berbicsramu seperti itu kepadaku?" Jennifer tidak tahu apa yang terjadi dengan kekasihnya, namun saat dirinya mendengar suaea Max yang terdengar tidak senang menjawab oanggilannya, Jennifer tahu jika sesuatu telah terjadi dengan kekasihnya itu.Max yang merasa lelah tidak ingin membahasnya, dan segera balas mengga
Read more
bab 44
Tok Tok Tok"Tuan Muda, Nyonya Clara dan Tuan Anthoni sudah menunggu anda di meja makan untuk makan siang bersama Tuan Muda," Tutik berdiri tegak di depan pintu kamar Max, yang siang ini di tugaskan oleh Nyonya Clara untuk memanggil Max makan siang bersama dengannya di meja makan.Tutik sesekali merapikan penampilannya memastikan jika penampilannya saat Max membuka pintu kamarnya, dan melihatnya membuat Max teresona akan kecantikanny yang tak kalah dari Lyra. Tutik merasa cemburu mengetahu jika Lyra bisa menarik perhatian Max, sedangkan dirinya jauh lebih cantik dari Lyra, sama sekali tidak dapat membuat Max tertarik kepadanya.Hal itu jelas buat Tutik merasa iri. Bagaimana tidak, Lyra yang merupakan pelayan rendahan dengan luka bakar di kakinya, mampu membuat Max tertarik, sedangkan dirinya yang jauh di atas Lyra, membuat Max meliriknya pun enggan."Ck, sial. kenapa Lyra begitu beruntung dariku!"Ceklek!Pintu kamar Max terbuka, dengan senyum merekah dari Turuik. Max berdiri memanda
Read more
Bab 45
Lyra berdiri melihat perdebatan yang terjadi antara Tuan Anthoni dan juga putranya, Lyra tidak bersuara dan hanya diam mendengar semua ucapan yang mereka berdebatkan, yang tidak lain masalah dirinya yang menikah dengan Max.Sedari awal Lyra sudah mengetahui jika Nyonya Clara sangat menentang pernikahannya dengan ax, tetapi Tuan Anthoni tetap memaksa Max untuk bertanggung jawab dengan apa yang dia perbuat kepada Lyra."Max, kamu...""Tuan, Lyra sudah datang," kepala pelayan segera menyebutkan nama Lyra agar membuat kedua majikannya menghentikan perdebatan mereka.Jujur kepala pelayan merasa sedih melihat perdebatan sang majikan, apalagi masalah dari perdebatan mereka tidak lain karena Max dan Lyra yang menikah, yang sangat ditentang keras oleh Nyonya Clara.Dan sampai saat ini kepala pelayan masih tidak mengerti alasan mengapa Nyonya Clara begitu membenci Lyra, yang menurutnya tidak pernah melakukan kesalahan seperti pelayan lainnya dan Lyra selalu mengerjakan pekerjaannya dengan baik.
Read more
bab 56
""Tuan muda Max, tolong lepaskan tangan saya!" Lyra yang saat ini di seret paksa oleh Max berusaha untuk menarik lengannya yang terasa sakit, akibat kuatnya Max menyeretnya.Sebelumnya Lyra dan Max tengah berbicara bersama dengan Tuan Anthoni dan juga Nyonya Clara di meja makan, namun saat Lura hendak menolak keinginan Tuan Anthoni untuk ikut bersama dengan Max meninggalkan kekediaman Raharja, Max segera berdiri dan menariknya meninggalkan meja makan, dengan beralasan kepada ayahnya, bermaksud meminta bantuan Lyra untuk merapikan pakaian yang akan mereka bawa sore ini.Namun sebenarnya Max melakukan itu karena tidak ingin jika Lyra memberitahukan kepada ayahnya tentang hubungannya bersama dengan Jennifer, yang bisa saja membuat ayahnya semakin memusuhinya.Max menoleh dan hanya melirik Lyra sekilas tanpa mengatakan apapun, dan kembali melanjutkan menyeret lengan Lyra berjalan bersamanya menuju kamarnya."Tuan tolong lepasakan....""Lyra, kenapa kamu berani menbantahku sekarang? Aku pe
Read more
bab 57
Dengan terpaksa Lyra menuruti Max, setelah merapikan pamaian Max, Lyra kembali kekamarnya guna mengambil beberapa pakaian yang akan di bawa bersamnya, untuk tinggal di apartemen Max.Ceklek!!"Lyra, enak ya kamu, sekarang kamu akan tinggal di apartemen berdua dengan Tuan muda, Max!" Tutik yang berjalan masuk ke dalam kamar Lyra tanpa mengetuknya terlebih dahulu, melontarkan sindiran untuk Lyra.Dengan berdiri melipat kedua tangannya di depan dada, Tutik memandangi Lyra dengan tatapan penuh cemohon.Lyra yang melihat kedatangan Tutik hanya mengurutkan dahinya dalam. "Tutik, apa yang kamu lakukan di kamarku? Seharusnya kamu mengetuk terlebih dahulu pintu kamarku, bukan seenaknya malah masuk ke dalam tanpa seizin dariku!" Lyra tanpa sungkan mengeluhkan sikap Tutik yang dengan lancang memasuki kamarnya.Walau Tutik seringkali menindasnya, bukan berarti Lyra akan diam membiarkan Tutik terus-menerus menindasnya.Tutik membulatkan matanya marah melihat sikap Lyra yang berani di depannya. "Ly
Read more
bab 58
Setelah kepergian Tutik, Lyra kembali melanjutkan kegiatannya untuk merapikan barang yang akan dia bawa bersamanya.Sesaat dirinya terduduk di atas tempat tidur memikirkan jika keputusan yang dia pilih untuk ikut bersama dengan Max, pindah ke apartemen sudah benar.Lyra tidak tahu masalah apa yang akan dia hadapi kedepannya saat tinggal bersama dengan Max di apartemen, namun yang pasti semuanya mungkin tidaklah semudah seperti apa yang dia pikirkan. Lyra membuang nafas berat, berharap hubungannya dengan Max kedepannya tidaklah lebih buruk dari sekarang.Tok Tok TokLyra terjaga mendengar suara ketukan di pintu kamarnya, terdiam sesaat sebelum berjalan mendekat dan membukanya."Tuan.." Lyra memandang keheranan saat melihat kehadiran Max di depan pintu kamarnya, berdiri dengan tatapan datar melirik sejenak ke arahnya sebelum membuang muka."Kenapa? Apa kamu akan terus membiarkanku berdiri didepan pintu kamarmu, Lyra?" tanya Max, yang seketika membuat Lyra tersadar dan segera menyingkir
Read more
bab 59
"Mom Dad, aku dan Lyra akan ke pergi sekarang, disana kami juga perlu merapikan barang bawaan kami setina kami di apartemen," Max berjalan menghampiri kedua orang tuanya yang tengah duduk diruang tengah, sesaat menoleh menatap ke arahnya.Tuan Anthoni di mengangkat sebelah alisnya menatap Sang putra yang menghampirinya dan ikut mendudukkan tubuhnya di sofa tepat di hadapannya."Max, di mana, Lyra?" tanya Tuan Anthoni, saat todak melihat kehadiran menantunya, datang bersama putranya, dan hanya melihat putranya yang berjalan keluar dari dalam kamar Lyra tanpa membawa Lyra bersamanya.Max yang mendengar pertanyaan ayahnya hanya tersenyum tipis dengan wajah datar, kemudian sesaat matanya memandang ke arah belakang, punggung Ayahnya, melihat Lyra perlahan berjalan keluar dengan tas yang berisi pakaian yang akan dia bawa bersamanya.Max mengangkat dagunya menunjuk ke arah Lyra. "Ayah, menntu yang kamu cari, dia baru saja keluar dari dalam kamarnya dan saat ini tengah berjalan menghampiri, A
Read more
bab 60
Max yang duduk kursi kemudi, sekilas melirik ke arah Lyra yang diam memandang ke arah luar jendela mobil, tatapan mata Lyra acuh seolah mengabaikan kehadiran Max yang duduk di smpingnya.Pikiran Lyra saat ini hanya tertuju pada apartemen yang akan dia dan Max tinggali beberapa bulan sebagai istri dari Max.Lyra tidak tahu, apa dirinya sanggup hidup berdamoingan dengan Max dan juga Jennifer, kekasih Max, yang juga menatap di apartemen Max.Diamnya Lyra jelas membuat Max bertanya apa yang srdang Lyra pikirkn saat ini. Yng terus memndang luar seolah Lyra mengabaikan kehadirannha, membuat Max merasa tidak senang saat di acuhkan Lyra saat ini.Max menjilat bibirnya sebelum bertanya kepada Lyra. "Lyra, ada apa denganmu? Aku perhatikan sedari tadi kamu hanya diam menatap ke arah luar. Apa kamu masih tidak setuju untuk meninggalkan kediaman Ayahku, untul tinggal bersamaku di apartemen?" Max melirik Lyra dari ujung matanya.Melihat Lyra tidak bergeming, Max kembali melanjutkan ucapannya. "Tap
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status