Semua Bab Kontrak Cinta Suami Kedua: Bab 121 - Bab 130
155 Bab
121. Kecelakaan Biasa
“Papa kecelakaan?” Dunia Elena seakan berputar. Mendadak kepalanya terasa pusing. “Kapan kecelakaan itu terjadi?” “Tadi waktu kita jalan-jalan keluar ….” Elena seolah kehilangan tenaga. Seharusnya dia tak terlalu menggebu-gebu menyuruh Jason untuk menunda mengangkat panggilan telepon William. Rasa takut dan kesedihan yang dulu kembali terasa. Apakah takdir akan berubah seperti sedia kala? Hanya waktu kejadian saja yang berputar lebih lambat dari yang seharusnya? “Kita berkemas sekarang. Papa William dirawat di rumah sakit.” Jason gegas memasukkan semua barang bawaan mereka. Untung saja, mereka hanya membawa barang-barang sisa perjalanan kemarin yang tidak terlalu banyak. “Papa … dirawat di rumah sakit?” gumam Elena lirih, mengulang kata-kata Jason seolah tak percaya. Elena pikir, William mengalami kecelakaan seperti dulu hingga merenggut nyawa. Rupanya, William selamat dari kecelakaan itu. Namun, Elena masih belum tenang jika tidak memastikan dengan kedua matanya sendiri bahwa
Baca selengkapnya
122. Sekarat
“Pulanglah, Elena … hanya kaki Papa yang sakit. Kau seharusnya juga masih menghabiskan waktu bulan madu dengan Jason. Ada banyak pengawal di depan kamar. Kau tidak perlu mengkhawatirkan Papa.” Sudah hampir dua hari Elena menginap di rumah sakit untuk menjaga William. Jason juga selalu mendampingi dirinya meski sesekali keluar mengurus kasus kecelakaan William bersama Logan. “Tidak ada hal yang lebih penting dibanding papaku …. Bulan madu bisa di mana dan kapan saja. Lagi pula, aku juga sudah puas jalan-jalan bersama Jason.” Elena tersenyum bahagia. “Jason sepertinya sudah melupakan tentang masalah itu, Papa. Dia jadi semakin manis ….” William ikut tersenyum sambil mengusap puncak kepala Elena. “Baguslah. Sudah Papa duga jika menghabiskan liburan berdua akan memperbaiki sikap Jason. Dia hanya kelelahan mengurus banyak hal, Elena. Ajaklah Jason bepergian seminggu sekali.” Elena mengangguk dengan senyuman. “Karena itu, kau harus pulang dan bersiap menggantikan Papa bekerja di kantor.
Baca selengkapnya
123. Saingan Mesra
Logan beberapa kali membuka mulut ingin mengatakan sesuatu kepada Elena. Namun, dia kembali menutup rapat mulutnya. Di satu sisi, Logan mencemaskan perubahan Jason yang mengambil risiko berbahaya. Juga akan berakibat buruk pada masa depan Jason jika Anna, Jenna, maupun Johan sampai kehilangan nyawa. Namun, di lain sisi, Logan pun juga merasa bahwa mereka bertiga pantas mendapatkan karma. Selain itu, Logan tak berani mengungkap permainan kotor Jason, di mana akan merusak keharmonisan rumah tangga Elena dan Jason. “Bibirmu sariawan? Kau ingin bicara sesuatu!?” tanya Elena sebal melihat wajah Logan dengan mulut kembang kempis dan mengeluarkan suara lirih yang mengganggu. “Tidak, Nyonya.” Logan mengatupkan gigi rapat-rapat. “Apa yang sedang Jason bicarakan dengan pihak rumah sakit? Lama sekali ...,” gerutu Elena. Jason datang setengah jam kemudian. Elena sudah muak berada di dalam mobil bersama Logan terlalu lama. “Cepat jalan!” titah Elena. “Kau kenapa marah-marah, Elena? Apa Loga
Baca selengkapnya
124. Kantor Panas
“Elena yang menawarkan pekerjaan di sini. Dan ... apa kita pernah mengenal sebelumnya, Tuan? Anda menuduhku seolah kita saling mengenal baik,” balas wanita di depan Jason.“Jangan berlagak bodoh, Vera! Kau yang memanfaatkanku agar kau bisa ikut kabur dari dunia itu,” geram Jason.Vera tampak benar-benar terkejut sambil menutup mulut dengan telapak tangan. Namun, senyuman kecil di bibirnya tertangkap oleh penglihatan Jason.“Memanfaatkanku? Kau juga mendapatkan keuntungan sendiri.” Vera tak tahan lagi bersandiwara di depan Jason.“Awas saja kalau kau sampai membuat masalah!” ancam Jason.“Wah, ternyata kau yang asli benar-benar kembali! Aku sudah membuang permata dari pusaka keluargamu padahal .... Selamat, Jason Wright!”Ough ... Jason ingin sekali mencekik Vera. Benar jika wanita itu pernah membantu dirinya dengan memberikan penawar yang hanya menunda kematian Elena. Namun, Jason tahu bahwa Vera juga senang memanfaatkan keadaan.Jika bukan karena Elena yang membawa masuk Vera
Baca selengkapnya
125. Mencuri Perhatian Elena
“Abaikan saja,” bisik Jason tak mau menghentikan aktivitas mereka.Tangan Jason masih meremas-remas seluruh anggota badan Elena yang kenyal dan menggemaskan. Tangan satunya mulai membuka sabuk dan menurunkan zipper celana.“Tunggu ....” Elena mendorong Jason ke samping. “Aku harus bekerja, Jason. Ini hari pertamaku menggantikan Papa.”Melihat manik sang istri yang telah berubah serius, Jason terpaksa melepaskan Elena. Dia membuka pintu setelah merapikan celana.Walaupun Jason sangat ingin mencari kehangatan sang istri, tetapi dia merasa perlu menghargai antusias Elena dalam bekerja.“Aku berangkat dulu, Sayang.” “Hati-hati ... jangan terlalu kelelahan.”“Aku akan menjemputmu nanti ... jangan pulang sendiri. Segera hubungi aku jika kau membutuhkan bantuan, atau terjadi sesuatu yang mendesak dan tidak bisa kau selesaikan,” pesan Jason.Jason mengecup kening Elena selagi Vera masuk ke dalam. Dia melewati Vera yang membawa banyak berkas di pelukannya sambil melirik sinis kepada w
Baca selengkapnya
126. Firasat Jason
Setelah mendapatkan tubuh barunya, ada satu hal yang Jason lupakan. Dia belum sempat melihat ke ruang bawah tanah atau mencari pusaka peninggalan keluarga Wright. Namun, langkahnya dihentikan oleh Brian yang masih tinggal di rumah itu. “Kau sudah lama tidak ke sini. Aku mengirim pesan berkali-kali, tapi kau tidak membacanya. Telepon pun tidak diangkat.” Jason sengaja tak pernah membalas atau menjawab panggilan itu karena belum sepenuhnya mendapat ingatan dari tubuh baru. Tetapi, Jason di kehidupan pertama pun telah mengenal Brian. Meski dia tak tahu apa yang dikerjakan pria itu di rumahnya. “Aku baru saja bulan madu dan Papa William belum lama ini mengalami kecelakaan.” Brian tampak terkejut. “Aku sudah dengar dari orang-orang di sini tentang bulan madumu. Tetapi, tidak ada yang membicarakan papa mertuamu kecelakaan. Bagaimana kondisi Tuan William sekarang?” “Tulang kakinya retak, tetapi untungnya tidak sampai terluka parah.” “Syukurlah .... Oh, benar! Aku sudah memeriksa cairan
Baca selengkapnya
127. Tatapan Cinta
“Kenapa kau hanya berdiri di sana, Jason?” panggil Elena dengan raut wajah tak senang. Jason terkesiap dan lekas masuk ke dalam. “Bagaimana kabarmu, Papa?” “Papa sudah jauh lebih baik. Bisakah kau mengurus kepulangan Papa sekarang? Papa tidak betah tidur di rumah sakit, Jason,” pinta William. “Baik, Papa. Aku akan bicara dengan dokter dulu.” Jason tak lupa mencium kening dan puncak kepala Elena dengan mesra. “Mau ikut denganku?” “Vera masih ada di sini,” balas Elena datar. Jason merasakan keanehan pada sikap Elena. Dia pun teringat lagi kemarahan Elena tadi pagi oleh rasa cemburu. “Jam besuk sudah hampir berakhir dan kita akan membawa Papa William pulang.” Jason menyeret kursi ke dekat Elena, lalu merangkul sambil memijat lengannya. “Papa ingin sekalian dibelikan sesuatu?” Jason sesungguhnya sedang mengusir Vera secara halus. Keberadaan Vera sangat mengganggu keluarga mereka, pikir Jason. Namun, Vera tak bergerak dan malah tersenyum menatap dirinya. “Papa hanya ingin pulang, Ja
Baca selengkapnya
128. Rahasia Jason
“Kau juga sepertinya sudah lama mengenal Vera. Apa aku salah?” Elena mengungkap semua kecurigaannya. Jason kecewa karena Elena hanya bersandiwara mesra di depan Vera sebelumnya. Elena tak mau terlihat kalah ataupun cemburu di depan wanita lain, bukan karena percaya padanya. “Aku akan menceritakan segalanya di rumah nanti.” Elena berhenti di tempat saat Jason mengajak dirinya berjalan ke ruangan dokter. “Tidak. Katakan sekarang!” desak Elena. Jason menghela napas pelan selagi menarik Elena duduk di bangku koridor. Kemudian dia mulai menjelaskan sosok Vera yang dikenalnya di kehidupan pertama. Juga kecurigaan Jason jika Vera memiliki niat tersembunyi karena terus muncul di sekitar mereka. Dia sengaja tak mengatakan tentang segala macam ramuan yang diberikan Vera untuk menyelamatkan Elena, karena terlalu memakan waktu yang cukup lama untuk menjelaskan. Elena kecewa. “Kenapa kau tidak menceritakan lebih awal?” Jason meraih kedua tangan Elena. “Maaf ... karena dia bukan orang penting
Baca selengkapnya
129. Diikat Wanita Jahat
Jason terlentang tak berdaya di atas ranjang. Matanya menerawang ke arah langit-langit saat Elena mempersiapkan permainan itu. Kedua tangan Jason diikat di samping, begitu pula dengan kakinya. Jason pikir, Elena hanya mengikat biasa dan dia dapat mengurai tali itu dengan mudah. Pada kenyataannya, Elena membuat simpul kuat yang tak bisa dilepaskan dengan segenap kekuatan. “Apa kau sedang menghukumku?” gumam Jason. “Elena tersenyum miring. “Kau harus dihukum karena merahasiakan banyak masalah penting dariku.” Jason mengentakkan lengan hingga ranjang berguncang. Namun, kedua tangannya hanya bisa terangkat sekitar lima senti. Kedua kakinya pun terbuka dan tak bisa merapat. “Sejak kapan kau memiliki tali ini?” “Jangan pura-pura bodoh, Jason. Aku menemukan tali ini di dalam tasmu. Kau pasti sangat ingin diikat,” bisik Elena di dekat telinga Jason. Lalu membasahi bawah telinga Jason dengan meliuk-liukkan lidahnya. Tali tersebut adalah sisa tali yang digunakan untuk menyekap Johan dulu.
Baca selengkapnya
130. Hukuman
“Elena! Jangan pergi .... Masih ada yang belum kau tahu! Mendekatlah! Aku akan menceritakan semua!” seru Jason frustasi. Elena tersenyum penuh kemenangan, lalu kembali naik ke ranjang. Jason lantas menceritakan segalanya secara detail, tanpa ada satu pun yang terlewatkan. Jason juga bercerita bahwa dia nyaris membunuh semua orang yang melenyapkan nyawa Elena di kehidupan pertama. “Johan koma karena aku hampir membunuhnya. Jenna dan Anna juga sekarat. Mungkin sudah mati saat aku meninggalkan tempat mereka bersembunyi dariku. Aku dikejar polisi setelahnya.” Elena memandang Jason dengan tatapan ngeri. Suaranya tersekat di tenggorokan dan bibirnya terbungkam rapat. Apakah Jason di hadapannya sungguh Jason yang dikenal Elena? ‘Demi aku, Jason sampai melukai orang lain.’ “Fakta bahwa Anna menyuruh orang mencelakai Papa William juga tidak bisa aku maafkan, Elena ....” Tak hanya itu saja. Jason mengakui bahwa dirinya mengurung dan menghajar Johan habis-habisan belum lama ini. Ditambah l
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status