All Chapters of Terjerat Mantan Kekasih Ibu Tiriku: Chapter 161 - Chapter 170
186 Chapters
Menjadi Pemabuk
"Sampai kapan kamu akan terus seperti ini, Nolan Raymond?” tanya Alex yang sudah mulai gerah dengan Nolan yang menghabiskan waktunya hanya untuk mabuk-mabukan. “Jangan pedulikan aku.” Nolan terus saja meminum minuman langsung dari botolnya. Hanya ini yang bisa dilakukan olehnya. Dia merasa sedih dan menyesal karena sudah kehilangan Olivia. Dia tidak bisa melupakannya dan selalu menyalahkan dirinya atas kecelakaan yang terjadi pada Olivia. “Ini sudah satu tahun. Apakah kamu akan terus seperti ini? Jika benar Olivia masih hidup pasti dia akan sangat sedih melihatmu menjadi pria pemabuk,” Alex kembali berkata pada Nolan. “Dia begitu keras kepala,” sambung Ian yang baru saja masuk ke dalam kamar Nolan. Ian mendekat ke arah Alex dan setelah itu dia menatap Nolan yang masih terus minum. Dia melihat perbedaan Nolan saat ditinggal oleh Miranda dan Olivia. Menurutnya kepergian Olivia adalah hal yang sangat berpengaruh besar. “Kalian bodoh! Mengapa tidak bisa menemukan Olivia? Padahal
Read more
Nama Dan Wajah Sama
Adel sangat terkejut saat mendengar suara seorang wanita yang ada di ujung telepon. Dia merasa sedang berbicara dengan Olivia. Sebab dia tidak bisa melupakan suaranya hingga saat ini. “Maafkan aku ... aku pikir kamu adalah bosku dan sekaligus temanku,” ucap Adel. Pada orang yang ada di seberang telepon. Dia kembali mendengarkan perkataan wanita yang itu. Sembari terus menyimak dan dirinya semakin ingin bertemu dengannya. Dia benar-benar merasa sedang berbicara dengan Olivia. “Baiklah. Aku akan segera ke sana dan membicarakan semuanya,” Adel kembali berkata pada wanita itu. Lalu memutuskan sambungan teleponnya. “Siapa yang menghubungimu?” tanya Ian. Setelah dia mendengar Adel menyebut nama Olivia. “Dia adalah desainer kalung yang dikontrak oleh temanku. Sekarang dia ingin bertemu denganku.” “Lantas mengapa kamu menyebutnya, Olivia?” “Nanti kita bicarakan lagi. Aku sedang buru-buru.” Adel pun langsung berjalan menuju mobilnya. Dia masuk ke dalam mobilnya dan menjalankannya. D
Read more
Dia Sangat Menderita
Hari pembukaan toko perhiasan sudah tiba. Semua para tamu undangan pun sudah hadir. Begitu juga dengan Adel yang memang sudah tiba di toko perhiasan itu lebih awal. Sebab dia ingin bertemu dengan Olivia. Dia masih merasa penasaran dengan wanita yang nama dan wajahnya sangat mirip dengan Olivia. Akan tetapi, Olivia sama sekali tidak hadir dalam acara pembukaan toko perhiasan itu. Karena ada pekerjaan yang harus dilakukan olehnya. “Kamu sedang mencari siapa?” tanya Diana pada Adel. Yang terlihat seperti sedang mencari seseorang. “Apakah, Olivia benar-benar tidak akan hadir hari ini?” “Iya. Dia tidak bisa hadir dan dia juga sudah meminta izin padaku.” Ponsel Diana berdering. Dia melihat nama yang tertera di layar ponselnya. Dia pun langsung mengangkat teleponnya. Dia mendengarkan apa yang dikatakan oleh orang yang ada di ujung telepon. “Acaranya sudah selesai. Aku bisa kembali sekarang dan menemanimu,” Diana berkata pada orang yang ada di ujung telepon. Lalu setelah itu dia memutu
Read more
Kamu Masih Hidup
"Aku tahu,” Olivia berkata pada orang yang saat ini duduk di seberangnya. “Sampai kapan kamu akan merahasiakan semuanya?” “Waktunya belum tepat. Aku hanya ingin menemukan sesuatu dan melihat semuanya tanpa ada rasa curiga lagi.” “Tom, bagaimana dengan malam ini? Apakah kamu akan menghadiri pesta malam ini?” Olivia kembali bertanya pada pria yang ada di depannya. “Tentu saja. Dan aku ingin kamu menemani aku.” “Sesuai dengan janjiku. Aku akan menemani kamu.” Setelah mengatakan itu Olivia pun beranjak. Dia berjalan menuju ke kamarnya. Dia melihat sudah ada gaun yang akan dikenakan olehnya malam ini. Serta beberapa hal penunjangnya. “Rupanya dia sudah menyiapkan semuanya untuk aku,” gumam Olivia. Olivia terdiam sejenak. Dia kembali teringat pada Adel. Sebenarnya dia sangat ingin mengatakan semuanya pada wanita itu. Jika dirinya memang benar Olivia Sander. Akan tetapi, jika terbongkar sejak awal maka semuanya tidak akan bisa sesuai dengan apa yang sudah direncanakan olehnya. “S
Read more
Aku Kekasihnya
"Jadi benar kamu adalah, Olivia Sander?” tanya Nolan. Yang juga mendengar jawaban Olivia atas pertanyaan Ian barusan. “Tunggu dulu! Aku rasa kalian sudah salah mengenali orang. Dia bukan Olivia Sander tapi dia adalah, Olivia Antolin,” ucap seseorang yang juga mendengar apa yang sedang dibicarakan oleh mereka semua. Olivia melihat ke arah orang yang barusan berbicara. Dia melihat Diana bersama dengan seorang pria yang tidak lain suaminya. Dia memberikan senyuman pada wanita itu. “Nah, apa kamu sudah dengar siapa namaku? Aku adalah Olivia Antolin. Dan aku adalah adik dari Tom Antolin.” Olivia pun akhirnya memperkenalkan dirinya sebagai adik dari Tom Antolin. Dia memegang tangan pria yang ada di sampingnya. Dia memperlihatkan pada mereka semua yang sedang menatap ke arahnya. “Apa yang dikatakan olehnya benar. Dia adalah adikku. Apa ada yang ingin kamu tanyakan lagi?” sambung Tom. Sembari menatap Ian yang sedang menatapnya juga. Ian masih tidak bisa percaya dengan perkataan orang
Read more
Pergi Saja Ke Neraka
“Memangnya siapa dia? Pergi saja ke neraka dan bawa sekalian kekasihnya itu!” gerutu Olivia. Yang benar-benar kesal dengan perkataan Nolan yang mengancamnya akan menghabisi dirinya sendiri. Di terus saja menggerutu karena masih merasa kesal dengan apa yang didengarnya dari Nolan. Serta kejadian saat dirinya masih berada di pesat tadi bersama dengan Tom. Sebenarnya dia memiliki rencana lain saat menghadiri pesta tadi. Namun, rasa kesal dan marahnya sudah menguasai dirinya. Sehingga Tom memaksanya untuk pergi dari pesta itu. Ponselnya kembali berdering. Dia kembali melihat ke arah layar ponselnya. Dia mengabaikannya karena yang menghubunginya adalah nomor ponsel Nolan. “Sebenarnya apa lagi yang diinginkan olehnya?!” gumam Olivia. Lalu dia mengangkat teleponnya, “Halo.” Dia mengerutkan dahinya. Karena dia mendengar suara seorang pria yang tidak dikenal olehnya. Pria itu mengatakan jika orang yang memiliki ponsel tersebut dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Sehingga pria itu mem
Read more
Aku Tidak Berbohong
Olivia terdiam dan tidak paham dengan maksud pertanyaan yang dilayangkan oleh Nolan padanya. Dia terus menatap Nolan dan pria itu masih menatapnya dengan penuh curiga. “Bohong? Aku tidak pernah berbohong,” ucap Olivia. Lalu dia memalingkan wajahnya. Sebab wajah Nolan sudah semakin dekat. Dia sudah merasa tidak nyaman. Sebab Nolan semakin menekannya. Dia pun mendorong tubuh pria itu cukup kuat. Hingga pria itu terjatuh di atas lantai. “Sepertinya yang berbohong adalah kamu. Karena kamu tidak mabuk.” Olivia melihat Nolan tersenyum. Lalu pria itu berdiri dan kembali mendekat ke arahnya. Dia benar-benar merasa aneh dengan sikap pria yang ada di depannya itu. Dia pun berpikir untuk pergi dari apartemen itu. Tanpa banyak bicara lagi. Olivia bergegas ke luar dari apartemen Nolan. Akan tetapi, tidak bisa karena Nolan menggendongnya dan membawanya langsung ke dalam kamarnya. “Lepaskan aku! Dasar pria berengsek!” tukas Olivia. Dengan nada tinggi sembari meronta. Nolan tidak mendengark
Read more
Keras Kepala
"Kamu terkejut? Apakah kamu merasa kesal?” tanya orang itu pada Olivia. Sembari tersenyum. Olivia menatap orang itu yang sedang tersenyum padanya. Dia kembali berusaha berdiri. Dengan menahan rasa sakit kakinya yang sedang terkilir. Dia menatap dengan tajam wanita yang ada di depannya. “Apakah ini rencanamu?!” tanya Olivia pada wanita yang ada di depannya. Dan wanita itu tidak lain adalah Miranda. “Hahaha ... apakah aku sejahat itu? Hingga ingin membuatmu dalam masalah? Sepertinya kamu belum mengenalku dengan baik.” Kali ini Olivia tidak menimpali perkataan Miranda. Dia hanya mendengarkan wanita itu yang terus saja mengatakan hal-hal yang membuatnya kesal. Hingga dirinya harus mengepalkan tangannya. “Apa kamu pikir kamu adalah wanita baik? Bagaimana wanita baik bisa menjadi kekasih dari mantan putri tirinya,” sambung Olivia. Dengan nada sedikit menghina. “Kamu .... mengapa kamu sama sepertinya?” timpal Miranda yang sedari tadi memang memperhatikan Olivia. "Bagaimana jika aku
Read more
Memata-matai Aku
"Kamu memang pria tua berengsek! Mengapa kamu selalu menyamakan aku dengannya!” tukas Olivia. Dengan cepat agar Nolan tidak mencurigai dirinya adalah Olivia Sander. Sekeras apa dia berkata kasar pada Nolan. Dia tetap tidak dilepaskan . Hingga akhirnya ada di dekat mobil pria itu. Tidak ada satu orang pun yang membantunya karena saat itu Diana melihatnya. Dan membiarkan Olivia dibawa oleh Nolan. “Nyonya, mengapa Anda melarang kami untuk menghentikan pria itu membawa, Nona Olivia?” tanya seorang karyawan toko. “Pria itu tidak akan melukainya. Malah dia akan membawa Olivia ke rumah sakit karena kakinya terkilir,” jawab Diana sembari terus menatap ke arah Nolan yang sudah pergi membawa Olivia. Di dalam mobil Olivia masih merasa kesal dengan apa yang barusan dilakukan oleh Nolan. Dia juga merasa kesal karena tidak ada satu orang pun yang membantunya agar bisa lepas dari pria yang ada di sampingnya. Selama di dalam perjalanan Olivia hanya diam. Dia pun akhirnya tahu tujuan pria itu
Read more
Kamu Menantang Aku
"Bawa aku ke apartemenku!” perintah Nolan pada sang sopir. Tanpa menjawab pertanyaan yang dilayangkan oleh Olivia barusan. Olivia masih menatap Nolan dan ingin tahu apakah pria itu memang benar-benar menata-matainya. Dia kembali teringat dengan kejadian masa lalu di mana pria yang ada di sampingnya itu selalu tahu apa yang sedang dilakukan olehnya. Olivia pun tersenyum kecut lalu dia memalingkan wajahnya. Dia melihat ke arah luar melalu jendela kaca mobil. Dia merasa kesal juga dengan Nolan yang masih saja melakukan hal yang sama padanya baik di masa lalu atau saat ini. “Sungguh menyebalkan,” gumam Olivia. Dia mengambil kembali melihat ke arah layar ponselnya. Ada pesan singkat yang masuk. Dia membukanya dan itu dari Diana. Yang mengatakan jika desain perhiasan yang dibuatnya ada sedikit yang harus diperbaiki. Dia tidak membalasnya tetapi langsung menghubunginya. “Bagian mana yang harus diperbaiki?” tanya Olivia. Setelah dia mendengar Diana dari ujung telepon. Olivia mendeng
Read more
PREV
1
...
141516171819
DMCA.com Protection Status