All Chapters of Pembalasan sang Menantu Tertindas: Chapter 21 - Chapter 30
586 Chapters
Bab 21
Jederrr!Otak Karina langsung terasa mau meledak.Yoga benar. Semua ini jebakan yang disiapkan Reza untuknya. Karina sudah mengalami kerugian besar.Perusahaan Farmasi Avanti sudah tidak bisa lagi diselamatkan.Kenapa, kenapa dia tidak mau mendengarkan Yoga?Nadya juga ikut angkat bicara, “Bu Karina, sebelumnya adikmu membuat keributan di kantor Grup Magani milikku. Itu sebabnya aku merasa marah dan memutuskan kerja sama kita. Sekarang, sepertinya terjadi kesalahpahaman di sini. Kalau Bu Karina nggak keberatan, kita bisa melanjutkan kerja sama kita.”Apa?Karina tercengang. Grup Magani memutuskan kerja sama dengannya karena Gatot, bukan karena Yoga!Namun, dia sendiri tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Karina malah menimpakan semua kesalahan kepada Yoga …Karina menatap Yoga dengan penuh rasa bersalah. Kata ‘Maaf’ tersangkut di tenggorokannya dan tidak mampu diucapkannya.Yoga mengambil inisiatif untuk membantu Karina melepaskan diri dari situasi tersebut. “Kari
Read more
Bab 22
Antek-antek pria berbaju hitam itu langsung melangkah maju. Mereka membuka mulut Lili dan memberinya sebungkus racun.Begitu racun tersebut masuk ke dalam perutnya, Lili langsung merasa kesakitan dan seluruh tubuhnya kejang-kejang, juga gemetar. Sensasi rasa seperti tercekik membuat Lili membuka mulutnya lebar-lebar, tetapi dia tidak bisa bernapas.“Bubuk Ribuan Serangga Pemecah Hati ini akan merusak organ-organ dalam tubuhmu dan menghancurkan ususmu. Kamu akan merasakan sakit yang luar biasa dan akhirnya mati,” kata pria berbaju hitam itu. “Hanya Pil Ketenangan Jiwa milik keluargamu yang bisa menawarkan racun ini. Cepat keluarkan Pil Ketenangan Jiwa untuk menawarkan racunnya!”“Baj*ngan!” Lili menggertakkan giginya dan mengumpat.Efek dari racun tersebut akhirnya menyebar. Lili memegangi perutnya, berguling-guling dan jungkir balik di tanah. Teriakannya menyedihkan. Orang yang mendengarnya langsung merasa miris.Lili mencakar-cakar dadanya dengan panik. Dia mencoba membuka dadanya dan
Read more
Bab 23
Jantung Yoga berdegap kencang. Karina berada dalam bahaya.Tiga wanita terpenting dalam hidup Yoga adalah ibunya, adiknya, dan Karina. Dua di antara mereka sudah meninggal. Yoga tidak akan pernah membiarkan Karina kembali mengalami hal yang tidak diinginkan.Meskipun mereka sudah bercerai, Yoga tidak bisa memungkiri jika Karina masih menjadi orang yang paling penting di dalam hatinya.“Sebutkan lokasinya,” kata Yoga.“Makam keluargamu,” jawab Tika.Yoga langsung berdiri. “Paman Dipa, acara makan malam sudah selesai.”“Saya mengerti,” sahut Paman Dipa.Semua orang saling berbisik. Mereka merasa khawatir dan memiliki firasat yang kuat. Hari ini, akan terjadi peristiwa besar di Kota Pawana.Yoga baru saja keluar dari tempat tersebut, ketika dia melihat Ambar dan putranya, Gatot.“Mana Karina dan Tika?” tanya Yoga.Ambar tidak berani menatap langsung mata Yoga. “Hari ini, hari peringatan kematian keluargamu. Tika mengajak Karina untuk mengunjungi makam keluargamu.”“Pergi ke makam!” Yoga m
Read more
Bab 24
“Aku adalah ketua Kelompok Pembunuh Elang, Elang Api!” jawab Tika. “Kalau kamu berani membunuhku, Kelompok Pembunuh Elang pasti akan menghabisi seluruh keluargamu!”“Kedengarannya nggak asing. Sepertinya mereka itu satu dari sepuluh organisasi pembunuh di dunia,” balas Yoga.“Benar. Kamu takut, ‘kan?” tanya Tika.Yoga tersenyum penuh arti. Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang, “Kegelapan, dalam waktu 10 menit, aku ingin Organisasi Pembunuh Elang lenyap tak berbekas dari bumi ini!”“Saya mengerti,” jawab orang di ujung telepon.“Hehehe,” Tika tertawa sinis. “Raja Agoy yang Perkasa, kamu benar-benar pandai berakting. Alasan kenapa Organisasi Pembunuh Elang bisa masuk peringkat 10 besar, itu karena mereka nggak punya tempat tinggal tetap. Keberadaannya misterius dan nggak ada yang tahu markas besar mereka. Sekalipun kamu adalah Raja Agoy yang Perkasa dan mengerahkan seluruh kekuatan yang kamu miliki, dalam waktu sebulan, kamu nggak akan bisa menemukan markas besar
Read more
Bab 25
“Yang kamu makan ini disebut Sarang Ribuan Serangga. Di dalamnya terdapat ratusan jenis serangga dan puluhan ribu telur serangga. Telur-telur serangga ini akan menetas menjadi larva di dalam tubuhmu. Lalu, mereka terus bertelur dan menjadikan tubuhmu sebagai sarang. Mereka juga menjadikan organ dalam tubuhmu sebagai makanan mereka dan berkembang biak dari generasi ke generasi. Sampai pada akhirnya, tubuhmu benar-benar akan kosong, termasuk otakmu. Tenang saja. Proses ini akan berlangsung selama satu atau dua tahun, bahkan bisa lebih lama lagi. Selama proses ini berlangsung, kamu tetap akan berada dalam keadaan koma. Kamu nggak bisa bergerak, menangis, juga berkomunikasi dengan dunia luar. Tapi, kesadaranmu masih tetap tajam. Kamu bisa merasakan sakitnya dengan jelas, saat serangga-serangga itu menggerogoti tubuhmu.”Elang Api langsung merasa hancur, hanya dengan mendengarkannya saja. “Dasar orang gila! Manusia sesat! Baj*ngan! Bunuh aku! Cepat bunuh aku!”Yoga tersenyum. Inilah hasil y
Read more
Bab 26
“Hanya karena Tika nggak sengaja menabrak dan merusak makam Keluarga Kusuma, Yoga si baj*ngan itu malah menyakiti Tika,” ujar Gatot. “Dia mematahkan kedua tangan dan tiga tulang rusuk Tika … Huhuhu, sulit untuk memastikan apakah Tika masih bisa selamat atau nggak?”Tentu saja, seperti itulah ‘fakta’ yang diceritakan Tika kepada Gatot. Setelah mengatakan semuanya, Tika langsung jatuh pingsan.Gatot tidak tahu, Tika tidak akan pernah bangun lagi.“Bagaimana mungkin?” teriak Karina dengan terkejut. “Bagaimana mungkin Yoga bisa melakukan hal sekeji itu? Sekalipun dia adalah Raja Agoy yang Perkasa, dia nggak boleh melanggar hukum.”“Raja Agoy yang Perkasa apaan?” Ambar langsung mengumpat. “Yoga itu bukan Raja Agoy yang Perkasa. Dia hanya tameng dari Raja Agoy yang Perkasa! Raja Agoy yang Perkasa tahu kalau ada orang yang mencoba membunuhnya. Itu sebabnya dia menyuruh Yoga untuk menggantikannya menghadiri acara makan malam.”“Benarkah?” Wajah Karina tampak ragu-ragu.“Tentu saja benar. Raja
Read more
Bab 27
“Hanya saja, kamu nggak berpengalaman. Itu sebabnya kamu mengalami kerugian”“Dasar nggak tahu malu!” Karina menggertakkan giginya dan memaki.Reza menggebrak surat perjanjian utang di atas meja. “Jangan banyak bicara. Cepat kembalikan 400 miliar itu padaku!”Dengan adanya surat perjanjian utang ini, ditambah dengan kehadiran Pak Jarot, Karina tahu jika dirinya sudah tidak bisa lagi mengelak.“Beri aku waktu lima hari. Aku akan membayar 400 miliar itu tanpa kurang satu sen pun,” kata Karina.“Maaf, aku juga sedang kekurangan uang. Aku nggak bisa memberikan waktu selama itu,” balas Reza. “Lagi pula, meskipun aku setuju, belum tentu pak Jarot juga akan setuju.”Karina menatap Pak Jarot. “Pak Jarot, bolehkah aku bertanya padamu? Apa kamu juga ingin ikut campur dalam masalah ini?”“Secara logika, aku memang nggak berhak ikut campur dalam masalah ini,” jawab Pak Jarot. “Tapi, Reza baru saja bergabung dengan Asosiasi Perdagangan Kota. Jadi, aku harus ikut campur dalam masalah ini. Saat ini,
Read more
Bab 28
Namun, Yoga sudah tidak sanggup lagi untuk menjelaskan. Dia juga malas untuk melakukannya.Jika Karina peduli padanya, dia pasti sudah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi sejak dahulu.Yoga tersenyum sedih. “Terserah kamu mau bilang apa. Tolong minggir. Jangan halangi aku untuk melakukan sesuatu.”Yoga mendorong Karina dengan kejam. Kemudian, dia berjalan menghampiri Pak Jarot.“Yoga!” Karina menjadi sangat marah. “Aku benar-benar sudah salah menilaimu.”“Hehehe,” Yoga terkekeh.Melihat Yoga hendak menghampiri Pak Jarot, Karina ingin menghentikannya. Namun, Ambar dan Gatot menahannya.“Biarkan saja dia, Karina.”“Kalau dia ingin mati, biarkan saja dia mati. Biar Pak Jarot yang mengurusnya. Hal ini juga akan menyelamatkan kita dari masalah.”“Tapi …” kata Karina.“Tutup mulutmu!” bentak Ambar.Yoga berjalan selangkah demi selangkah mendekati Pak Jarot. Tatapannya penuh dengan niat membunuh.”Pak Jarot mencibir. “Yoga, aku sudah bilang kalau kita akan segera bertemu lagi. Kemarin, kam
Read more
Bab 29
Pak Jarot berlumuran darah. Tulangnya banyak yang patah. Dia tergeletak di lantai tanpa daya dan memuntahkan darah.Darah tersebut juga bercampur dengan serpihan organ dalam tubuhnya.Adegan tersebut membuat keluarga Karina merasa merinding. Yoga tidak pernah membalas pukulan ataupun kata-kata kasar di rumah mereka. Mereka selalu mengira jika Yoga itu lemah dan tidak bisa apa-apa. Siapa sangka jika ternyata Yoga begitu berani dan kejam. Kekuatannya juga begitu luar biasa.Jika Yoga membalas sedikit saja, jika tidak mati, mereka pasti akan menjadi cacat, bukan?Yoga pasti memiliki tekad yang begitu kuat, hingga mampu menahan diri selama lima tahun penuh.Pak Jarot sendiri juga ketakutan setengah mati. Dia terus-menerus membanggakan kekuatannya. Namun, pada akhirnya Pak Jarot menyadari jika dirinya masih begitu meremehkan Yoga.Siapa sebenarnya baj*ngan satu ini?Yoga memanggul Pak Jarot layaknya anjing yang sudah mati dan melangkah keluar.Karina kembali ke akal sehatnya dan berteriak d
Read more
Bab 30
“Ayahku pernah memberitahuku. Kalau aku mendapat masalah yang nggak bisa aku selesaikan, aku bisa menghubungimu. Kamu akan membantuku untuk sekali saja.”Ayah Karina pernah menyelamatkan nyawa Pak Halim. Sebagai balas budi, Pak Halim berjanji untuk membantu keluarga mereka sekali saja secara cuma-cuma.Selama bertahun-tahun, mereka tidak pernah rela menyia-nyiakan kesempatan yang diperoleh dengan susah payah ini.Sekarang, Karina ingin menggunakan kesempatan ini untuk menolong Yoga.“Sebutkan waktu dan lokasinya,” kata Pak Halim.Di sisi lain, Yoga membawa Pak Jarot. Dia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tak lama kemudian, mereka sampai di sebuah lahan kosong.Yoga menghentikan mobilnya dan berkata dengan acuh tak acuh, “Kamu kenal Tika dan kakaknya yang bernama Ronny Maryadi itu, ‘kan?”Pak Jarot buru-buru menyangkalnya. “Nggak … aku nggak kenal …”Tanpa mengatakan sepatah kata pun, Yoga langsung menarik telinga Pak Jarot kuat-kuat, hingga mengucurkan darah.“Aduh!” Pak J
Read more
PREV
123456
...
59
DMCA.com Protection Status