All Chapters of Pembalasan sang Menantu Tertindas: Chapter 71 - Chapter 80
622 Chapters
Bab 71
Setelah melihat kemunculan orang-orang ini, Karina pun bertambah putus asa. Kali ini, Yoga benar-benar sudah menimbulkan masalah besar yang tidak bisa diampuni lagi.Zaki berteriak, “Pak Simon, kamu datang tepat waktu! Cepat tangkap mereka! Mereka bukan hanya menyerang polisi, tapi juga ingin membunuh kami. Jebloskan saja mereka ke penjara!”Karina buru-buru menjelaskan, “Pak Simon, bukan begitu ceritanya. Dengarlah penjelasanku ....”Simon melambaikan tangannya dan berkata, “Tangkap mereka!”“Baik!” Para anggota Tim Pengamanan segera mengepung Zaki, lalu menekannya di lantai dan memborgol tangannya. Situasi ini pun membuat semua orang tertegun.Zaki berseru marah, “Berengsek! Apa kalian bodoh? Tersangkanya pasangan sialan itu! Cepat lepaskan aku dan tangkap mereka ....”“Diam!” Simon berteriak marah, “Zaki, kami nggak salah tangkap orang. Ada yang melapor bahwa kamu sudah melakukan tindak kolusi, menyalahgunakan kekuasaan, dan bahkan tindak pembunuhan. Harap bekerja sama dalam penyeli
Read more
Bab 72
Setelah meninggalkan ruang interogasi, Yoga menjelaskan pada Karina, “Karina, aku bersikap dingin padamu sebelumnya karena salah paham. Dengarlah penjelasanku ....”Karina berjalan di depan dan menjawab tanpa menoleh, “Kita sudah nggak punya hubungan apa-apa. Kamu nggak usah menjelaskannya padaku.”Yoga merasa agak kewalahan dan berkata, “Karina, jangan khawatir. Aku pasti akan mengembalikan segala sesuatu yang dirampas darimu dalam jumlah yang berkali-kali lipat lebih banyak.”Begitu melihat Karina berjalan keluar dari Biro Keamanan Publik tanpa terluka, Ambar dan Gatot yang masih berusaha memohon untuk diizinkan masuk langsung kegirangan dan menyambutnya.“Karina, baguslah! Akhirnya kamu keluar juga! Mereka nggak menyulitkanmu, ‘kan? Tapi, Zaki begitu galak, kenapa dia bisa tiba-tiba melepaskanmu? Oh iya, kamu nggak mengakui tindak kejahatan itu, ‘kan?” tanya Ambar.“Ada seorang tokoh hebat yang melapor Zaki dan menangkapnya. Aku dilepaskan karena terbukti nggak bersalah,” jawab Kari
Read more
Bab 73
Karina berjalan masuk ke ruang pasien dan berseru gembira, “Lili! Syukurlah! Ternyata kamu masih hidup!”Begitu melihat Karina, Lili juga merasa sangat gembira. Dia langsung melompat turun dari tempat tidur dan melemparkan diri ke pelukan Karina sambil berkata, “Kak Karina, huhu .... Aku kira aku nggak akan bisa bertemu denganmu lagi selamanya.”Karina juga tidak bisa menahan air matanya dan menjawab, “Lili, kamu pasti sangat menderita karena hidup sendirian selama ini, ‘kan? Kelak, Kak Karina akan selalu berada di sisimu.”Melihat kedua orang yang saling memeluk dan menangis itu, Nadya dan Shinta yang berada di samping langsung merasa cemburu. Shinta berkata, “Dasar anak nggak tahu berterima kasih! Kita sudah merawatnya begitu lama, tapi dia malah langsung melemparkan diri ke pelukan orang lain. Menyebalkan banget!”Meskipun Nadya tidak bersuara, rasa cemburunya juga terpampang jelas di wajahnya.Shinta tiba-tiba berbisik, “Nadya, jangan lupa bersandiwara bersamaku nanti.”“Apa yang m
Read more
Bab 74
Berhubung masalah ini tidak bisa diundur, Yoga dan yang lain segera melaju ke Gang Burung Batu.Di Gang Burung Batu, Denny sudah mengumpulkan seluruh penduduk yang tinggal di sana. Saat mengutus orang untuk mencari putranya, dia tanpa sengaja mengetahui bahwa adiknya Yoga pernah tinggal di Gang Burung Batu selama 5 tahun dan bergantung hidup dengan seorang wanita tua bernama Ani. Agar bisa memaksa Yoga menyerahkan putranya, Denny mau tak mau harus menyandera Ani. Dia tahu bahwa Yoga sangat peduli pada Lili dan tidak mungkin membiarkan Ani mati dengan begitu saja.Denny memerintahkan bawahannya untuk mengeluarkan sebuah karung dari mobil. Setelah dibuka, isinya ternyata dipenuhi dengan tumpukan uang. Para penduduk Gang Burung Batu pun langsung bersemangat.Seorang pria yang wajahnya memiliki bekas luka bertanya, “Bos, apa kamu menyiapkan uang ini untuk kami? Terima kasih! Terima kasih banyak!”“Asalkan kalian bekerja sama denganku, uang itu akan menjadi milik kalian,” jawab Denny.Semu
Read more
Bab 75
Para penduduk Gang Burung Batu tidak tahu bahwa gadis manis nan imut yang mereka lihat itu adalah Lili yang mereka sebut-sebut jelek selama ini.Begitu turun dari mobil dan melihat keadaan tragis Ani, mereka semua langsung murka. Sekelompok orang ini benar-benar adalah bajingan yang tidak manusiawi.Lili merasa sangat sedih dan buru-buru berlari ke arah Ani sambil menangis. Dia memapah Ani, lalu berkata, “Huhu .... Nenek Ani, maaf aku datang terlambat ....”Ani menyeka darah dan air ludah dari wajahnya, lalu bertanya dengan lemah, “Nona, si ... siapa kamu?” Ce ... cepat pergi. Kamu nggak boleh menyinggung orang-orang ini.”“Nenek Ani, aku ini Lili. Nenek nggak mengenaliku?” jawab Lili dengan terburu-buru.Apa? Ani sontak terkejut dan mengamati Lili dengan saksama. Setelah sesaat, dia akhirnya mengenali Lili dan berkata dengan ekspresi tidak percaya, “Lili, ke ... kenapa kamu bisa berubah jadi begitu cantik? Baguslah .... Gawat! Lili, cepat pergi. Mereka datang untuk mencarimu ....”Lil
Read more
Bab 76
Pada saat Shinta mendesak bala bantuannya untuk datang lebih cepat, tiba-tiba terdengar suara ledakan yang nyaring. Kemudian, sebuah sosok menghantam lantai di depan mereka dengan kuat. Begitu melihat dengan jelas, sosok itu adalah salah satu pengawal Denny. Wajahnya dilumuri dengan darah dan seluruh tulang di tubuhnya langsung patah begitu mendarat di lantai sebelum kehilangan kesadarannya.Situasi macam apa ini? Beberapa wanita itu segera menoleh ke arah kerumunan dan melihat satu demi satu orang “terbang” ke langit sebelum jatuh ke lantai. Dalam sekejap, “hujan orang” mulai terjadi di tempat ini. Pemandangan ini terlihat sangat spektakuler.Tidak lama kemudian, hanya tersisa beberapa orang yang masih berdiri. Mereka semua juga akhirnya melihat sosok Yoga. Saat ini, Yoga terlihat bagaikan seorang dewa perang yang tak terkalahkan. Dia berdiri tegak di tengah dan tidak ada satu pun bekas sepatu di tubuhnya. Dia mampu membuat orang melayang dengan mudah hanya dengan mengandalkan satu t
Read more
Bab 77
“Jangan!” Denny merasa sangat panik dan berkata, “Baik! Baik! Aku akan menyerahkannya. Tapi, kamu juga harus mengembalikan putraku kepadaku.”“Oke. Lagian, nyawanya juga nggak berarti bagiku,” jawab Yoga. Kemudian, dia berteriak ke kejauhan, “Bawa orangnya kemari!”Di sebuah sudut tersembunyi di kejauhan, tiba-tiba muncul dua orang yang sedang menyeret Reza yang pingsan. Entah kenapa, Nadya dan Shinta merasa kedua orang itu terlihat tidak asing. Namun, mereka juga tidak bisa mengingat di mana mereka pernah melihat kedua orang itu.Sebenarnya, mereka adalah pengawal pribadi Raja Kegelapan. Saat Raja Kegelapan pergi mengantarkan kontrak kerja sama kepada Nadya sebelumnya, kedua orang ini juga hadir.Melihat tampang putranya yang mengenaskan, Denny merasa sangat sedih dan ingin langsung membunuh Yoga.Yoga mengeluarkan kontrak yang sudah dipersiapkannya dan berkata, “Tanda tangan.”Denny sedang berada dalam situasi yang tidak menguntungkan. Dia pun mau tak mau harus menandatangani kontrak
Read more
Bab 78
Ani merasa agak ketakutan karena mendapat perlakuan seperti ini dan buru-buru menolak, “Nggak usah, nggak usah. A ... aku sudah tinggal di sini selama sebagian besar hidupku dan lebih terbiasa di sini. Sebaiknya aku lanjut tinggal di sini saja.”Shinta berkata, “Nggak masalah kalau Nenek nggak mau pindah. Gang Burung Batu dan beberapa jalan di sekitar sini adalah milik Keluarga Gozali. Aku berencana untuk mengembangkan tempat ini menjadi wilayah kompleks mewah. Nanti, semua rumah di Gang Burung Batu ini akan jadi milik Nenek. Kelak, Nenek hanya perlu bertanggung jawab untuk menagih uang sewa.”Karina juga tidak ingin menunjukkan kelemahannya dan berkata, “Nenek, kesehatanmu kurang bagus. Nanti, aku akan memberimu sebuah panti jompo ....”Para penduduk Gang Burung Batu langsung tercengang setelah mendengarnya. Mereka hendak memberikan vila, kompleks, dan panti jompo kepada Ani? Seberapa kaya sebenarnya orang-orang ini? Kenapa gadis busuk yang dulunya mengangkut air tinja itu memiliki la
Read more
Bab 79
“Benar! Susan juga mengundang Raja Agoy yang Perkasa dan Komandan Perbatasan Barat untuk mendukungnya. Dia benar-benar hebat!” “Apa kalian sudah dengar? Katanya, dia mengerahkan pasukan sebesar itu demi menghadapi seorang pemuda bernama Yoga Kusuma.”“Yoga Kusuma? Aku nggak pernah dengar namanya. Dia itu tokoh hebat dari mana?”“Tokoh hebat apanya! Dia itu keturunan Grup Kusuma yang sudah bangkrut itu. Sekarang, dia bukan hanya jadi menantu pecundang yang bergantung hidup pada istri, tapi juga sudah diusir keluar dari rumah istrinya.”“Pfft! Kali ini, Keluarga Kusuma benar-benar akan kehilangan penerus keluarga!”Susi mengirim undangan kepada semua tokoh-tokoh terkemuka di dunia bisnis Kota Pawana termasuk Karina, Nadya, dan Yoga untuk menghadiri perjamuan yang akan diadakannya.Setelah mendapat undangan dari Susi, Nadya menelepon Yoga dan berkata, “Yoga, apa kamu sudah menerima undangan dari Susi? Lebih baik kita pergi atau nggak?”“Tentu saja pergi. Kalau nggak pergi, bukankah kita
Read more
Bab 80
Semua orang menatap Yoga dengan tatapan meremehkan. Susi sudah datang ke Kota Pawana, tetapi Yoga bukan hanya tidak takut dan juga berani menghadiahkan peti mati untuk memprovokasi Susi. Hari ini, dia pasti akan mati.Pada saat yang sama, semua orang juga merasa kagum pada keberanian Yoga. Orang biasa tidak akan mungkin berani datang sendiri untuk menghadapi Susi. Jika Yoga benar-benar bisa melewati rintangan ini, mungkin saja kelak dia bisa mendominasi sebuah wilayah. Sayangnya, itu semua hanyalah angan-angan belaka.Susi tidak marah dan malah tertawa mengejek sambil berkata, “Yoga, apa kamu tahu hari ini kamu akan mati, makanya kamu duluan menyiapkan peti mati ini?”Yoga tersenyum sinis dan menjawab, “Betapa sayangnya kalau peti mati sebesar ini hanya digunakan untuk menguburku seorang. Ini adalah peti mati yang kusiapkan untuk kalian sekeluarga.”“Arogan banget kamu!” Susi berseru marah, “Kalau nggak berhasil membunuhmu hari ini, aku akan ganti marga!”“Menurutku, orang yang akan ma
Read more
PREV
1
...
678910
...
63
DMCA.com Protection Status