All Chapters of Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku: Chapter 81 - Chapter 90
169 Chapters
Bab 81 Kamu Berbohong
Nadia tidak berkata apa-apa dan hanya menonton sandiwara Yuvira.Baru setelah Gio menghampirinya, Nadia menatap Gio dan berkata, "Aku boleh naik ke atas?""Atau perlu persetujuan dari nyonya rumah ini?"Kata-kata Nadia membuat Gio mengerutkan kening."Apa kamu harus berbicara seperti itu?" balas Gio.Mendengar itu, ekspresi Yuvira langsung memucat.Bagaimana mungkin Yuvira tidak mengerti maksud Gio?'Kenapa Gio malah mempermalukan aku di depan Nadia?''Selain itu, apa yang wanita jalang ini lakukan di sini?'Nadia merasa sangat senang ketika melihat ekspresi Yuvira diam-diam berubah itu.Nadia memandang pria berwajah tampan itu dan berkata, "Aku hanya bercanda, kalau begitu aku naik dan ambil barangku dulu."Setelah mengatakan itu, Nadia berjalan menuju tangga.Baru dua langkah, Nadia tiba-tiba terjatuh di tangga.Nadia refleks melindungi perutnya dengan tangan dan mengernyit, menahan rasa sakit di lututnya.Suara jatuh itu membuat Gio langsung menoleh. Raut wajahnya pun berubah ketika
Read more
Bab 82 Hanya Datang Ambil Barang
Sepuluh menit setelah Nadia berbaring istirahat, Ratih mengetuk pintu dan masuk membawakannya makanan.Ratih tersenyum lebar ketika melihat Nadia. "Nona Nadia, akhirnya kamu kembali," ujarnya.Nadia berdiri, tersenyum kecil dan berkata, "Bibi Ratih, aku hanya datang ambil barang."Ratih meletakkan makanan di meja samping kasur dan mengeluh, "Seandainya Nona nggak pergi."Nadia terdiam, lalu bertanya, "Yuvira mempersulit Bibi?"Ratih tersenyum pahit dan tidak berkata apa-apa. Dia mengaduk sup jamur untuk mendinginkannya sebelum diberikan kepada Nadia."Nona, kamu terlihat makin kurus. Tinggallah di sini untuk beberapa saat, aku akan menjagamu sampai sehat," bujuk Ratih.Nadia mengambil sup jamur itu, terdiam sejenak, lalu berkata, "Bibi Ratih, beri tahu aku, apakah Yuvira menyulitkanmu?""Hal itu nggak bisa dihindari." Ratih menghela napas dan melanjutkan, "Tapi aku sering berpikir seandainya kamu bisa kembali ke sini."Nadia melahap sesendok sup jamur itu, menjilat bibirnya dan berkata
Read more
Bab 83 Ingin Kembali?
Setelah sarapan, Nadia kembali ke lantai dua.Saat dia hendak kembali ke kamar Gio, Yuvira keluar dari kamar dan menghampirinya. Sambil melirik ke perut Nadia, Yuvira berkata, "Sudah hampir empat bulan, 'kan?"Nadia memandangnya dengan waspada dan bertanya, "Apa yang ingin kamu katakan?"Yuvira tersenyum dan bertanya, "Kamu nggak pernah beri tahu Gio karena takut dia akan menyuruhmu menggugurkan anakmu.""Atau kamu sebenarnya diam-diam berhubungan dengan pria lain dan hamil anak pria itu?""Kamu pikir semua orang seperti kamu?" balas Nadia dengan sarkas.Ekspresi Yuvira membeku sesaat dan berkata, "Kalau begitu, kenapa kamu nggak beri tahu Gio?""Karena nggak akan seru, 'kan?" Nadia melangkah lebih dekat ke Yuvira, "Tenang saja, aku akan mengingatkanmu dari waktu ke waktu.""Melihatmu hidup tersiksa karena cemas dan takut, memasang wajah marah, membuatku senang.""Yuvira, sebaiknya kamu berdoa agar anak dalam perutmu adalah anak Gio.""Kalau nggak, nasibmu mungkin lebih buruk daripada
Read more
Bab 84 Yang Bisa Kuberikan Padanya Hanyalah Status dan Uang
"Terima kasih tawarannya, Pak Gio. Kamu sebenarnya takut akan ribut dengan Yuvira ketika bertemu dengannya, 'kan?" tanya Nadia sambil tersenyum.Gio menyipitkan matanya dan menatap bibir merah Nadia sambil berkata, "Nadia, jangan paksa aku menutup mulutmu."Nadia terdiam.Dia sadar pria di depannya ini terlalu lihai, jadi sebaiknya dia tutup mulut.Setelah Gio keluar, Nadia menuju ke meja kerja yang dia gunakan sebelumnya.Saat menyentuh barang-barang yang dulu dia gunakan, Nadia teringat kembali kerja kerasnya selama tiga tahun di perusahaan ini.Sebelum Yuvira muncul, dia dengan naif berpikir bahwa dirinya akan menemani Gio untuk waktu yang lama.Sayang sekali, pemikirannya itu sungguh naif dan hancur berkeping-keping oleh kenyataan.Setelah menenangkan diri, Nadia keluar dan pergi ke ruang kantor sekretaris.Tepat Nadia sudah pergi menjauh, Yuvira muncul dari koridor.Sambil memegang kotak makan, Yuvira berdiri di depan pintu kantor Gio dan mengetuknya.Meskipun matanya tertuju pada
Read more
Bab 85 Kenapa Jadi Nggak Becus?
Setelah mengatakan itu, Nadia memalingkan muka dan keluar dari ruangan tanpa menunggu jawaban Gio.Membayangkan mereka berdua melakukan hubungan intim membuat Nadia merasa jijik.Oleh karena itu, mustahil bagi Nadia untuk bisa makan bersama Gio dengan tenang.Saat menanyakan soal makan malam kepada Gio, Nadia hanya ingin melihat reaksi Yuvira yang ingin menyerangnya tetapi tidak berani.Setelah keluar dari perusahaan, Nadia menarik napas dalam-dalam dan memaksakan dirinya untuk tenang.Nadia melihat jam tangan. 'Kalau pulang sekarang, seharusnya masih sempat.'Nadia kembali ke Pondok Asri dengan taksi dan Ratih segera keluar untuk menyambutnya.Setelah melihat Nadia, Ratih buru-buru memberitahunya, "Nona Nadia, Nona Yuvira sedang mandi. Aku lihat ponselnya ada di atas meja."Raut wajah Nadia menjadi serius dan berkata, "Oke, kamu cari cara untuk memperlambat dia."Kamar tamu yang ditempati Yuvira tidak ada kamar mandinya, jadi Nadia punya kesempatan untuk menyalin data dari kartu sim d
Read more
Bab 86 Turun Hujan
Melihat raut wajah Nadia mulai bersemangat, Gio bersandar di pintu dan bertanya, "Sudah merasa lebih baik?"Nadia hanya mengeluarkan suara "hmm" dengan datar.Gio berbalik ke samping sambil berkata, "Ayo pergi, aku akan membawamu ke suatu tempat."Nadia terheran-heran.'Ini sudah lewat jam sembilan malam, dia mau bawa aku ke mana?'....Distrik Utara, di pertengahan gunung.Mereka tiba setelah dua jam perjalanan dan Nadia sudah lama tertidur di kursi belakang mobil.Gio memarkir mobil dan memandang Nadia yang meringkuk di kursi belakang, sorot matanya sedikit melembut.'Saat tidur, dia nggak terlihat dingin dan jutek.'Ada beberapa helai rambut menutupi wajah Nadia. Melihat itu, Gio perlahan mengulurkan tangannya untuk menyisir helai rambut itu ke samping.Saat bersentuhan dengan wajah Nadia, Gio sedikit terkejut.Ada rasa lembap di ujung jarinya."Bu ... jangan pergi. Aku akan mendengarkan Ibu .... Aku nggak akan menjadi wanita simpan lagi, jangan pergi ...."Mendengar gumaman Nadia,
Read more
Bab 87 Untuk Apa Aku Menjelaskan Lagi?
Mendengarkan perkataan Gio, hati Nadia seperti tertusuk sedikit demi sedikit.Nadia memejamkan matanya dan ekspresinya terlihat pasrah.'Apa Gio akan percaya kalau aku jelaskan?'"Katakan!" teriak Gio dengan tiba-tiba.Nadia menatapnya dengan wajah datar dan bertanya, "Gio, apa kamu akan percaya dengan perkataanku? Kalau nggak percaya, aku jelaskan pun nggak akan ada artinya!""Aku nggak ingin mendengarmu mengatakan ini! Aku hanya ingin kamu memberiku penjelasan sekarang!"Ujung mata Gio berangsur-angsur berubah menjadi merah. Kemarahan yang terpancar dari matanya itu seakan-akan bisa membakar Nadia sampai mati."Kalau sikapmu seperti ini, untuk apa aku menjelaskan lagi?" Setelah melemparkan kata-kata itu, Nadia menoleh ke luar jendela mobil.'Aku nggak mau menjelaskan!''Aku menjadi sekretarisnya selama tiga tahun. Kalau aku ingin mencuri dokumen rahasia, akan kulakukan sejak dulu!''Untuk apa menunggu sampai sekarang?'Gio membalikkan tubuh Nadia, memaksa Nadia untuk menghadapnya.Gi
Read more
Bab 88 Aku Takut
Nadia akhirnya turun dari lereng gunung.Nadia merasa mual, kakinya mati rasa karena kedinginan, tetapi dia terus menuju cahaya yang dia lihat itu.Baru dua langkah, pandangannya menjadi gelap dan dia terjatuh ke dalam kegelapan.Pondok Asri.Yuvira duduk di ruang tamu dengan panik. Dia baru saja mendapat dari Hedi bahwa tidak berhasil menjual dokumen rahasia itu.Saat ini dia harus mencari cara untuk mendapatkan uang dan mentransfernya ke Hedi.Masih tersisa tiga hari untuk mengumpulkan uang 1 miliar itu.Ketika Yuvira memikirkan cara untuk meminta uang tersebut pada Gio, terdengar suara di pintu depan vila.Yuvira berdiri. Ketika melihat ekspresi marah Gio, dia langsung berhenti berpikir untuk meminta uang pada Gio.Yuvira bergegas menghampiri Gio, meriah lengannya dan bertanya dengan penuh perhatian."Gio, ada apa? Kenapa kamu terlihat begitu marah?""Lepaskan tanganmu."Nada bicara Gio sangat dingin sampai membuat Yuvira takut dan segera menarik kembali tangannya.Yuvira menatapnya
Read more
Bab 89 Terlalu sulit untuk membalas dendam padanya
Nadia menggerakkan tubuhnya pelan, memunggungi Gio.Dia sungguh tidak ingin melihat wajah Gio lagi. Karena hanya akan membuat hatinya semakin merana.Nadia yang bergerak membuat Gio, yang sedang melihat dokumen, tiba-tiba mengangkat kepalanya.Gio segera berdiri dan berjalan ke kasur. Dia membuka mulutnya, tetapi tidak tahu harus berkata apa.Gio terdiam beberapa saat, lalu berbalik dan keluar dari kamar itu dan memanggil Ratih untuk ke atas.Ratih membawakan makanan dan memanggil Nadia dengan pelan, "Nona Nadia?"Nadia perlahan membuka matanya dan menjawab dengan tenang, "Ya.""Baguslah kamu sudah sadar. Ini minum sup dulu. Beberapa hari ini kamu hanya mengandalkan cairan infus. Sekarang, perutmu pasti nggak nyaman," ujar Ratih.Nadia tertegun, lalu menoleh ke Ratih dan bertanya, "Sudah berapa lama aku nggak sadarkan diri?""Tiga hari. Selama tiga hari ini, Tuan juga hampir nggak tidur. Dia selalu menyeka tubuhmu dengan handuk panas setiap satu jam," jawab Ratih."Jangan bicarakan dia
Read more
Bab 90 Sudah Ada Hasil
Nama Gavin muncul di layar ponsel Nadia.Nadia mengangkat panggilan itu dengan sedikit lelah, "Tuan Muda Gavin, ada apa?""Nadia, kamu di mana?" tanya Gavin yang suaranya terdengar sedikit lelah."Tuan Muda Gavin, langsung bicara saja ada apa," balas Nadia.Gavin terdiam sejenak dan berkata, "Menurutku Yuvira bukan adikku.""Apa ini ada hubungannya denganku?" tanya Nadia dengan sangat tenang."Kamu di Pondok Asri, 'kan?""Ya.""Nadia, apa kamu bisa melakukan tes DNA denganku?" tanya Gavin."Tuan Muda Gavin, bukannya kamu sudah melakukan tes DNA dengan Yuvira? Kalau sudah, berarti memang dia adikmu," ujar Nadia."Untuk apa kamu masih mencariku? Apa kamu ingin jadi bahan tertawaan orang lain?""Aku nggak percaya dengan hasil ini. Nggak apa-apa kalau kamu nggak bersedia. Aku tetap akan lanjut menyelidiki sendiri," ujar Gavin dengan pasrah.Nadia heran melihat sikap Gavin yang entah mengapa masih bersikeras seperti itu.'Keluarga Wren nggak mungkin nggak berhati-hati dalam mencari anggota
Read more
PREV
1
...
7891011
...
17
DMCA.com Protection Status