Semua Bab KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKU: Bab 11 - Bab 20
69 Bab
BAB 11
KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKUBAB 11"Iya, kamu benar, Jelita. Mas Jhoni pasti sudah bermain api di belakangku, kurang ajar sekali! Siapa wanita yang membuatnya sampai kehilangan arah? Berani-beraninya dia mengabaikan tanggungjawab-nya sebagai seorang suami dan Ayah, awas kamu, Mas Jhoni!" geram Tika, tangannya mengepal kuat bersamaan dengan giginya yang terdengar gemeletuk."Ya, kamu harus selidiki sekarang, kalau terbukti Jhoni berselingkuh, maka saya akan memecatnya dari pekerjaannya saat itu juga!" tegas Mas Ridwan."Kok dipecat sih, Mas? Kasihan anak-anaknya kalau Jhoni tidak bekerja," ucapku."Lebih baik begitu, Jelita, dari pada masih bekerja tapi tanggungjawab dia sebagai suami dan Ayah tidak ada sama sekali, akan kutunggu kepulangannya nanti." Tidak ada kesedihan diwajah Tika saat mengatakan itu. Syukurlah, memang lebih baik begitu daripada menangis dan meratapi nasibnya."Kamu yang sabar, ya? Semoga segala urusanmu cepat terselesaikan," ucapku sambil meny
Baca selengkapnya
BAB 12
KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKUBAB 12PoV Author."Kayaknya, ada aroma-aroma tidak mengenakan nih, kenapa wajahmu cemberut begitu? Tidak punya duit?" Bu Dira bertanya kepada Bu Nur yang tiba-tiba datang dengan raut wajah cemberut."Mbak mau pinjam duit, Mas Gio belum gajian, nanti Mbak ganti kalau Mas Gio sudah gajian," sahut Bu Nur sembari menghempaskan tubuhnya duduk di samping Bu Dira. "Hutang yang kemarin-kemarin saja belum bayar, masa mau minjam lagi, Mbak?" sahut Bu Dira protes."Alah, tidak perlu lah perhitungan begitu, menantumu itu orang kaya, beda dengan menantuku yang hidupnya cuma pas-pasan, ngasih duit saja jarang, menyesal aku merestui pernikahannya dengan Yono dulu," ucap Bu Nur mengeluh, karena menantunya tidak sekaya yang dia inginkan."Sudah nasibmu, Mbak, terima saja," sahut Bu Dira seraya tersenyum kecut melihat Bu Nur."Kamu mau pinjamkan tidak? Kalau tidak mau, aku pinjam sama Mbak Jeni saja, sejak dia jualan kue di rumahnya, sepertinya Mbak J
Baca selengkapnya
BAB 13
KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKUBAB 13PoV Author.Mobil yang dikendarai Tika masuk ke dalam halaman rumah Jelita. Jelita yang sengaja menunggu di teras langsung melambaikan tangan ke arahnya."Tika, masuk lah." Jelita cemas saat Tika keluar dari mobil sambil melihat ke arah rumah Bu Dira yang sudah tertutup rapat.Jelita menghela nafas lega saat melihat Tika membawa langkah kaki menuju ke arahnya. Jelita sempat berpikir, kalau Tika akan berlari menuju ke rumah Bu Dira dan melabrak Jhoni dan Zahra di saat adzan magrib tengah berkumandang."Tenang saja, kamu jangan tegang begitu, aku tidak akan mempermalukan diri sendiri hanya karena laki-laki yang tidak bertanggungjawab," ucap Tika.Jelita langsung menggandeng tangan Tika untuk dibawa masuk.___"Biar saya yang pergi ke rumah itu, Pak Ridwan dan Jelita sebaiknya jangan menampakkan diri dulu," ujar Tika."Jhoni tidak mengenalku, aku ikut temani kamu ke sana. Tapi, kamu janji, ya? Jangan bikin keributan," ucap Jelita.
Baca selengkapnya
BAB 14
KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKUBAB 14"Sepertinya, sudah seminggu tanpa suara Tante Dira, ke mana dia?" tanya Mas Ridwan sembari melihatku mengupas kulit bawang."Aku tidak tahu, Mas. Biarin saja, dengan begitu hidup kita akan damai dan tentram." sahutku."Kalian membicarakan siapa?" tanya ibu mertuaku."Tetangga sebelah rumah, Bu. Adiknya ibu mertuaku, selama aku tinggal di sini, suaranya selalu menemani kami setiap hari, penuh dengan keramahan pokoknya," jelas Mas Ridwan, seraya mengulum senyum."Oh, ya? Bagus dong kalau begitu, itu artinya keluarga istrimu ramah-tamah. Tapi, selama Ibu di sini, kenapa adik ibumu itu tidak pernah datang? Ibu ingin sekali berkenalan dengannya, siapa tahu suatu hari nanti dia tersesat ke kampung kita. Ibu kan bisa menolongnya karena sudah kenal." Ibu mertuaku berujar.Ini lah ibu mertuaku, dia sangat ramah dan suka berbicara. Siapa pun yang datang ke rumahnya, pastinya akan diterima dengan baik dan akan dijamu dengan banyaknya makan
Baca selengkapnya
BAB 15
KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKUBAB 15PoV Author."Selamat siang, Pak, syukurlah, akhirnya Pak Ridwan datang juga ke Bandung." ucap salah satu karyawan Ridwan yang ditugaskan khusus menjaga kasir. "Ada yang ingin saya katakan pada, Pak Ridwan," katanya sembari berbisik.Gadis berkacamata itu menoleh ke kiri dan ke kanan. Untuk memastikan tidak ada seorangpun yang melihatnya sedang berbicara dengan bosnya."Ada apa, Monika?" tanya Ridwan sambil menyapu pandangan keseluruhan sudut restoran yang setiap mejanya hampir penuh dengan para pengunjung, yang sedang menikmati makan siang.'Pengunjungnya ramai, kenapa Jhoni mengatakan bahwa restoran ini sepi? Memang benar-benar ada yang tidak beres di sini.' batin Ridwan."Pak, gaji saya dan teman-teman lainnya belum dibayar dua bulan. Pak Jhoni bilang, kalau gaji kami akan dibayar bulan depan, sedangkan saya dan teman-teman yang lainnya sangat membutuhkan. Ada juga yang ingin berhenti bekerja kalau Pak Jhoni tidak membayar gaj
Baca selengkapnya
BAB 16
KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKUBAB 16PoV Author"Zahra, kamu minta Sultan untuk merenovasi rumah Ibu juga, jangan mau kalah sama Jelita," ucap Bu Dira saat mereka berkumpul di ruang tengah."Bu, jangan ikut-ikutan, Jelita itu mau merenovasi rumah ibunya itu karena rumahnya sudah layak direnovasi, rumah kita juga baru diganti atap dan catnya. Masih bagus dan bagus tidak perlu diapa-apain lagi, jangan ikut-ikutan seperti itu," tegur ayahnya Zahra, yang tidak suka dengan sikap istrinya yang suka memaksa keadaan dan ikut-ikutan."Harus ikut-ikutan dong, Yah. Biar Jelita madesu itu tahu, kalau suamiku itu beneran kaya. Besok, aku akan menelpon Mas Sultan dan memintanya untuk merenovasi rumah kita." Zahra menyahut, membuat ayahnya geleng-geleng kepala dan memilih untuk masuk ke dalam kamar."Bagus! Ibu sangat setuju dengan apa yang kamu katakan. Biar Jelita kepanasan karena melihat kita renovasi rumah juga." Bu Dira semakin besar kepala saat Zahra mau menuruti keinginann
Baca selengkapnya
BAB 17
KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKUBAB 17PoV Zahra.[ Saya mau motornya.] pesan dari akun biru yang bernama Jelita."Jelita!" "Kenapa?" tanya Mas Sultan."Ini, Jelita mau beli motornya," sahutku cepat sambil menunjukkan pesan itu pada Mas Sultan."Balas saja, oke.""Ish! Gengsi lah, aku tidak mau! Tunggu pembeli yang lain saja! Aku tahu, Jelita itu cuma mau memberi harapan palsu doang, mau beli ujung-ujungnya tidak jadi karena tidak punya duitnya," ucapku."Jelita sebelah rumah?" tanya Zita."Tidah tahu, nama akunnya Jelita, fotonya tidak ada," sahutku sambil mengusap layar hp kebawah. Mungkin, karena akun itu tidak berteman denganku jadi foto-fotonya tidak terlihat."Memangnya nama Jelita hanya satu di dunia ini? Tidak kan? Sudah lah, balas saja pesannya, daripada jual ke toko itu lagi, motor belum sebulan pakai malah mau diambil setengah dari harganya." ucap Mas Sultan.Mas Sultan benar, nama Jelita bukan hanya satu. Bisa jadi ini Jelita yang lain.Aku pun membalasn
Baca selengkapnya
BAB 18
KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKUBAB 18"Sudah lama menikah, tapi tidak kunjung hamil, lihat nih aku, baru mau tujuh bulan menikah saja sudah hamil, dasar mandul!" Zahra masuk ke dalam toko setelah menyebutku mandul.Ingin sekali kucabein mulutnya itu. Tapi tenang, membalas mulutnya itu bukan dengan cara bar-bar.'Eh, tapi ... tunggu. Astagfirullah, aku baru ingat, ini sudah tanggal tiga puluh. Seharusnya aku kedatangan tamu diawal bulan ini. Jangan-jangan aku hamil!' batinku girang.Bibirku mengukir senyum sambil menghidupkan mesin motor. Aku menuju apotek terdekat untuk membeli sesuatu yang sudah lama tidak kuingat lagi.Setahun pernikahanku dengan Mas Ridwan, aku memutuskan untuk tidak banyak berharap karena selalu bikin patah hati saat melihat testpack yang tidak kunjung juga bergaris merah dua.Hari ini, entah kenapa aku sangat ingin mencobanya lagi."Mbak, testpack nya dua," ucapku dan menyerahkan uang lima puluh ribu."Ini, Mbak, terima kasih." Aku mengangguk m
Baca selengkapnya
BAB 19
KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKUBAB 19PoV Author."Aku masih ada urusan yang harus aku selesaikan, kamu duluan pergi, nanti aku akan menyusul," ucap Jhoni sambil membopong tubuh Bu Dira dan memasukkannya ke dalam taksi."Langsung ke rumah sakit, Pak," titah Zahra sambil memangku kepala ibunya. Ucapan Jhoni tidak lagi dihiraukannya.Jhoni masuk kembali ke dalam restoran untuk meminta kepastian dari Ridwan. Jhoni ingin kembali bekerja dan mendapatkan kepercayaan dari Ridwan lagi."Ngapain lagi kamu ke sini? Kenapa tidak ikut untuk membawa mertuamu ke rumah sakit?" Ridwan bertanya saat melihat Jhoni langsung duduk di sampingnya."Beri saya kepastian, Pak. Saya tidak jadi dipecat kan, Pak? Saya masih diberi kepercayaan 'kan, Pak?" tanya Jhoni dengan tatapan mata penuh harap."Maaf, saya tidak bisa menerimamu untuk bekerja dengan saya lagi, silakan mencari pekerjaan yang lain, jika tidak punya kepentingan lagi, silakan pergi dan susul Ibu mertuamu yang akan pergi ke ruma
Baca selengkapnya
BAB 20
KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKUBAB 20"Sayang, kamu kok belum bangun? Kamu kenapa?" tanya Mas Ridwan saat melihatku masih berada dibawah selimut."Nggak tahu, nih, badanku lemes tidak bertenaga," jawabku dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.Entah kenapa, akhir-akhir ini badanku terasa remuk semua. Aku sulit bangun pagi, biasanya aku tidak akan tidur lagi setelah mengerjakan sholat subuh.Mas Ridwan mendekatiku sambil meletakkan punggung tangannya ke keningku."Tidak panas, hmm ... kita ke dokter, ya?" ucapnya sambil mengusap pipiku."Aku istirahat saja, Mas. Mungkin, aku hanya kurang istirahat, tadi malam kan kita ..." Aku menjeda ucapanku sambil tersenyum menggodanya."Kamu ini, ya sudah kalau gitu, kamu istirahat biar Mas yang membantu ibu dan adik-adik berkemas, kamu lanjut saja tidurnya." ucapnya sambil menjawil hidungku dan mendaratkan kecupan di keningku.Aku tersenyum sambil memejamkan mataku. Rasanya bahagia sekali dimanjain sama suami. "Barang-
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status