All Chapters of Antara Dendam dan Penyesalan: Chapter 1231 - Chapter 1240
1508 Chapters
Bab 1231
Inilah alasan mengapa pembunuh wanita kelas S sangat berharga. Dalam situasi seperti ini, jika pembunuh itu adalah seorang pria, dia sudah pasti dibunuh. Paling tidak, wanita masih punya kesempatan untuk berdalih.Selena mengambil napas dalam-dalam. Air mata menggenang di matanya dan dia memulai aksinya."Aku cuma melihatmu pingsan di tepi sungai dan ingin melakukan pertolongan darurat untuk menolongmu ... ""Jadi itu alasanmu merobek bajuku?" Pria itu masih menyimpan rasa curiga.Selena terisak kecil. "Terus? Masa aku mau memanfaatkan keadaan? Kamu toh lagi pingsan, memangnya aku bisa ngapain?"Bola mata Markus bergerak menyelidiki raut wajah Selena, seolah-olah mencoba mencari kebenaran di balik kata-katanya."Memangnya kamu siapa? Kok bisa ada di sini?"Ketika berbicara, darah dari luka di lengan Markus sudah merembes ke baju yang dia kenakan dan menetes ke wajah Selena setetes demi setetes."Aku ini seorang dokter yang ingin mencari tanaman herbal yang mekar di malam hari. Nggak ny
Read more
Bab 1232
Begitu menyangkut bidang keahliannya sendiri, Selena terlihat jauh lebih tegap dari biasanya. "Kamu nggak akan percaya, jangan gerak."Untungnya, Selena sudah memikirkan segala kemungkinan sejak awal. Dia memutuskan untuk mengambil identitas menjadi seorang dokter. Oleh karena itu, semua barang yang ada di tasnya adalah perlengkapan medis.Dia mengambil kotak akupunkturnya dan menyalakan lampu darurat.Begitu melihat jarum perak di tangan Selena, Markus berkata dengan nada dingin, "Mau ngapain kamu?""Kalau aku mau membunuhmu, aku sudah membunuhmu tadi saat kamu pingsan. Tenang saja, aku akan membantu meredakan sakit kepalamu."Kata-kata Selena tidak salah. Toh gadis ini memang punya waktu untuk melucuti semua pakaian yang Markus gunakan hingga dia merasa tubuhnya kedinginan.Mungkin karena sakit di kepalanya benar-benar tak tertahankan, Markus akhirnya menyerah dan berkata dengan nada dingin, "Lebih baik kamu bisa menyelamatkanku. Kalau nggak, aku akan membunuhmu hingga jasadmu tidak
Read more
Bab 1233
Selena berpura-pura ketakutan. "Kamu mau ngapain? Aku kan sudah menolongmu, lepasin aku, aku mau cari tanaman obat!"Markus langsung mengangkat tubuh Selena ke atas bahunya dengan kasar seperti mengangkat karung.Dia juga dengan santai mencangklong ransel milik Selena dan berkata, "Aku nggak mungkin melepaskanmu sebelum sakit kepalaku sembuh, lebih baik kamu menyerah saja."Sudut bibir Selena terangkat perlahan. Dia membuat isyarat dengan tangan ke arah Yohan di dalam hutan kecil yang ada di dekatnya.Selena sengaja menunjukkan keahliannya dalam bidang pengobatan untuk membuat Markus merasa bahwa dia berguna, sehingga dia dapat mencari cincin secara diam-diam saat sedang mengobati Markus.Mungkin dia bisa menggantikan Kakek dan Harvey untuk mengorek rahasia lebih banyak lagi.Bayangan orang yang ada di kejauhan terlihat makin dekat. "Bos, Bos nggak apa-apa, 'kan?""Bos, ini tawanan musuh, ya? Kok perempuan?""Gimana kalau dikubur hidup-hidup?""Lebih baik dipotong-potong dan diumpankan
Read more
Bab 1234
Pandangan matanya dipenuhi kegelapan karena terbungkus pakaian. Selena bisa merasakan dengan jelas kalau Markus sedang membungkuk di atas kepalanya dan berkata, "Kalau aku jadi kamu, aku nggak akan banyak bacot. Aku toh nggak punya moral, jadi kalian nggak bisa menindasku dengan alasan moral."Selena hanya bisa diam saja.Demi cincin, dia rela menahan emosinya.Cepat atau lambat, Selena pasti akan memenggal kepala Markus dan menjadikannya bola sepak!Entah sudah lewat berapa lama, mobil berbelok-berbelok hingga akhirnya berhenti persis sebelum Selena muntah.Belum sempat dia bernapas lega, tiba-tiba seseorang langsung mengangkatnya.Selena langsung dilempar ke lantai yang dingin dengan kasar hingga membuatnya kesakitan.Selena yang marah langsung melempar pakaian yang sedari tadi menutupi kepalanya. Barusan dia tidak berani bergerak karena takut dia melihat sesuatu yang tidak seharusnya dilihat dan dijadikan alasan bagi Markus untuk membunuhnya.Dia bangkit dari tanah dan menunjuk Mark
Read more
Bab 1235
Meskipun beberapa tahun yang lalu Selena banyak mengalami penderitaan, tetapi baru kali ini dia dihina seperti ini.Saat ini dia sudah tidak peduli dengan identitas orang yang ada di hadapannya dan langsung menampar Markus saat dia masih terpaku."Plak!"Suara tamparan yang cukup keras menggema di seluruh ruangan. Markus langsung mengamuk dan mengangkat kedua tangan Selena ke atas kepalanya.Markus yang dari awal sudah bertelanjang dada, membuat pemandangan ini jadi terlihat makin mesra.Pria muda berpakaian hitam batuk-batuk kecil sambil menutupi mulutnya untuk menyembunyikan rasa canggung.Sepasang mata Markus terlihat berapi-api dan berkata dengan gigi bergemeretak, "Berani-beraninya kamu mukul aku?""Aku memang memukulmu, dasar bajingan! Lepaskan aku, dasar mesum!" Selena mengamuk. Kedua tangannya memang ditahan, tetapi dia masih bisa bergerak dan menghantamkan kepalanya sendiri ke kepala Markus."Buk!" Kepala mereka berdua bertabrakan dan membuatnya merasa pusing. Markus tidak lag
Read more
Bab 1236
Setelah Selena mengingatkannya, lawan bicaranya bersikap seolah-olah baru teringat akan sesuatu. "Oh, iya ya ... duh, aku ini memang pelupa, benar, maksudku kambing gunung. Oh, ya, di sana juga ada bunga yang hanya tumbuh di musim dingin, berwarna putih kebiruan, apa ya namanya?""Molan, termasuk tanaman herbal yang bisa digunakan untuk mengobati insomnia," tambah Selena dengan tenang. "Kalau ada yang mau ditanyakan, silakan tanya saja," katanya lagi dengan tatapan berbinar-binar.Pasha menyadari kalau niatnya sudah terbongkar. Dia mengangkat tangan dan menggosok hidungnya untuk meredakan suasana canggung. "Oke, aku langsung tanya saja. Kamu bilang lagi cari tanaman obat, 'kan? Tanaman apa memangnya?""Nepenthes, tubuhnya seperti kantung dan hanya mekar pada malam yang memiliki terang bulan. Kelopak bunganya indah dan bisa menarik kunang-kunang yang bercahaya."Pasha terus melemparkan pertanyaan dan langsung dijawab dengan lancar oleh Selena, membuat dia tidak menemukan celah untuk men
Read more
Bab 1237
"Nona Siska, nggak usah cemas. Kamu hanya perlu mengobati sakit yang diderita bos kami dengan baik. Bos memanggilmu dan menyuruhmu mengobatinya."Begitu melihat Markus, laki-laki ini baru saja keluar dari kamar mandi sambil mengenakan handuk di pinggangnya. Tubuhnya yang kekar dan kakinya yang berotot jadi terlihat dengan jelas. Perban yang dibebatkan di lengannya semalam tadi jadi basah dan ada darah berwarna merah terlihat merembes dari sana.Orang ini benar-benar liar. Selena pernah mengenal berbagai macam laki-laki, tetapi baru pertama kalinya mengenal laki-laki kasar seperti Markus. Dia gila seperti seorang psikopat."Kamu tahu, 'kan kalau kamu terluka?" Selena menunjuk ke lengannya.Pria itu mengambil selembar handuk dan mengusap kepalanya dengan acuh. "Makanya aku memanggilmu ke sini untuk mengobatiku, 'kan? Memangnya ada yang salah?" jawabnya dengan wajah cuek.Terbuat dari apa otak pria ini sebenarnya?Markus benar-benar menguji batas kesabarannya.Selena terlihat emosi. Dia m
Read more
Bab 1238
Selena tahu betul siapa Markus, tetapi sebagai seorang wanita lemah, apa yang bisa dia lakukan? Dia tidak bisa mengubah situasi apa pun.Andai kata dia berhasil membunuh Markus hari ini, serangan Negara Cena tidak akan berhenti.Negara Arama berperang dengan keadaan terpaksa dan menghentikan perang dengan perang bukanlah pilihan terbaik.Selena tidak tahu mengapa Markus bisa mengatakan kata-kata seperti itu dengan begitu santai. Dia menahan emosinya dan bertanya, "Siapa kamu sebenarnya?""Kamu cuma perlu mengobatiku, nggak usah kepo dengan hal lain."Selena tampak murung dan tidak ingin melanjutkan topik ini. "Aku ijin ke toilet sebentar ya, kamu rebahan saja dulu, sebentar lagi aku akan memeriksa nadimu. Penyakitmu nggak cuma sakit kepala saja," katanya dengan datar.Markus memberi isyarat dengan mengangkat dagunya. Selena langsung mengunci pintu begitu masuk ke dalam toilet.Semalam tidak terjadi apa-apa. Sepertinya saat ini Markus dan orang-orangnya tidak curiga sama sekali denganny
Read more
Bab 1239
Laki-laki yang pada dasarnya memang lemah itu langsung tewas hanya dengan sekali tebas.Darah yang mengalir perlahan-lahan membasahi sol sepatu Selena.Selama ini, bukannya Selena tidak pernah membunuh orang, tetapi dia memiliki prinsip bahwa setiap orang yang mati di tangannya adalah orang yang pantas mati.Dilihat dari pakaian yang mereka kenakan, mereka hanya rakyat biasa yang mencintai negaranya. Sosoknya sebelum meninggal sangat mirip dengan Lian. Mereka semua adalah orang-orang tidak bersalah yang tewas karena dirinya.Entah selama apa lagi, dia masih belum bisa beradaptasi dengan keadaan seperti ini.Selena refleks menyentuh wajahnya, seolah-olah masih ingat dengan sensasi hangat saat darah Lian mengalir di wajahnya.Markus merasa puas saat melihat Selena membelalakkan matanya. Dia bangkit dan berjalan perlahan ke samping mayat pria yang sudah mati itu, kemudian membungkuk dan dengan mudah mencabut pisau belati dari dadanya.Markus memutar pisau belati yang ada di tangannya dan
Read more
Bab 1240
Selena terlihat seperti kelinci putih kecil di bawah bayang-bayang tubuh Markus yang tinggi. Selena terduduk di tanah dengan tubuh gemetaran dengan kedua tangan terus menggeser tubuhnya ke belakang.Selena memerankan ketakutan dengan sangat baik.Benar, Selena memang sudah merencanakan dengan matang tentang pelariannya malam ini.Coba saja tanyakan kepada seorang perempuan normal yang sedang ditangkap, apalagi setelah melihat adegan sadis pembunuhan dengan mata kepalanya sendiri. Reaksi pertamanya pasti akan mencoba melarikan diri.Justru aneh kalau seorang wanita malah jadi patuh setelah melihat itu semua dan hal ini akan membuat Markus jadi curiga. Hal ini juga termasuk pertarungan strategi antar keduanya.Selena menjawab dengan suara gemetar, "Aku ... aku cuma mau jalan-jalan sebentar untuk cari angin, bukan ingin kabur, kok!"Markus melihat wanita di depannya dengan penuh keanggunan, senyum jahat terukir di sudut bibirnya, "Masa sih?"Selena menganggukkan kepalanya sekuat tenaga se
Read more
PREV
1
...
122123124125126
...
151
DMCA.com Protection Status