All Chapters of Antara Dendam dan Penyesalan: Chapter 181 - Chapter 190
1628 Chapters
Bab 181
Selena mengangkat buku catatannya yang mencatat semua kesukaan Harvey."Nah, aku belum selesai menghafalnya, Tuan Harvey suka minum kopi dengan tiga gula batu, steak medium rare, suka ceri dan blueberry ... "Selena menutup buku catatannya, lalu menatap Harvey dengan serius sambil berkata, "Seingatku kamu paling nggak suka dengan buah-buah ini, kamu hanya makan steak setengah matang dan nggak pernah menambahkan gula di kopi."Kalau bukan karena Selena diperingati dengan tegas untuk tidak salah mengingat, Selena pasti sudah mengira bahwa seseorang sedang menghalanginya dalam bekerja.Tabel kesukaan ini jelas bertentangan dengan kebiasaan Harvey.Harvey mengambil catatan di tangan Selena dan berkata, "Nggak perlu pedulikan."Tidak ada orang yang bisa menebak dan benar-benar tahu kesukaannya selain Selena."Kamu hanya perlu mengikutinya."Cahaya yang dipancarkan dari layar komputer di dalam gerbong terpancar di wajah Harvey, hingga kontur wajahnya tampak jelas semakin dingin.Selena tiba-
Read more
Bab 182
Harvey masuk dan melihat ekspresi Selena yang pucat dan tampak sakit.Melihat tangannya yang sedikit gemetar, Harvey perlahan berjalan ke arah Selena."Kamu sedang lihat apa?"Selena tidak menyembunyikan apa pun. Harvey melihat insiden kecelakaan yang mengerikan itu. Insiden itu penuh dengan darah, makanya sangat wajar apabila Selena tampak begitu pucat."Memangnya video ini menarik?" pikir Harvey. Dia mengira Selena tidak sengaja menonton video ini dan hendak mematikannya, ternyata ini bukanlah kecelakaan yang baru-baru ini terjadi.Selena mematikan ponselnya dan bertanya, "Apakah kamu ada di tempat ketika ayahku mengalami kecelakaan?"Harvey tidak tahu ternyata ini adalah alasan Selena ingin membunuh Harvest pada saat itu. Saat Selena tiba-tiba mengungkit perihal ini, dia menundukkan kepala dan menatapnya sambil berkata, "Ya.""Hari itu, aku seharusnya pergi ke kamar dagang, tetapi karena kecelakaan di jalan, aku mengambil rute lain. Aku nggak menyangka akan melihat kecelakaan mobil
Read more
Bab 183
Pikiran ini melintas di benak Selena dan wajah Harvey langsung memenuhi pikirannya.Perlu diketahui bahwa Harvey sudah pernah mencemooh triknya berkali-kali dan sangat memungkinkan apabila dia mengatakannya sekarang, Harvey akan mengejeknya dan berpikir bahwa Selena membela ayahnya.Selain itu, mengatakan segalanya pada Harvey sebelum menemukan kebenarannya kemungkinan besar akan menarik perhatian dalang yang berada di balik layar, sehingga membuat situasi berubah.Jadi, dia mengurungkan niatnya.Sebenarnya ada atau tidaknya dalang itu, tetap tidak akan memengaruhi hubungannya dengan Harvey, karena memang faktanya Harvey berselingkuh.Selena jauh lebih tenang dari sebelumnya, dia hanya menjawab dengan nada yang murung.Setelah mendapatkan jawaban yang diinginkannya, pikiran Selena menjadi lebih jernih.Dia meraih erat baju Harvey. Menemukan kebenaran menjadi satu-satunya alasannya untuk bertahan hidup."Terima kasih telah menelepon 118.""Nggak perlu memikirkan yang sudah terjadi. Tidu
Read more
Bab 184
George menyanggupi permintaan Selena tanpa ragu.Jarren dan Yesa berbincang lama dengan Selena, "Kak Selena, setelah kamu pergi, Kak George juga pergi dari pulau ke Kota Arama. Kalau butuh bantuannya, kamu bisa menghubunginya secara pribadi.""Apa kalian mengetahui latar belakang George?" Selena merasa George sangat misterius, seorang pria yang punya banyak kaki tangan. Sampai sekarang, dia tidak tahu seperti apa wajah George."Darren pasti memiliki keterbatasan dalam mencari informasi, berbeda dengan George. Mungkin dia memiliki jalur khusus untuk mencari lebih banyak informasi.Identitas George juga cukup misterius, bahkan dalang di balik layar tidak mengetahui keberadaannya."Kak George datang ke pulau kami beberapa tahun yang lalu dalam keadaan sekarat, nyawanya nyaris melayang. Nenek telah menyelamatkannya dan sepertinya dia nggak punya keluarga. Dia tinggal di pulau kami dan menurutku Kak George pasti orang yang sangat hebat, dia sangat ahli dalam menembak."Berbicara soal ini, J
Read more
Bab 185
Yesa berdiri di depan Selena, "Kak, jangan lihat."Jarren kemudian mengeluarkan kata-kata kasar, "Kutarik kembali ucapanku tadi yang bilang bahwa Harvey adalah seorang pria baik. Dia adalah seorang suami pengkhianat, dia hanyalah seorang pria yang keji. Jangan lihat pria keji seperti itu kak, matamu bisa sakit."Sekilas, hati Selena terasa sakit. Meskipun Harvey membiarkan dirinya di sisinya dan tidur berpelukan dengannya setiap malam, itu tidak dapat mengubah fakta bahwa dia akan menikahi Agatha.Agatha ingin memperkuat identitasnya dengan sering tampil mesra dengan Harvey di tempat umum.Harvey tidak menyangka bahwa dia akan bertemu dengan Selena di sini. Agatha memeluk lengan Harvey dengan erat di depan Selena. Dia melakukan ini untuk menunjukkan kemenangannya.Cara ini sederhana tetapi sangat efektif.Harvey melihat Selena membawa kedua anak itu ke Area B. Dia pun menarik lengannya dari pelukan Agatha.Dahulu Harvey masih cukup sopan padanya, tetapi sekarang sekadar tindakan yang p
Read more
Bab 186
Meskipun Selena sangat manis, tetap saja dia susah di tebak, hingga membuat Harvey tidak nyaman.Harvey sudah membawa Selena kembali dari pulau itu dan seharusnya menahannya di sisinya.Harvey mengurungkan keinginannya, memberikan kebebasan padanya, memenuhi permintaannya dan juga sangat memperhatikan kedua anak itu.Awalnya dia pikir setelah melakukan begitu banyak hal, Selena akan bahagia seperti dahulu dan matanya akan kembali berkilau.Nyatanya, mata Selena yang sekarang sudah seperti danau yang jernih. Tidak peduli sebanyak apa usaha yang telah dilakukan, dia tidak akan terpengaruh sedikit pun.Harvey menundukkan mata sinisnya yang memantulkan wajah Selena, "Selena, hentikan ucapanmu."Nada bicara Harvey penuh dengan kemarahan yang tak terkendali, "Meskipun aku menikah dengan Agatha, posisimu nggak akan terpengaruh sedikit pun."Ucapannya seperti omong kosong.Selena tak menyembunyikan senyum sinisnya, "Dia sudah mendapatkan posisi Nyonya Irwin, posisi apa lagi yang dia ingin aku
Read more
Bab 187
Cahaya di dalam lemari redup, Selena ketakutan dan gemetar. Kalau tahu seseram ini, Selena tidak akan datang meskipun harus mati.Melihat Selena gemetar hebat, tiba-tiba terdengar suara tawa lirih yang akrab dari dalam lemari yang gelap gulita.Mengapa Selena merasa suara ini sangat mirip dengan seseorang?Pada saat itu, dia menyalakan lampu properti. Cahaya hijau menerangi wajah pucat itu dan Selena hampir berteriak. Namun, terdengar suara yang begitu familier, "Ini aku."Selena terkejut sejenak, menelan air liur, dan memanggil namanya dengan hati-hati, "George?""Ya." Suara pria yang jarang tersenyum itu terdengar gembira."Maaf, kita harus bertemu dengan cara seperti ini. Aku nggak tahu kalau kamu akan begitu terkejut."Sebenarnya dia tidak bermaksud menakuti Selena. Dia hanya ingin menghindari pengawal dengan berpakaian seperti ini.Tak disangka, begitu bertemu Selena malah mau diculik dan dibawa pergi.Selena mengusap dadanya sambil berkata, "Kalau kamu berniat menakut-nakutiku, k
Read more
Bab 188
Selena mengikuti George keluar dari pintu belakang dan sengaja berganti pakaian.Yang membuatnya terkejut adalah kemampuan menyamar George yang luar biasa. Dia bisa mengubah bentuk wajah hanya dengan menempelkan sesuatu di wajahnya.Selena menambahkan lapisan bedak gelap lagi dan tiba-tiba dia terlihat sepuluh tahun lebih tua.Wajah George juga menjadi pria paruh baya, sama sekali tidak mirip dengan wajah aslinya.Keduanya pergi ke Rumah Sakit Jiwa Farendic lagi. Selena menyamar sebagai kerabat jauh Jane dan menemui direktur rumah sakit, sementara George tidak menampakkan diri dan dengan mudah masuk ke dalam jaring besi.Melihat aksi George membuat Selena sangat terkejut, meskipun tidak dialiri listrik, tetap saja di atas jaring besi ini penuh dengan duri. Bagaimana George bisa melakukannya?Mereka jalan berpisah, Selena menjelaskan maksudnya datang ke sini dan wajah direktur yang menyambutnya juga terlihat sedih.Ya, anak ini sangat malang. Dia sudah lama berada di sini, tetapi orang
Read more
Bab 189
Ini adalah kali pertama selena ke tempat seperti ini. Seluruh ruangan sangat dingin, udara dingin tersebut merambat dari ujung kaki hingga seluruh tubuhnya dan dia merasa seakan ada yang mengawasi dari balik punggungnya.Berdiri saja sudah cukup untuk menguras seluruh energi Selena."Jangan takut."Selena mendengar suara rendah George dan keringat dingin menetes di tangannya. Dia dengan tenang berkata, "Kami ingin mengucapkan perpisahan padanya.""Baiklah, jangan terlalu lama. Aku akan menunggu di luar."Ketika staf itu pergi, angin dingin tiba-tiba bertiup entah dari mana dan Selena langsung masuk ke pelukan George karena ketakutan.George merengku pinggang Selena dan menghela napas pelan, "Kamu memang tidak cocok dengan tempat seperti ini, tunggulah di luar, aku akan segera keluar.""Tapi ... "Wajah George tampak serius, "Aku sudah melihat cukup banyak mayat, mayat seperti apa yang belum pernah kulihat?"Selena menolak untuk pergi kemana pun dan George berkata dengan pasrah, "Kalau
Read more
Bab 190
Selena pernah melihat jenazah orangtuanya di rumah, tetapi jenazah yang ada di depannya ini berbeda dan sangat mengerikan.Meskipun hanya melihat sekilas, Selena merasa mual karena terkejut. Dia bahkan tidak melihat wajah Jane dengan jelas.George mengelus punggungnya dan bertanya, "Apa kamu tidak apa-apa?""Maaf," ucap Selena menyesal."Orang biasa saja belum tentu bisa melihat mayat yang normal, apalagi melihat yang sudah membusuk. Aku bisa mengerti.""Mengapa kamu tidak takut?""Kamu tidak akan merasa takut lagi, kalau sudah pernah melihat begitu banyak mayat." Suara George terdengar samar, dengan perasaan yang misterius di dalam bola matanya, "Selain itu, di dunia ini orang hidup lebih menakutkan dibandingkan orang mati."Selena tidak tahu apa yang sebenarnya dialami oleh George, padahal dia hanya lebih tua dari Selena beberapa tahun, tetapi George misterius sekali.Jika bukan karena mengalami tempaan yang membuatnya menderita, tidak mungkin George memiliki pandangan seperti ini.M
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
163
DMCA.com Protection Status