Semua Bab REINKARNASI PENDEKAR PEDANG: Bab 111 - Bab 120
153 Bab
Bab 111 - Perebutan Tahta Dewa Dunia
Raul sedikit penasaran dan bertanya, "Apakah hanya itu saja yang kau ingin katakan sampai jauh-jauh datang kemari ?" "Singkat saja... apakah kau juga mengolah Qi Murni seperti Roso ?" Tanya Bellzebub dengan penasaran."Ya." Raul mengangguk dan tidak menyangkalnya."Bagus... tidak heran jika kau bisa membunuh Mammon karena Mana dan Qi Murni milikmu memberikan kapasitas kekuatan lebih banyak." Bellzebub juga mengolah hal yang sama dan Raul tidak terkejut sedikitpun.Baginya Roso itu tidak lebih dari anak kemarin sore yang belajar menggunakan Qi Murni, Raul jauh lebih mengerikan karena memiliki banyaknya Seni Beladiri yang tak terhitung jumlahnya. Tidak seperti Roso yang bermain didalam kegelapan lalu membunuh seperti Assassin, Raul adalah tipe orang yang suka membunuh saat melakukan duel."Entah kapan tiba waktunya akan terjadi perang besar yang melibatkan makhluk hidup. Aku ingin kau bersiap untuk bertarung disisi kami termasuk Pahlawan."
Baca selengkapnya
Bab 112 - Ketenangan Sebelum Badai
Setelah beberapa hari Owen akhirnya datang ke Kediaman Roso, Raul mengajaknya pergi ke ruang kerjanya agar dapat berbicara dengan santai. Raul menceritakan kunjungan Bellzebub terakhir kali dan mengatakan semuanya.Owen tidak dapat menahan keterkejutannya dan Raul sudah mengatakan apa yang dipercaya olehnya, akhir dunia yang dibawa oleh kematian Dewa Naga serta turunnya para Malaikat jatuh yang akhirnya akan membawa perang.Awalnya Owen tidak mempercayai ini sepenuhnya namun Spirit Pedang Suci Bell juga mengetahui tentang keberadaan Dewa Naga. Terdapat kisah lama yang diceritakan kepada Owen, walaupun Bell tidak dapat melihatnya secara langsung keberadaan Dewa tapi keberadaan Malaikat benar adanya."Jadi dijaman Kuno terdapat sebuah Kerajaan besar dan Dewa Naga menikahi seorang Putri Kerajaan itu, tapi saat dia tidak ada Istri dan Anaknya benar-benar dibantai secara kejam karena perang. Kebencian yang besar membuatnya menghancurkan segalanya dengan dukunga
Baca selengkapnya
Bab 113 - Santai
Raul merasa sangat puas dengan perkembangan mereka dan berkata, "Kalian semua adalah Kesatria Pilar Keluarga Roso, teruslah bertambah kuat dan Nick akan merekrut lebih banyak orang lagi. Mereka yang berguna akan mendapatkan hal yang lebih banyak dan mereka yang malas-malasan lebih baik keluar." Violin memberikan Raul sebuah surat yang berisi beberapa laporan, "Sepertinya kau harus mengirim mereka untuk mengurus ini Sayang !" Raul mengambilnya dan membacanya semua isi surat, ini tidak lain adalah masalah yang sama dan penyerangan hewan buas menjadi lebih aktif diperbatasan barat. Raul tidak tahu apakah perkembangan ini baik atau buruk dan apakah ada kaitannya dengan Perang Puncak, Binatang buas menjadi semakin kuat dan populasinya terus bertambah."Sebagai Kapten Kesatria Keluarga Roso ini adalah tanggung jawabmu Nick. Pilih beberapa orang yang benar-benar mampu dan kirim ke perbatasan barat untuk menghabisi semua Binatang Buas. Sisanya Kevin akan mengama
Baca selengkapnya
Bab 114 - Penanganan
Setelah satu bulan berlalu tim Kesatria yang diutus oleh Nick kembali melapor, perbatasan barat sudah aman tapi muncul masalah yang lebih serius diluar Kerajaan Vanguard bagian selatan. Semua Monster yang berada dilaut mulai bermunculan dan dapat dipastikan akan terjadi gelombang besar yang akan menyeret Kerajaan Vanguard. Nick pergi ke ruangan kerja Raul dan disana Raul sudah selesai berbicara dengan Barco."Tuanku perbatasan laut selatan mengalami masalah dan ditakutkan akan terjadi gelombang besar nantinya jika tidak segera diatasi. Tolong berikan perintah dan biarkan saya memimpin Tim !" Nick ingin turun tangan dan menyelesaikannya sendiri."Aku sudah mendengar situasinya dari Barco dan aku akan mengirim dirimu tapi bukan disana melainkan di Timur. Binatang Buas seperti Wyren tiba-tiba saja muncul dan menyerang, aku ingin kau memimpin Pasukan Kesatria Aura untuk menghabisinya dan bawa mayatnya." Raul memberikan perintah."Lalu Laut Selatan ?" Nick bert
Baca selengkapnya
Bab 115 - Kemunculan Sang Raja Monster
Violin mengenakan Armornya dan memamerkannya kepada Raul didalam kamar, dia merasa senang menjadi salah satu Kesatria Wanita yang sangat jarang sekali ada. Raul memujinya dan penampilan Violin terlihat cukup cantik menurutnya.Selama tiga hari semua Bangsawan datang dan menyapa Raul dengan semua Pasukannya, walaupun tidak banyak Kesatria Aura yang dikirim tapi jumlah enam puluh ribu Prajurit dan tiga ratus Kesatria Aura Bintang dua dan tiga seharusnya sudah cukup.Raul mengumpulkan mereka semua didalam Tenda dan membahas rencananya, Raul membagi semuanya menjadi tiga kelompok dimana dia akan menjadi pusatnya. Gelombang Monster semakin dekat dan ini adalah informasi yang sangat akurat yang dikirim oleh pengintainya."Kepadatan Mana yang melonjak secara tiba-tiba membuat Binatang Buas bermutasi, aku memiliki sedikit tebakan jika ada Monster yang sangat kuat ditengah lautan nanti. Jika memang benar sesuai dengan tebakan maka kalian semua harus mundur dan meli
Baca selengkapnya
Bab 116 - Raja Tanpa Mahkota
Ketika perintah Raul sudah keluar semua orang berlari secepat mungkin untuk menyelamatkan diri mereka sendiri. Violin juga mengikuti Pasukan lain dan sekarang hanya bisa berharap jika Raul bisa memenangkan pertarungan.Raul tersenyum dan melihat Tsunami besar yang mendekat membuatnya lebih bersemangat, dia mengayunkan Pedangnya dan Aura yang kuat disertai hembusan angin menyembur.Gelombang besar Tsunami dipotong olehnya dengan sangat rapi, mereka yang melihat keajaiban kekuatan ini membuka mata lebar-lebar dan sangat terkejut melihat dahsyatnya kekuatan Raul. Raul Von Roso yang diberi julukan Darkness sekaligus Kesatria Aura terkuat diseluruh Benua melebih sosok Pahlawan. Nama besarnya bukanlah sebuah rumor melainkan kekuatan yang dia punya memang benar sekaligus jauh menakutkan.Ular Perak yang melihat kekuatan Raul mengaung keatas dan gumpalan air mulai berkumpul, air yang dipadatkan oleh Mana ditembakkan dan menyebar seperti tentakel.
Baca selengkapnya
Bab 117 - Manfaat Kecil
Setelah melakukan pembasmian selama beberapa hari akhirnya Raul sudah sepenuhnya mengamankan lautan. Mereka semua kembali bersama dan meninggalkan beberapa orang untuk mengamati situasi.Darah, daging, tulang, sisik dan kulit ular Perak sudah Raul simpan untuk dirinya sendiri. Raul meminta Kesatria lainya untuk mengumpulkan darah para Monster Laut dan menyimpannya dalam wadah yang sangat besarSampainya mereka di Benteng Raul mengumpulkan semuanya kedalam barisan dan dia berdiri diatas Benteng bersama Violin dan Bangsawan lain. Ada beberapa korban yang terluka tapi untungnya penyerangan ini sukses besar, semua orang sudah bekerja keras selama beberapa hari dan ini adalah pencapaian besar pertama mereka."Kalian semua sudah bekerja sangat keras dan aku tidak akan menutup mata. Gunakan darah Monster Laut untuk berendam dan selain membantu pemulihan agar lebih cepat kekuatan fisik kalian akan bertambah. Mungkin beberapa Prajurit yang mengalami masalah untuk m
Baca selengkapnya
Bab 118 - Kesempatan
Setelah beberapa hari mereka akhirnya sampai di rumah, Raul tidak membuang banyak waktunya dan segera menempa Pedang Hitam. Menggabungkan beberapa fragmen dan menempa adalah keahlian khususnya, sebagai Pendekar Pedang wajar baginya untuk memiliki kemampuan membuatnya.Violin langsung beristirahat didalam kamarnya dan tertidur salama seharian penuh. Nick juga kembali dan melaporkan semuanya kepada Alice, penaklukannya berjalan dengan lancar tapi memakan banyak korban jiwa. Melawan tiga Wyren sekaligus membuatnya kesulitan dan Alice hanya bisa memintanya memberikan kompensasi.Bisnis pembuatan senjata terus meningkat dengan cepat karena banyaknya bahan baru seperti tulang Monster yang kuat. Raul bersedia membeli semuanya dan meraup keuntungan dua kali lipat dari Senjata yang dibuat para Penempa.Wilayah Rou menjadi sangat makmur dan semua orang bisa menghasilkan uang, kekayaan Keluarga Roso bahkan diperkerikan melebihi Kerajaan itu sendiri dan sampai sekaran
Baca selengkapnya
Bab 119 - Malaikat Jatuh Ziel
Disisi lain di kedalaman lembah yang menakutkan sebuah meteor hitam jatuh dari atas langit dan menghantam tanah. Lembah itu berada tidak jauh dari Kerajaan Buck dan membuat guncangan besar.Sayap berwarna hitam perlahan terbuka dan sosok Pria menunjukan wujudnya, Auranya yang sangat menakutkan meledak dan semua Binatang Buas didalam Lembah berlari ketakutan. Pria itu tidak lain adalah Ras Malaikat dan salah satu Malaikat Agung jatuh yang bernama Ziel. "Setelah terkurung untuk waktu yang lama akhirnya aku bebas." Ziel tertawa dengan keras dan terbang keatas langit.Aura hitam yang pekat menyelimuti tubuhnya dan membentuk sebuah Armor, Tombak berwarna ungu ditangannya memancarkan Aura penghancur yang mematikan. Ziel mengayunkannya dengan kekuatan penuhnya dan ledakan yang keras mengguncang seluruh lembah hingga membuatnya berada didalam kehancuran."Tahta Dewa hanya akan menjadi milikku seorang, Malaikat Agung ataupun tujuh Raja Iblis tidak akan ak
Baca selengkapnya
Bab 120 - Malaikat Jatuh Ziel 2
Istana Raja Iblis saat ini sedang ramai dan mayat Naga yang sangat besar tergeletak diluar, menggunakan darahnya Leviathan meningkatkan kekuatannya secara gila-gilaan dan Amon masuk kedalam Kastil untuk bertemu dengan Lucifer."Ada hal penting apa yang membuatmu datang menemuiku ?" Tanga Lucifer yang duduk disinggasana dengan ekspresi yang dingin."Malaikat Zeil sudah turun dan sekarang menduduki salah satu Kerajaan Manusia. Raul Von Roso akan bergerak sendiri menghadapinya, apakah perlu kita membantu dan membinasakannya ?" Tanya Amon dengan sungguh-sungguh."Itu adalah urusannya dan bukan urusanku. Zeil tidak lebih dari semut yang lainya dan tidak berguna sama sekali. Sejak dia mengincar tahta Dewa Naga dia sudah kehilangan berkatnya, sekarang yang tersisa hanya Divine Power miliknya saja dan dia tidak lebih dari Malaikat yang sudah dibuang." Lucifer merasa enggan untuk turun tangan.Bisa dikatakan posisi mereka sama namun Zeil sudah pernah dikal
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
16
DMCA.com Protection Status