All Chapters of REINKARNASI PENDEKAR PEDANG: Chapter 81 - Chapter 90
153 Chapters
Bab 81 - Rencana Penyamaran
Raul kembali ke Kediaman dan disana Rain duduk bersama Nan dan Gin, "Sepertinya ada masalah lagi yang harus diselesaikan !" "Kemari dan duduklah.... saat ini musim dingin dan Suku diluar perbatasan timur mulai keluar, mereka sudah menjarah berbagai Wilayah dan banyak Bangsawan yang datang kepada Gin untuk meminta pertolongan." Nan mengatakan situasinya."Mereka punya Pasukannya sendiri mengapa begitu lemah ?" Raul berpikir bahwa sekumpulan Bangsawan ini terlalu tidak berguna karena dirampok tanpa bisa melawan."Suku itu bukan hanya terdiri dari Manusia saja tapi ada juga Ras Monster. Terlebih mereka membuat Desanya sendiri dan terlahir dengan Aura yang kuat, mungkin karena kondisi alam liar yang sangat ekstrem membuat mereka sangat kuat. Mereka hanya menyerang saat musim dingin dan tidak sekalipun kita pernah menang. Hasilnya setelah menjarah banyak hal mereka kembali." Rain menjelaskan semuanya dengan singkat."Jika begitu masalahnya maka aku ak
Read more
Bab 82 - Efek Musim Dingin Yang Mengerikan
Keesokan paginya Raul berangkat dari Wilayah Utara dan melakukan penyamaran, dia menggunakan jubah berwarna hitam dan kuda yang menemani perjalanannya. Salju yang berjatuhan dan udara dingin sama sekali tidak berpengaruh kepadanya, dia berkuda dengan santai tanpa harus memikirkan hal yang tidak diperlukan.Raul tiba disebuah tebing dan menyebrangi jembatan kayu untuk pergi melewati Gunung, sampainya diseberang jalan puluhan orang bersenjata keluar dari tempat persembunyian mereka dan menghadang Raul."Ini Perampokan... tinggalkan semua barang dan Kudamu !" Teriak Pemimpin Bandit itu dengan keras.Raul mengangkat kepalanya dan sorot matanya memancarkan tekanan yang menakutkan, tubuh semua Bandit gemetar ketakutan seolah berdiri didepan sosok Monster yang mengerikan.Bayangan mata berwarna merah dengan rasa haus darah muncul, puluhan Bandit itu terjatuh dan pingsan ditempat karena tidak mampu menahan kejutan mental. Raul menggunakan tekanan dari Swo
Read more
Bab 83 - Penguasa Yang Kejam
Setelah beberapa hari berlalu dengan sangat cepat perang yang terjadi di Wilayah Perbatasan menjadi sangat intens. Benteng berhasil diterobos dan pembantaian besar terjadi didalam Kota, Suku Asing yang kuat membunuh apapun entah itu para Prajurit atau warga sipil sekaligus menjarah.Bahkan Baron Gio yang menempati Kota itu hanya bisa melarikan diri menyelamatkan Keluarganya sendiri menggunakan kereta Kuda yang dikawal seribu Prajurit. Dari kejauhan samar melihat seorang Pria menunggangi kuda yang menghadang jalan, Pria itu tidak lain adalah Raul dan melihat kondisinya sepertinya Kota kecil ini sudah jatuh."Minggir !" Seorang Kesatria Aura bintang dua berteriak sangat keras dan menyuruh Raul untuk memberikan jalan.Raul turun dari kudanya dan menatap mereka dengan tajam, "Berhenti disana dengan patuh !" Aura yang mengintimidasi membubarkan barisan Prajurit dan membuat kuda-kuda panik, tekanan yang diberikan Raul layaknya seorang Monster yang dapa
Read more
Bab 84 - Tikus-Tikus
Malam harinya Barak Kamp Pasukan sudah berhasil didirikan didalam hutan, Raul membagi tugas masing-masing dan dia sengaja mengirim beberapa Prajurit untuk pergi ke Viscount Este. Tujuannya kali ini sederhana dan dia meminta Prajurit itu meminta bantuan tanpa menyebut namanya, seharusnya jika mereka mau mengirimkan sepuluh ribu lebih Prajurit adalah hal yang mudah tapi itu juga tergantung apakah mereka mau bekerjasama atau tidak.Lilith masuk kedalam dan melapor, "Makanan sudah dibagikan dan apakah Duke ingin makan sekarang ?" "Aku tidak butuh... kirim 50 Prajurit untuk membantu pengungsian dan sisanya tetap disini. Juga aku ingin mendengar situasi keseluruhan yang terjadi di Kota dan kondisi Suku luar perbatasan. Aku ingin informasi yang jelas ?" Raul meminta Lilith duduk dan mengatakan segalanya.Lilith menceritakan semuanya kepada Raul tentang Ras Luar perbatasan, singkatnya mereka tidak dalam satu kesatuan namun ada kelompok besar yang mengge
Read more
Bab 85 - Efek
Dibawah Komando dari Lilith semua Pasukan berbaris dengan rapi, banyak dari Suku asing yang berkumpul di Benteng dan menunjukan niat bertarung yang sangat kuat. Seorang Pria berbadan besar membawa dua kampak menatap kearah Pasukan Raul."Hahaha... akhirnya mereka memberikan perlawanan, bunuh mereka semua !" Teriak Pria itu sambil menaiki Bantengnya.Banteng itu berlari dan gerbang terbuka dengan cepat, ribuan Pasukan berlari keluar dengan liar dan tidak sedikit Ras Monster yang ada disana. Pasukan Raul terlihat panik dan sangat tegang, namun Raul tidak sedikitpun goyah dan melangkah maju kedepan sambil menarik Pedang.Aura hitam yang pekat menyelimuti Pedangnya dan Api Biru menyala, Aura Pedang yang sangat intens dapat dirasakan semua orang dan tekanan yang hebat membuat udara disekitarnya menjadi lebih dingin."Pedang Menebas Iblis." Raul melompat kedepan dan mengayunkan Pedangnya sekuat tenaganya.*Slash.*Lapisan Qi Murni memb
Read more
Bab 86 - Suku Luar Perbatasan
Raul mendapatkan laporan dari Gin jika eksekusinya sudah selesai, sisanya Raul keluar ke perbatasan dan mengejar sisa-sisa Suku Pedalaman. Lilith diminta untuk tinggal dan mengawasi perbatasan, Raul menunjukan arti dari rasa takut yang nyata kepada musuh-musuhnya.Walaupun banyak ketidakadilan namun Raul tidak menunjukan kebencian, alasan dia melakukan sampai sejauh ini karena Raul ingin mengakhiri semuanya dengan cepat. Raul bukan tipe orang yang bijak dan suka meyakinkan seseorang, dia lebih suka membuat segalanya tunduk dengan kekuatannya dan memberikan teror yang nyata."Lari Iblis itu datang !" Teriak Ras Monster dengan keras.Bayangan hitam muncul dari dalam tanah dan menembus badan mereka seperti sebuah paku, Raul energi mereka diserap oleh Pedang Hitam dan berubah menjadi aliran energi yang sengaja Raul timbun. Raul terus membunuh siapapun yang dia jumpai, tidak ada ampunan dalam tindakannya dan jika diperlukan Raul akan membantai semuanya.
Read more
Bab 87 - Kendali Penuh Suku
Raul duduk disinggasana dan melihat kearah dua Manusia setengah Monster dibawahnya, "Mulai sekarang kalian akan dibawah perintahku paham ?" Keduanya mengangguk dan menundukkan kepala dengan patuh, "Baik Tuan." "Dimana Budak yang kalian tangkap dan apa yang kalian lakukan kepada mereka ?" Tanya Raul dengan ekspresi yang dingin."Biasanya dipakai dan setelah rusak akan dijual." Jawab keduanya sambil gemetar ketakutan."Bebaskan mereka semua dan antar kembali ke Kota dengan selamat. Katakan kepada mereka jika Raul Von Roso yang menyuruhnya, aku akan menghentikan masalah sampai ke akarnya dan merubah kalian sekumpulan Monster bodoh." Raul mengatakan niatnya dengan tegas."Baik Tuan." Keduanya memberi hormat dan bergegas pergi untuk melakukan tugasnya.Raul mengawasi semua proses pelepasan para Budak secara langsung dan banyak orang yang berterimakasih kepadanya. Raul tidak terlalu menganggapnya serius sama sekali dan dibawah pengaw
Read more
Bab 88 - Debat Istana
Selama dua minggu terakhir Raul benar-benar harus bekerja sangat keras, selain mengarahkan pertambangan dia juga memanggil beberapa Budak miliknya untuk mengajari dasar menambang sekaligus menempa peralatan.Raul juga mendapatkan laporan jika Belliam meminta tambahan Pasukan, dia mengijinkan Kesatrianya untuk pergi dan mulai merasakan sensasi Perang melawan Iblis. Sekarang dia hanya perlu fokus dengan pekerjaannya dan tidak perlu terburu-buru, semuanya sudah berada dalam pengaturannya.Raul kembali ketempatnya dan beristirahat disinggasananya, Liora segera membawakannya minuman dan membasuh kaki Raul dengan air hangat. Liora memijat kaki Raul dan melayaninya dengan patuh tanpa berkomentar sedikitpun.Jika dibandingkan dengan Kepala Suku sebelumnya Raul terlihat jauh lebih enak untuk dipandang, untungnya dia belum sepenuhnya jatuh waktu itu dan Raul datang untuk menghabisinya."Ketika aku pergi nanti semua pengaturan akan dibawah pengawasan dirimu.
Read more
Bab 89 - Kegemparan
Pernyataan yang diberikan oleh Alice memberikan tamparan keras kepada semua Bangsawan, tidak ada yang berani menyangkalnya karena semuanya sangat benar. Michael dan para Menteri lainya juga sependapat, buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya dan Alice memiliki keterampilan bicara yang sama persis dengan Menteri kiri Nan."Seperti apa yang dia katakan dan aku akan membuat kebijakan tegas bagi mereka yang bermain curang, kali ini aku akan mengabaikan mereka yang diam dan dimasa depan jangan harap akan terulang. Duke Raul Von Roso sudah melakukan hal yang benar dan perdebatan ini berakhir." Michael sudah mengambil kesimpulan."Kami akan mematuhi keputusan Yang Mulia." Semua orang berlutut dan memberi hormat.Karena semuanya sudah selesai maka semuanya dibubarkan. Banyak perhatian yang tertuju kepada Alice dan tidak sedikit Bangsawan yang datang kepadanya untuk meminta maaf, terlepas hasilnya memuaskan atau tidak mereka takut jika Raul bertindak gila.
Read more
Bab 90 - Insting Pertarungan
Silvord sudah menantikan ini dan sangat ingin membalas dendam kepada Raul, dia juga sudah membawa dua Binatang Spiritualnya dan salah satu Jendral Iblis Orcan untuk menghabisi Raul.Aura Iblis yang Orcan pancarkan terlihat sangat menakutkan dan Raul berpikir jika sekarang dia dalam keadaan yang buruk. Tidak sedikitpun Raul menunjukan ketakutan dan justru dia sangat senang bisa bertarung habis-habisan."Sepertinya kau sangat membenciku... tapi hasil akhirnya akan tetap sama saja dan hal yang membedakan adalah kau tidak akan bisa kabur seperti terakhir kali." Raul perlahan berdiri dan menunjukan Auranya."Manusia yang menarik." Orcan tersenyum dan mengeluarkan Pisau besar miliknya.Silvord merasa sedang diprovokasi dan membentuk sihirnya, badai angin yang kencang menyapu kearah Raul dan menerbangkannya. Burung Es terbang mengejarnya dan Raul menggunakan api biru untuk membakarnya hidup-hidup.Orcan melompat kearah Raul dan pergerakannya yan
Read more
PREV
1
...
7891011
...
16
DMCA.com Protection Status