All Chapters of Istri Kedua yang Dirahasiakan: Chapter 21 - Chapter 30
57 Chapters
Tidak ingin Menciptakan Musuh
Dhara berhenti mendengar percakapan mereka.“Kamu ini ... kenapa kamu janjiin juga. Kamu php asistennya Pak Baskara loh.”“Aku nggak janjiin, cuma nawarin doang. Mbak Dhara juga aneh baru beberapa hari kerja sudah minta adiknya agar kerja di sini pake orang dalem. Padahal dia cuma ditawari kerja tiga bulan jadi asisten. Harusnya sadar diri dong.”“Terus kenapa kamu dekatin Mbak Dhara dan kasih nawarin bantuan?”“Biar dapat koneksi ke kantor CEO.”“Kamu jahat banget, tapi bagus juga sih.”Keduanya tertawa tidak sadar Dhara yang berdiri di belakang mereka.Dhara mencengkeram ID karyawan di tangannya. Jadi tawaran Naura cuma akal-akalannya agar dapat bisa koneksi dengan orang di kantor CEO?Jahat sekali!Dhara ingin mengingatkan Naura bahwa dia mendengar percakapan mereka. Tapi Dhara mengurungkan niatnya karena dia baru bekerja tiga hari. Dia tidak ingin membuat masalah dan musuh di tempat kerja.Dhara diam-diam berbalik pergi dan menghentikan salah satu karyawan di pintu masuk gedung.“
Read more
Adik Tiri
Seminggu sudah berlalu sejak Dhara bekerja sebagai asisten Baskara. Sejak mengetahui bahwa Naura berbohong, dia tidak bertanya lagi pada Naura. Dia sudah memberitahu keluarganya tidak ada lagi lowongan pekerjaan di perusahaan dan menghindari telepon dari keluarganya. Namun meski Dhara menghindar dan tidak mengirim uang, itu tidak menghentikan keluarganya mengirim Miranda untuk datang ke Jakarta. Pada minggu Pagi, Dhara mendapat telepon dari Miranda agar menjemputnya di Bandara. “Kenapa Mbak susah banget banget di hubungi.” Seorang gadis berusia awal 20-an dengan rambut pendek sebahu berkata kesal mendorong kopernya pada Dhara. dia kesal karena sudah menunggu lama. “Aku sibuk. Kenapa kamu datang?” Dhara berkata pada gadis itu datar. Miranda lebih muda lima tahun darinya. Miranda seorang gadis bertubuh tinggi dan sedikit lebih berisi dibandingkan Dhara yang langsing. Wajahnya berbentuk bundar, dia terlihat biasa saja namun make-up membuat Miranda terlihat cantik namun agak boros jik
Read more
Minggu Pagi
Dhara memanfaat waktu liburnya sekedar berjalan-jalan mengenal Jakarta. Dia tidak peduli apa yang dilakukan Miranda di kamar kontrakannya.Dia mampir di toko buku besar dan melihat-lihat novel, atau mencari buku resep masakan.“Mbak Dhara ....”Seseorang menepuk pundaknya membuat Dhara tersentak kaget. Dia dengan cepat melihat Rio tersenyum di belakangnya. Pria itu mengenakan kaos putih dan kemeja biru kotak-kotak yang tidak terkancing, serta celana jeans hitam dengan tas ransel hitam punggungnya. Dia terlihat lebih menarik dan santai dengan pakaian kasual dibandingkan kesehariannya di kantor mengenakan setelan kerja yang membosankan. “Pak Rio, sedang apa di sini?” Dhara segera menyapa dengan sopan.“Tolong jangan panggil Pak, aku belum tua loh.” Rio mengedipkan mata bercanda.Dhara tersenyum mengusap lehernya. “Tapi saya sudah sering memanggil Pak Rio di kantor.”“Itu kantor, saat di luar kantor panggil saja Rio atau Mas Rio, aku baru 29 tahun. Tolong jangan bicara formal denganku.
Read more
Bertemu Istri Bos
Sosok istri Baskara sesuai dengan bayangannya selama ini. Seorang wanita yang cantik dengan latar belakang yang sama dengan Baskara.“Ah, kamu pacarnya Pak Rio ya ... apa kami mengganggu kalian?” Istri Baskara berkata dengan ceria dan ramah.Dhara langsung menggelengkan kepala.“Saya bukan pacar Mas Rio. Kami hanya nongki dan nonton bioskop untuk menghabiskan waktu.”Sudut bibir Baskara berkedut mendengar panggilan Dhara pada Rio terdengar akrab. Namun dia tidak berkomentar, hanya memandang mereka dengan tatapan tajam dan dingin.“Benar bu. Kami hanya nongki aja ... ini asisten sementara Pak Baskara, Mbak Dhara,” ujar Rio memperkenalkan Dhara.Dhara memandang Veera tenang sambil tersenyum mengulurkan tangannya ke depan.“Salam kenal Bu Veera, saya asisten sementara Pak Baskara menggantikan Bu Karen.”“Oh apa Bu Karen sudah berhenti kerja? Kenapa kamu nggak cerita ganti asisten sayang,” tanya Veera menatap Baskara.Baskara mengalihkan pandangan yang sejak tadi tertuju pada Dhara.“Kare
Read more
Panggil aku Mas
Dhara mencuci wajahnya di westafel membuat riasannya jadi berantakan. Beberapa wanita yang sedang selfi dan memperbaiki riasan di cermin meliriknya beberapa kali. Tapi dia tidak peduli. Dia butuh air untuk menjernihkan pikirannya.Apa yang harus dia lakukan?Dhara berharap Bu Veera tidak mengenalinya.Dia tidak yakin Bu Veera berpura-pura tidak mengenali Dhara sebagai mantan karyawan hotel Alam Garden yang pernah memergokinya berselingkuh dengan Pak Gading.Wanita itu bahkan bisa menipu suaminya. Siapa yang tahu bahwa dia hanya berpura-pura tidak mengingat Dhara sebagai mantan karyawan Hotel Alam Garden.Itu membuatnya gelisah.“Aish ....” decak Dhara sangat gelisah.Apa dia harus memberitahu Baskara?Tapi apa Baskara akan mempercayainya?“Bodoh amat dah!”Dhara harus menemukan pekerjaan lain sebelum dia dipecat.“Kenapa Mbak?”Dhara tersentak kaget. Jantungnya berdegup kencang melihat Veera tiba-tiba berdiri di sebelahnya. Hanya tinggal mereka berdua di toilet perempuan itu.“Bu ...
Read more
Harus Berdamai dengan Adik Tiri
Dhara bangun pagi-pagi dan bersiap-siap berangkat kerja jam setengah enam agar tidak terjebak macet. Dia melihat Miranda masih tidur di kasur.Dia meletakkan uang saku di meja samping tempat tidur agar Miranda bisa membeli makanan sendiri sebelum berangkat kerja.Jarak ke tempat kerja butuh tiga puluh menit dan ditambah macet membuat waktu jadi satu jam. Dia sampai di perusahaan pukul 07: 35 menit.“Pagi Dhara,” sapa Rio bertemu dengannya di kantor.“Pagi Mas Rio, eh Pak Rio.” Dhara tersenyum malu.“Panggil aja Mas, jangan sungkan. Omong-omong, Pak Baskara dan Pak Hadi sedang dinas ke Paris.” “Berapa lama Pak Baskara dinas? Kapan mereka pulang?”“Sekitar dua mingguan.”“Oh begitu ya ....” gumam Dhara entah mengapa agak lega mendengar Baskara ke luar negeri selama dua minggu.“Kamu kelihatan lega Pak Baskara ke luar negeri,” kata Rio mengamati Dhara.“Nggak kok!” bantah Dhara cepat. “Cuma saja ... apa yang kita lakukan kalo Pak Baskara dinas di luar negeri?”“Tentu saja kita tetap be
Read more
Adik Tiri yang Mengesalkan
Seperti yang direncanakan, malamnya Dhara membawa Miranda jalan-jalan. Adik tirinya itu ingin dibawa ke salah satu mall besar di Jakarta.Miranda mengenakan tank top yang ditutupi dengan kemeja oversize yang tidak dikancing dan celana jean pendek sepaha serta sepatu kets putih. Make up-nya lumayan tebal membuatnya terlihat cantik.Sementara Dhara mengenakan riasan tipis dan tidak mengenakan pakaian terbuka seperti Miranda. Dia mengenakan celana jeans ketat dan kemeja yang pas di tubuhnya. Tubuhnya tinggi dan langsing, dia memakai sepatu kets putih sama seperti Miranda. Rambut hitamnya dia biarkan tergerai tanpa hiasan apa pun. Miranda sangat happy jalan-jalan di mall dan mengambil banyak foto selfie untuk diposting media sosialnya.Meski sudah berjanji tidak akan beli apa-apa, Miranda tetap datang ke toko-toko pakaian dan mencoba satu persatu pakaian meski tidak membeli.Dhara sudah berusaha keras melarang datang ke toko karena malu melihat tatapan kritis karyawan toko karena Miranda
Read more
Ancaman Gading
Mulut Miranda menganga mendengar kata-kata Pak Gading.“Wow, manajer di mall ini? Itu keren, apa saya boleh juga melamar di sini Pak? Nama saya Miranda, saya adik Mbak Dhara,” Miranda berkata tanpa malu-malu dan genit sambil mengulurkan tangannya pada Gading. Dia menatap Gading dengan tatapan kagum dan centil.Gading menerima ekspresi kagum gadis itu dengan puas. Dia senang dikagumi oleh perempuan cantik dan bermain-main dengan mereka. Meski Miranda tidak terlalu cantik seperti Dhara, dia memiliki tubuh yang seksi dan penampilannya sangat modis. Dia menerima uluran tangan Miranda.“Miranda? Nama yang cantik, sama seperti orangnya.” Dia melirik tubuh Miranda berkali-kali, terutama dadanya dan tersenyum simpul.Miranda tersipu dan bangga. Sementara Dhara tidak nyaman dengan interaksi ini dan cara Gading menatap tubuh Miranda.Meski Miranda adalah adik tirinya dan tidak sopan padanya, Dhara harus menjaga Miranda karena dia masih sangat muda. Jika sesuatu terjadi pada Miranda, Mayang akan
Read more
Menjadi Mata-mata?
“Jangan takut, aku nggak akan melakukan apa pun padamu.”Dhara menatapnya curiga. Gading sangat berani mengakui perselingkuhannya dengan Veera di depannya. Apa dia takut Dhara akan melaporkan ini pada Baskara?“Mengapa Bapak mengakui perselingkuhan Bapak dan Bu Veera sama saya? Apa bapak nggak takut saya akan melaporkan ini pada Pak Baskara?” kata Dhara memberanikan diri.Gading menyeringai.“Silakan laporkan saja pada bosmu. Kamu juga sudah tahu aku berselingkuh dengan istri Baskara, buat apa aku sembunyikan lagi. Aku nggak akan rugi apa-apa, paling-paling hubungan aku dan Baskara memburuk. Dari dulu juga aku dan Baskara nggak pernah akur. Tapi aku bisa melakukan apa pun padamu,” ujar Gading menatap Dhara tajam dan mengancam.“Akan kubuat kamu nggak pernah mendapat pekerjaan di mana pun. Aku bisa melakukan apa pun untuk menghancurkanmu.”Dhara mengepalkan tangan di bawah meja. Matanya membelalak menatap Gading tak percaya. Pria itu sungguh akan melakukan itu padanya? Dia sangat jahat
Read more
Dhara, apa kamu nggak punya pacar?
Beberapa hari ini Dhara gelisah sejak pertemuannya dengan Gading. Dia sudah membuat Gading marah karena menolak menjadi mata-mata di kantor Baskara. Dhara takut menyinggung orang-orang yang berkuasa seperti Gading. Belum lagi Dhara tahu tentang perselingkuhan istri bosnya dengan Gading.Tinggal masalah waktu Veera akan menemuinya untuk ‘membungkam’nya seperti yang dilakukan Gading.Orang-orang kaya ini sangat menakutkan. Dia hanya orang biasa yang bekerja untuk menyambung hidup. Mengapa dia harus terlibat dalam masalah pelik ini?Dhara takut dengan ancaman Gading, tapi tidak mau mengkhianati kepercayaan Pak Hadi, Rio dan bahkan Baskara yang sudah mempekerjakannya.Dhara menghembuskan napas berat.“Apa kamu punya masalah?” Suara Rio tiba-tiba terdengar dari sebelahnya.Dhara tersentak menatap Rio yang berdiri di sebelahnya. Rio datang untuk meninjau pekerjaan Dhara seperti biasa.“Enggak kok Pak,” balas Dhara menatap Rio.“Kamu dari menghembuskan napas berat terus. Kamu sampe salah men
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status