All Chapters of Istri Kedua yang Dirahasiakan: Chapter 11 - Chapter 20
57 Chapters
Hari Pertama Kerja
Keesokan paginya Dhara berangkat kerja lebih awal agar tidak terjebak macet.Dia mengenakan blouse biru laut dan rok hitam selutut yang dibeli secara daring. Dia mengenakan kartu ID karyawan berjalan di lobi perusahaan saat berjalan menuju lift, bersama karyawan lain. Suasana hati Dhara sangat cerah. Ini hari pertamanya bekerja sebagai asisten CEO perusahaan besar.“Halo, selamat pagi.” Dhara menyapa beberapa karyawan dan tersenyum ramah, mencoba berbaur.Para karyawan menatapnya acuh tak acuh. Mungkin karena mereka belum mengenal Dhara.Dhara tersenyum malu merasa di kancangi. Dia berdiri dengan grogi menunggu di depan lift melirik beberapa karyawan sibuk mengobrol dengan rekan-rekan mereka.Begitu lift terbuka semua orang masuk berbondong-bondong. Dhara terdorong ke sana kemari dan nyaris jatuh ke bawah.“Hati-hati ....”Dhara menoleh dengan cepat dan membelalak melihat Rio berdiri di belakang dan memegang lengannya, mencegahnya jatuh.“Pak Rio, makasih,” Dhara dengan cepat berdiri
Read more
Bergunjing di Toilet
Dhara melirik jam tangannya melihat sudah jam 12 Jam makan siang, lalu menatap ke arah kantor Baskara. Pria itu masih terlihat sibuk di mengetik sesuatu depan komputernya. Tidak ada tanda-tanda dia akan selesai atau istirahat.Dhara menoleh ke meja kerja Rio di sebelahnya.“Pak Rio, apa kita akan istirahat siang?”“Nanti, tunggu Pak Baskara keluar dari kantornya,” balas Rio mengalihkan pandangannya dari komputer dan mengingatkan Dhara. “Sebelum Pak Baskara keluar, kita belum bisa beristirahat.”“Ah, begitu ....” Dhara mengangguk mengerti. Dia melirik ke arah kantor Baskara sekali lagi dan mendesah. Dia merasa lapar tapi tidak berani pergi.Perutnya berkeroncong.Rio seolah bisa mendengar menoleh sambil tersenyum. “Kamu lapar?”Dhara spontan menggeleng. “Belum Pak.”Rio mengeluarkan sebuah roti dari laci mejanya dan menyerahkannya pada Dhara.“Makan roti ini.”Dhara malu dan menolak. “Nggak usah Pak.”“Nggak papa ambil saja.” Rio mengambil tangan Dhara dan meletakkan roti itu ke tangan
Read more
Makan Siang
“Dia kelihatan agak miskin. Siapa bekingannya sih biar dapat posisi asisten CEO.”Dhara masih mendengar mereka membicarakan dirinya dan memutuskan untuk pergi. Lebih baik tidak mendengar dan membuat hari pertama kerjanya jadi tidak menyenangkan.Tiba-tiba ponsel Dhara bergetar. Dhara melirik dan melihat Pak Hadi meneleponnya.“Halo Pak ....” Dhara menjawab telepon dengan cepat.“Dhara, bisakah kamu kemari sekarang. Aku butuh kamu untuk membantuku mengurus sesuatu di sini.”“Oh, bagaimana dengan tugas saya di kantor Pak?”“Itu akan diurus Rio. Kamu cepat ke sini. Aku kirim alamatnya sama kamu.”“Ah baik Pak.” Dhara tidak menolak dan mengecek alamat yang dikirim Pak Hadi setelah itu dia berpamitan sama Rio sebelum meninggalkan restoran itu.Dhara menuju ke sebuah restoran mewah di salah satu kamar privat. Dia melihat Hadi berdiri di luar pintu sambil melirik ponselnya cemas dan berbicara di telepon.“Pak Hadi ....” Dhara berhenti di depannya.Hadi terlihat lega begitu melihat Dhara. Dia
Read more
Transaksi Bisnis
“Pilih makanan yang kamu suka. Jika kamu sudah makan kamu bisa pesan makanan pencuci mulut. Aku yang traktir,” ujar Baskara memberikan buku menu pada Dhara.Dhara melihat-lihat menu dan hampir melotot melihat harga dibuku menu itu. Bahkan makan penutup dengan porsi sedikit sangat mahal.Seorang pelayan masuk ke kamar privat itu dan menanyakan pesanan mereka.“ Saya nggak pesan apa-apa. Saya masih kenyang.” Dhara menutup buku menu sambil sambil mengusap keringat di dahinya.“Saat kamu bekerja denganku dan mengikutiku melakukan melakukan pekerjaan di luar kantor, jangan menjawab seperti itu. Kamu akan mempermalukan kantor kita. Kamu harus berpura-pura menerima meski kamu tidak suka,” balas Baskara datar.Ini kedua kali Baskara menegurnya. Dhara tertunduk sambil meremas tangannya cemas dan berbisik pelan. “Maafkan saya Pak.”“Jangan menunduk. Kamu adalah asisten CEO, kamu harus terlihat percaya diri.”Dhara menegakkan tubuhnya dan menatap Baskara gentar. “Saya mengerti, Pak. Terima kasih
Read more
Sandwich Generation
“Saya hanya menuangkan minum untuk Tuan Steven ....” ucap Dhara hati-hati.“Apa aku suruh kamu lakuin itu?”Dhara menggelengkan kepala dan berbisik pelan. “Ini hanya menuangkan minum Pak.”“Jangan melakukan sesuatu tanpa kusuruh,” ujar Baskara dingin melepaskan tangan Dhara.Dhara tidak membantah dan kembali berdiri di samping Baskara tapi tangan Mr. Steven tiba-tiba menarik lengannya hingga jatuh ke pangkuan pria itu.Dhara tersentak kaget dan memekik.“Apa yang Anda lakukan! Lepaskan saya!”“Mr. Steven! Lepaskan asistenku!” Ekspresi Baskara menjadi gelap. Dia berdiri dan menarik Dhara dari pangkuan Mr. Steven. Dia memelototi pria itu. “Jangan main-main denganku,” desisnya memberi peringatan.Jantung Dhara berdebar ketakutan. Dia bergegas berdiri di belakang Baskara.“Ya ampun, itu hanya seorang asisten, kenapa kamu harus marah? Apa dia kekasihmu?” cemooh Mr. Steven.“Dia adalah asistenku jadi hargai stafku.”“Asisten macam apa yang membuatmu sampai marah. Bos mana yang tidak pernah
Read more
Istri Pengusaha itu Beda
Dhara memejamkan mata sambil menggertak gigi.Mayang selalu ingin anak-anaknya berpendidikan tinggi dan terlihat kaya karena egonya sejak suaminya jadi PNS di pemerintahan. Dia ingin terlihat seperti istri pejabat. Semua gaji Joni untuk mengkredit mobil dan rumah besar. Tapi belum cukup bagi Mayang. Dia mengambil utang banyak di Bank sejak Dhara mulai bekerja untuk membeli mobil lagi dan banyak perhiasan emas.Ujung-ujungnya Dhara yang diminta harus membayar utang bank yang diambil Mayang dan biaya kuliah Miranda.“Sekolah Internasional itu sangat mahal, Ma. Lagian juga utang bank dan mobil belum lunas, tolong pikirin sebelum masukkan Yoga ke sekolah Internasional. Yoga juga baru tujuh tahun.”“Makanya Mama mau kamu dan Miranda bantu adik kamu bayar biaya masuk sekolah Internasional. Gaji papa kamu nggak cukup.”Dhara mengusap kening stres.“Aku cuma dapat kerja selama tiga bulan. Jangan dulu masukkan Yoga ke sekolah Internasional. Masukkan saja Yoga ke sekolah biasa.”“Yoga itu satu
Read more
Mengantar Kopi
“Permisi Pak, ini saya Dhara mengantar kopi.” Dhara mengetuk pintu kantor Baskara.“Masuk.”Dhara membuka pintu kantor Baskara dan masuk dengan nampan di tangannya. Dia melihat Baskara sibuk memeriksa dokumen-dokumen yang menumpuk di mejanya dan sesekali mengetik sesuatu di komputernya.Pria itu begitu tampan dengan kemeja hitam tanpa vest rompi dan jasnya. Kemeja hitam itu membungkus tubuhnya dengan pas dan ketat, memperlihatkan otot dada dan bisepnya yang kencang. Dia memiliki tubuh ramping namun kekar dan pundak lebar. Wajahnya yang tampan bersinar di bawah cahaya matahari dari jendela.Pria itu selalu tampan. Tapi dibandingkan empat tahun lalu, dia menjadi lebih matang dan dewasa.Jantung Dhara berdebar. Dia memandang Baskara terpesona sesaat.Baskara tiba-tiba mendongak dan menatapnya dengan alis terangkat.“Kenapa cuma diam di situ?”Dhara tersadar dan tersipu. Wajahnya sedikit memerah. Dia menurunkan pandangannya dengan cepat dan mendekat ke meja Baskara. .“Ini kopi Anda, Pak.
Read more
Koneksi Orang Dalam
“Oh itu, saya tanya apa Mbak Dhara ada waktu setelah pulang kerja nanti. Saya ingin ... mengajaknya nonton bioskop nanti malam,” kata Rio tersenyum mengusap rambutnya.Mata Baskara menyipit.“Oh begitu, lagi pdkt ya? Memangnya kamu sudah tanya Mbak Dhara punya pacar atau tidak?”“Kata Mbak Dhara belum punya pacar.” Rio tersenyum sambil menggaruk kepalanya. “Apa nanti kami akan ikut bapak kerjaan di luar kantor?” lanjutnya bertanya hati-hati.“Hm, nanti saya liat dulu.” Baskara menutup berkas yang sudah ditanda tangan dan mengembalikan berkas itu pada Rio.Rio mengambil berkas itu dan berbalik pergi sambil mengeluh dalam hati.....Dhara kembali dari makan siang dan menunggu di depan lift bersama karyawan lain ketika ponselnya berbunyi. Dia melirik melihat chatmasuk dari Miranda.From Miranda : ‘Mbak Dhara udah dengar permintaan Mama nggak? Kapan Mbak akan mencarikan aku posisi asisten manajer? Minggu depan aku akan ke Jakarta dan tinggal bareng Mbak. Transferkan uang 4 juta ya.Ekspre
Read more
Tingga di Dua tempat
“Ya, sekalian bawakan berkas yang tertinggal di mejaku. Aku lupa membawanya,” balas Baskara datar menarik Dhara masuk ke lift. Hadi memiringkan kepalanya heran dan curiga melihat Baskara menarik Dhara masuk ke dalam lift. “Apa yang kamu liat? Cepat ambilkan berkasnya,” perintah Baskara lalu menekan tombol lift. Pintu lift tertutup meninggalkan Hadi yang mematung di depan lift. Hadi menatap kantung plastik di tangannya dengan alis terangkat sebelum mendesah dan berbalik pergi. “Pak, kenapa Bapak suruh Pak Hadi mengambil tas saya? Saya bisa ambil sendiri,” kata Dhara cemas di dalam lift. Dia takut Pak Hadi salah paham melihat mereka dan kesal diperintahkan mengambil tas bawahannya. Dhara menarik lengannya yang masih digenggam Baskara. Baskara melirik sesaat dan menatap ke depan acuh tak acuh, “Aku nggak mau buang-buang waktu. Hadi lebih efisien daripada kamu. Kamu sangat lambat.” Dhara diam-diam menatap pria itu sambil melotot. .... Dhara keluar dari kamar mandi dan melirik j
Read more
Tanda Stroberi kecil
“Pak Baskara!”Dhara menahan dada Baskara dengan kuat dan panik. Tubuh Baskara jatuh menimpanya di tempat tidur. Wajah pria itu terbenam di lehernya.Jantung Dhara berdebar, wajahnya terasa panas.“Pak Baskara! Tolong bangun dari tubuh saya ....” Dhara bergerak tidak nyaman dan berusaha mendorong Baskara dari atas tubuhnya. Tapi tubuh pria itu sangat berat.“Hmm ....” Baskara hanya bergumam rendah. Hidungnya mengendus-ngendus leher Dhara. “Kamu wangi ....” bisiknya serak.Wajah Dhara memerah. Tubuhnya kesemutan karena napas dan bibir Baskara di lehernya. Dia mengepalkan tangan.“Pak Baskara ... Anda sudah bangun? Tolong turun dari tubuh saya. Anda sangat berat.” Dhara berusaha menjauhkan wajah Baskara dari lehernya.Baskara tidak menjawab. Dia mulai mencium leher Dhara, menghisap dan bahkan menggigit hingga menimbulkan tanda merah di kulitnya.“Akh! Pak Baskara! Apa yang Anda lakukan?!” Dhara menegang. Matanya melebar. Dia merasa jantungnya berdebar semakin kencang.Tangannya buru-bur
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status