All Chapters of Setelah Mengetahui Rahasia Bos Wanitaku, Aku Terkena Masalah Besar: Chapter 31 - Chapter 40
486 Chapters
Bab 31
Deon bertanya dengan penasaran."Kamu akan tahu setelah masuk ke mobil," ucap Suzie sambil mengedipkan sebelah mata dan tersenyum manis."Ini instruksi Bu Luna, jadi kamu nggak berhak menolak!"Deon mengangkat alisnya dan membatin dengan heran, 'Luna meminta Bu Suzie datang menjemputku, padahal kita baru saja beradu mulut? Aneh sekali.'Namun, dia tidak berlama-lama meragukannya karena mengingat Suzie pernah membantunya sebelumnya. Pada akhirnya, Deon tetap masuk ke dalam mobil.Tak disangka, Suzie justru membawanya ke sebuah bar."Bu Suzie, Bu Luna memintamu untuk membawaku ke bar?" tanya Deon dengan terkejut."Hehe, kukira kamu akan langsung tahu begitu masuk ke mobil."Suzie mendorong Deon dengan lembut dan menuntunnya ke tempat duduk, lalu mengibas rambutnya dan berkata."Deon, sebenarnya Bu Luna nggak memberiku instruksi apa pun. Akulah yang ingin membawamu ke sini."Deon berkata dengan bingung, "Bu Suzie, aku kurang paham."Suzie bergumam, "Jangan panggil aku Bu Suzie, kita, 'kan
Read more
Bab 32
Wesley langsung marah-marah dan berkata dengan kasar, "Memangnya kamu sehebat itu? Di perusahaan mana kamu bekerja? Berapa penghasilanmu dalam sebulan?""Aku karyawan di departemen penjualan Grup Lixon yang baru-baru ini diangkat menjadi karyawan tetap. Kalau nggak salah, sekarang gajiku naik menjadi 8 juta," jawab Deon.Mendengar jawaban Deon, ekspresi teman-teman Wesley sontak berubah dan mereka bergumam satu sama lain, "Delapan juta?"Apakah telinga mereka keliru?Lingkaran pertemanan mereka terdiri dari pebisnis-pebisnis dengan kekayaan bersih yang melebihi 200 miliar per bulan. Lancang sekali pria dengan gaji 8 juta ini ikut nimbrung di sini?Detik selanjutnya, mereka langsung tertawa terbahak-bahak sambil mengejek Deon."Apa? Delapan juta? Untuk membeli salah satu pakaianku saja nggak cukup!""Harga makanan anjing peliharaanku saja sekitar 150 juta! Bagaimana caranya dia hidup hanya dengan gaji 8 juta?"Wesley dan teman-temannya adalah anak orang kaya yang dapat menghasilkan ratu
Read more
Bab 33
Bahasa Faransi Deon yang elegan langsung membungkam seisi ruangan.Saking suninya, suara jarum jatuh pun pasti akan menggema!Semua orang saling memandang. Mustahil ... orang dengan gaji 8 juta itu bisa berbahasa Faransi?Koki pastri asal Negara Faransi itu juga berdiri dalam diam.Melihat sang koki tidak menjawab, Wesley tidak bisa menahan tawanya."Kalau memang nggak bisa, buat apa kamu berpura-pura bisa berbahasa Faransi? Lihat, kokinya saja nggak memahami satu kata pun yang kamu katakan. Malu-maluin saja kamu ini!"Di luar dugaan, koki pastri Faransi itu tiba-tiba mengacungkan jempol pada Deon dan berkata dalam bahasa Indonesia yang kaku.Begitu koki tersebut memuji Deon, semua orang di sana tercengang!"Tuan, kalau bukan karena kulit Anda, aku pasti sudah mengira bahwa kamu itu penduduk asli negara kami. Bahasa Faransi-mu bagus sekali, seolah kamu lahir dan besar di Negara Faransi!"Apalagi Wesley yang wajahnya kembang kempis karena kesal ....Setelah koki itu pergi ....Suzie ter
Read more
Bab 34
Wajah Suzie yang ketakutan seketika memucat. Dia buru-buru berteriak, "Lepaskan aku! Aku akan memberimu uang! Uang yang berlimpah!""Tentu saja aku suka uang, tapi aku juga menginginkanmu!"Pria kekar itu menjawab sambil menyeringai.Suzie benar-benar putus asa. Dari sekilas saja, dia sudah bisa menebak bahwa pria ini adalah orang tidak beres yang sering berpindah rumah. Karena tidak punya tempat tinggal tetap, dia tentu tidak takut terhadap siapa pun.Pada saat ini, jari ramping seseorang tiba-tiba menarik lengan pria besar itu.Ternyata orang itu adalah Deon. Dia bertanya dengan tenang, "Permisi, aku ingin bertanya tentang asal tato di dadamu itu."Pria besar itu tertegun sejenak. Melihat Deon melirik tato berbentuk huruf V di dadanya, dia tiba-tiba meludahi wajah Deon."Pergi sana! Mengganggu saja!"Tiba-tiba saja, tubuh besarnya terhempas ke belakang dengan cepat.Bahkan kepalanya pun tertancap di dinding sepenuhnya dan darahnya mengucur dengan deras! Sungguh tragis!Suzie termangu
Read more
Bab 35
"Sudah?" tanya Luna.Menghadapi hinaan keluarganya sendiri, Luna tetap tenang dan hanya menanggapi mereka dengan muka datar."Aku adalah wakil presiden eksekutif grup ini yang mengepalai sembilan departemen utama. Aku akan bertanggung jawab penuh atas insiden ini.""Bertanggung jawab? Kamu kira kamu sanggup menutupi kerugian kita dengan membeli kembali produk kita seorang diri? Ini kerugian yang sangat besar!" ucap Julian dengan marah.Simon melambaikan tangannya."Dewan direksi hanya bisa memberimu tenggat waktu setengah bulan. Kalau kamu nggak berhasil menyelesaikan masalah ini dalam tenggat waktu itu, yang bisa kamu lakukan hanyalah mengundurkan diri!""Ya, sudah!" jawab Luna.Lalu, dia meninggalkan ruangan dewan direksi dengan ekspresi dingin.Namun, setelah berjalan cukup jauh, tangannya mulai gemetaran.Di luar dugaan, keadaan Harlan membuat Keluarga Tier berang. Mereka pasti akan melakukan segala cara untuk menekan Grup Lixon.Luna tahu bahwa dewan direksi Keluarga Yossef telah
Read more
Bab 36
Di gedung kantor Grup Sinarta.Dylan mengantar Deon ke kantor eksekutif melalui jalur khusus.Di dalam, ada Darren yang mengenakan setelan tradisional terbaring di ranjang dan di sampingnya ada seorang lelaki tua yang sedang membuatkannya obat."Dylan, bukankah kamu bilang akan membawa seorang dokter hebat untuk mengobati penyakitku? Kamu berbohong, ya?"Darren memandang Deon yang berdiri di belakang Dylan dan bertanya sambil mengerutkan kening, "Siapa itu? Kenapa kamu berbohong padaku?"Dylan terkekeh."Dasar berengsek tua, beraninya kamu meremehkan orang lain. Beliau adalah Dokter Deon, dokter hebat yang aku sebutkan itu! Bersyukurlah, karena di luar sana ada banyak orang kaya yang bahkan nggak bisa diobati dokter ini, tak peduli betapa berkuasanya mereka!"Mendengar ucapan Dylan, Darren dan pria tua di sampingnya tidak bisa menahan tawa mereka.Siapa pun bisa melihat bahwa mereka tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan Dylan."Dylan, Dylan. Kamu memang hanya menang otot, t
Read more
Bab 37
Darren terkejut dan seketika berubah pikiran."Astaga, saya sungguh tercela! Dokter Deon, tolong maafkan saya! Saya mohon, tolong obati penyakit saya dan selamatkan hidup saya yang nggak berarti ini!""Demi Dylan, aku akan mengobatimu satu kali ini."Deon menjawab dengan acuh tak acuh.Deon merasakan denyut nadi Darren, lalu memicingkan matanya dan berkata, "Ada tumor ganas yang bermutasi di otakmu. Karena otak terhubung ke saraf kranial, tumor ini nggak bisa diangkat dengan operasi.""Yah, menurut pengobatan Barat, kamu pasti sudah dianggap mati. Bahkan pengobatan tradisional pun hanya bisa memperpanjang hidupmu selama beberapa tahun."Deon menjelaskan sambil tersenyum pahit."Ada satu cara untuk membasmi tumormu dengan cepat.""Tolong katakan! Saya nggak peduli berapa harganya, saya akan membelinya!" pinta Darren dengan girang."Kamu nggak perlu membayar sepeser pun," ucap Deon sambil menggeleng.Lalu, dia tiba-tiba menampar Darren!Dalam sekejap ....Darren terhempas beberapa meter
Read more
Bab 38
"Aku hanya kebetulan lewat," jawab Deon.Karena tidak ingin Daniel tahu bahwa dirinya sedang merawat Darren, Deon pun berbohong.Luna terkejut sejenak, lalu berkata dengan agak kesal."Omong kosong apa itu? Karena kamu kebetulan lewat dan melihatku di sini, kamu boleh ikut campur dalam urusan orang lain, begitu? Pergi sana, hal ini nggak menyangkut karyawan biasa sepertimu!"Grup Sinarta adalah raksasa di dunia bisnis. Bagi mereka, melukai seorang karyawan tingkat rendah seperti Deon bukanlah hal yang mustahil!"Bu Luna, melindungi atasan adalah salah satu tugas karyawan," jawab Deon dengan tenang."Lagi pula, hubungan kita melampaui hubungan atasan dan bawahan pada umumnya ...."Telinga Luna memerah dan matanya yang berbentuk almond membelalak. "Berisik! Pergi sana!"Deon kebingungan, lalu berkata, "Kamu kesal saat aku berusaha membantumu, tapi kamu juga kesal saat aku nggak membantumu. Bos macam apa yang memperlakukan karyawannya sendiri sekasar itu?"Luna tidak bisa berkata-kata.Ho
Read more
Bab 39
'Nggak, nggak. Yang lebih penting lagi, kenapa tadi hatimu goyah saat melihat Deon?'Kamu nggak boleh menyimpan perasaan terhadap pegawaimu sendiri!'Luna menarik napas dalam-dalam dan membatin, 'Ilusi! Tak dipungkiri lagi, itu pasti ilusi!'Dalam sekejap, wajahnya yang tadi merona dan menawan kembali menjadi datar dan dingin seperti sedia kala.Darren tersenyum dan berkata, "Kalian berdua datang untuk menemuiku, 'kan? Kebetulan aku sedang ada waktu luang, silakan masuk!"Di mata Darren, Deon tampak sangat peduli pada gadis ini, jadi tentu saja dia harus membelanya dengan melakukan permintaannya dan membantunya sebisa mungkin.Luna merasa tersanjung dan buru-buru berkata, "Terima kasih banyak, Pak Darren.""Deon," panggil Luna sambil berbalik.Akan tetapi, Deon malah sudah berjalan cukup jauh.Sebenarnya, Deon memang berencana pulang dan hanya bermaksud membantu Luna masuk.Namun, tindakannya tidak terlihat demikian di mata Luna.Kalau Deon benar-benar mengenal Darren, kenapa dia nggak
Read more
Bab 40
Yoshi ragu-ragu sejenak."Nona, arsip militer adalah rahasia nasional. Meskipun kita bisa saja menggeledahnya menggunakan koneksi Keluarga Yale, kita tetap harus membayar harga yang tinggi."Tak hanya itu, menggeledah arsip negara juga berpotensi membuat Keluarga Yale dijatuhi hukuman."Nggak apa-apa, aku bersedia membayar berapa pun harganya, selama aku bisa mengetahui rahasianya!" jawab Suzie dengan acuh tak acuh.Melihat betapa keras kepalanya Suzie, Yoshi hanya bisa menghela napas dalam hati dan berkata, "Baik, Nona."Yoshi membuka laptopnya dan menelusuri "Mata Angkasa", sebuah situs gelap yang mencatat semua dokumen militer di Negara Nozil.Hanya beberapa pejabat penting yang memiliki wewenang untuk membuka situs ini. Sebagai penguasa ibu kota provinsi, Keluarga Yale termasuk salah satu dari mereka.Setelah Yoshi masuk ke Mata Angkasa, dia menyerahkan laptopnya kepada Suzie."Nona, saya yang hanya seorang pelayan nggak berhak membaca dokumen sepenting ini. Silakan Nona cari tahu
Read more
PREV
123456
...
49
DMCA.com Protection Status