All Chapters of Menaklukkan Hati Sang CEO Jutek: Chapter 21 - Chapter 30
44 Chapters
Bab 21 : Lega
Dylan menghempaskan tubuhnya yang terasa lelah keatas kasur dan langsung melepas kacamatanya. Ia menghela nafas panjang tanda bahwa ia sangat frustasi dengan keadaan beberapa hari ini.Jauh dari Kiara dan tidak dapat melihat keberadaan gadis itu beberapa hari ini membuat Dylan terpuruk. Betapa Kiara sangat berpengaruh kepadanya.Disaat bahkan tadi ia dapat melihat gadis itu betapa rasa rindu di dalam dirinya seakan membuncah keluar. Luapan rindu itu seakan meluap dan ingin sekali Dylan memeluk sosok gadis berdress pink selutut itu tadi.Tapi langkahnya terhenti karna tatapan benci yang Kiara berikan padanya.Kiara membenci dirinya.Kenyataan yang sangat menyakitkan hati Dylan dan membuat seluruh indra tubuhnya tidak berfungsi maksimal.“Hah.”Hembusan nafas dan teriakan itu tidak cukup mengurangi rasa sesak di dalam hatinya.Melihat Kiara begitu akrab dengan sosok laki-laki lain membuat hati Dylan terasa cabik.Ia cemburu. Ia tidak suka laki-laki manapun akrab dengan Kiara.Ia tidak s
Read more
Bab 22 : Orang Baru
“Apa imbalan untukku jika membantumu?”Perkataan Radeva sontak membuat tubuh Kiara membeku. Perkataan sederhana itu bahkan tidak terpikir sebelumnya oleh Kiara.Imbalan.Ia meminta bantuan seseorang dan tidak memikirkan harus memberikan imbalan apa untuk bentuk rasa terima kasihnya.Bodoh sekali.Bahkan Radeva menolong hidup Kiara jika memang ini benar terjadi sesuai rencana.“Maaf aku bahkan belum memikirkan imbalan apa yang pantas aku berikan untuk pertolonganmu kali ini.” lirih Kiara pelan tanpa berani menatap Radeva langsung.Tetapi laki-laki itu malah tertawa membuat Kiara melihatnya dengan bingung.Apa ia mengucapkan suata hal yang salah?“Aku hanya bercanda Kiara. Jangan terlalu dipikirkan.”Kiara sedikit lega mendengar jawaban Radeva karna setidaknya ia tidak terlalu merasa terbebani seperti sekarang.Tapi ia tetap harus membalas pertolongan Radeva kali ini walaupun laki-laki itu menolak.“Tapi pertanyaanku belum kau jawab, kenapa perusahan kami harus mengikutkan kalian dalam
Read more
Bab 23 : Penasaran
Istimewa?Kiara terdiam sejenak dan sontak gesture tubuhnya terlihat canggung mendengar perkataan Bu Arumi barusan.Radeva yang menyadari hal itu, dengan cepat berusaha mencairkan suasana.“Tante bisa membuat Kiara takut nanti jika mengatakan hal itu.”Bu Arumi mengerutkan dahinya tanda bahwa ia tidak setuju dengan perkataan Radeva.“Kenapa harus takut? Kiara beruntung dong.”Radeva dan Bu Arumi tertawa dan secara pelan Bu Arumi merangkul Kiara.“Tante hanya bercanda Kiara, jangan dianggap serius ya?”Kiara hanya mengangguk karna bingung harus merespon apa.Kejadiannya terlalu cepat padahal banyak sekali pertanyaan yang ingin Kiara utarakan disini.Radeva terlihat sangat dekat dan akrab terlebih memanggil Bu Arumi dengan sebutan Tante.Apakah Bu Arumi memiliki hubungan saudara dengan Radeva?Kiara benar-benar tidak dapat mengakses banyak informasi tentang perusahan Admir.“Masuk dulu sini Kiara, kita bicara didalam saja sambil santai ya.”Bu Arumi menggandeng lengan Kiara dengan lembu
Read more
Bab 24 : Terkecoh
Radeva melirik Kiara yang sedari tadi terus diam sejak pulang dari rumah Bu Arumi.Radeva mengerti pasti Kiara kesal akan sikapnya yang tidak jujur dari awal tentang penanggung jawab investasi kali ini.“Ehm.” Radeva berdehem berusaha memecah keheningan diantara mereka berdua. Dan sekilas Kiara melirik kearahnya tapi tetap tidak ada respon.“Masih kesal ya?”Kiara mendengus menatap Radeva dan menyilangkan kedua tangannya sambil tetap memasang wajah cemberut.Kenapa Kiara sekarang terlihat sangat imut? Batin Radeva.Tetapi ia dengan cepat menepis pikiran itu dan berusaha untuk tetap fokus kembali.“Kenapa tidak jujur dari awal, hah?” tanya Kiara.“Karna dari awal juga kan kau hanya ingim bertemu dengan Bu Arumi? Apa aku salah?”Kiara terdiam dan menyadari bahwa perkataam Radeva memang ada benarnya.Kiaralah yang dari awal ngotot untuk bertemu dengan Bu Arumi dan meminta bantuan Radeva.Bukannya seharusnya Radeva tidak salah sepenuhnya disini?“Tidak salah sepenuhnya juga, tapi kenapa
Read more
Bab 25 : Resah
Kiara melepaskan sepatu hak tingginya dan menaruhnya langsung ke rak sepatu bagian paling atas.Kaki dan seluruh tubuhnya terasa sangat pegal. Kiara merasakan lelah yang luar biasa. Hampir semingguan ini ia mengurusi masalah investasi dan bolak balik ke perusahan Admir untuk mencari peluang.Akhirnya ia mendapatkan peluang itu langsung dari Radeva.Kiara sekali lagi mensyukuri takdir yang mempertemukan mereka kembali.Padahal waktu SMA mereka tidak terlalu akrab tetapi perlakuan Radeva beberapa hari ini dengannya sangat terbuka. Kiara merasa ia beruntung karna Radeva tidak menjaga jarak di antara mereka.Kiara mengusap pipinya dengan kapas yang telah ia taruh cleanser untuk menghapus makeup. Kegiatan rutin yang ia lakukan apabila sepulang kerja.Kiara sedikit terkejut ketika HPnya berdering dan terlihat foto mamanya. Ini sudah yang kedua kalinya wanita itu menelfon setelah kejadian itu.Kiara merasa bahwa ia tidak dapat terus menghindar dari mamanya. “Halo ma.”Dan terdengar suara ya
Read more
Bab 26 : Beban
Lira terkejut mendengar perkataan Dylan. Ia tidak menyangkah bahwa ada seseorang yang telah menjadi prioritas lain di hidup Dylan setelah keluarganya.Dylan bahkan terlihat sangat mencintai wanita itu bahkan rela mengorbankan apapun untuknya.“Siapa wanita beruntung ini? Apakah keberatan untuk bercerita ke kakak?”Dylan terdiam seakan belum siap untuk menceritakan semuanya. Ia seperti masih merahasiakan sesuatu.“Tapi akulah yang membuat dia kembali menjauh kak.” lirih Dylan pilu.Lira dengan sigap langsung mengelus pelan pundak Dylan berharap dapat memberikan sedikit rasa agar Dylan tidak terlalu memikirkan hal itu.Tapi Lira ragu itu berhasil karna yang ia rasakan sekarang bahwa wanita ini sangat berpengaruh hampir sepenuhnya dengan kendali Dylan.Ia belum pernah melihat adiknya seputus asa ini. Satu hal yang dapat Lira pastikan, wanita itu menempati posisi paling utama di hati Dylan.“Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa bisa berpisah?”Dylan tersenyum dengan getir dan mulutnya tera
Read more
Bab 27 : Berdetak Lagi
“Ayolah Kiara. Kali ini saja.” bujuk Kalisha lagi.Sahabatnya itu sudah merengek sedari tadi untuk membujuknya datang ke acara reuni kampus mereka.Satu hal yang sangat Kiara hindari sedari dulu.Entah mengapa Kiara begitu malas bertemu mereka walau hanya sekedar basa-basi saja.“Kau tau hubunganku dengan Mira sedang tidak baik-baik saja. Bagaimana jika ada dia disana?”Kalisha menggelengkan kepalanya dengan cepat dan langsung menyilangkan kedua tangannya.“Tidak akan. Aku jamin dia tidak akan datang.”“Bagaimana bisa kau seyakin itu?”“Bisa-bisanya kau meragukan kemampuanku,huh?!”Kalisha mengibaskan rambutnya tanda bahwa ia benar-benar sedang pamer. Tingkat kepercayaan dirinya saat ini bisa dikatakan diatas 100%.Kiara hanya bisa pasrah meladeni sahabatnya itu. Tapi persahabatan mereka terbilang cukup lama karna sudah berlangsung dari jaman SMA.Kalisha adalah salah satu saksi hidup yang menyaksikan suka dan duka dalam kehidupannya Kiara.Di satu sisi Kiara terkadang merasa beruntun
Read more
Bab 28 : Peduli?
Kiara meringis kesakitan saat dokter sedikit menekan bagian kakinya yang lumayan bengkak tadi.“Ini untunglah tidak terkilir hanya saja peradangan disekitar luka ini dan membuat jadi bengkak.”Kiara mengangguk mendengar penjelasan dokter tadi dan bersyukur bahwa kakinya tidak terkilir. Ia begitu ceroboh.Terlalu terburu-buru hingga tidak melihat lagi di sekitarnya dan tidak memperhatikan langkah kakinya sendiri.“Tapi kakinya akan sakit jika banyak bergerak bukan dokter?”Pertanyaan Dylan membuat Kiara langsung menoleh kearah sumber suara.Inilah sumber malapetak hari ini, batin Kiara.Kiara bahkan lupa bahwa sedari tadi ada Dylan disampingnya.Pasti saja kejadian tadi membuat heboh seluruh teman kampusnya. Kalisha tidak berhenti menelfonnya daritadi. Pasti wanita itu sangat ingin tahu kebenaran akan kejadian ini tadi.Kiara bahkan rasanya enggan untuk datang dan bertemu mereka lagi dalam acara apapun. Ia sangat malu. Kiara masih dapat mengingat dengan jelas muka shock seluruh orang d
Read more
Bab 29 : Bersandiwara
Kalisha langsung memapah Kiara untuk berbaring di tempat tidurnya.“Apa begitu sakit?” tanyanya dan Kiara hanya mengangguk.“Ini bengkak sekali sih. Kau juga kenapa begitu ceroboh?!”Kiara menatap Kalisha dengan malas. Apa saat ini Kiara perlu mendapatkan omelan?“Aku terkejut Dylan tiba-tiba ada disana. Ini semua karna ulahmu!” teriak Kiara kesal.Kalisha hanya tersenyum lebar tanpa adanya rasa penyesalan sama sekali diwajahnya.“Panita bahkan tidak tau jika Dylan akan datang, aku bersumpah. Dia tidak mengkonfirmasi akan datang.”“Cih. Klise sekali alasanmu. Aku tidak akan termakan tipu muslihatmu lagi.”Kalisha malah tertawa mendengar perkataan Kiara. Berani sekali wanita ini? “Hei aku serius!” teriak Kiara lagi.Kalisha tanpa aba-aba langsung memeluk Kiara dengan erat.“Maafkan aku ya Nona Kiara yang baik hati. Aku tanpamu akan jadi apa, coba?”Kalisha menatap Kiara dengan mata yang ia buat-buat mengiba. Dan dengan tangan bersimpuh memohon maaf kepada Kiara.“Tidak akan mempan! Ak
Read more
Bab 30 : Surprise!
Kiara merasakan nyeri disekitar kakinya hingga membuatnya terbangun.Ternyata luka ini juga menyiksa dirinya. Luka kecil yang ia timbulkan karna kecerobohannya sendiri.Kiara melirik Kalisha yang tampak masih tertidur pulas disampingnya. Untunglah ada Kalisha yang dapat ia andalkan selalu. Setidaknya ia tidak meratapi kesakitan ini seorang diri diapartementnya.Kiara perlahan mencoba ingin bangkit dari tidurnya. Ia tidak mungkin membiarkan luka kecil ini membatasi ruang geraknya.Saat kakinya menyentuh lantai terasa hentakan luar biasa di sekitar kakinya.“Astaga masih sangat sakit!” rintih Kiara.Akhirnya ia menyerah karna belum berani memaksakan untuk mencoba lagi. Sepertinya masih butuh waktu yang lumayan untuk pemulihan ini.Tiba-tiba handphonenya berdering kembali dan terlihat nama Dylan di layar handphonenya.Bukankan ini masih terlalu pagi untuk mengusik orang?Apakah dia tidak sakit hati atas respon Kiara semalam?Kiara membiarkan benda mungil itu terus berbunyi tanpa berniat
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status