Semua Bab Pendekar Kitab Iblis: Bab 71 - Bab 80
92 Bab
70. Kakek Misterius
Shu Zhen yang kecewa dengan sikap Huo-Tok-Kui memutuskan untuk melupakan Iblis Racun Api. Tujuan utamanya sekarang adalah bertahan hidup dari kejaran para pendekar bayaran yang memburunya.Semakin mendekati Hutan Kesunyian, semakin membuat Shu Zhen kesulitan mengatur pernafasannya, seakan tidak ada udara di sekeliling hutan yang sangat sunyi ini."Apa yang sedang terjadi? Kenapa aku sulit sekali bernafas? Apa ada pendekar tangguh yang sengaja membuat Hutan Kesunyian tidak aman seperti yang dilakukan oleh Master Wang Pao?" batin Shu Zhen.Shu Zhen memutuskan tetap memakai topeng untuk melindungi wajahnya walaupun sudah banyak yang mengetahui dan mengenalinya saat dia memakai topeng. "Aku pakai saja Topeng Artefak biar ada tambahan kekuatan kalau aku diserang oleh pendekar bayaran atau kolektor yang mengincar pusaka keramat!" kata Shu Zhen dalam hati.Langkahnya terhenti oleh hamparan luas rawa-rawa yang menghalangi jalannya menuju Hutan Kesunyian. "Kenapa ada rawa-rawa seluas ini?" pik
Baca selengkapnya
71. Makhluk Mitologi
KWAAAK!WUUUSSSH!Sesuatu yang besar dan berwarna hitam melintas tepat di atas kepala Shu Zhen, yang membuat Pendekar Topeng Artefak ini terpaksa berguling agar tidak tersambar sosok yang menerjangnya dan terbang menjauh."Apa itu tadi?" tanya Shu Zhen penasaran.Datuk Sesat Utara hanya tertawa saja melihat kepanikan Shu Zhen. "Ha-ha-ha ... Itu sahabatku, Rajawali Hitam!" serunya.Sosok yang disebut Rajawali Hitam ini langsung mendarat di samping Datuk Sesat Utara."Apa hubungannya dengan membantuku menyeberangi rawa beracun ini?" tanya Shu Zhen. Tidak ada rasa takjub di mata Pendekar Topeng Artefak ini. Seakan melihat makhluk mitologi raksasa ini biasa saja baginya.Datuk Sesat Utara yang tadinya mengharapkan rasa takjub dari Shu Zhen pantas kecewa karena Shu Zhen tidak peduli sama sekali terhadap Rajawali Hitam ini."Tentu saja ada hubungannya ... Rajawali Hitam akan membawamu menyeberangi Rawa Elmaut ini! kamu hanya perlu naik ke atas punggungnya dan usahakan tidak terjatuh ke dala
Baca selengkapnya
72. Rawa Kabut Hitam
Guo Xiang termenung sesaat memikirkan kejadian yang barusan dialaminya. Ada yang aneh dengan kemunculan Pendekar Topeng Artefak ini. Kenapa dia bisa tahu adanya kejahatan yang dilakukan oleh kelompok Klan Teratai Hitam di tempat yang sepi seperti ini? Seakan Pendekar Topeng Artefak ini memang khusus datang untuk menolongnya. Terus ... siapa yang menyuruh Pendekar Topeng Artefak ini menolongnya? Sungguh aneh sekali.Pendekar Sadis alias Pendekar Topeng Artefak ini sudah menghilang dari hadapannya, tapi Guo Xiang masih menyimpan seribu pertanyaan tentang misteri yang menyangkut hidupnya ini. Siapa yang bisa tahu kalau dia sedang menyamar jadi pendekar pra? Bahkan semua penghuni Perguruan Go Bi tidak ada siapapun yang tahu penyamarannya ini. Apa semua kejadian ini ada hubungannya dengan masa lalunya, termasuk masa lalu orangtuanya yang tidak dia ketahui sampai saat ini?"Hufh! Lebih baik aku pergi ke Rawa Kabut Hitam dahulu. Aku harus menemukan Setan Mabuk untuk menanyakan cara melenyapka
Baca selengkapnya
73. Legenda Makhluk Kabut Hitam
Legenda Makhluk Kabut Hitam telah menghantui penduduk di sekitar Rawa Kabut Hitam selama berabad-abad. Cerita ini diceritakan dari mulut ke mulut, dan meskipun banyak yang meragukan keberadaan makhluk ini, tak seorang pun berani mengabaikannya sepenuhnya.Menurut legenda, Makhluk Kabut Hitam adalah roh yang terjebak di antara dunia manusia dan alam gaib. Beberapa orang percaya bahwa ia dulunya adalah manusia yang melakukan perbuatan jahat dan kini harus mengembara di rawa ini sebagai hukuman.Penduduk setempat pertama kali melihat Makhluk Kabut Hitam pada malam bulan purnama. Seorang nelayan yang sedang mencari ikan di rawa melihat bayangan aneh yang mengambang di atas permukaan air. Tubuhnya terbuat dari kabut tebal, dan matanya tampak merah menyala. Nelayan itu berusaha mendekat, tetapi makhluk itu menghilang begitu saja.Pada masa itu Rawa Kabut Hitam bukanlah tempat yang sangat sunyi seperti sekarang ini. Masih banyak penduduk yang menghuni sekitar Rawa Kabut Hitam karena rawa ini
Baca selengkapnya
74. Keanehan di Hutan Kesunyian
Di dalam Hutan Kesunyian yang sangat kelam, bayangan pohon-pohon menjulang tinggi, merentangkan cabang-cabangnya seperti tangan-tangan yang berbisik. Setiap daun, setiap ranting, dan setiap akar memiliki suara sendiri, meskipun hanya terdengar oleh mereka yang memperhatikan dengan hati yang terbuka dan memiliki hati yang bersih.Roh-roh pohon bersembunyi di balik kulit kayu, mengawasi setiap langkah pendatang yang berani memasuki wilayah mereka. Mereka adalah penjaga setia, tak terlihat oleh mata manusia, tetapi selalu waspada terhadap ancaman dari luar. Ketika seseorang mencoba merusak hutan atau menebang pohon dengan niat jahat, roh-roh ini memancarkan energi yang mengguncang bumi, mengirimkan pesan kepada Phoenix Iblis yang berdiam di pusat hutan.Phoenix Iblis, makhluk yang terlahir dari api dan kegelapan, hidup di dalam Hutan Kesunyian. Sayapnya yang terbakar menghiasi langit, dan mata merahnya memancarkan kekejaman. Iblis ini tidak mengenal belas kasihan. Dia memburu siapa pun y
Baca selengkapnya
75. Hantu Dusun Kuno
DUUUAAAR!Suara geledek disertai sambaran petir mengiringi langkah Shu Zhen di tengah hujan deras yang turun sebelum dia sempat memasuki Dusun Kuno.Malam sudah menjelang saat Shu Zhen keluar dari Hutan kesunyian. Perjalanan spiritual yang dialaminya ternyata menghabiskan banyak waktu baginya, walaupun dia hanya merasakan kalau perjalanannya sebentar saja."Aish! Basah kuyup jadinya! Semoga saja Dusun Kuno ini berpenghuni!" harap Shu Zhen.Shu Zhen merasakan hujan deras yang membasahi pakaiannya. Setiap tetes air menembus kain dan menyentuh kulitnya, membuatnya menggigil. Rambutnya yang basah menempel di wajahnya, dan matanya terpejam karena air hujan yang menusuk. Petir yang menyambar di langit, menerangi kegelapan malam dan mengguncangnya. Shu Zhen merasa sendirian dan kelelahan, mencari tempat berlindung yang tak kunjung ditemukan. Tubuhnya gemetar, dan dia berusaha menutupi dadanya dengan tangan untuk menghangatkan diri. Semua yang ada dalam pikirannya hanyalah keinginan untuk ber
Baca selengkapnya
76. Kisruh di Kun Lun Shan
"Aku ada di mana? Apa aku sedang bermimpi menyeramkan tadi?"Sekali lagi, Shu Zhen terbangun oleh terpaan kilau cahaya matahari pagi tapi dia sudah tidak berada di depan Hutan Kesunyian maupun di Dusun Kuno melainkan dia berada di atas pegunungan Kun Lun yang indah.Shu Zhen membaca tapal batas batu yang menunjukkan wilayah tempatnya berada. "Pegunungan Kun Lun? Kenapa aku bisa tiba-tiba berada di atas pegunungan ini? Aku harus secepatnya meninggalkan pegunungan Kun Lun ini ... jangan sampai anggota perguruan Kun Lun memergokiku di wilayah mereka."Masih teringat olehnya pengalaman mengerikan yang sebelumnya dialaminya. Baginya, semua terasa seperti mimpi dan tidak nyata. Namun, dia memiliki sepasang pedang artefak yang diperolehnya dari Dusun Kuno. "Berarti yang aku alami bukan mimpi? Hantu Dusun Kuno yang memindahkanku ke atas pegunungan Kun Lun ini?"Timbul berbagai pertanyaan tentang kejadian misterius yang dia alami ini tapi tetap saja Shu Zhen tidak menemukan jawabannya. Semua t
Baca selengkapnya
77. Tiga Lawan Satu
"Kita memang beruntung, Sute ... hahaha!" kata murid tertua Perguruan Kun Lun. Pandangannya sangat meremehkan Shu Zhen yang tidak kelihatan hebat penampilannya."Beruntung untuk mati?" sindir Pendekar Topeng Artefak."Tadinya aku pikir kalau Pendekar Topeng Artefak sangat hebat ... aku bahkan masih tidak percaya kalau kamu adalah Shian Kui yang menakutkan bagi Dunia Persilatan! Tidak ada aura menakutkan seperti yang diceritakan dari mulut ke mulut! Hanya Topeng Artefak yang menunjukkan kalau kamu adalah pendekar sesat yang sedang dicari seluruh perguruan bela diri!""Hufh! Sudah cukup penjelasannya? Apa kamu sudah siap untuk mati?" tanya Shu Zhen lagi.Sikap Shu Zhen yang tenang dalam menghadapi mereka bertiga membuat murid tertua Kun Lun Pay ini gusar, apalagi Pendekar Topeng Artefak ini terus menghinanya seakan dia tidak memiliki kemampuan apa-apa untuk melawan Pendekar Topeng Artefak."Jangan sombong Kau, Pendekar Topeng Artefak! Kamu memang membela kebenaran sejak memakai topeng a
Baca selengkapnya
78. Tiga Elemental Kun Lun
Elemental pertama berupa cahaya kilatan petir yang berbentuk jaring-jaring listrik, siap menjerat dan membelit tubuh Pendekar Topeng Artefak.Elemental kedua berupa pusaran angin tornado yang siap mengisap Pendekar Topeng Artefak masuk ke dalam pusaran angin energi ini dan meremukkan tubuhnya tanpa ampun.Elemental ketiga berupa bola dan lingkaran api yang melesat kencang bagaikan kecepatan semburan api untuk membakar habis tubuh Pendekar Topeng Artefak.Ketiga elemental ini bergerak sekaligus dari tiga arah yang berbeda menuju ke tubuh Pendekar Topeng Tengkorak.Entah di dalam tubuh Pendekar Topeng Tengkorak ini masih jiwa Shu Zhen atau tidak, tapi gerakannya sangat lincah untuk menghindari serangan dari tiga arah ini.Mata merah di Topeng Artefak mengeluarkan sinar merah berelemen api untuk menghancurkan bola aapi dan lingkaran api, sedangkan tangan kanan memukul Rantai Petir untuk menjerat balik jaring-jaring listrik yang berusaha menangkap dirinya.Tangan kiri mengibaskan energi a
Baca selengkapnya
79. Setan Keempat
HI-HI-HI ...!!!Suara tertawa dengan kekuatan khi-kang ini terdengar lagi dengan suara yang jauh lebih kuat daripada sebelumnya."Tunjukkan dirimu!" seru Elemental Petir yang sudah kewalahan untuk memasang pelindung agar tubuhnya tidak meledak oleh kekuatan tenaga dalam dari suara yang sebenarnya sangat merdu ini."Tiga Tetua Perguruan Besar Kun Lun Pay mengeroyok pemuda yang hanya seorang diri? Sungguh tindakan yang sangat terpuji!" sindir sosok yang mengeluarkan suara khi-kang tingkat tinggi ini.Sosok bayangan merah langsung melesat melewati Tiga Tetua Elemental Petir Kun Lun ini menuju ke arah Pendekar Topeng Artefak."Kalian seharusnya malu mengeroyok pemuda yang tidak bersenjata! Kalau sampai diketahui oleh seluruh dunia persilatan, maka kalian akan mendapat malu!"Sosok yang melesat bagai bayangan merah ini kini berdiri di depan Shu Zhen dan berhadapan langsung dengan Tiga Elemental Kun Lun.Wajahnya tertutup kain merah dan hanya memperlihatkan mata birunya saja."Jangan ikut c
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status