Semua Bab Menentang Dunia: Bab 21 - Bab 30
70 Bab
Upaya Penyelesaian
*Lautan Kesadaran Spiritual Yira* Seluruh tubuh Yira terasa nyeri karena menyerap seorang Iblis, jiwa Jendral Iblis yang dia serap tidak rela karena dia ingin bereinkarnasi. Sehingga jiwa Iblis itu melakukan serangan balas dendam di dalam Lautan Kesadarannya. Lautan kesadaran Yira dipenuhi dengan kekuatan hitam dan aura jahat, Yira saat ini hanya bisa melawan demi tidak mengecewakan kepercayaan Xieyun. Cukup sulit untuk mengalahkan Jendral Iblis ini selain kekuatannya yang besar, Yira juga tidak memiliki kekuatan berelemen cahaya. Seandainya bisa meminjam, maka akan mudah mengalahkannya. Yira mengeluarkan pedang Sanshi, terlihat Iblis itu sedikit mundur ketakutan. Pedang Sanshi adalah pedang yang ditempa sendiri oleh Dewi Xueqi dan memiliki elemen cahaya. 'Ternyata begitu.' Gumam Yira menyeringai menatap pedang dan Iblis itu bergantian. "Terimalah!" Pekik Yira sambil menebaskan pedangnya mengarah ke Iblis itu Benar saja pedang Yira mampu bersaing dengan Iblis tersebut. Tebasan t
Baca selengkapnya
Bencana Menghasilkan Berkah
Istana Dewa Agung kedatangan tamu, yang merupakan bisa dibilang kenalan lama Yira. Dia datang untuk melaporkan dan menyerah bukti eksekusi mata-mata Kaisar Iblis secara langsung. Seorang Dewi dengan paras cantik dan menawan dengan dibalut hanfu mewah berwarna biru muda lengkap dengan hiasan rambut yang senada. Sebenarnya dia memiliki niat lain selain menyerahkan bukti kepada Xueqi. Dewi Air yang bernama Luo Shui Ying ini sudah cukup lama mengagumi Xieyun, ambisinya semakin besar saat Dewi Yiren tewas saat invasi kala itu. Sayangnya semua usahanya tidak pernah dianggap oleh Xieyun, Xieyun memang populer dikalangan para Dewi. "Dimana Dewa Xieyun?" Luo Shui Ying bertanya kepada Xueqi "Dia sedang masa pemulihan, dia ada di kamarnya." Xueqi memberi tahu keberadaan Xieyun Dengan senang dan percaya diri dia melangkah menuju kamar Xieyun. Dalam perjalanannya dia melihat seoran wanita keluar dari kamar yang dilarang untuk dimasuki. Dia segera menghampiri wanita itu dan menengurnya. Yira ya
Baca selengkapnya
Kakak Seperguruan
Saat tiba di Hutan Quinque Elementa Yira diculik oleh orang-orang sekte Dantian. Dia dibawa pergi tanpa sepengetahuan Xieyun karena mereka membawa Yira melalui jalur bawah tanah. Sekte Dantian memang mengembangkan teknik-teknik pengendali tanah, sehingga mereka bisa terbang menembus tanah. Mereka banyak membuat lubang dan jalan di bawah tanah, mereka sudah mirip dengan Tikus tanah. Saat Yira diculik mereka menutup matanya agar tidak mengtahui jalan mereka untuk kabur. Yira mengendus bau tanah disepanjang jalan, Yira curiga ini adalah jalan bawah tanah. 'Sepertinya akau tahu ini ulah siapa.' Yira membatin sambil terus mengendus bau tanah Sesampainya di penjara, dia dilempar begitu saja oleh mereka tanpa membuka ikatan dan penutup matanya. Untungnya ada seseorang yang satu sel dengannya mau membantunya membuka ikatan dan penutup matanya. "Terima ka... kak Xuan! Kenapa kamu disini?" Yira dibuat terkejut abhwa teman satu selnya adalah kakak seperguruannya. Xuan terdiam sejenak, kemudi
Baca selengkapnya
Sedikit Rahasia
Yira dibuat terkejut dikala Xuan tiba-tiba menariknya dan menekannya ke salah satu pohon. Dia terus menatap Xuan dengan tatapan penuh pertanyaan. Yira tidak menyangka bahwa Xuan akan mendekatkan wajahnya ke wajah Yira, dia tidak mengira Xuan bisa berbuat seberani ini. "K-kamu apa yang kamu la...emm." Mulut Yira dibekap menggunakan tangan oleh Xuan. Yira yang tidak mengerti apa maksud Xuan melakukan ini berusaha melepaskan diri namun Xuan tidak ingin melepaskannya. Kemudian Xuan membisikan sesuatu ke telinga Yira. "Ada seseorang yang mencurigakan, tunggu disini! Aku bereskan dia dulu." Xuan bergegas menemui orang yang dia maksud. Yira menghela nafas lega sambil mengelus dadanya, dia kira Xuan akan berbuat yang tidak-tidak. Tidak berapa lama terdengar suara perkelahian, Yira mengintip sedikit benar saja Xuan sedang bertarung orang itu. Xuan berkali-kali terpukul mundur saat orang mencurigakan itu menyerang dengan santai. Saat Xuan terpental, saat itulah terlihat wajah Si penyerang.
Baca selengkapnya
Pembuktian
"Oh, kamu masih berani untuk pulang?" Ucap seorang gadis dengan angkuh Gadis bernama Wang Ling itu mendekat dan menatap Yira dari atas sampai bawah kemudian, dia tersenyum remeh merasa tidak ada perubahan pada Yira. Dia juga mendapat sebutan sebagai jenius kultivasi, pasalnya dia bisa menerobot tiga tingkat dalam lima tahun ini. Sekarang dia sudah berada ditingkat enam, satu tingkat lebih unggul dari Yira dan Xuan. Itulah mengapa gadis tersebut bersikap angkuh dan memiliki sifat yang sombong selain itu dia juga seorang putri dari Raja Wang Haotian pantas dia begitu suka meremehkan orang lain. Suara Wang Ling yang terus memprovokasi Yira, membuat Xuan maupun Xieyun tidak tahan mendengarnya. Xuan akan maju memberi pelajaran pada Wang Ling namun, dia dihentikan oleh Yira. Yira hanya menatap dan mendengar semua hinaan yang keluar dari mulut gadis sombong itu. "Lima tahun tidak bertemu, sepertinya tidak ada kemajuan." Wang Ling mengelilingi tubuh Yira sambil tersenyum remeh "Kelihatan
Baca selengkapnya
Bertanggung Jawab
"A-yi hati-hati!" Teriakan Xieyun membuat Yira berhenti dan berbalik, matanya melotot kala melihat sebuah jimat melesat mengarah ke dirinya. Yira segera menghindar, untungnya dia berhasil dan jimat itu menancap pada sebuah tembok kemudian meledak. Seandainya Yira tidak bisa menghindar maka Yira akan meledak berkeping-keping. Jimat tersebut tersebut adalah lembaran mantra yang dapat digunakan siapaun dengan mudah, kebetulan jimat mantra tersebut memiliki kekuatan ledakan api tingkat delapan. Semua orang tidak heran mengapa Wang Lin memilikinya, tentu saja dari ayahnya yang seorang Raja. Namun semua orang tidak menyangka bahwa Wang Ling adalah seorang gadis yang licik bahkan, dia tidak malu melakukan serangan diam-diam. "Kamu!" Ucap Yira melirik tajam ke arah Wang Ling Yira mengeluarkan pedangnya kemudian berjalan pelan mendekati Wang Ling namun, lima orang dengan kultivasi tingkat tujuh menghadang jalan Yira. Xuan dan Xieyun yang melihatnya segera berdiri menjadi tameng bagi Yir
Baca selengkapnya
Penderitaan Awal
'Ini pasti menyakitkan.' Batin Yira, wajahnya mengernyit sambil mengobati luka Xieyun Yira seakan merasakan perihnya luka yang diderita Xieyun, dia hampir tidak bisa menahan tangis saat Xieyun membuka bajunya untuk diobati. Badannya yang sempurna dipenuhi luka terbuka, darahnyapun tidak berhenti mengalir hingga membasahi tempat tidur. Begitu parah luka yang dia derita, siapa yang tahan melihatnya. Yira merlahan membersihkan darah Xieyun kemudian, dia mengoleskan obat pada luka Xieyun. Selain itu Yira juga harus menahan ngeri saat menjahit luka terbuka Xieyun, tidak bisa dibilang luka biasa karena setiap luka terbuka memiliki panjang sekitar 15 cm dengan lebar 3 cm. "A-yi jika kamu tidak sanggup biar aku sendiri saja." Xieyun melihat ekspresi Yira yang menahan air mata "Tidak, aku bisa melakukannya." Yira menjawab sambil fokus menjahit luka Xieyun. "Jika sakit bicaralah, aku akan berhenti." Ucap Yira dengan suara bergetar Xieyun tahu Yira tidak bisa menahan tangis dan rasa mualnya
Baca selengkapnya
Si Penggoda
Pagi hari yang cerah, Yira mencuci baju Xieyun yang dipenuhi bekas darah. Tiba-tiba salah seorang murid perempuan memanggil Yira untuk sarapan, Yira tahu bahwa ayahnya yang menyuruh murid tersebut. "Baiklah, aku selesaikan ini dulu." Balas Yira yang kemudian segera menyelesaikan cuciannya Setelah selesai Yira masuk keruang makan ternyata, semua orang sudah selesai makan. Dimeja makan sudah tersedia dua mangkuk nasi dan beberapa macam lauk baru, yang ditunjukkan untuk Yira dan Xieyun. Yira menatap makanan itu dengan tatapan sedih, dia tidak ingin hal seperti ini saat kembali tapi dia tidak tahu harus bagaimana. Yira berjalan ke kamar, dia melihat Xieyun sedang meditasi untuk memulihkan luka secepat mungkin. Dia duduk di kursi menatap Xieyun yang sedang fokus dalam pemulihan. Dia masih tidak mengerti kenapa dia bisa mengorbankan apapun untuknya. "A-yi!" Panggil Xieyun yang telah selesai bermeditasi "Ha! Ayo makanan sudah siap, kita sarapan dulu." Yira mendatangi Xieyun dan membantu
Baca selengkapnya
Membalaskan Dendam
Yira mundur menghindari serangan yang diluncurkan Yuexi kemudian, dia mengangkat alisnya menatap Yuexi seolah berkata serangannya tidak bisa melukainya. Yuexi mentap Yira dengan kesal yang kemudian, dia memerintahkan keempat anak buahnya untuk menyerang Yira. "Bunuh dia!" Perintah Yuexi sambil menunjuk Yira "Baik!" Keempat anak buah Yuexi serentak menyerang Yira, untungnya dengan sigap Xieyun segera memblokir semua serangan tersebut. Membuat keempat orang itu terpukuklmundur akibat aura Xieyun yang dominan. "Pria tampan, sepertinya kamu bukan manusia biasa." Ucap Yuexi dengan nada menggoda 'Aku bahkan tidak bisa melihat tingkat kultivasinya. Dia bukan orang bisa diajak main-main.' Yuexi membatin sambil menatap punggung Xieyun. "Cukup! jangan membuang waktu, bunuh mereka berdua!" Yuexi kembali menurunkan perintahnya Keempat anak buah itu menyerang Yira dan Xieyun, masing-masing dua orang melawan satu orang. Karena lukanya Xieyun melawan mereka dengan waktu sedikit lama, selain i
Baca selengkapnya
Berkat Dibalik Penderitaan
"Ini aku." Ucap sebuah suara perempuan yang terdengar lembut Dewi Eiria berbalik dan menengadah menatap langit, sebuah cahaya keemasan perlahan turun dari langit. Seorang wanita dengan pakaian berwarna keemasan lengkap dengan enam sayap kuning keemasan yang membentang dengan indah. Dia turun tepat di hadapan Dewi Eiria. Wanita itu adalah Dewi cahaya yang turun setelah mendengar penwarisnya tewas oleh beberapa anak buah Dewi Eiria. Dewi cahaya dengan nama lengkap Guang Yi Xian itu berjalan dengan anggun menuju Yira berada. "Hormat kepada Dewi Cahaya Yi Xian." Ucap Eiria memberi hormat. Secara status Dewi Cahaya lebih mulia dan statusnya lebih tinggi dari Dewi Eiria alasannya karena, selain menjadi Dewi Cahaya dia juga adik kandung dari Dewa Agung Guang Shan Yao. Banyak dewa segan dengan Dewi Yi Xian, selain cantik dia juga baik dan sangat adil dalam mengambil kepeutusan. "Kamu masih ingat untuk menghormatiku?" Ucap Dewi Yi Xian tersenyum sinis melirik Dewi Eiria. "Saya tidak men
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status