All Chapters of Pembalasan Istri yang Disia-siakan: Chapter 11 - Chapter 20
59 Chapters
BAB 11
Aira tersentak kaget, kala mendengar suara dingin sedingin suhu dikutub utara yang membuatnya membeku di tempat."Kamu tuli yah? berdiri kamu!" bentakan itu membuat Aira merasakan sekujur tubuhnya gemetar. "Ya Tuhanku, tolong aku!" gumam Aira sambil berdiri dari tempat duduknya tadi. Tak lupa ia membawa serta makanan dan minuman yang tergeletak di atas rumput taman itu, yang belum terjamah sama sekali oleh dirinya.Aira segera berbalik dan seperti biasa, ia menunduk sedalam-dalamnya, tidak berani menatap sosok gagah yang sedang berdiri dihadapannya."Apa yang kamu lakukan disini?" tanya RK dengan raut wajah datarnya. Aira tidak mengeluarkan sepatah katapun, ia hanya mengangkat wadah berisi coklat serta sebuah sandwich yang masih terbungkus rapi dengan wrapping paper, menunjukkannya pada RK."Maafkan aku tuan, aku tidak bermaksud me ...," belum selesai Aira berbicara, "aku tanya apa yang kau lakukan disini, malam-malam seperti ini?!" sela RK dengan nada sedikit meninggi.Moodnya yang s
Read more
BAB 12
RK kemudian berjongkok dan mengelus-elus kepala Peco anjing kesayangannya. "Heyy buddy, apa kau menyukainya?" Ucap RK sembari tersenyum geli, mendengar kata-katanya sendiri.Sementara itu, Aira yang segera kembali ke kamarnya, segera mengambil posisi di sudut kamar, dan kemudian duduk di lantai, memeluk lututnya erat-erat sembari terisak. Sejak mendengar fitnahan mantan ibu mertuanya dari Bu'Rita, Aira sudah berusaha menguatkan hatinya, dan menerima semua itu dengan lapang dada. Ia tidak ingin membuka chat dari Ivan karena ingin move on dari rasa sakitnya. Namun, saat RK menanyakan perihal sakit yang di derita Kayla, membuat tubuhnya gemetar, kala mengenang kembali hari-hari, dimana putrinya menahan rasa sakitnya tanpa ada kepedulian sedikitpun dari Ivan ayahnya.Aira menangis, luka yang perlahan mulai sembuh, kini kembali menganga hanya karena satu pertanyaan dari majikannya.Sakit hati yang perlahan ia kubur, kini menguak ke permukaan, seluruh ingatan tentang bagaimana Ivan mengab
Read more
BAB 13
RK tidak menyangka, ia akan bertemu lagi dengan wanita yang sempat Ia kagumi, karena telah dengan gigih berusaha menyelamatkan nyawa putra kesayangannya, Brian.Ia melihat sendiri usaha Aira yang mengerahkan seluruh tenaganya untuk melindungi Brian dari terjatuh di tangga rumah sakit beberapa minggu lalu. "Jelaskan lebih detail lagi, aku ingin mengetahui semuanya!" ujar RK tak sabar, ingin mengetahui apa yang sebenarnya sudah terjadi. RK yang sebelumnya hanya ingin mendengar ringkasan cerita, kini sangat penasaran, setelah mengetahui bahwa Aira adalah wanita yang telah menyelamatkan Brian waktu itu.Anak buahnya menceritakan secara detail kehidupan pribadi Ivan. Mulai dari keluarganya, hingga Ivan yang sudah menceraikan istrinya berapa minggu lalu karena ingin menikah lagi dengan Selena putri pemilik PT. Bintang laut, yang saat ini sedang menjalin hubungan kerja sama dengan Starlight Corpt.Ia lalu menjelaskan dan menceritakan semuanya, yang membuat RK sangat terkejut."Tunggu, PT.B
Read more
BAB 14
Aira jatuh pingsan tanpa ada yang tahu. Peco si anjing kesayangan RK entah bagaimana caranya, dia bisa keluar dari kandangnya.Dia terus menggonggong, ingin memberitahu kan pada yang lain tentang Aira. Namun, karena Peco terkenal jahat, semua pelayan di rumah itu tidak menanggapi apa yang diisyaratkan olehnya.Penjaganya sedang tidak berada ditempat, semua orang yang ada dirumah tidak memahami apa yang anjing itu sedang lakukan diluar sana."Si Peco kenapa yah, ngeri amat hiii ...!" ujar Bu'Pur, si Tukang masak. Karena dirinya sedikit merinding mendengar suara gonggongan yang begitu besar dan menakutkan. Peco memiliki postur tubuh yang besar dan tinggi yang menunjang suaranya menjadi lebih besar dan menyeramkan bagi mereka yang tidak memahami bahasanya."Iyah deh! Napa bisa ada diluar yahh tu anjing? Mana Pak'Jono lagi keluar! Kok gak di kandangin ajah, bahaya tau, kalau sampai ada yang kegigit!" Tambah salah satu ART yang bertugas membersihkan dalam rumah.Mereka mengabaikan gonggon
Read more
BAB 15
RK yang memahami arah pembicaraan putranya, segera menggendong putranya dan berjalan keluar, meninggalkan beberapa orang yang tercengang dengan pertanyaan Brian tanpa mampu memberikan komentar.Mereka saling berpandangan, dan tenggelam dalam pikiran masing-masing, sebab mereka semua tahu perangai Majikan mereka."Umm ... Dok, tolong periksa Gadis ini! Dia mungkin kelelahan!" ucap Bu'Retno membuka pembicaraan, setelah mereka terdiam beberapa saat setelah mendengar celotehan Brian tadi."Baik, Bu!" sahut sang Dokter yang segera meletakkan alat-alat medisnya di atas nakas, dan segera memposisikan dirinya di tepi ranjang, tempat Aira berbaring saat ini. "Maaf Bu, dia kenapa sampai bisa pingsan? Apa sudah terjadi sesuatu?" tanya dokter karena melihat baju Aira yang sedikit kotor terkena tanah saat jatuh pingsan tadi."Dia pekerja dirumah ini, Dok! Tugasnya bersih-bersih taman. Dia tadi habis cabut rumput di halaman samping. Mungkin kelelahan jadi sampai pingsan kayak gini!" terang Bu'Retn
Read more
BAB 16
"Mas ... Apa-apaan ini? Kamu kok ngomong kayak gitu?" Ya, dia adalah Selena yang tidak memiliki pilihan lain selain berbalik arah dan mengikuti Ivan hingga ke depan pintu ruang tindakan rumah sakit itu.Selena mendengus kesal, melihat kepanikan di wajah Ivan untuk Aira. Namun seperti biasa, Ivan selalu bisa mengendalikan wanita itu dengan sedikit ucapan manis. "Selena, Sayang ... kamu jangan marah yahh!? Mas hanya ingin tahu keadaannya. Karena Mas pengen tahu, apa maksudnya dia gak ngabarin Mas waktu Kayla meninggal, itu ajah kok!" Kelit Ivan."Iyahh, tapi aku cemburu tauu! Lain kali jangan kek gitu lagi yahh!? Aku gak suka." Ucapan manja Selena terdengar jelas di rungu beberapa orang yang sejak tadi melihat drama mereka.Termasuk sang Boss Starlight Corpt yang baru saja tiba dan menatap tajam pada kedua makhluk yang sedang berada di hadapannya ini.RK mendengar dengan jelas apa yang dikatakan Ivan. Bahwa Ia sebenarnya tidak mempedulikan kondisi Aira, namun hanya ingin menuntut hal
Read more
BAB 17
Ivan sangat terkejut, memikirkan bahwa orang yang tadi Ia hina adalah Tuan dari orang yang paling tinggi posisinya di Starlight corp bagi Ivan, yakni Donny."Apa Dia Tuan RK?" gumam Ivan sambil berjalan mendekati Selena. Karena, jika memang benar Dia adalah RK, Selena dan Perusahaan Papanya akan hancur berkeping-keping, pikirnya.RK yang menyadari bahwa Ivan mendengar sapaan Donny, langsung berkelit. Sambil memberikan isyarat pada Donny bahwa Ivan sedang berada disitu."Maaf, anda siapa yah?" RK bersandiwara, agar Ivan tidak curiga bahwa dirinya adalah atasan Donny. Alih-alih memamerkan siapa dirinya, Ia lebih memilih tetap tidak dikenali, agar leluasa melakukan segala sesuatu. Ia sangat ingin membalaskan sikap sombong dan semena-mena Ivan dan Selena.Lebih dari itu, di lubuk hati yang terdalam, Ia ingin membalas Ivan untuk Aira. Wanita yang kini sedang terbaring lemah tak berdaya didalam sana.Apalagi saat ini, dia telah mengetahui fakta baru, bahwa selain kehilangan Kayla, Aira jug
Read more
BAB 18
Selena sangat terpukul mendengar permintaan ayahnya ini. "Kok, Papa ngomongngya kayak gitu?" ucap Selena tak percaya."Lagian, apa yang kamu harapkan dari si Ivan itu, hahh?" Ketus ayahnya."Aku cinta Pah, sama Ivan," lirih Selena. "Lagian Pah, ini cucu pertama Papa kan? Emang Papa gak ingin punya cucu?" ujar Selena penuh harap ayahnya mengurungkan niatnya."Kamu dengan Boss Starlight itu juga nanti bakal punya anak lagi, apa yang kamu khawatirin, yang penting sekarang kamu terima lamarannya," pungkas pria paruh baya itu, sambil tersenyum bahagia."Tapi, Pah ...," lirih Selena dengan perasaan kecewa. Ia tidak menyangka, begitu mudahnya ayahnya menyuruh melakukan hal sekeji itu, hanya untuk harta kekayaan Starlight Corpt yang rasanya tidak akan pernah habis, bahkan sampai tujuh turunan."Gini ajah, kalau kamu keberatan, kamu bicarakan dulu dengan si Ivan! Karena Boss Starlight itu ngasih kamu tiga hari untuk ngambil keputusan. Kalau kamu bersedia, Papa bisa kok, rekomendasiin dokter ya
Read more
BAB 19
Aira tidak terkejut mendengar suara itu, Ia tahu, setelah Ivan menemukannya, akan ada masalah baru yang menghampiri hidupnya. Dan benar saja, belum genap sehari dia berada di rumah sakit itu, hal yang dia takutkan telah menemukannya dengan begitu mudah.Terlihat dua wanita jalan terburu-buru kearah mereka. Bu'Retno yang melihat hal itu menjadi bingung, ada apa ini? sebenarnya apa yang terjadi?"Aira ... Aira! Kamu tuh yah, dimana-mana nyusain mulu. Kamu nyadar nggak sih, kalau kamu itu pembawa sial?!" ejek Tantri adik perempuan Ivan, sambil bersedekap dada dan menatap sinis ke arah mantan kakak iparnya ini."Apa maksudmu? Kamu sengaja yahh pura-pura sakit dan datang ke rumah sakit ini, karena tahu Selena periksa kandungannya disini, hmm?" ketus Dewi Ibunya Ivan.Kedua wanita itu mulai melancarkan serangan mereka, makian dan hinaan tak henti-hentinya keluar dari mulut mereka. Anak panti, seorang ibu yang tidak bertanggung jawab dan istri yang tidak becus ngurusin suami, oleh karena itu
Read more
BAB 20
Sosok itu berbalik dan tersenyum lebar ke arah mereka, "Bu Dewi, Nak Tantri, selamat datang di peternakan kami," ucap sosok yang dipanggil dengan nama Pak'Andi oleh ibunya Ivan ini.Tantri dan ibunya sedikit tercengang dan tidak percaya, sebab cara mereka dibawa ke tempat ini sedikit aneh dan tidak sopan, menurut mereka. Apalagi hal ini dilakukan oleh pria yang akan segera menjadi mertua dari kakak dan anak mereka, yakni Ivan.Ya, pria paruh baya itu adalah Pak'Andi pemilik PT. Bintang Laut, alias Papanya Selena. Namun, apa yang menjadi pertanyaan di benak Tantri dan Dewi ibunya adalah, mengapa mereka harus bertemu di tempat ini?Pak Andi bukanlah orang yang mudah untuk ditemui, Ia merupakan pria sibuk dan selalu mengutamakan pekerjaannya di atas segala galanya. Jikalau ada hal yang sekiranya penting, istrinya lah yang akan menggantikannya.Namun saat ini, setelah mereka berdua, berusaha menengok kiri dan kanan, dan ke segala arah, mereka tetap tidak menemukan orang yang dicari."Umm
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status