All Chapters of Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!: Chapter 91 - Chapter 96
96 Chapters
Bab 90. Berperilaku ganda
Ramon yang seorang pengacar dia sedang mempelajari kasus yang masuk ke dia, dia pun menutup lembaran kertas yang ada di tangannya.Ramon pun melepas Kacamatanya yang menempel di batang hidungnya, dan dia pun mengalihkan pandangannya kepada putri semata wayangnya yang tengah berjalan mendekati dirinya."Ada apa sayang?" tanya Ramon kepada putrinya.Dan putrinya pun mendekati dirinya dan memeluknya dari belakang.Dia terlihat raut wajahnya sangat begitu masam, dan bibirnya manyun."Pa aku sangat sedih, tadi aku ke kantor Hans lagi, aku ke sana untuk mengambil hatinya dan ternyata dia menyampakkan ku," ujarnya kepada Ramon, "pa aku sangat cinta sama dia." lanjutnya dengan manja sambil merengek. Ramon pun mengelus rambut putrinya, dan dia memberikan sebuah kata-kata kepada putrinya supaya lebih kuat menjadi seorang wanita."Sudahlah sayang kamu ini adalah wanita yang sangat cantik, di luar sana banyak laki-laki yang ingin kamu. Kamu bisa mencari laki-laki yang tampan, dan kaya. Bahkan
Read more
Bab 91. 5 bodyguard
Dan ternyata yang ditelepon pak Ramon adalah pak Bram,Dan pak Bram yang tengah berliburan bersama Azka, dia terkejut."Gini saja Ramon, kita gak bisa memaksa ke hendak anak kita, terutama anak ku, dia anak yang keras kepala." jawab pak Bram.Ramon yang mendengar itu dia pun mengerti apa yang di katakan oleh pak Bram. "Se tidaknya kamu mendesak anak mu Bram." ujar Ramon ke Pak Bram.Dan ternyata pak Bram tak menyetujui apa permintaan dari Ramon.Akhirnya Pak Ramon menyimpulkan bahwa Pak Bram tak mau menjodohkan anaknya.Dan dia pun mematikan panggilan telepon secara sepihak,Dia yang tengah duduk di kursi kerjanya, dia pun melepas telepon yang menempel di telinga kanannya, lalu dia menggenggam teleponnya secara erat." Ini adalah sebuah penghinaan bagi diriku." gumumnya di dalam hati.Dan dia pun kembali menelpon, kini dia menelpon anak buahnya."Kamu datang ke sini, ada hal yang ingin aku bicarakan, secepatnya datang." ujar Pak Ramon di balik telepon dan lalu mematikan ponselnya sec
Read more
Bab 92. Acara akan segara
Saat melihat foto tersebut, bibir Vania bergetar air matanya jatuh di pipinya.Dia melihat foto itu dia sangatlah bahagia di hatinya, tak dipungkiri bahwa kedua anaknya begitu sangat terjaga baik di sisi kedua orang tua Hans,Vania yang tengah duduk dia menangis sesegukan.Para bodyguardnya yang melihat itu mereka terdiam, mereka terdiam melihat Vania sedang meratapi nasibnya,"Sudah bu, sudahi tangisanmu. Ibu berdoa saja semoga mereka cepat kembali di sisi ibu." ujar salah satu bodyguard yang berusaha menghibur Vania.Vania pun langsung mengelap air matanya dengan tangan kanan dan kirinya, lalu dia menggosokkan wajahnya dengan kasar supaya tak terlihat kalau dirinya Tengah menangis.Dan dia pun berusaha menarik nafasnya dengan dalam, lalu menghembuskannya.Dia melakukan itu beberapa kali supaya rasanya kembali terkondisikan.Vania tak sadar jika foto yang di lihatnya itu dari omnya, dia tak menyadari hal itu,Dan di apartemen Vania terdapat beberapa makanan yang sudah tersaji, .
Read more
Bab 93. Gaun merah
Vania yang datang menghadiri acara tersebut dia memakai sebuah mobil keluaran terbaru di mana mobil tersebut adalah mobil listrik yang memiliki fitur yang sangat canggih, dengan tingkat keamanan yang sangat tinggi.Di negara tersebut masih belum banyak orang yang memiliki mobil tersebut, Kebanyakan yang memiliki mobil tersebut adalah orang kalangan menengah ke atas.Vania sengaja di perintahkan memakai mobil tersebut oleh Azka, karena Vania hadir sebagai perwakilan dari omnya tersebut.Ini adalah sebuah acara yang sangat ditunggu-tunggu, dan acara ini sangat fenomenal di negara tersebut, bahkan banyak berita online yang siap menayangkan secara langsung acara tersebut, apalagi sudah digadang-gadang bahwa akan datang designer Va yang langsung secara khusus menghadiri acara tersebut, dan juga disana akan kedatangan generasi ketiga perusahaan fashion, yang dimana generasi tersebut tidak pernah muncul sama sekali ke dalam acara-acara besar.Di lobby sudah banyak kamera yang sudah bersiap
Read more
Bab 94. Lelang
"Eh Ada apa ini kenapa acaranya seperti ini?" tanya para tamu undangan.Dan acara pun dimulai, orang yang berada di depan sebagai pembawa acara Dia sedang melakukan pembukaan acara lelang.Dan di atas panggung terdapat sebuah kotak besar yang masih tertutup dengan sebuah kain yang berwarna hitam.Sehingga para tamu undangan pun dipersilahkan untuk duduk secara tenang,Vania yang melihat acara akan segera dimulai dia mencari tempat yang cocok untuk dirinya."Sayang." seru Hans yang menyapa dirinya.Hans pun menggandeng tangan Vania, dia mengajaknya untuk duduk di mejanya. "Ayo ikut aku." lanjutnya.Vania pun mengikuti apa yang dikatakan oleh Hans, saat dia berjalan dengan tangannya di gandeng oleh Hans, membuat banyak mata yang menatap dirinya....Entah itu menatapnya atau menatap Hans...Mereka menatap dengan penuh penasaran , tak bisa di pungkiri Meskipun mereka adalah kalangan atas tapi mereka memiliki jiwa keinginan tahu yang tinggi."Siapa ya dua orang tersebut? Wajah mereka berd
Read more
Bab 95. Berduaan
Sheila yang melihat itu dia memutar kedua bola matanya dan mendengus kesal. "Hehh ngapain sih perempuan itu yang harus ada di sana, seandainya aja bukan dia, aku nggak akan se bete ini." gumamnya di dalam hati.Sheila meletakan gelasnya di atas meja pikirannya sangat gundah gulana melihat saudara tirinya yang posisinya jauh lebih beruntung dari dirinya.Dan dia melihat Hans yang sedang duduk di samping Vania,Laki-laki yang berperawakan tinggi dengan badan yang atletis.Raut wajahnya yang tampan membuat Sheila tertegun akan pesonanya,Pesona laki-laki yang matang dengan kekayaan yang tak habis-habis. "ternyata aslinya jauh lebih tampan." gumamnya di dalam hati sambil senyum-senyum sendiri di bibirnya.Dan Sheila pun mengalihkan pandangannya, dia melihat Hans yang tengah berdiri, ternyata dalam acara Lalang Hans tak dapat perhiasan yang diincarnya,Ternyata perhiasan itu jatuh ke seorang kolektor yang kaya raya.Sheila yang melihat Hans yang tengah berdiri seperti menelan kekecewaan
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status