Semua Bab PWSPD 2 : AKHIR DUNIA: Bab 21 - Bab 30
127 Bab
BAB 20 KEMAMPUAN FATTA
Fatta tersenyum setelah Rama mengeluarkan senjata pamungkasnya, kapak kembar besar yang terlihat hampir seukuran tubuhnya. "Apa itu tadi?" tanya Bakrie yang terkejut dengan senjata Fatta. "Dia bahkan terlihat membawa senjata itu dengan santai!! Apa senjata itu ringan karena sudah diberi sihir?" tanya Fahmi juga ikut menyaksikan. Leon mulai mengayunkan pedang apinya,"Wush!!"ia bergerak dengan lincah dan cukup baik, tidak terlihat seperti kesulitan mengingat Leon cukup berumur.Junan juga merapalkan mantra untuk membuat beberapa pasukan Jien terpental jauh,"Haaaappp!! Wush!!" Junan membentangkan tangannya untuk memaksimalkan tenaga sihir yang ia kerahkan. "Brakht!! Sing!!" Hendra memutar tombaknya dan mulai memukuli para Jien yang maju menyerangnya. "Blar!! Blar!! Blar!!" Begitu pula Satria yang mulai menembakkan senjata apinya yang sudah diberi sihir. Ririn berada di tengah dan bersiap memberikan support kepada pahlawan yang terlihat akan melemah, Ririn adalah salah satu support
Baca selengkapnya
BAB 21 PERCAYALAH!
"Paman, apapun yang terjadi jangan melawan, ikuti saja apa mau mereka! Oke!" kata Rama setelah melihat pahlawan mulai tak sadarkan diri. "Apa maksudmu? Bagaimana aku bisa mempercayaimu, kau bahkan hanya setingkat kami!" sahut Bakrie mulai gemetar. "A~aku percaya padamu!! Apa yang harus aku lakukan?" tanya Fahmi, ia melihat kemampuan Fatta, jadi bisa saja mereka memiliki rencana ke depan untuk meloloskan diri. "Astaga! Apa yang kau lakukan! Kita harus kabur!" kata Bakrie, pintu portal memang belum tertutup. Namun dari kejauhan Panglima Ruwo mengarahkan tangannya dan merapal mantra untuk membuat portal tertutup lebih cepat, tak ada waktu untuk mereka kabur lagi. "Paman, Pura-pura saja tak sadarkan diri!" kata Rama kemudian tak sadarkan diri. Sementara Fahmi memang tak sadarkan diri karena ketakutan. Jadi Bakrie mau tak mau berakting tak sadarkan diri seperti Rama.Pasukan Jien mulai mendekat dan memasangkan rantai ke tubuh manusia. Mereka kemudian diangkat dan di taruh kedalam gero
Baca selengkapnya
BAB 22 INI BARU MAKAN!!
"Rama, kupikir kau sudah mati!!" kata Rina memeluk Rama, rasa bersalah yang dulu membuatnya tak bisa tidur, kini menguap setelah melihat kehadiran Rama.Fatta bahkan melongo dengan mulut menganga melihat kejadian di depannya, baru kali ini ia melihat gadis tanpa segan memeluk seorang pria. "Tuan Muda, apa dia kekasihmu?" tanya Fatta dengan tatapan penasaran.Rina yang mendengar itu dengan malu-malu melepaskan pelukannya dari Rama, sepertinya ia terlalu terbawa suasana hingga lupa pada tata krama. Rama hanya bisa diam dan menahan malu setelah dilihat banyak orang."Baiklah, aku akan menemanimu mengambil makanan!" kata Rina kemudian mencairkan suasana yang mulai canggung. "Terima kasih," sahut Rama dengan senyum ramah yang ia perlihatkan. Melihat itu, Rina kembali merona karena Rama terlihat lebih tampan kali ini. "Ehm... Ehm.. Tuan Muda, sebaiknya kita tidak makan bukan? Kau telah berjanji padaku tadi?" kata Fatta mencoba mengingatkan Rama, melihat makanan di hadapannya membuat Fatt
Baca selengkapnya
BAB 23 RENCANA PERTAMA
"Apa ini aku merasa segar dan kekuatanku seperti kembali," kata Bram, ia bahkan merasakan kekuatannya sendiri. "Jangan lakukan apapun untuk saat ini," kata Rama ketika Bram ingin melepas kalung di lehernya."Kalung itu sudah tidak berfungsi, kita akan membagikan elixir antimagic potion secara diam-diam, aku khawatir sudah ada pengkhianat diantara kalian, jadi lebih baik biarkan kalung itu tetap berada di lehermu."kata Rama lagi. "Gelk!! Glek!! Glek!!" Melihat Bram kembali mendapatkan kekuatannya, dengan cepat Adipati juga meminum elixir antimagic potion yang Rama berikan. "Lalu mengapa kau percaya kepada kami?" tanya Adipati ketika merasakan kekuatannya juga pulih. Rama mengangkat bahunya dan berkata, "Entahlah, aku hanya ingin percaya saja." sahutnya dengan enteng. "Rama apa kau tidak memberikan kami pula elixir antimagic potion itu?" tanya Fahmi, mendengar itu Bakrie mengangguk setuju dan menatap Rama berharap. "Tidak! Maaf paman, aku takut kalian kabur dan mengagalkan rencana
Baca selengkapnya
BAB 24 PENYAMARAN JIEN
"Rama, apa mereka yang kau maksud pengkhianat?" Bram menatap ke arah manusia Jien yang kini menampilkan penampilan asli mereka. Rama menatap ke arah manusia Jien yang mulai mengalami perubahan, mereka kini bangun dan sadar kalau penyamaran mereka telah terbongkar. "Semuanya, minum air itu untuk mengembalikan kekuatan kalian!!" seru Adipati, beberapa pahlawan dengan sigap meminum elixir antimagic potion yang telah Rama siapkan, meskipun ada beberapa pahlawan yang terlihat ragu, namun tetap meminumnya karena Adipati yang memberikan perintah. "Glek!! Glek!! Glek!!" Seketika semua pahlawan yang berada di rumah makan merasakan kembali kekuatan mereka."Manusia sialan!! Beraninya kalian merencanakan semua ini!!" Salah satu manusia Jien berubah menjadi lebih besar dari ukuran yang semula. "Bruakh!" Bahkan ketika kakinya ia hentak, membuat lantai rumah makan menjadi retak."Bersiap!!" Bram memberikan aba-aba ketika melihat manusia Jien lainnya mulai berubah menjadi lebih besar dari ukuran
Baca selengkapnya
BAB 25 PENGHARGAAN PAHLAWAN
Leon, Adipati dan Bram mendapatkan penghargaan dari Presiden karena telah berhasil menyelamatkan pahlawan lainnya dari tahanan pasukan Jien. Penghargaan yang mereka dapat juga menambah nilai tunjangan dan gaji yang meningkat. "Dimana Rama?" tanya Leon. "Semenjak kejadian itu, kau tidak pernah melihatnya?" sahut Bram. "Tak ada yang tau dimana dan apa yang sedang Rama buat, aku bahkan sudah melaporkan kejadian ini tapi bahkan pemerintah tidak mendapatkan laporan tentang kembalinya Rama." sahut Adipati."Paman, apa Rama memang berada di tingkat F? Kekuatannya seperti bukan peringkat F!!" kata Adipati lagi. "Sudah jelas Rama tidak ingin kekuatannya diketahui, entah apa alasannya, tapi yang pasti kita tak perlu mencampuri itu!" sahut Bram. "Setauku peringkat S adalah yang terkuat, tapi melihat Rama bertarung, aku yakin dia bukan sekedar peringkat S!" kata Leon."Dimana kau bertemu Rama?" tanya Bram kepada Leon, Bram tau kalau Rama berada satu group dengan Leon saat itu. "Salah satu an
Baca selengkapnya
BAB 26 TIPUAN!!
Rama menatap Johan dengan perasaan tidak nyaman, dari sorot tatapan yang Johan perlihatkan membuat Rama merasa Johan bukanlah orang baik. "Fatta, berhati-hatilah!!" kata Rama, ia kemudian mengeluarkan Barats dari dalam kotak penyimpanan agar bisa bersama Fatta. "Manusia sepertimu bahkan memiliki hewan peliharaan yang lucu ternyata!!" kata Beni, ia kembali mengejek Fatta ketika mereka mulai berkumpul. "Ketua, mengapa kita tidak keluar dari portal?" tanya Erwin, membuat Fatta mengacuhkan ejekan Beni kepadanya. Johan menatap Erwin dengan tatapan tidak suka, ia kemudian tersenyum licik,"Jika kau ingin keluar, kau harus menyerahkan harta yang kau miliki!" Johan memegang kristal putih dari para peri. Kristal itu mampu membuka portal dari alam peri ke alam Jien. "Ketua!! Apa maksudmu?" tanya Citra mulai merasakan bahaya. "Mundur!!" Erwin meminta Citra mundur sementara Beni dengan tiba-tiba menyerangnya, beruntung Fatta langsung menghadang gencatan senjata yang Beni lakukan, tombak peda
Baca selengkapnya
BAB 27 EFEK DARI TERBUKANYA PORTAL
Ada 3 binatang buas yang bermutasi menjadi monster, 3 ekor anjing liar itu kini memiliki tubuh monster yang lebih besar dibanding anjing biasanya. Mata merah dengan cakar dan gigi yang tajam. "Graow!!" Ketika salah satu anjing monster itu akan menerkam warga yang ada di depannya, dengan sigap Fatta menghadangnya. "Wush!! Brakh!!" Lilia ikut membantu dengan mencakar anjing monster itu dalam keadaan berkamuflase. Beruntung hanya ada 3 monster anjing saat ini, kekuatan mereka juga tidak terlalu besar bagi Fatta dan Lilia, hingga tidak perlu waktu lama untuk menghabisi ketiga monster anjing tersebut. "Kalian tidak apa-apa paman?" Rama menghampiri seorang pria tua bersama wanita yang juga sudah berumur serta seorang anak kecil. Ada beberapa luka di kaki mereka karena tergores ranting kayu saat berlari. "Sssshhhh..." Rama langsung memberikan sihir penyembuhan yang ia dapatkan dari Raja manusia batu.Luka yang ada pada ketiga orang itu sembuh seketika, mereka menatap takjub Rama."Tuan,
Baca selengkapnya
BAB 28 RUMAH PERLINDUNGAN ANTASA
Pagi ini Rama membeli roti daging untuk sarapan mereka dan beberapa air mineral. Setelah selesai membereskan tenda, mereka dengan cepat melakukan perjalanan menuju rumah perlindungan Antasa yang Aryo maksud. Mereka berjalan dengan Rama di depan bersama Lilia yang terbang di atasnya, ditengah ada Aryo, Susmita dan Denis, serta Fatta dan Baxia yang berkamuflase berada paling belakang untuk antisipasi monster jika muncul.[Tuan Muda, aku mendeteksi kristal pelangi] Tiba-tiba saja Ara memberikan informasi. "Bukankah kristal pelangi berada di alam Jien?" tanya Rama dengan sorot wajah berpikir. [Benar, ada portal yang terbuka di sekitar sini] kata Ara lagi. 'Lilia, coba kau dan Baxia telusuri hutan ini, kata Ara ada portal yang terbuka.' jelas Rama. 'Baik Tuan Muda!!' sahut Lilia bersama Baxia, mereka berdua dengan cepat melesat dan mengitari sekitaran hutan.Benar saja tidak jauh dari posisi Rama, ada portal yang terbuka di tengah danau.'Tuan muda, portal ini berada di tengah-tengah
Baca selengkapnya
BAB 29 KRISTAL PELANGI
"Lilia!! Baxia!! Serang mereka!!" Perintah Rama. Karena perintah Tuannya telah keluar, maka Lilia dan Baxia tak segan-segan menampakkan diri. Namun bukannya ketakutan, para Nukud kemudian bersiap dengan formasi mereka."Monster neraka... Monster neraka...datanglah, disini ada santapan untukmu, darah segar!!daging segar!! Untuk penghuni neraka keabadian!!" Semua Nukud merapalkan mantra dan terbukalah sebuah gerbang di dalam portal alam Jien. Sebuah gerbang neraka yang membuka pintu terhadap para roh kematian.[Monster neraka, penyantap mahluk hidup termasuk manusia, gerakannya lambat, namun ia memiliki kekuatan yang besar dan pertahanan yang kuat] jelas Ara. "Rrrr.... Rrraaaa.... Rrraaaoooww!!" Para Nukud memanggil monster neraka dengan bentuk manusia besar berkepala 3,mata mereka seperti mencuat keluar, Rambut mereka mekar seperti duri landak dengan taring yang menjulur hingga ke belakang telinganya. Dengan sigap Lilia dan Baxia menghajar dan membakar monster neraka. "Graaaahh!!"
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status