Semua Bab Tawanan Hati Sang Raja: Bab 51 - Bab 60
62 Bab
50. Aku Suka Keberadaanmu di Dekatku
Setelah penobatan selesai, Raylene kini berada di ruang kerja Xinlaire. Ini adalah pertama kalinya ia berkunjung ke tempat itu setelah ia sadarkan diri. Karena ia telah menjadi ratu, maka beban Xinlaire juga akan menjadi bebannya. Ia akan membantu suaminya mengatasi semua masalah yang terjadi di Allegra.Namun, sebelum hal itu, ia harus mengetahui lebih banyak lagi tentang Allegra. Ia kehilangan inagtannya, jadi ia harus memulai kembali semuanya dari awal. Ada begitu banyak buku yang harus ia baca dan pelajari. Sekarang ia telah mengambil salah satu buku dan membacanya di sebelah Xinlaire yang sedang membaca laporan sipil, tapi kegiatan wanita itu terhenti karena ia merasa sejak tadi Xinlaire terus memperhatikannya."Suamiku, apakah ada yang salah denganku?" Raylene meletakan buku yang ia baca di atas pangkuannya. Xinlaire tertawa kecil. "Tidak ada yang salah, Istriku.""Lalu kenapa Yang Mulia terus menatapku?""Istriku sangat cantik, jadi aku tidak bisa mengalihkan panda
Baca selengkapnya
51. Tidak Siap
"Tabib apa yang terjadi pada Ratu?" Xinlaire bertanya dengan cemas. Tadi ia sedang berada di aula pemerintahan ketika ia mendengar bahwa Raylene tiba-tiba tidak sadarkan diri.Ia segera berlari ke istananya dengan perasaan khawatir, ia takut terjadi hal buruk dengan Raylene. Semenjak percobaan bunuh diri terakhir yang Raylene lakukan, ia mulai mengalami ketakutan jika sewaktu-waktu kondisi Raylene memburuk karena efek dari percobaan bunuh diri waktu itu."Selamat, Yang Mulia. Yang Mulia Ratu sedang mengandung."Xinlaire seperti tidak percaya pada apa yang ia dengar. "Ulangi.""Selamat, Yang Mulia. Yang Mulia Ratu sedang mengandung."Ia tidak salah dengar, istrinya saat ini benar-benar sedang mengandung. Xinlaire merasa bahagia dan terharu. Ia telah kehilangan calon anaknya bersama Raylene di masa lalu, dan sekarang ia dan Raylene akan memiliki anak lagi."Bagaimana kondisi Ratu?""Kondisi Yang Mulia Ratu saat ini baik-baik saja, tapi karena sebelumnya Yang Mulia Ratu pernah mengalami
Baca selengkapnya
52. Tanpa Raylene Aku Mati
"Komandan Luana, Anda pasti telah mendengar kondisi Yang Mulia Ratu saat ini, jadi tolong berhati-hati dengan kata-kata Anda. Ini demi kebaikan Anda dan Yang Mulia Ratu." Vivian memperingati Luana yang ingin bertemu dengan Raylene.Setelah berbulan-bulan, Luana akhirnya bisa kembali ke ibukota lagi. Ia sudah berjanji pada orangtuanya untuk tidak ikut campur dalam masalah Raylene dan Xinlaire demi keamanan keluarga mereka, tapi sekarang ia kembali datang untuk bertemu dengan Raylene agar bisa melihat kondisi Raylene secara langsung."Aku mengerti." Luana menjawab singkat. Ia benar-benar benci diancam seperti ini, tapi ia juga tidak bisa berbuat banyak karena ia tidak akan pernah bisa melawan Xinlaire.Luana mendekati Raylene yang saat ini duduk di taman. Hati Luana sakit ketika melihat Raylene seperti ini. Xinlaire lagi-lagi menipu Raylene. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi pada Raylene ketika ingatan Raylene kembali, mungkin Raylene akan merasa bahwa ia
Baca selengkapnya
53. Elsiver Allegra
Setelah malam itu, Raylene tidak pernah mengalami mimpi buruk lagi. Ia juga telah berhenti memikirkan tentang peristiwa berdarah itu. Sekarang usia kehamilannya sudah memasuki sembilan bulan. Hanya tinggal menunggu hari lagi ia akan melahirkan. Untuk mempermudah persalinannya, Raylene memperbanyak jalan kaki di pagi dan sore hari seperti yang sedang ia lakukan sekarang. Langkah kaki Raylene terhenti ketika ia merasa air mengalir di pahanya. "Yang Mulia, ada apa?" tanya Nora."Sepertinya aku akan segera melahirkan.""Yang Mulia, mari kembali ke kamar." Nora memegangi tangan Raylene. "Ada apa?" Vivian mendekat."Yang Mulia Ratu akan segera melahirkan, segera panggil tabib."Vivian segera pergi. Ia memberi arahan pada seorang prajurit untuk memberitahu Xinlaire mengenai Raylene yang akan segera melakukan persalinan.Tabib datang setelah beberapa waktu bersama dengan tim medis lainnya. Mereka semua segera menyiapkan semua yang dibutuhkan untuk proses persalinan.Tidak lama kemudian Xi
Baca selengkapnya
54. Perang Tidak Akan Terhindari
Setelah hari itu, Raylene tidak mendapatkan ingatan lainnya lagi. Namun, ia masih tetap memikirkan hal-hal yang telah muncul di benaknya. Ia ingin menanyakan banyak hal pada Xinlaire, tapi entah kenapa ia merasa bahwa suaminya menyembunyikan sesuatu darinya begitu juga dengan orang-orang yang ada di sekitarnya.Vivian berkata padanya bahwa sebaiknya ia tidak perlu memikirkan hal-hal yang mengganggu pikirannya begitu juga dengan Nora.Ia bisa saja pergi menemui Luana untuk bertanya, tapi mungkin Luana juga akan mengatakan hal yang sama. Lalu, apakah ia harus berhenti memikirkan hal-hal yang mengganggunya itu?"Yang Mulia." Nora memanggil Raylene, teh di tangan Raylene sudah hampir dingin karena Raylene tidak kunjung menyesapnya.Raylene tersadar. Wanita itu kemudian menghela napas. Ia tidak sadar bahwa ia telah melamun cukup lama. "Yang Mulia, apa yang sedang Anda pikirkan?" Nora bertanya pada Raylene."Aku hanya memikirkan beberapa hal, itu tidak terlalu penting." Raylene engg
Baca selengkapnya
55. Berperang Bersama
Sudah dua minggu sejak pasukan dikirim menuju ke Kota Perth dan Kota Ashyr, tapi rombongan itu belum sampai ke kota tujuan mereka karena waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke sana adalah satu bulan lebih. Seorang prajurit datang dengan tergesa. Pria itu berlutut beberapa langkah di depan Xinlaire. "Yang Mulia, ada surat dari Walikota Alexander dari Kota Perth."Domenico mengambil surat itu lalu kemudian menyerahkannya pada Xinlaire. Raut wajah Xinlaire tidak terlihat baik ketika ia membaca isi surat itu. Kota Perth telah dikepung oleh pasukan kerajaan Onyx.Xinlaire tidak bisa berdiam diri di istananya saja. Ia akan turun untuk berperang. Dengan situasi saat ini Kota PErth masih bisa menunggu pasukan mereka datang dalam satu bulan ke depan. Untungnya dua minggu lalu ia telah mengirim surat ke pemimpin Kota Perth mengenai kemungkinan kerajaan Onyx akan menyerang sehingga kota itu memiliki cukup banyak cadangan makanan. Xinlaire mengambil kertas lalu menulis surat balasan. Ia memerint
Baca selengkapnya
56. Mengingat Semuanya
Pasukan musuh berhasil memanjat dinding benteng, serangan panah api dan bola api berhasil membuat pasukan yang berjaga di atas benteng berguguran.Raylene memegang pedangnya kuat, saat ada prajurit yang berhasil naik ia akan mengayunkan pedangnya membunuh prajurit-prajurit itu. Situasi di atas benteng semakin memanas, api di mana-mana, suara denting pedang beradu terdengar hampir di setiap sudut.Xinlaire memperhatikan Raylene yang berada tidak begitu jauh darinya sembari terus menyerang pasukan musuh. Xinlaire tidak bisa tidak memuji keberanian istrinya, baik dulu ataupun sekarang ini adalah pertama kalinya Raylene ikut dalam peperangan seperti ini, tapi Raylene tidak takut sama sekali. Ia benar-benar tidak salah jatuh cinta pada Raylene.Waktu berlalu, pasukan musuh kini ditarik mundur. Gerbang kota Perth masih bisa dipertahankan. Hari ini kerajaan Onyx kehilangan cukup banyak pasukannya, begitu juga dengan Allegra.Prajurit mulai mengangkat mayat-mayat yang bergeleta
Baca selengkapnya
57. Tidak Ditakdirkan Untuk Bersama
"Bagaimana dengan pasukan bantuan Kerajaan Allegra?" Bennedict bertanya pada mata-mata yang ia kirim untuk mengawasi di luar gerbang kota Vegaz, kota yang terletek sebelum kota Perth. Jika pasukan bantuan ingin pergi ke kota Perth, maka mereka harus melewati gerbang kota Vegaz terlebih dahulu."Pasukan bantuan Kerajaan Allegra masih berada di Kota Vegaz, Yang Mulia. Belum ada tanda-tanda mereka akan meninggalkan Kota Vegaz."Senyum tampak di wajah Bennedith. Pasukan bantuan tampaknya sangat berhati-hati. Mungkin saat ini mereka masih menyusun strategi untuk menembus para pasukannya yang telah mengepung Kota Perth.Tidak peduli strategi apapun yang sedang direncanakan oleh para jenderal Allegra, mereka tidak akan bisa mencapai grebang kota Perth. Pasukannya telah berjaga di bukit bebatuan, jika pasukan bantuan melewati bukit bebatuan itu, maka pasukannya akan menghujani pasukan bantuan dengan panah api dan batu dari atas.Pada akhirnya pasukan bantuan hanya akan menarik mundur pasukann
Baca selengkapnya
58. Tidak Punya Pilihan Lain
Malam harinya saat semua orang masih sibuk menyingkirkan mayat dan membersihkan bekas perang Raylene menyusup keluar dari Kota Perth melewati jalur rahasia.Sekarang ia berada di tengah hutan yang gelap, Raylene mengandalkan pengetahuannya tentang alam untuk sampai ke tenda musuh."Siapa kau?!" Seorang prajurit yang sedang berpatroli menghentikan Raylene. "Ada penyusup di sini!""Aku ingin bertemu dengan Tuan Raphael," seru Raylene. "Aku adalah adiknya, Raylene Allegra."Beberapa prajurit segera berkumpul, mereka mengarahkan pedang pada Raylene.Semua prajurit yang ada di depan Raylene tahu bahwa Raphael memang memiliki adik, dan adik pria itu saat ini adalah Ratu Allegra.Karena wanita di depan mereka mengaku sebagai adik Raphael, mereka tidak bisa bertindak sembarangan."Beritahukan Tuan Raphael bahwa ada wanita bernama Raylene Allegra ingin bertemu dengannya." Salah satu orang yang mengarahkan pedang pada Raylene adalah komandan pasukan."Baik, Komandan Jackson."Beberapa sa
Baca selengkapnya
59. Karena Aku Masih Manusia
Raylene membuka matanya ketika ia merasa bahwa Xinlaire telah terlelap. Tangan wanita itu bergerak ke bawah bantalnya, ia mengambil belati yang sudah ia simpan sejak beberapa saat lalu.Tangan wanita itu menggenggam belatinya dengan kuat, ia duduk dengan perlahan lalu kemudian mengayunkan belatinya ke dada Xinlaire.Namun, gerakannya yang semula dipenuhi oleh keyakinan kini terhenti tepat ketika ujung runcing belati itu hanya kurang satu senti dari dada Xinlaire, tempat di mana jantung pria itu berada.Sekali lagi Raylene mengalami pertentangan batin. Dia masih tidak tahan untuk membunuh Xinlaire.Tekadnya saat ini mulai goyah, tangannya mulai gemetar. Nyatanya ia hanyalah Raylene Allegra yang tidak akan pernah mampu membunuh Xinlaire.Raylene mengutuk dirinya sendiri yang masih memiliki kelembutan hati untuk pria yang telah menyakitinya sedemikian rupa.Ia merasa bahwa dirinya benar-benar menjijikan, bahkan setelah semuanya, ternyata masih tersisa rasa untuk Xinlaire. Di dunia ini, t
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status