Semua Bab Kuserahkan Suamiku Kepada Pelak0r: Bab 71 - Bab 80
94 Bab
Lebih Baik Jadi Gembel
POV Si PelakorMembuat aku terkesiap. Bagaimana aku tak membentak wanita separuh baya ini. Pertama, dia berani menyuruhku untuk mencuci piring bekas makanannya yang bertumpuk. Padahal aku di rumah tak pernah mencuci piring walaupun satu buah pun, bahkan beberes rumah sekalipun aku tak pernah.Lah, kenapa kini aku dipaksa olehnya mencuci piring sebanyak itu? Emang aku pembantunya? Kedua, ketika aku sudah selesai cuci piring, perut begitu demo karena sejak tadi tak diisi. Aku menemukan dua potong daging rendang. Eh, ternyata daging itu malah dijatuhkan oleh wanita itu ke lantai.Sepertinya dia sengaja menjatuhkannya, namun dia tetap saja tak mengakui perbuatan kejamnya. Siapa yang tak marah dengan perlakuannya ini? Dan juga, katanya dia mau memasak telur ceplok untukku. Eh, tahu-tahu rasanya sangat asin. Hingga membuat perutku mual.Aku yakin wanita bersanggul besar itu dengan sengaja memperlakukanku bak anak tirinya. Entah kenapa dia bersikap seperti itu padaku. Apa wanita ini punya de
Baca selengkapnya
Tega?
POV Fani‘’Kamu itu nggak ada tempat tinggal, Chik. Aku takut kamu kenapa-napa di jalan. Kamu itu udah baik banget sama aku. Masa aku akan membiarkan kamu begitu saja.’’Aku menatap sendu pada wanita yang bernama Chika itu. Sungguh menyedihkan sekali nasipnya, diusir oleh orangtua. Aku tak tahu apa penyebab dia diusir, aku ingin menanyakan hal itu. Namun, sepertinya waktunya belum tepat bagiku untuk bertanya apa penyebab dia diusir dari rumah.Jujur saja, aku sangat prihatin dengan kondisi wanita ini. Makanya aku menawarkannya untuk menginap di rumahku sementara. Apalagi dia sudah berbaik hati membantu biaya administrasi papaku, jika tak ada dia yang membayar aku tak tahu apakah papa bisa diselamatkan atau tidak. Aku dan keluarga sudah berhutang nyawa pada wanita itu.Tadi aku kaget memandangi dia yang menghampiriku sambil menenteng koper. Ternyata dia mau pergi dari rumahku karena tak tahan dengan perlakuan mama. Seketika teringat olehku, mama yang menyuruh dia mencuci piring yang be
Baca selengkapnya
Sungguh Malang
POV Si Pelakor (Chika)‘’Chika!’’ Tak kuhiraukan panggilan wanita itu.Aku tersenyum menang. Akhirnya aku berhasil membuat mereka bertengkar, hingga tamparan mendarat di pipi Fani. Awalnya aku sungguh kaget, kenapa wanita bersanggul besar setega itu menampar anak semata wayangnya. Hanya karena anaknya yang membawaku kembali ke rumahnya? Kenapa sebenarnya wanita bersanggul lebar itu? Kenapa dia seperti menyimpan kebencian yang amat dalam padaku?‘’Sepertinya dia punya dendam sama aku. Tapi kenapa? Toh, aku nggak pernah mengusik hidupnya,’’ kataku dalam hati.Begitu banyak pertanyaan yang muncul di benakku. Seketika aku sudah berada di depan jalan. Aku menoleh ke belakang, ternyata Fani mengikutiku.‘’Chik, ma’afkan aku,’’ katanya berucap lirih.‘’Fan, seharusnya aku yang minta ma’af ke kamu. Gara-gara aku kamu jadi ditampar sama Mama kamu. Ma’af banget ya.’’‘’A—aku nggak tahu kenapa Mama kayak gitu. Mamaku yang kukenal biasanya nggak kayak gitu, Chik.’’‘’Aku nggak tahu harus bagaim
Baca selengkapnya
Dua Lelaki itu...
POV Chika (Pelak0r)‘’Apa aku makan sate aja kali, ya? Dari pada aku mati sia-sia."‘’Pak! Satenya!’’ teriakku. Dia menoleh dan bergegas membawa gerobaknya berjalan ke arahku.‘’Ah, masa aku makan sate di pinggir jalan. Kayak gembel dong.’’ Aku bergidik ngeri.‘’Mba? Jadi beli satenya kan?’’ Membuat aku tersadar dari lamunanku.‘’Iya, iya. Aku laper nih. Satu, makan di sini,’’ ketusku.‘’Oke. Mohon ditunggu yah, Mba,’’ katanya tersenyum ramah.Aku menatapnya dengan tatapan malas. Sungguh malas rasanya membeli sate ini, apalagi di pinggir jalan. Seumur hidup aku tak pernah makan sate dan tak pernah makan di pinggir jalan begini.‘’Jangan pake lama.’’‘’Yang sabar dong, Mba.’’Aku memperbaiki rambutku yang sedari tadi mungkin berantakan tak karuan.‘’Ini satenya, Mba. Monggo dimakan.’’ Lelaki itu menyodorkan sepiring kecil sate yang asapnya mengepul. Ah, ternyata harum juga nih makanan.‘’Sendoknya ini udah Bapak cuci bersih kan?’’ tanyaku dengan spontan sambil melirik ke sendok yang d
Baca selengkapnya
Aku Bukan Orang Gila
POV Si PelakorAku berteriak, namun tak ada yang berani menolongku. Kendaraan lewat tak banyak, tapi masih ada dua atau tiga motor. Tak ada yang menghiraukan teriakkanku. Kenapa? Apa mereka takut pada dua lelaki pereman bertubuh besar ini? Tidak! Aku yakin, mereka hanya tak mau membantuku.Sejak tadi aku berusaha melepaskan diri, namun nihil. Kekuatan pereman itu mengalahkan kekuatanku. Satu-satunya cara adalah menendang alat tempur lelaki ini. Tanpa berpikir kulayangkan tendangan, tepat pada alat tempur miliknya. Seketika dia meringis kesakitan dan aku pun terlepas dari tangannya. Namun, lelaki yang tengah menenteng barang-barangku itu seketika melempariku dengan batu hingga tiba tepat di keningku.‘’Arggh.’’ Kucoba memegang kening, ternyata darah segar hinggap di tanganku.‘’Ayo, Bos. Kita lari dari sini. Setidaknya barang-barang ini sudah kita dapatkan.’’ Kedua lelaki itu berlari sambil membawa barang-barang mahalku.‘’Jangan lari kalian!’’Aku yang akan mengejar dua lelaki itu, na
Baca selengkapnya
POV Maminya Chika
‘’Bu, ma’af. Apa Ibu nggak kasihan sama Non Chika? Apalagi Non itu—‘’ Membuat darahku seketika naik mendengar ucapan lelaki yang bernama Jodi, dia asisten pribadiku.‘’Kamu nggak tahu apa-apa tentang Chika. Jadi stop untuk mengatakan hal itu,’’ kataku tegas dan menunjuk lelaki yang berdiri di sampingku.Ya, keputusanku untuk mengusir Chika adalah keputusan yang tepat. Jujur saja, aku sangat kecewa pada anak semata wayangku. Awalnya, aku pulang ke kampung halaman itu karena berniat menjemput Chika supaya dia mau ikut denganku ke luar kota, tempat papinya bekerja. Tapi, apa yang aku dapati? Aku langsung mendapatkan ucapan yang membuat jantungku seakan berhenti berdetak.Tetangga mengatakan kalau anakku itu dipaksa nikah di balai adat. Katanya Chika ketahuan membawa lelaki menginap di rumah. Aku tak tahu harus meletakkan di mana mukaku ini, saking malunya sama warga di kampung. Setelah mendengar kabar yang tak mengenakkan itu, aku langsung menghubunginya. Aku menyuruh dia untuk segera pu
Baca selengkapnya
Menemukan Test Pack?
POV Maminya Chika‘’Neneng!’’‘’Iya, Bu?’’ Seperti biasanya jika aku memanggil, dia pasti akan tergopoh-gopoh berjalan mendekatiku.‘’Kamu periksa kamar yang biasa ditempati Chika dan semua kamar. Kecuali kamar saya,’’ perintahku.‘’Kalau kamu menemukan sesuatu. Segera lapor ke saya,’’ lanjutku.‘’Baik, Bu,’’ sahut Neneng dengan sopan dan menunduk. Wanita itu kembali melangkah untuk menjalankan tugas yang kuberi.‘’Sebentar, Neneng!’’ Membuat ART itu menghentikan langkahnya lalu menoleh.‘’Kamu periksa semuanya. Jangan ada yang ketinggalan. Kamu paham?’’‘’Paham, Bu.’’‘’Baiklah. Kerjakan tugasmu sekarang juga, Neng.’’ Dia kembali menyahut dengan anggukan dan menghilang dari pandanganku seketika.Ya, aku sengaja memerintahkan asistenku itu untuk memeriksa semua ruang kamar tempat tidur, kecuali kamarku. Karena selama aku tak berada di kampung, tentu kamarku dikunci. Dan kamar yang lain, tentu pernah dipakai oleh lelaki biadab itu. Pun juga aku tengah mencurigai terjadi sesuatu pada an
Baca selengkapnya
Kamu Tidak Pantas Hidup
POV Maminya Chika‘’Saya mau keluar. Ada hal penting yang harus saya urus. Kamu jaga rumah. Karena Jodi dan Angga akan ikut bersama saya. Jangan lupa, sediakan makan siang seperti biasanya,’’ titahku dengan tegas.‘’Baik, Bu.’’Seperti biasa Neneng akan menurut saja apa yang aku perintahkan. Aku langsung memberi kode pada kedua lelaki itu untuk melangkah ke luar dari rumah.‘’Silahkan, Bu.’’Lelaki yang berpakaian hitam itu membukakan pintu mobil untukku, Jodi. Aku segera menaiki si roda empat. Mobil pun melaju membelah jalan raya.***Hanya 15 menit aku dan dua orang asisten pribadiku sudah memasuki lobi rumah sakit. Kami langsung melangkah ke ruang rawat lelaki biadab itu. Ternyata dia tengah bermain ponselnya. Apa dia menghubungi Chika?‘’Deno?’’ Membuat matanya melotot dan tangannya terhenti mengusap layar benda canggih itu.‘’Tante?’’‘’Hem, maksudku..Mami,’’ katanya dengan cepat. Aku langsung duduk di brankar.‘’Gimana? Kamu udah baikan? Udah boleh pulang kan?’’ Kutepuk lengann
Baca selengkapnya
Menikah dalam Keadaan Hamil?
Entah kenapa hari ini wajah Mas Deno selalu membayang di benakku.‘’Ah, Nelda. Kamu itu wanita bodoh. Masa iya, lelaki pengkhianat itu masih aja kamu ingat. Dia tuh udah bahagia di sana bersama selingkuhannya,’’ monologku dalam hati yang selalu mengingatkan diri sendiri.Aku mengusap muka dengan kasar. Kuraih benda canggih itu, rasanya sudah lama aku tak melihat komentar para fans. Kemarin aku memasukkan foto anak semata wayangku dengan caption kau adalah hidupku. Ternyata ada 100K like dan 4K komentar. Untuk menghalau rasa suntuk, aku memutuskan untuk membaca komentar para fans.‘’Anak solehah. Semoga sehat selalu ya, Dek.’’‘’Kasihan banget sama Naisya. Jadi korban perselingkuhan Papanya. Semoga Mba Nelda selalu kuat dan sabar. Kami selalu ada untukmu dan Naisya.’’‘’Ma’af, Mba. Apa Mba beneran udah cerai sama suami Mba? Soalnya dia menikahi si wanita murahan itu.’’Mataku melotot melihat salah satu komentar dari seseakun itu. Menikah? Dengan Chika si pelakor? Dari mana wanita itu t
Baca selengkapnya
Balasan?
‘’Nggak seperti yang ada di benakmu itu. Kamu yang ternyata berhati busuk, Nelda. Buktinya kamu memfitnah Chika sampe namanya buruk di sosial media.’’Aku membungkam mulut saking terperanjatnya sambil menggeleng. Seorang Fani tak pernah berkata sekasar ini padaku. Jangankan untuk berkata kasar, menyakiti hatiku saja dia tak pernah. Begitulah dia semasa sekolah denganku. Kini dia berubah total. Dia lebih berpihak pada wanita murahan. Apa karena wanita murahan itu membiayai semua biaya rumah sakit papanya? Membuat Fani lebih berpihak pada si pelakor dibandingkan aku? Tidak, aku tahu betul bagaimana seorang Fani yang kukenal selama ini.‘’Jadi karena dia membiayai rumah sakit Om, kamu jadi berpihak padanya? Fan, kenapa kamu nggak bilang sama aku? Kalo kamu bilang sama aku, aku pasti bantu kamu kok untuk membayar semua biaya administrasi Om. Ngapain kamu harus minta bantuan pada si pelakor itu.’’‘’Cukup, Nelda! Jangan kamu ngerendahin Chika lagi!’’ Suaranya makin menggelegar sambil menun
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status