All Chapters of Misi; Mengandung Benih Tuan Vince: Chapter 11 - Chapter 20
24 Chapters
Bab 11 : Mission Completed (Qiara)
“Pokoknya selama kita masih terikat dengan kontrak, kamu gak boleh pergi kalau aku tidak mengizinkan! Kalau kamu tetap bersikeras maka aku juga akan ikut denganmu,” Qiara memutar bola matanya. Ternyata menikah tanpa cinta membuat dirinya merasa seperti burung yang sedang terperangkap di dalam sebuah sangkar. Tidak bisa bebas untuk membuat keputusan seperti yang sebelumnya. “Ya, Sudah! Hantar aku ke kamarku. Pokoknya aku gak mau kamar yang kecil. Aku mau kamar yang sama besar seperti yang kamu punya. Kalau gak, aku akan pergi dari sini!” “Ck! Kamu bisa pakai kamar aku selama kita masih hidup bersama. Aku bisa tidur di kamar yang berada di sebelah kamarmu! Tapi ingat ini, jangan pernah asal menyentuh barang-barangku!” “Ok! Vince, apa besok aku bisa pergi mengunjungi Ryan di rumah sakit? Bagaimanapun juga, dialah yang sudah menyelamatkan aku dari ditusuk sama Darwina!” Ada rasa tidak rela di dalam hati Vince untuk membiarkan Qiara pergi seorang diri. Vince merasa bingung dengan dir
Read more
Bab 12 : Pergi Dan Menghilang
“VINCE!” Teriak Qiara.Sadar dirinya saat ini sedang menjadi perhatian, Qiara menundukkan badannya tanda minta maaf. Bisa-bisanya dia lupa bahwa saat ini dirinya masih berada di dalam rumah sakit. Saat Qiara hendak melangkahkan kakinya, terasa tangannya ditarik sedikit sama anak kecil yang terlihat sangat pucat.Vince memutar kembali ke arah Qiara setelah melihat ada seorang anak kecil sekitar usia 10 tahun dan seorang nenek yang terlihat bungkuk berada di dekat istrinya. Wajah nenek itu hampir tidak terlihat. “Ini kenapa ya megang-megang tangan istri Saya?” Tanya Vince dengan wajah yang dingin. Qiara menyikut pinggang Vince. Dia memberi kode kepada sang suami untuk menutup mulutnya. Belum lagi Qiara melihat orang-orang di sekitar memandang ke arah mereka dengan tatapan penuh penasaran. Qiara berpikir mereka mungkin jijik melihat anak kecil dan seorang nenek yang pakaian nya sudah compang-camping. “Ya adik kecil?Apa ada yang bisa kakak bantu?” Qiara hampir berjongkok untuk menyamak
Read more
Bab 13 : Dan Terjadi Lagi!
“Apa ada yang kalian rahasiakan dari kami?” Tanya Thea kembali dengan nada yang santai. Alexander dan Verill langsung menoleh ke arah tiga wanita yang kini saling melontarkan pertanyaan. Qiara yang melihat raut wajah mamanya juga Nelly hanya terlihat seperti biasa dengan pertanyaannya, lalu mencoba membuang jauh-jauh rasa curiga yang ia rasakan.“Nggak kok! Emang kita punya rahasia, Honey?” Vince mengerutkan dahinya setelah Qiara berbalik menanyakan pada dirinya. Qiara tersenyum manis memandang ke arah Vince. “Iya! Yang dikatakan sama Qiara benar kok! Mana mungkin kami berdua punya rahasia,” “Lalu kenapa kamu menanyakan pertanyaan yang aneh seperti tadi?” Alexander bertanya dengan nada penasaran. “Karena Qiara–”“Kapan mau diminum air nya Qiara, Vince? Nanti keburu dingin loh. Ayo diminum dulu,” Nelly memotong percakapan Qiara sambil menunjuk gelas berisi air putih yang baunya agak sedikit aneh. Vince dan Qiara pun meneguk air itu dengan penuh rasa keterpaksaan. Thea juga Nelly
Read more
Bab 14 : pengakuan Qiara
“Hey, wanita pelacur! Mana pacar aku, Vince?” “Apa? Aku gak dengar! Bisa kamu ulangi kembali kata-kata kamu tadi, Girl?” Qiara masih menanyakan dengan mode santai. Marsha tersenyum meremehkan Qiara yang terlihat polos dan seperti orang bodoh. Vince yang mendengar kedatangan Marsha sengaja memilih untuk bersembunyi dan melihat seperti apa cara Qiara membalas mantannya. “Ck! Simpan sedikit kebodohan kamu itu! Bagaimana bisa Vince menikahi perempuan bodoh seperti kamu. Pelacur dan pelakor murahan!” “Pelacur dan pelakor? Kamu ngelawak ya, Girl. Nih aku mau memberi saran sama kamu, move on gih! Sekarang kamu kalah, aku yang menang! Kamu itu hanya mantan Vince sebelum Vince kenal sama aku. Sadar diri dikit dong, Girl!” Tok! Tok! Tok! Muncul lelaki yang memakai baju warna hijau di depan pintu. Kebetulan Qiara belum menutup pintu setelah kedatangan Marsha. Marsha menatap tajam ke arah ojol yang secara tiba-tiba muncul itu. “Maaf mengganggu! Apa ini benar pesanan dari–”“Vince? Iya bena
Read more
Bab 15 : Qiara Populer
“Ya ampun! Jangan kaget gitu lah wajahnya. Hahaha! Aku bercanda doang kok,” “Dih, siapa yang kaget! Aku juga gak peduli kamu mau pulang dalam keadaan seperti apa. Bukan urusan aku sama sekali! Cuma kamu jangan macam-macam sama lelaki lain di luar sana saat kita masih suami istri!” Qiara hanya tersenyum manis dan menganggukkan kepalanya untuk mengiyakan kata-kata Vince. Moodnya benar-benar membaik setelah melakukan sesuatu yang sudah ia pendam selama ini. Malam pun berlalu dengan cepatnya. Keesokan paginya mereka berdua dikejutkan dengan kedatangan orang tua mereka yang secara tiba-tiba muncul di dapur. Untung saja saat ini mereka berdua sedang sarapan bersama. Seandainya keduanya masih berada di dalam kamar pasti mereka bakal ketahuan. “Mama, Papa! Kok kalian main masuk aja sih? Gimana kalau kami sedang melakukan hal yang aneh-aneh saat kalian main masuk tanpa permisi!” Vince berkata dengan dingin. “Iya deh, iya! Mama janji ini terakhir kalinya kami masuk tanpa keizinan kalian. M
Read more
Bab 16 : Berangkat Ke Paris
“Kalau hanya seminggu di sana, bisa nggak?” Tanya Qiara nada manja ke arah mamanya. “Kan kemarin sudah mama bilang, gak boleh! Minimum tiga minggu baru kalian bisa pulang. Soal kerjaan gak usah khawatir. Kan sudah dititipkan sama orang kepercayaan kalian masing-masing!” “Ah... Mama gak asik banget sih!” Qiara langsung menggandeng tangan Vince dengan sangat mesra. Dia ingin membuat lelaki itu jengkel karena suaminya itu dari kemarin tampak seperti benar-benar ingin pergi untuk meraikan bulan madu mereka ke Paris. Vince begitu asyik memandang pemandangan kota yang begitu sibuk dari kaca mobil, secara tiba-tiba Vince merasakan ada sebuah cubitan kecil di bagian pinggulnya. Qiara tersenyum dengan penuh arti saat Vince menoleh ke arahnya.Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju ke bandara. Qiara merasa resah karena dia harus menunda untuk memberikan Darwina pelajaran. Setelah tiba di sana nanti dia akan memikirkan cara untuk pulang kembali ke kota ini dengan cepat. “Semua dokum
Read more
Bab 17 : Lelaki Misterius
“Tapi bo’ong! Aku, gak bisa jauh dari kamu… Tidak akan pernah terjadi di dalam kehidupan ini!” Vince tersenyum sinis. Mendengarkan itu, otomatis tangan Qiara membanting bantal yang ada di tangannya. Dia merasa jengkel mendengarkan kata-kata Vince. Sifat Vince terkadang bisa manis hingga membuat hatinya merasa deg degan. Kini sepertinya ia harus membiasakan dirinya untuk tidak mudah merasa jatuh cinta kembali. Manakala tidak jauh dari kamar Qiara dan Vince ada seorang lelaki yang memakai hoodie menatap dengan penuh tajam ke arah kamar pasutri yang baru saja tiba itu. Pandangannya terlihat mengandungi seribu arti. “Mereka telah tiba! Aku akan memerhati mereka selama mereka ada di sini!” “Ha ha ha, selamat menikmati! Kamu akan mengerti dengan sendiri apa yang sudah aku sampaikan soal mereka. Tapi ingat ini, jangan sampai ketahuan kamu berada di sana. Ingat sama rencana kita!” “Kamu sok ngatur-ngatur aku sekali lagi, bisa ku pastikan batang lehermu akan ku patahkan saat kita bertemu
Read more
Bab 18 : Cerita Vince
“Kamu kenapa panik begitu? Mana jelek banget lagi namanya, Mawar Sakura Berduri! Gak jelas sekali orang yang ngasih nota ini!” Qiara memilih diam dan berlalu meninggalkan Vince yang masih menikmati sarapannya. Seleranya terasa mati setelah mendapat nota itu. Hanya satu orang yang selalu memanggil nama gelarannya dengan penuh. Akhirnya Qiara memutuskan untuk berjalan-jalan secara bersendirian. Vince segera menyudahi aktivitas nya setelah menyadari Qiara telah menghilang dari restoran itu. Dengan wajah yang dingin ia melangkahkan kakinya mencari keberadaan istrinya. Puas mencari kesana kemari, akhirnya Vince pun menemui Qiara sedang berbicara dengan raut wajah yang serius bersama seorang lelaki yang mengenakan hoodie berwarna merah. “Apa lelaki itu yang telah memberikan nota pada, Qiara? Seperti yang dikatakan sama pelayan tadi?” Gumam Vince. “Qiara!” Lelaki yang sedang berbicara dengan Qiara segera pergi setelah melihat Vince sedang berjalan menghampiri mereka. “Kamu kok pergi ga
Read more
Bab 19 : Junior Berulah ~
“Aku mau kamu membuat sepupuku jatuh cinta denganmu. Dan aku yakin kamu bisa melakukan itu!” “Kamu pikir aku perempuan murahan, gitu?” “Kalau kamu merasa tidak, maka jawaban aku juga tidak! Dengan wajah datarnya Vince berbicara. Qiara tak langsung menjawab perkataan Vince. Dia masih menimbang-nimbang akan rencana lelaki dingin itu. Nanti kalau sepupunya Vince cinta mati dan jadi psikopat hanya gara-gara ingin mendapatkan dirinya. Kan bisa berabe urusannya. Qiara bergidik ngeri memikirkan itu. Vince dengan sabar menunggu putusan dari sang istri. Seandainya Qiara menolak pun dia tidak akan mempermasalahkan. Dia bisa mengatur kembali rencana yang lain. “Ok! Aku setuju…” “Yakin? Setelah kamu menyetujuinya, kamu gak bisa menolaknya lagi. Karena aku akan melanjutkan rencana yang sudah aku siapkan sebelumnya!” “Yup! Aku sangat yakin. Lebih cepat lebih baik untuk hubungan kita.” Vince berdehem seketika saat mendengarkan perkataan Qiara. Ada rasa tidak rela jauh di dasar hatinya. Man
Read more
Bab 20 : Saling Mengerjai
“Kamu kenapa, Honey? Kok pucat begitu sih wajahnya? Sini biar aku obati kalau sakit!” Qiara masih dalam mode ingin mengerjai Vince. Siapa suruh lelaki itu dengan lancang berani mengganggu privasinya yang ada di dalam ponsel miliknya. Dengan wajah yang dibuat sepolos yang mungkin, Qiara menatap sang suami. Sadar Qiara masih ingin mengerjai dirinya, membuat Vince ingin membalas permainan yang sedang Qiara lakukan. Secara perlahan, dengan wajah datarnya Vince berjalan menuju ke arah Qiara. Dan ya, itu berhasil membuatkan wanita itu melototkan matanya. “Benar-benar sudah gila ya kamu! Jangan mendekat, kamu mau ngapain sih!” “Hanya wanita yang otaknya mesum saja akan berpikir yang aneh-aneh! Jangan geer, aku hanya ingin mengambil ponselku saja, istriku sayang!” Vince tersenyum smirks. “Ya ya ya, si paling tau apa isi otak manusia! Padahal aku mengira kamu mendekat karena pengen muntah di sini. Kalau sampai itu terjadi, aku bisa pastikan kamu bakal babak belur di tanganku!” “Sok kuat!
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status