All Chapters of DENDAM WANITA PENGHIBUR: Chapter 21 - Chapter 30
38 Chapters
Bab 21
Nadya dan pria itu terjatuh dengan posisi Nadya dibawah dengan mata terpejam karena syok saat melihat ada mobil yang meluncur kencang kearahnya. Sejenak dua orang itu masih berada diposisi semula, sementara banyak orang yang seketika mengucap syukur dan mengelus dada setelah mengetahui kalau Nadya selamat terutama Vinna.“Kamu tidak apa – apa?” Terdengar suara yang tidak begitu asing ditelinga Nadya. Gadis itu pun perlahan membuka matanya untuk memastikan siapa yang sudah menyelamatkannya.“Mas – Niko!?” Nadya terkejut saat mengetahui kalau ternyata yang baru saja menyelamatkanny adalah Niko Ramona. Pria yang juga pernah menolongnya beberapa hari yang lalu, saat dirinya mendapat tekanan dari Margareta.“Syukurlahk amu tidak apa – apa,” ucap Niko sambil berdiri lalu membantu Nadya untuk berdiri juga.“Terima kasih, Mas,” ucap Nadya sambil menepuk – nepuk celanya yang terlihat sedikit kotor, begitu juga dengan Niko Ramona yang menepuk – nepuk celana Jeansnya yang juga terlihat kotor.“Sy
Read more
Bab 22
Tangan Nadya melingkar dipinggang Niko sepanjang perjalanan pulang menuju Apartementnya yang terletak dikemayoran Jakarta Pusat, Nadya sama sekali tidak ingin melepaskan pelukannya dari tubuh kurus namun berisi Niko Ramona. Bahkan Nadya merapatkan tubuhnya agar semakin menempel ke punggung Niko Ramona.Nadya benar – benar takut kalau dia melepaskan pelukannya dari tbuh Niko Ramona, maka pria itu akan menghilang semelamnya. Sejak pertama kali bertemu dengan Niko Ramona di halaman parkir Rumah Sakit beberapa hari yang lalu, Nadya sudah jatuh cinta. Namun saat itu Nadya sendiri tidak mau mengatakan perasaanya saat di tanya Vinna, karena malu dan juga masih ada hal yang lebih penting yang harus Nadya kerjakan.Berbeda dengan sekarang. Nadya merasa dirinya sudah tidak bisa lagi menahan perasaan hati untuk tidak mencintai Niko Ramona. Kehadiran Niko yang datang untuk menyelamatkannya, membuat Nadya semakin yakin kalau Niko adalah sosok pria yang sangat cocok untuk menjadi pendampingnya.Bah
Read more
Bab 23
“Kamu terlalu merendah, kata siapa makannya gak enak? Justru sebaliknya masakan kamu sangat lezat,” puji Niko sambil mengangkat ibu jarinya kanannya.Nadya tersipu malu mendapat pujian dari Niko Ramona. Gadis itu pun menundukan wajahnya untuk menyembunyikan wajahnya yang sudah berubah warna. Nadya merasa Bahagia sekali bisa memasakan makanan buat pria yang disukainya, terlebih lagi pria itu memuji masakannya.“Disini, kamu sendirian?” tanya Niko sambil meneguk air putih sampai sisa setengahnya.“Sebenarnya, aku baru malam ini rencana akan tidur disini, Mas. Apartemen ini baru aku bayar sewanya kemarin,” jawab Nadya sambil kembali menuangkan air putih kegelas Niko yang hanya tinggal setengahnya.“Memang, sebelumnya kamu tinggal dimana?” tanya Niko lagi.“Kemarin – kemarin aku tinggal di Rumah kontrakan lama yang pernah ditempati bersama mamaku. Tapi karena aku selalu teringat masa – masa mama masih ada, aku pun memutuskan untuk pindah kemari.” Wajah Nadya berubah sedih saat harus kemba
Read more
Bab 24
“Nadya, boleh aku berkata jujur sama kamu?” Nadya mengangkat wajahnya lalu memandang wajah Niko yang sedang menatapnya lekat. “Sejak pertama kali bertemu kamu diarea parkir rumah sakit beberapa hari lalu, aku memang sudah tertarik sama kamu.” Nadya terkejut mendengar pengakuan Niko Ramona yang mengatakan kalau dirinya tertarik pada Nadya.“Dan kejadian tadi siang itu bukan hanya sekedar kebetulan saja. Aku memang sudah lama memantau kamu, menuyuruh anak buahku untuk memata – matai kamu.” Niko menyelipkan anak rambut Nadya yang terlihat terurai lalu meneruskan ucapannya. “Asal kamu tahu, itu semua aku lakukan karena aku benar – benar menyukai kamu,” ucap Niko jujur sambil matanya terus menelusuri wajah Nadya yang semakin terkejut dan tidak percaya kalau ternyata Niko menyukainya.“Apa, Mas Niko benar – benar mencintaiku?” tanya Nadya dengan mata berkaca – kaca. Dia merasa terharu dengan kejujuran Niko yang mengungkapkan perasaannya pada Nadya, padahal mereka baru bertemu dua kali.“Tent
Read more
Bab 25
Bukan itu saja, Saat ini Nadya benar – benar sudah terbakar gairah sensual yang begitu membara saat bibirnya disentuh bibir Niko beberapa saat yang lalu, sehingga gadis itu tidak bisa lagi berpikir terlalu jauh saat ini, karena yang ada dalam pikiranya adalah sesegera mungkin menuntaskan hasrannya secepat mungkin, serta merasakan sesuatu yang pribadi milik Niko berada di tubuh bagian terkecil dirinya saat ini juga.“Mas, Niko…” Nadya memandang Niko Ramona yang belum kembali menyentuh bibirnya untuk beberapa saat. Padahal Nadya saat ini sedang menunggu kalau pria itu akan kembali melumat bibirnya yang sudah sedikit dibuka memberi sinyal kalau dirinya sudah siap menyambut kehadiran bibir Niko.Niko yang mengerti kalau Nadya sedang menunggu kehadirannya pun langsung kembali melumat bibir Nadya. Dan kali ini Niko menunjukan kemahirannya dalam masalah ciuman dibibir. Lidahnya dimasukan kemulut Nadya dan meliuk – liuk memberikan sesasi erotis yang membuat Hasrat gadis itu semakin membeludak
Read more
Bab 26
Tangan Niko mulai mengusap dan memutar bulatan kecil berwarna kecoklatan milik Nadya yang sudah mengeras, hingga membuat Gadis itu menggeliat merasakan sensai nikmat yang tiada tara membuat darahnya semakin menggelegar terbakar Hasrat yang sudah mebeludak.Nadya yang sudah mulai memanas suhu tubuhnya pun membungkam mulut Niko yang hendak mengatakan sesuatu dengan ciuman menggairahkan. Lidah Nadya mulai memasuki mulut Niko dan bergerak dengan lincah mennelusuri setiap inchi bibir Niko memberikan sensai Nikmat yang dirasakan Niko Ramona saat ini.“Ada apa, Mas? Kenapa berhenti?” bisik Nadya frustasi disaat Niko mengakhiri ciumannya dan mengeluarkan tangannya dari dalam kemejanya. Nadya benar – benar tidak siap kalau Niko sampai membatalkan permainanya, karena saat ini Nadya sudah sangata mengharapankan tubunya dipuja pria tampan itu.Niko tidak menjawab. Pria itu malah berdiri dan memandang Nadya yang terlentang dengan wajah yang begiti frustasi karena Niko menghentikan permainannya dis
Read more
Bab 22
Tangan Nadya melingkar dipinggang Niko sepanjang perjalanan pulang menuju Apartementnya yang terletak dikemayoran Jakarta Pusat, Nadya sama sekali tidak ingin melepaskan pelukannya dari tubuh kurus namun berisi Niko Ramona. Bahkan Nadya merapatkan tubuhnya agar semakin menempel ke punggung Niko Ramona.Nadya benar – benar takut kalau dia melepaskan pelukannya dari tbuh Niko Ramona, maka pria itu akan menghilang semelamnya. Sejak pertama kali bertemu dengan Niko Ramona di halaman parkir Rumah Sakit beberapa hari yang lalu, Nadya sudah jatuh cinta. Namun saat itu Nadya sendiri tidak mau mengatakan perasaanya saat di tanya Vinna, karena malu dan juga masih ada hal yang lebih penting yang harus Nadya kerjakan.Berbeda dengan sekarang. Nadya merasa dirinya sudah tidak bisa lagi menahan perasaan hati untuk tidak mencintai Niko Ramona. Kehadiran Niko yang datang untuk menyelamatkannya, membuat Nadya semakin yakin kalau Niko adalah sosok pria yang sangat cocok untuk menjadi pendampingnya.Bah
Read more
Bab 27
Bab 27Cukup lama mereka terus saling memberi kehangatan. Bahkan sudah beberapa kali mereka berdua bertukar posisi untuk merasakan sensasi erotis dalam menjalin hubungan intim untuk yang pertama kalinya bagi mereka berdua sebagai pasangan kekasih yang baru saja resmi terjalin beberapa saat yang lalu.Nadya mencengkram rambut Niko Ramona dengan keras disaat merasakan Gerakan Niko semakin cepat dengan hentakan yang semakin dalam memasuki tubuh terkecilnya yang langsung disusul dengan pelepasan gairah Niko didalam tubuh terkecil Nadya, beriringan dengan ledekan gairah Nadya untuk pertama kalinya dirasakan yang begitu nikmat.Niko terkulai setelah merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa dan menimpa tubuh Nadya yang langsung memberikan pelukan untuk meminta agar Niko tidak beranjak dulu dari tubuhnya. Nadya sepertinya masih ingin merasakan kehangatan tubuh Niko Ramona begitu juga dengan pria itu. Niko pun tidak ingin terlalu cepat melepaskan milik pribadinya dari tubuh terkecil Nadya.
Read more
Bab 28
“Aaah…jangan menyalahkan orang lain! Semua kegagalan ini akibat kebodohan kamu yang terlalu ragu – ragu menjalankan perintahku!” bantah Margareta tidak menerima pembelaan diri pria itu. “Pokonya aku gak mau tau. Kamu harus cari cara baru untuk bisa menyingkirkan si Nadya secepatnya,” tambahnya.“Tentu saja bos, saya akan mencari cara lain agar bisa secepatnya menyingkirkan. Bos tenang saja, kali ini saya pastikan tidak akan gagal,” jawab pria.Margareta mendengus kesal. “Jangan hanya omong doang! Buktikan kalau memang kamu bisa diandalkan, aku ingin si Nadya lenyap malam ini juga!” bentak Margareta terbawa emosi kemarahan yang sangat besar karena kegagalan pria itu kemarin.“Dan ingat satu hal …!” ucapan Margareta terhenti saat ponselnya berdering. Wanita itu pun segera mengangkat panggilan masuk dari salah satu orang kepercayaanya, yang saat ini sedang mengawasi keadaan Bastian Permana.“Ya…ada kabar apa?” tanya Margareta dengan tegas dan masih dalam suasana terbawa amarah.“Kabar ba
Read more
Bab 29
“Kamu sebaiknya lihat berita, supaya kamu tahu penyebab kematian Om Bastian. Sebentar lagi aku jemput. Kita sama – sama pergi untuk melayat kerumah duka.” Jawab Vinna sambil menutup sambungannya.Nadya pun segera menyalakan telivisi untuk melihat berita terkini. Dan benar saja, ternyata kecelakaan yang menimpa Bastian Permana memang sudah menjadi treding topik saat ini.“Aku harus kesana sekarang, aku harus memastikan apa benar orang itu adalah Om Bastian, atau hanya kebetulan saja namanya sama.”Nadya segera beranjak dari tempat tidur, lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya.Tidak lama berselang, Vinna yang memang sejak tadi sudah diperjalanan pun sampai dan langsung masuk Apartemen Nadya yang kebetulan memang sengaja dibuka sedikit oleh Nadya.“Kamu baru mandi, Nadya?” teriak Vinna setelah berada didalam ruangan Kamar Apartemen Nadya dan mendengar gemerecik air dari kamar mandi.“Iya, kamu tunggu aja, sebentar lagi aku selesai, kok!” Sahut Nadya.Vinna tidak be
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status