Semua Bab Menjadi Istri Gelap Kakak Angkatku: Bab 21 - Bab 30
45 Bab
Rafael Cemburu?
Rafael berhenti di depan pintu toilet pesawat itu saat dia mendengar dengan sangat jelas suara Chalista di dalam sana dengan seorang pria. Rafael meremas tisu yang dia bawa karena emosi yang dia rasakan.Rahangnya langsung mengeras saat tau Chalista bertemu pria lain di pesawat ini. Rafael tau dia tak punya hak untuk marah tapi kenapa rasanya dia sangat marah hingga ingin menghancurkan semua hal yang dia lihat detik ini juga.Rafael tak langsung masuk saat dia mendengar itu tapi dia menunggu agar bisa mendengar semua pembicaraan Chalista.“Siapa pria yang diajak berbicara? Apa itu pacar yang dia katakan waktu itu?” tanya Rafael pada dirinya sendiri karena dia sangat ingat saat Rafael ingin mengajak Chalista menikah dia langsung menolak dan mengatakan dia sudah punya pacar.“Apa ini pacarnya? Tapi kenapa bisa pacarnya ada di pesawat ini juga?” Rafael tanpa sadar mengernyitkat alisnya.Sementara itu Chalista yang kini menatap mata Abian yang masih menatapnya dengan penuh cinta membuatny
Baca selengkapnya
Rafael Cemburu?
“Awh! Raf…sakit!” lirih Chalista saat Rafael menarik tangannya dengan begitu keras melewati kabin pesawat menuju ke kabin kelas utama tempat Chalista tadi berada. Rafael langsung menutup pintunya dan ikut masuk di sana di ruangan yang sangat sempit itu dengan rahang yang mengeras.“Siapa pria itu?” tanya Rafael langsung tanpa basa basi, tatapannya terlihat menggelap membuat Chalista sangat takut. Sejak awal sebenarnya Chalista memang sangat terintimidasi dengan aura dingin yang dipancarkan pria ini saat awal dia diadopsi seakan-akan tatapan Rafael bisa menembus tubuhnya saking tajamnya sehingga Chalista tak pernah berusaha mendekatii pria ini karena memang Rafael terlihat sangat menakutkan.Sampai kejadian tragis malam itu, saat Rafael tanpa sengaja merenggut keperawanannya dan sekarang Chalista berakhir mengandung anak pertama pria dingin ini.“Dia pilot pesawat ini seperti yang bisa kau lihat tadi,” ucap Chalista berusaha meluruskan keadaan karena memang benar Abian adalah seorang
Baca selengkapnya
Posisi Yang Berbahaya
“A-pa yang kau katakan?” cicit Chalista dengan suara pelannya. Chalista yakin dia salah dengar. Tidak mungkin seorang Rafael Nathan Adijaya yang paling dingin ini mengatakan Chalista cantik bukan?Oh, dalan mimpipun Chalista tak pernah memikirkannya.Tapi apa barusan yang dia dengar?Saat menyadari tatapannya hanyut menatap Chalista, Rafael langsung mendorong pelan gadis itu agar menjauh darinya sambil membuang wajahnya. Rafael benar-benar terlihat seperti orang yang tengah kelepasan.“Bukan apa-apa aku hanya mengatakan ternyata semua wanita terlihat cantik,” dusta Rafael sambil membuang wajahnya membuat Chalista tersenyum jahil.“Oh, ya? Rasanya aku tidak mungkin salah dengar ada yang memujiku dan mengatakan aku cantik. Bukankah hanya ada aku di sini? Wanita mana yang kau maksud, Rafael?” tanya Chalista kini beralih mengerjai Rafael dengan menggunakan nada yang sama seperti yang digunakan pria itu.Rafael yang merasa Chalista tengah menjahilinya langsung menatapnya dengan tatapan int
Baca selengkapnya
Boleh Aku Masukkan?
Chalista dan Rafael baru bisa bernapas lega saat pramugari yang lewat membawa makanan itu kini sudah pergi, Rafael mengusap rambut Chalista yang berjongkok di bawah dengan pelan.“Hey, sudah aman sekarang,” bisik Rafael membuat Chalista langsung berdiri cepat.“Ekmm.” Chalista berdehem pelan untuk menyembunyikan kegugupannya karena posisi berbahaya mereka tadi, wajahnya pasti sudah memerah karena malu sekarang.Rafael terkekeh pelan membuat Chalista langsung menatap horror ke arah pria itu. Sungguh, melihat Rafael dari jarak sedekat ini sangat jauh berbeda dengan Rafael mode CEO di kantornya yang sangat dingin dan penuh perintah.Chalista heran kenapa bisa Rafael berubah secepat itu, apalagi sekarang melihat pria tampan ini terkekeh pelan membuat bulu kuduknya naik karena membayangkan Pak Rafael yang terkekeh seperti itu, bukan Rafael mode bertanggung jawab karena sudah mengamili seorang gadis seperti sekarang.Chalista tersenyum pelan. “Apa yang lucu?” tanyanya penasaran.“Aku menyur
Baca selengkapnya
Jejak Hubungan Panas
“Ahh…..apa itu tadi…aku dan Rafael benar-benar melakukannya,” lirih Chalista sambil bersandar di kursi pesawatnya yang cukup luas itu karena memang Chalista ada di tipe kelas utama.Rafael sudah pergi beberapa menit yang lalu meninggalkan bekas percintaan mereka di sini bahkan Chalista masih bisa mencium aroma tubuh pria itu. Semburat merah langsung muncul di wajah gadis itu tatkala dia mengingat bagaimana nakalnya dia tadi menggoda Rafael.“Arghhhh aku pasti sudah gila!” Chalista menepuk wajahnya sambil merem melek karena pikirannya tak bisa beralih dari Rafael. Ah, Chalista benar-benar sudah jatuh kedalam pesona pria itu.Namun, Chalista langsung terdiam ketika dia mengingat Rafael memanggilnya dengan kata ‘sayang’ saat mereka bercinta. Terhitung sudah dua kali Chalista mendengarnya pertama kali saat insiden yang mengejutkan itu dan yang kedua tadi. “Apa mungkin Rafael membayangkan berhubungan dengan gadis pujaan hatinya itu?” Chalista bermonolog sendiri.Mendadak suasana hatinya be
Baca selengkapnya
Kecurigaan Monika
“Coba, sini Mama lihat dasinya,” ucap Mayang sambil mengambil dasi yang Chalista pegang dengan dahi mengkerut bingung.Chalista langsung menegang seketika, dia menelan ludahnya susah payah. Bagaimana ini? Dia sangat takut mamanya mengenali dasi siapa itu karena biasanya Rafael memang sangat sering menggunakan dasi berwarna biru dongker seperti ini. “Loh….kok kayak udah kepakek si Cha dasinya?” Pertanyaan Mayang sukses membuat Chalista gugup setengah mati. Keringat dingin membahasi dahinya padahal ada pendingin ruangan di sana.“Ehm…i-ya Ma soalnya itu—Argh! Chalista bisa gila, apa yang harus dia katakan sekarang?“Kenapa? Kok kamu tegang gitu sih Mama nanya ini kan katanya dasi baru,” ujar Mayang sambil menatap putri angkatnya itu. Mayang sangat kenal gadis ini sejak lama dan dia paham gerak gerik putrinya ini dan dia rasa pasti ada yang tak beres dengannya.“Itu eman
Baca selengkapnya
Tuan Xander
“Maaf, Nyonya tapi kamar yang anda pesan hanya 2 kamar dengan tipe VVIP.” Ucapan pelayan hotel di lobi villa itu sontak membuat Mayang syok. “APA?! Loh kok bisa? Perasaan mama udah pesen 3 kamar loh,” keluh Mayang dengan wajahnya yang sudah panik.“Coba kamu cek dulu yang benar, sayang,” ujar Abimanyu tetap tenang tatkala istrinya sudah kelimpungan karena panik.“Monika sayang, kemarin kan mama booking vilanya sama kamu kan kita udah mesen tiga kamar kan?” tanya Mayang memastikan pada menantunya itu.Monika yang terlihat menempel dengan Rafael itu langsung mengangguk cepat. “Iya, Ma kemarin aku lihat apa mungkin mama salah pencet kemarin pas booking di aplikasinya,” jawab Monika dengan wajah yang juga panik.Tapi, dari sudut matanya dia melihat sinis ke arah Chalista yang berdiri tak jauh dari mereka. ‘Rasain lo tidur di jalanan aja, jangan ganggu liburan keluarga lo cuma anak
Baca selengkapnya
Dalam Bahaya
“Wah! Kebetulan sekali bertemu Tuan Muda Xander di sini, apa yang kau lakukan di sini Abian?” Diluar dugaan Chalista, ternyata papanya mengenal Abian. Ya, itu tidak mengherankan mengingat betapa terkenalnya keluarga mereka. Keluarga Alexander masuk ke deretan keluarga konglomerat bersanding dengan keluarga Adijaya dan keluarga Wardana (keluaga Monika)Namun, ketiga keluarga itu bergerak di bisnis yang berbeda-beda, jadi tidak sepenuhnya bersaing tapi masih ada hubungan kerjasama.Abian terlihat tersenyum saat melihat Abimanyu di sana, segera dia membalas uluran tangan pria itu dengan sopan. “Aku memang menginap di Bali untuk beberapa hari, ada beberapa masalah di bandara dekat sini jadi papa menyuruhku menanganinya,” jelas Abian sambil tersenyum manis, namun sedetik mungkin dia langsung mengalihkan pandangannya ke arah Chalista membuat gadis itu seketika mematung.“Chalista, kita bertemu lagi apa ini juga sebuah kebetulan?” ta
Baca selengkapnya
Bukan Waktu Yang Tepat
Malam pun tiba, seluruh keluarga Adijaya kini sudah berkumpul di tengah-tengah api unggun sambil melihat bintang. Chalista sejujurnya enggan untuk ikut bergabung di sana karena kini keluarganya malah mengajak Abian untuk bergabung dan itu membuat Chalista tak nyaman.Sejujurnya ada alasan kuat mengapa Chalista putus dengan Abian, selain fakta bahwa dia merasa tak pantas dengan keluarga elit pria itu. Hal itu karena Abian berselingkuh di belakangnya dan itu adalah hal yang tak bisa ditoleransi oleh Chalista, apalagi sepanjang mereka berpacaran dulu Abian selalu memintanya untuk melakukan hubungan intim dengannya seperti seorang hiper sex, dan dengan kurang ajarnya Abian mengatakan dia selingkuh dengan wanita lain karena Chalsita tak memberikannya jatah batin.Chalista langsung menampar pria itu dengan segenap emosi yang dia miliki dan ia langsung memutuskannya sepihak, tak disangka kini Abian malah mengejar-ngejar Chalista lagi membuatnya merasa ketakutan.&ldquo
Baca selengkapnya
Kesalahpahaman
“Loh, Cha ternyata kamu habis mandi ya?” tanya Mayang langsung saat Chalista dan Rafael berjalan mendekat ke arah kerumunan dimana keluarga sedang berkumpul.“Iya, Ma biar lebih seger,” jawab Chalista sambil tersenyum. Dia sebisa mungkin menghindari tatapan Abian ke arahnya secara terang-terangan itu.“Kok lama sih, sayang?” tanya Monika kepada suaminya membuat wajah Chalista langsung pucat pasi. Dalam hatinya dia merutuki Rafael yang hendak melakukannya di sana, belum ngapa-ngapain saja sudah dibilang lama tidak kebayang kalau mereka benar-benar melakukannya bisa menjadi masalah besar.Abimanyu yang mendengar itu langsung menatap tajam ke arah Chalista, namun gadis itu langsung menundukkan kepalanya. Dalam hatinya dia merasa sangat kesal dengan papanya itu karena dia teringat ucapan Abimanyu beberapa hari lalu saat Chalista mengatakan kalau Monika telah bersikap curang tapi pria itu seakan-akan menutup mata dan telinganya dan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status