All Chapters of Menjadi Istri Gelap Kakak Angkatku: Chapter 31 - Chapter 40
45 Chapters
Malapetaka
“Ma! Ini gak seperti yang mama pikir Chalista bisa jelas—“Iya, Tante maaf merahasiakan fakta ini aku memang pacar Chalista,” ucap Abian langsung menyela ucapan Chalista. Gadis itu langsung melotot tajam dan menatap Abian yang berbohong itu.Apa sebenarnya tujuan pria ini?Mayang langsung tersenyum penuh arti ke arah putri kesayangannya itu. “Chalista! Sejak kapan kamu mulai merahasiakan hal seperti ini dari mama hm? Memangnya apa yang salah dengan berpacaran, apalagi kau memacari Tuan Muda dari keluarga Alexander papa tidak mungkin marah saat mengetahui ini dia pasti sangat senang,” ujar Mayang sambil menepuk pundak Chalista dengan sedikit kesal.Awalnya Mayang pikir ada masalah diantara keduanya ternyata mereka adalah pasangan kekasih.“Ma itu tidak benar,” ucap Chalista kebingungan, dia tak tau harus bagaiaman lagi mengatasi situasi ini. Tentu saja Chalista ingin membantah ucapan Abian namun sejak
Read more
Masalah Besar
“Sayang, semoga lancar, ya,” ucap Mayang sambil senyam-senyum sendiri saat meninggalkan villa menantunya itu. Senyuman merekah Mayang membuat Monika semakin yakin akan rencananya malam ini.“Ma, pokoknya tunggu aja Rafael junior bakal launching bentar lagi,” jawab Monika dengan senyum percaya dirinya.Mayang langsung mengangguk dan berjalan cepat menuju ke villanya yang memang lumayan berjarak jauh karena villa VVIP dibatasi oleh taman kecil dan jalan setapak yang ditumbuhi bunga-bunga liar.Monika langsung menutup pintunya dan membuatnya setengah tertutup karena Rafael masih belum kembali. Dia mengatakan ada panggilan penting jadi suaminya itu sedang mecari sinyal untuk bisa berbicara dengan leluasa.“Lihat saja, Rafael sayang aku akan menaklukkanmu malam ini, kau tidak akan pernah bisa menahan pesonaku,” ucap Monika dengan percaya diri. Dia sudah menata tempat tidurnya dengan rapi dan membersihkan tubuhnya, memakai pa
Read more
Dimangsa
Chalista melirik jam kecil di pergelangan tangannya. Ah, bagaimana ini sudah hampir 5 menit dia terjebak di kamar ini bersama Abian.“Kau ingin aku yang melepas pakaianmu itu dengan paksa atau kau akan melepaskan sendiri di depanku, tinggal pilih!” ucap Abian dengan angkuh. Pria itu kini sudah duduk di kasur besar yang ada di villa itu dengan ikat pinggang yang sudah dilepas.Chalista menelan ludahnya susah payah. Sisi gelap Abian yang selama ini tidak dia ketahui kini muncul. Ya, Chalista memang punya firasat buruk dengan pria ini oleh karena itulah dia memutuskannya secara sepihak dan ternyata dugaannya benar, Abian hanya mengejar tubuhnya saja.Dengan gerakan cepat Chalista langsung bergegas menuju ke arah pintu berharap dia bisa kabur namun sialnya itu sudah dikunci oleh Abian. Mendadak Chalista ketakutan karena mendengar suara langkah kaki pria itu dari belakang berjalan mendekat ke arahnya.“Chalista kau sungguh tidak punya pilihan lain selain tidur denganku malam ini,” ujar Abi
Read more
Ciuman Yang Dalam
Air mata langsung turun membasahi pipinya seperti aliran sungai. Seumur hidup Chalista tak pernah merasa seputus asa ini sebelumnya, dia benar-benar menangis sesenggukan di sana tanpa ada yang mendengar dan peduli.“Aku gagal, aku gagal!” ucapnya di tengah tangisnya, memikirkan Rafael akan menganggapnya seperti pengkhianat membuat Chalista ingin mati saja rasanya.Ditambah, dia tau betul rencana yang Monika buat, dan kini Rafael pasti sudah kembali ke kamarnya dan berhasil jatuh di jebakan Monika. Hal itu membuat Chalista semakin menangis sejadi-jadinya.“Aku tidak bisa menyelamatkannya!” lirih Chalista, kemudian dia teringat bayi yang ada di dalam perutnya ini. “Ahh bagaimana sekarang,” lirih wanita itu sambil menatap air kolam dengan pandangan yang kosong.Kini bayinya ini tak akan punya masa depan karena Rafael pasti akan meninggalkannya, stau-satunya harapannya kini sudah beralih salah paham padanya dan Chalista tak
Read more
Kau Canduku
“Apa itu Kak Monika?” tanya Chalista hati-hati. Ia memperhatikan setiap inci perubahan wajah Rafael, apa pria di depannya ini terlihat bahagia atau malah sebaliknya? Karena sejujurnya Chalista merasa sangat insecure dengan kakak iparnya itu mengingat dia adalah seorang model terkenal. Kadang Chalista bingung apa yang Rafael lihat dari dirinya sehingga dia mengabaikan istrinya sendiri yang begitu cantik dan seksi itu.Rafael terlihat cukup tidak nyaman dengan panggilan itu terbukti dari wajahnya yang langsung berubah menjadi tajam dari sebelumnya melembut saat memeluk Chalista dan hal itu berhasil membuat rasa khawatirnya sedikit mereda, setidaknya ia bisa mepercayai Rafael.“Iya, dia terus menelponku sejak tadi aku menunggumu di sini, aku berbohong mengatakan aku ada telpon bisnis yang penting,” jawab Rafael dengan nada yang cukup terdengar kesal, biasanya Chalista sering mendengar nada suara Rafael ini ketika di kantor. Karena sudah hampir sebulan menjadi pendamping pria tampan ini,
Read more
Tidur Dengan Istrimu!
“Raf, hey!” Mayang terdengar memanggil sambil melambaikan tangannya saat melihat dari kejauhan seperti putranya yang ada di sana.Chalista sudah berjongkok tepat di kedua kaki Rafael dan pria itu berpura-pura menelpon. Keduanya berada di dekat kolam ikan yang ada di bagian bawah villa itu semetara Mayang ada di bagian atas yang setara dengan semua kamar villa itu, jadi Mayang tidak secara langsung melihat keduanya, hanya Rafael yang Mayang lihat karena Chalista tidak terkena sorot cahaya lampu dari atas.“Cha, berjalan sambil berjongkok ke arah sana bersembunyilah!” Rafael berucap tanpa menoleh ke  arah Chalista yang masih berjongkok di bawah, diantara kedua kakinya.“Cepat!” titahnya lagi membuat Chalista terpaksa menurutinya karena dia tak punya pilihan, bisa gawat jika mamanya melihat keduanya di tempat sepi ini larut malam seperti ini.Dengan perlahan, Chalista berjongkok sambil berjalan seperti seorang pencuri
Read more
Hampir Ketahuan
Ancaman Mayang sukses membuat Rafael berhenti. Pria itu hendak pergi meninggalkan mamanya di sana tapi kini dia terlihat menghentikan langkahnya dan itu membuat Mayang tersenyum penuh arti karena sepertinya ancamannya berhasil memengaruhi Rafael.Rafael berbalik. “Mencabut posisiku sebagai CEO?” ucap Rafael dengan nada yang sangat dingin, entah niatnya bertanya atau sekedar berucap tapi sangat kentara nada kesal pria itu saat mengucapkannya.Mayang langsung berkacak pinggang. “Iya! Kenapa? Kamu pikir mama gak punya hak di perusahaan kita? Ingat, ya Rafael saham keluarga mama 50% di perusahaan itu jika kamu lupa,” ujar Mayang membuat keadaan menjadi semakin serius.“Ada apa mala mini sampai mama mengancamku hanya untuk memastikan aku tidur dengannya?” Pertanyaan menyelidik Rafael membuat Mayang gelagapan dengan jawabannya.Dari melihat tingkah Mayang saja sudah membuat Rafael curiga ada yang tidak beres dengan semuanya.
Read more
Desahan Di Kamar Rafael
Chalista dengan hati-hati berjalan dengan berjongkok ketika Rafael dan mamanya sudah berjalan menjauh. “Cha! Ini semua salahmu!” ucapnya pada dirinya sendiri. Dari arah sini Chalista dapat melihat Mayang benar-benar mengawasi Rafael hingga pria itu benar-benar masuk ke kamarnya.Chalista sangat yakin, Rafael benar-benar tak ingin tidur bersama Monika malam ini tapi ia terpaksa mengatakannya agar Mayang tidak mengecek ke semak-semak dan memuat Chalista tertangkap basah.Jika seperti ini, ia benar-benar menggali lubang untuk dirinya sendiri. Padahal, Chalista berusaha agar Rafael tidak tidur bersama Monika malam ini karena ia yakin Monika sudah menyiapkan rencana licik untuk menjebak Rafael.“Apa yang kamu tunggu, sana masuk!” ujar Mayang sambil melipat tangannya di depan dadanya tepat di depan villa Rafael dan Monika. Chalista dapat melihat dan mendengarnya smaar-samar dari arah bawah tempat dia berada.Chalista meringis dalam hatin
Read more
Keanehan Yang Mencengangkan
“Ahhh….kau sangat kuat…akhhh aku mau keluar….” Suara itu semakin kencang membuat Chalista benar-benar mematung seperti patung di sana.“Tidak! Tidak! Itu bukan Rafael….tak mungkin itu Rafael!” ucapnya sambil menggelengkan kepala seperti tak bisa memproses keadan yang terjadi.“Ahhhh Rafael bagush akhh teruskan.” Desahan Monika kembali terdengar dari dalam sana membuat keadaan Chalista semakin tak karuan.Dia mengepalkan tangannya sambil mengigit bibirnya. “Akhhhh sayanggg kau nikmat sekali..akhhh aku akan keluar.”Deg!Suara pria yang samar-sanar ia dengar membuat jatung Chalista hampir copot saat itu juga. Siapa lagi yang masuk di kamar Monika? Sudah jelas tadi Chalista melihat Rafael masuk di sana tidak salah lagi, itu pasti Rafael yang bersama Monika.“Akhh…akhirnya….aku bisa menyentuhmu setelah sekian lama. Monika, kau selalu nikmat.” Suara itu membuat Chalista semakin membeku. Keadannya saat ini sudah tak bisa dikatakan lagi. Dia mati rasa, bukan karena Rafael tapi karena harapann
Read more
Monika Tidur Dengan Siapa?
“Argghhh kenapa jadi seperti ini…Sayang sadarlah!” pekik Rafael sambil mengangkat tubuh Chalista yang tak sadarkan diri menuju ke mobilnya yang berhenti tak jauh dari sana.Rafael benar-benar tak paham apa yang terjadi saat ini, tapi pikirannya saat ini hanya fokus bagaimana caranya membawa Chalista menuju ke rumah sakit secepatnya.Dengan gerakan panik dan cepat, Rafael langsung menaruh tubuh lemas Chalista di kursi depan tepat di sampingnya dan memakaikan sabuk pengaman untuknya.Rafael berlari menuju ke kursi kemudi, dan pria itu langsung mengemudikan mobilnya denga cepat menuju ke rumah sakit terdekat.“Sial, apa ada rumah sakit di sekitar sini?” gumam Rafael saat dia melihat betapa sepinya daerah di sini karena memang villanya ada di daerah pegunungan yang tentunya jauh dari kota.Beberapa kali Rafael mengumpat pelan saat dia merasa panik karena firasatnya sepertinya benar taka da rumah sakit yang dekat di sini,
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status