Share

Makanan Para Dewa

Di atap Sekolah.

"Apa maksudmu aku harus membunuh?!" Rue mencengkeram kerah baju Lyl.

Lyl menghilang bagai asap, melepaskan diri dari cengkeraman Rue.

"Kyahahahahahahahahaha...ha..." Suara tawa Lyl terdengar sangat mengusik Rue, membuat Rue semakin marah.

"Berhentilah bermain petak umpet shinigami sialan!" bentak Rue.

"Bolehkah kuberikan sedikit ciuman ditengkukmu, sayang?" Lyl tiba-tiba berada di belakang Rue meniup lembut tengkuk Rue "mwehehehehehehe..." Dia terkekeh.

"Sepertinya kau shinigami yang tidak berguna, pantas kau dibuang ke dunia." kata Rue kesal.

"Baiklah akan kujelaskan" Lyl mulai berbicara serius. "...aura yang kau miliki itu adalah aura membunuh atau mungkin bisa dikatakan rasa haus atau lapar, yang pasti aura yang kau miliki adalah aura dasar milik kami para grim reaper. Saat aku memberikanmu kekuatan shinigamiku, maka aura yang kau miliki itu semakin kuat." Jelasnya.

"Kapan kau lakukan itu padaku?" Tanya Rue. "...maksudku kekuatanmu itu." Rue sedikit tidak yakin dengan apa yang ditanyakannya.

"Maksudmu kapan aku memberikanmu kekuatan shinigami?" Lyl mencoba memastikan dengan apa yang Rue tanyakan.

Rue mengangguk.

"Oh itu, waktu kau tidur sesaat setelah kita bertemu." Jawab Lyl.

"Jadi, kenapa aku merasa badanku sangat panas sekarang, apa yang terjadi dengan tubuhku?" Rue bertanya kepada shinigami di depannya itu.

"Seperti yang kukatakan tadi, itu efek dari auramu yang makin kuat. Perasaan yang kau rasakan sekarang adalah perasaan lapar yang sudah lama kau pendam." Jelas Lyl.

"Penjelasanmu membuatku makin bingung..." Rue tidak paham.

"Baiklah begini, kami shinigami hidup dengan memakan Kristal jiwa manusia." Lyl mencoba menjelaskan. "Meskipun tanpa memakan kristal jiwa kami tetap hidup abadi, tapi..."

"Tunggu, kalian makan juga? Jadi makanan kalian manusia?" Rue memotong perkataan Lyl.

"Dari aura gelap pekat itulah rasa lapar kami, dan kami tidak makan manusia, tapi Kristal jiwanya..." Lyl memandang Rue yang nampak masih bingung. "...kristal jiwa itu kami dapatkan saat kami mencabut nyawa manusia. Saat roh manusia itu terlepas kristal jiwanyapun ikut terlepas, itulah yang kami makan," tambah Lyl.

"Jadi kau serius saat bilang aku harus membunuh?" Rue mulai sedikit paham.

"Aku tidak menyuruhmu membunuh, tapi itulah yang sebenarnya kau pendam selama ini." Lyl kembali mengubah wujudnya ke bentuk manusia. "...kelas segera dimulai, sebaiknya kita turun sekarang."

"Bagaimana caranya menggunakan kekutan shinigami, yang kau berikan ini?" Tanya Rue.

"Sangat mudah, cuma dengan pikiranmu." Lyl menyeringai dari balik wajah pucatnya.

*************************************************************

Di koridor sekolah yang lengang, Rue berjalan menuju kelasnya, pikirannya penuh dengan pertanyaan.

'BRHUGG..' Rue menabrak seseorang. Lebih tepatnya sepertinya orang itu dengan sengaja menabrak Rue.

"Hey, orang aneh...kau bosan hidup hah?!" Orang berbadan besar bernama Dert itu membentak Rue.

Rue tidak menghiraukan teriakan Dert, dan sikap Rue itu membuat orang itu marah.

"Hey bocah gila...kurasa kau tidak belajar dengan baik selama ini !" Dert menarik kerah baju Rue. "..ikut aku kebelakang sekolah." Dia menarik tubuh kecil Rue.

Dia mendorong tubuh Rue, sehingga membuat Rue jatuh tersungkur.

"Memohonlah, agar tidak terlalu sakit aku memukulmu..." Kata Dert.

Rue tersenyum sinis.

"Apa yang lucu bedebah!!" Dert melayangkan pukulan tepat di ulu hati Rue.

"Oughk...uhukk..." Rue meringis, tapi tetap tersenyum sinis dengan tatapan merendahkan ke arah Dert.

Dert makin kesal. Pukulan demi pukulan dilayangkan ke tubuh Rue.

"Hah...hah...hah..." Dia ngos-ngosan setelah memukuli Rue.

"Sudah selesai?" Tanya Rue dengan senyum sinisnya.

Rue bangkit, menyapu kemejanya dengan punggung tangan. Dia berjalan sempoyongan meninggalkan orang yang baru saja memukulinya.

Dert berlari ke arah Rue seperti binatang buas yang hendak menerkam mangsanya. "Hey! Kau pikir mau kemana kau brengsek!" Teriaknya.

Secara reflek, Rue menghindari serangan mendadak Dert dan membalik posisi. Dia membanting tubuh besar Dert.

"Kubiarkan kau hidup, tapi sepertinya kau sudah bosan hidup." Kata Rue, duduk diatas tubuh Dert.

"....fufufufufu pukulanmu boleh juga sebagai seorang penindas...Haxel Dert." Lanjut Rue, dia mencekik Dert.

Dert meronta mencoba melepaskan dirinya dari cekikan Rue, namun usahanya sia-sia. Cengkeraman Rue sangat kuat.

Perlahan tubuh Rue menghitam, gelap, semakin gelap seperti sebuah siluet. Dia mencekik Dert dengan kuat.

"...K..ka..kau...." Dert mencoba melepaskan dirinya dari mahluk seperti bayangan yang berada diatas tubuhnya.

"Sudah lama sekali aku ingin melakukan ini...khu khu khu khu..." Rue terkekeh, melihat tubuh Dert tak berdaya. "...matilah, sampah!"

Sesaat setelah Dert mengeluarkan kristal jiwanya, Rue yang berupa siluet atau bayangan itu melebur dengan angin dan menghilang dari atas tubuh Dert yang sudah tidak bernyawa.

"Hahahahahahahaha...ini begitu menyenangkan..."

Keesokan harinya sekolah heboh dengan kematian Haxel Dert. Terlihat beberapa anggota kepolisian sedang mengamankan tempat terbunuhnya Dert.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status