Share

90. Aksi Galuh.

Dewi Wengi, pimpinan padepokan Kembang Kenongo itu menghajar Ajiseka tanpa ampun. Bahkan, dirinya juga menyusul arah terhempasnya tubuh buronan yang ia cari. Tepat setelah Galuh menyusul Ajiseka, wanita itu datang dan berdiri angkuh tidak jauh dari dua murid padepokan Kahuripan.

Sedangkan ajiseka sendiri malah tersenyum saat pimpinan padepokan itu menyusul dirinya.

“Aki tidak apa-apa, Mbakyu? Tenang saja, aku yakin digdaya wanita itu tidak jauh berbeda dengan wakilnya,” ujar Ajiseka kepada Galuh yang memegangi lengannya.

“Apakah lelaki itu wakilnya?” tanya Galuh sembari memasang kewaspadaan terhadap wanita yang masih berdiri angkuh tak jauh darinya.

Ajiseka mengangguk, lalu ia mengisyaratkan agar Galuh segera menyingkir. Tentu Ajiseka harus lebih waspada dari sebelumnya, pasalnya yang ia hadapi saat ini adalah dua petinggi padepokan. Sedangkan dirinya dan Galuh masih berstatus sebagai murid.

Benar saja, belum lama Galuh menyingkir, dua anergi dari arah yang berbeda melesat ke arahnya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status