Share

Diawasi

Intensitas pertemuanku dengan Pak Prana di luar kamar mendadak lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Biasanya Pak Prana hanya akan kutemui ketika pergi ke pintu depan saja, tetapi setelah ia memergokiku di pintu belakang, tidak ada tempat di mana kami tidak bertemu.

Aku jadi seperti dihantui dan itu terasa sangat mengesalkan. Namun, aku juga tidak bisa marah padanya. Pak Prana bekerja dan salah satu pekerjaannya adalah mengawasiku.

“Nona, apa Anda baik-baik saja? Anda terlihat kesal sepanjang hari ini!” Muni yang juga bertugas mengawasiku sembari memberikan apa yang aku inginkan bertanya keheranan.

Aku tertawa kecil. “Apa aku terlihat begitu?”

“Ya, Anda terus membuat kerutan di dahi. Dan biasanya Anda suka berjalan-jalan, tapi hari ini Anda sedikit sekali keluar.”

Aku ingat pada Pak Prana yang beberapa menit lalu berdiri di lorong entah sengaja atau tidak. “Aku cuma lelah! Apa itu pengaruh obat?” tany

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status