Share

Cara Teraman

“Bawa dia ke kamarnya!” Gatra langsung meminta pelayanku Muni untuk membawaku ke kamar.

Muni menatap kami cukup lama sebelum kemudian membimbingku masuk ke dalam. Ruangan-ruangan yang kulewati terasa lebih besar dibandingkan sebelumnya. Bahkan lorong-lorong menuju kamar terasa tak ada ujungnya.

“Nona ... Anda baik-baik saja?” tanya Muni terdengar khawatir.

Aku menoleh padanya dengan mata berkaca-kaca. “Menurutmu aku tampak seperti apa, Muni?”

Kami berhenti di lorong. Muni memastikan tidak ada siapapun di lorong sebelum kemudian menunduk dan berbisik padaku. “Anda sangat cantik Nona! Siapapun yang melihat Anda pasti jatuh cinta!”

Dulu aku pasti akan dengan mudah percaya. Seperti saat ibuku mengatakan betapa ia mencintaiku saat perasaannya baik. Atau saat ayahku pulang membawakan aku eskrim dan berkata bahwa aku adalah putri cantik yang paling disayanginya.

Kini semua itu sama sekali tidak berarti apa-apa. Aku malah bingung kenapa orang-orang itu selalu saja mengatakan sebuah omong koso
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status