Share

Siapa Nama Orang Tuamu?

Awalnya semua orang tertawa dan kemudian ketika melihat bahwa aku menjawab dengan sangat serius, tertawa semua orang lenyap bagaikan tersapu angin. Memang apa salahku? Aku mengatakan hal yang sebenarnya.

Setelahnya, pria tua yang tadi bertanya padaku lebih banyak mengobrol dengan Gatra. Sesekali ia menoleh padaku tersenyum maklum. Aku tidak mengerrti kenapa ia melakukan hal demikian.

“Di mana ijab kabulnya akan dilaksanakan nanti, Nak Gatra?”

“Di rumah, Pak! Kami akan membuat pesta kecil sedikit.” Gatra tampak bangga saat mengatakannya. Emang apa yang salah dengan pesta kecil yang baru saja disebutkan.

“Calon istrimu sangat polos. Kamu harus memahami keinginannya nanti, ya? Dia istri keduamu, kan? Harus adil sebagai suami. Jangan apa-apa kamu meminta salah satu istrimu mengalah!”

Aku bisa mendengar kalau Gatra hanya membenarkan apa yang dikatakan oleh pria tua yang memberikan kami nasehat. Karena tidak diajak serta untuk bicara, aku terkantuk-kantuk di kursi.

Aku baru kembali tersadar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status