Share

75. Terbelalak

Sementara di meja sebelah, Pak De Andre dan Zapa tiba-tiba menghampiri Tuan Abdul Razzak. Ia terlihat seperti berbincang padanya beberapa saat. Lalu mereka bertiga beranjak ke meja yang berbeda.

“Pssst,” Tara memberi kode padaku untuk melihat Pak De Andre dan Zapa serta Tuan Abdul Razzak di meja agak ujung sana. “Dengerin mereka ngomong apa?” bisik Tara.

“Caranya?”

“Ini alat perekam kecil. Bungkus pakai tisu, terus lempar sedekat mungkin ke mereka, tapi jangan sampai terlalu dekat nanti ketahuan.” Tara mengeluarkan sebuah alat yang berbentuk agak bulat kecil sebesar kelereng. Ia kemudian membungkusnya dengan tisu.

Tara menjatuhkan alat yang sudah terbungkus tisu itu, lalu ia sepak hingga menggelinding dan berhenti tepat di bawah meja mereka bertiga.

“Berhasil, tinggal koneksikan ke ponselku. Nanti di ponsel akan merekam otomatis dan mengubahnya jadi tulisan. Jadi kita tinggal baca. Canggih, ‘kan?” ujar Tara.

“Canggih, Ra.”

Setelah sekitar satu menit lamanya ponsel Tara mulai menangkap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
rasain loooooo
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status