Share

32

"Ingat ya Aisyah. Kamu jangan bilang macam macam kepada Mama," ancam Agam sesaat mereka hendak turun dari mobil.

Aisyah hanya menghela nafas dengan kasar. Lelah.

"Ya Tuhan Aisyah. Ndeso sekali kamu. Kesini naik mobil, sudah seperti jalan kaki saja. Keringat sejagunh jagung. Penampilan kucel. Mana bau lagi," komentar Bu Melisa saat Aisyah datang.

"Iya Ma. Tadi sudah aku bilang untuk suruh mandi dulu, tapi tidak mau," jawab Agam.

Sontak Aisyah menoleh. Suaminya memutar balikan fakta.

"Kalau caramu begini, bagaimana Agam bisa betah dengan kamu Aisyah?"

"Kalaupun saya tidak seperti ini, apakah Mas Agam juga betah dengan saya? Bertahan hanya dengan saya. Dengan satu wanita? Tidak juga bukan?" tanya balik Aisyah.

"Aisyah, sekarang kamu berani melawan Mama begitu?" tegur Agam.

"Aku tidak melawan, hanya saja aku membicarakan fakta Mas," jawab Aisyah

"Sudah sudah. Cepat mandi sana. Lama lama saya bisa pingsan dengan bau kamu itu,"

Aisyah menurut. Ia segera menuju kamar mandi.

"Kita harus seger
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status