Share

33

Amanda diam. Meskipun dalam hatinya ia tersipu malu. Hal kecil yang membuat dirinya merasa di hargai. Hal kecil yang bahkan tak pernah ia dapat dari mantan suaminya dulu. Dia tersanjung.

Namun untuk menjalin tali asmara, kiranya tidak semudah itu. Ia sudah lelah dengan segala drama percintaan.

"Mama dan Papa tidak memaksa kehendak Nda. Sama sekali tidak. Hanya saja kamu merasa bahwa Yoga adalah orang yang tepat. Kamu itu batu, Nda. Kamu keras. Kamu pantang disakiti. Maka dari itu, kamu harus cari pria yang sefrekuensi dengan kamu. Yang punya sabar yang luas," nasihat sang Mama yang membuat Amanda hanya mengangguk kecil.

*

"Aisyah, saya ingin bertemu dengan kamu karena juga ada yang akan saya bicarakan," kata Bu Melisa dengan serius sesaat setelah Aisyah sudah membersihkan diri.

"Iya Ma."

"Jadi sebentar lagi adalah acara pernikahan Agam dengan Neni. Saya harap, kamu tidak usah datang. Dan tidak usah memunculkan diri di hadapan orang lain. Jika ada orang yang bertanya, bilang saja kalia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status